Sudah sebulan ini Mia tinggal bersama dengan Natasha, mereka selalu menghabiskan waktu bersama. Mulai dari berangkat bekerja sampai acara memasak pun bersama, Bi Sumi yang melihat senyum Natasha kembali hadir merasa lega jika harus pulang meninggalkan Natasha sendiri. Natasha yang semakin dekat dengan Mia tidak sungkan menceritakan semua tentang dirinya, termasuk kisah asmaranya yang begitu rumit hingga saat ini. Mia yang mendengarnya langsung merasa iba di saat Natasha terpuruk, sang kekasih malah meninggalkannya seorang diri.
"Kamu tidak usah sungkan untuk bercerita apapun kepadaku Mia, anggap saja kita saudara. Aku sudah menceritakan semua kisahku, bagaimana dengan kisahmu Mia?" tanya Natasha setelah menyelesaikan ceritanya. Mia pun menceritakan semua tentang keluarganya, dia hanyalah seorang anak yatim piatu yang di angkat anak oleh Paman dan Bibinya itu.
Mia menganggap bahwa mereka adalah orang tuanya, hingga tidak bisa menahan lagi air matanya saat teringat tentang orang tua kandungnya. Mia berharap kedua orang tuanya bahagia saat melihat dirinya baik-baik saja.
"Nasib kita sama Mia, aku dan kamu sama-sama tinggal seorang diri. Jadi kita mulai menjaga satu sama lain ya," pinta Natasha yang sudah merasa Mia bagai Kakak kandungnya sendiri. Mia dan Natasha hanya terpaut umur berbeda beberapa tahun, umur Mia dua tahun lebih tua dari Natasha.
Malam semakin larut Natasha izin kembali kekamarnya, sebelum membersihkan diri dia mengecek ponselnya terlebih dahulu. Di sana tertera pesan dari sang bos yang menyuruhnya datang lebih awal besok, Natasha segera membalas pesan itu dan kembali meletakkan ponselnya di tempat semula.
Dia memasuki kamar mandi untuk membersihkan wajahnya dan juga mengganti bajunya, setelah selesai dengan rutinitasnya Natasha langsung merebahkan tubuhnya di tempat tidur. Tak butuh waktu lama Natasha langsung terlelap tidur, terlihat wajah lelah Natasha saat tertidur.
Pagi ini senyum Natasha mengembang dengan sempurna, karena dia tidak sendiri lagi di rumahnya. Mia yang sedang membantu Bi Sumi terkejut ketika Natasha tiba-tiba menegurnya dari belakang, Natasha tertawa terbahak-bahak ketika melihat wajah terkejut Mia.
"Ya ampun Sya, untung aku tidak jantungan," ucap Mia yang mengomel sambil menaruh beberapa makanan yang sudah siap.
"Maaf deh Mia, aku kan bercanda tadi. Jangan marah ya," bujuk Natasha sambil mencubit pipi sahabatnya itu.
"Minta maaf tapi kok kasar sih Sya," gerutu Mia yang merasa sakit karena pipinya dicubit oleh Natasha.
Mereka melanjutkan sarapannya paginya bersama, setelah itu mereka menuju halte bus yang berada tidak jauh dari rumah Natasha. Bus yang di tumpangi Natasha dan Mia telah sampai di halte depan kantornya, Natasha yang teringat akan pesan dari Bryan segera pergi menuju dimana ruangnya itu berada. Mia yang melihat Natasha berjalan terburu-buru hanya bisa menggelengkan kepalanya, dia tidak habis pikir dengan kelakuan temannya itu.
Natasha yang telah tiba di ruangannya bergegas menaruh tas yang di bawanya dan pergi menuju ruangan Bryan, gadis itu mencoba mengetuk pintu ruangan tersebut tapi tidak ada sahutan dari dalam. Natasha mencoba mengetuk pintu itu sebanyak 3 kali, dan pada saat Natasha akan mengetuk pintu untuk terakhir kali terdengar suara sang bos dibelakangnya.
"Sudah berapa lama di depan ruangan saya?" tanya Bryan dingin, Natasha yang terkejut mendengar suara bosnya itu langsung berbalik dan melihat Bryan sudah berdiri tepat di belakangnya.
"Maafkan saya Pak, saya fikir Bapak ada di dalam ruangan," ucap Natasha sambil menundukkan kepalanya. Bryan berlalu meninggalkan Natasha yang diam mematung di depan ruangannya itu, Natasha mengikuti Bryan dari belakang.
"Ada yang bisa saya bantu Pak?" tanya Natasha ketika Bryan sudah mendudukan dirinya dikursi kebesarannya, Bryan menatap Natasha dengan tajam.
"Hari ini jadwal saya apa saja?" tanya Bryan sambil mengecek beberapa dokumen dihadapannya.
Natasha membacakan satu persatu jadwal dari bosnya itu, setelah memberi tahu jadwal Bryan Natasha izin untuk kembali keruangannya.
"Tolong kosongkan jadwal saya besok siang," ujar Bryan saat Natasha akan berbalik untuk keluar ruangan itu.
"Baik Pak, ada yang bisa saya bantu lagi?" tanya Natasha setelah mendapatkan gelengan kepala dari Bryan, Natasha bergegas kembali keruangannya untuk merubah jadwal bosnya itu.
Natasha yang sedang sibuk menatap laptopnya terkejut karena ada seorang wanita cantik berdiri di depannya, wanita itu melihat Natasha dengan seksama.
"Permisi, maaf ada yang bisa saya bantu."
"Bryan ada di ruangannya atau tidak?" tanya wanita itu sambil menurunkan kacamata yang di pakainya.
"Maaf, tunggu sebentar saya hubungi Bapak dahulu. Kalau boleh tahu Ibu namanya siapa ya, jadi kalau Bapak tanya saya bisa jawab." Ucap Natasha sopan.
"Bilang saja Raisa mau bertemu," ujar wanita yang bernama Raisa itu.
"Mau bertemu pacar sendiri saja susah," gumam Raisa pelan, Natasha yang mendengar ucapan Raisa sedikit terkejut karena wanita cantik di depannya adalah pacar Bryan.
Natasha segera mengambil telepon yang tersedia di mejanya, dia menghubungi Bryan terlebih dahulu untuk mengkonfirmasi bosnya.
"Maaf Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak."
"Siapa."
"Bu Raisa Pak, dia yang mencari Bapak."
"Suruh masuk saja."
"Baik Pak."
"Maaf Bu, kata Bapak langsung masuk saja. Maaf telah menahan Ibu di sini, saya hanya menjalankan prosedur perusahaan Bu," kata Natasha tulus. Dia merasa tidak enak telah membuat pacar dari bos nya itu menunggu lama.
Raisa segera memasuki ruangan Bryan setelah mendapatkan izin dari pria itu, dengan cara jalan yang anggun siapapun pasti iri dengan bentuk tubuh Raisa.
"Sayang .... " ucap Raisa ketika masuk ke ruang kerja Bryan, Bryan yang mendengar suara Raisa langsung mengalihkan pandangan dari layar laptopnya.
"Ada perlu apa kamu ke sini, hmmm?" tanya Bryan yang tidak suka akan kedatangan Raisa, Raisa adalah perempuan yang di jodohkan untuknya.
Awalnya Bryan menolak perjodohan itu, tapi dia tidak ingin membuat kedua orang tuanya kecewa. Jadi dia dengan terpaksa menerima perjodohan itu, semua dia lakukan demi keluarganya. Bryan berjanji akan segera mencari wanita yang bisa di ajak berpura-pura agar bisa terhindar dari perjodohan ini.
Raisa berjalan ke arah Bryan dengan sangat menawan, tetapi Bryan dengan sigap langsung bergegas berdiri sebelum wanita itu lebih mendekat. Bryan mendudukkan dirinya di sofa yang berada di ruangan itu, Raisa mengikuti Bryan untuk duduk di sofa yang sama. Raisa mencoba menggoda Bryan dengan cepat Bryan langsung menangkis tangan Raisa, Raisa yang merasa di tolak buka suara.
"Kamu kenapa sih Bryan, aku ini calon istrimu." Tegas Raisa menekankan kata terakhir calon istri.
Bryan yang mendengarnya merasa jengah akan ucapan wanita tersebut, Bryan tidak suka sama sekali dengan wanita itu. Dia berharap semoga tuhan mengabulkan doanya secepat mungkin, dia sudah tidak sanggup untuk berlama-lama dengannya.
Minta likenya ya teman-teman, jempol kalian sangat berarti buat kami para penulis. Vote, komen dan rate nya jangan lupa ya. Terima kasih sudah mau mampir di tempat ku happy reading.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ
next lagi KK seru😍😍
2021-01-05
1