"Kamu bawa mobil?" tanya Bryan saat mereka akan pulang dari kantor. Bryan berniat mengajak Natasha untuk pulang bersama tetapi, melihat gadis itu membawa mobil membuatnya sedikit marah.
"Memang kenapa kalau aku membawa mobil?" tanya Natasha yang tidak ingin kalah dari pria di depannya.
"Mia apa kamu bisa membawa mobil?" tanya Bryan tiba-tiba.
Mia mengerjapkan matanya, "Maaf saya tidak bisa membawa mobil Pak," jujur Mia.
"Tinggalkan mobilnya di sini, kalian pulang dengan saya," putus Bryan yang tetap mendapatkan penolakan dari gadisnya itu. Mia hanya tersenyum melihat perdebatan antara Natasha dan bosnya yang terkenal sangat dingin itu, "Aku janji mulai besok tidak akan membawa mobil ke kantor," sela Natasha yang memohon agar sang kekasih mau menuruti keinginannya.
"Tidak menyangka jika Pak Bryan bisa juga kalah dengan karyawannya," kekeh Mia yang melihat perdebatan yang di menangkan oleh sahabatnya itu.
"Lain kali tidak ada penolakan, aku akan antar jemput kalian," putus Bryan yang sudah menyerah saat ini.
Natasha tertawa melihat wajah Bryan waktu perdebatan kecil tadi, "Siap Pak bos," ucap Natasha yang langsung masuk ke dalam mobil miliknya.
"Itu Pak Bryan ngikutin kita Sya?" tanya Mia saat mobil yang di kendarai sahabatnya itu mulai melaju meninggalkan parkiran kantornya.
"Mungkin, oh iya Mia. Aku sudah izin dengan Pak Bryan dan besok kita berangkat ke kampung halaman kamu untuk menengok Paman dan Bibi mu," Natasha juga memberitahu jika besok Bryan akan ikut bersama mereka.
"Serius Pak Bryan juga ikut? Terus dia mengizinkan kita cuti berapa hari?" tanya Mia antusias.
Gadis itu ingin agak lama berada di kampung halamannya, apalagi dirinya sudah lama tidak berjumpa dengan orang tua angkatnya.
"Bryan bilang sih 3 hari tapi lihat nanti sajalah, siapa tahu dia berubah pikiran," kekeh Natasha yang terus mengemudi. Sesekali pandangan matanya menengok ke arah belakang untuk mengecek apakah mobil milik Bryan masih mengikutinya atau tidak.
"Kamu lihat siapa Sya?" tanya Mia yang juga ikut menengok ke arah belakang mobil Natasha.
"Dia masih ikut ya Mia?" tanya balik Natasha.
Mia menganggukan kepalanya, "Masih."
Selama di perjalanan, Mia menyuruh Natasha untuk menceritakan bagaimana tanggapan Bryan saat gadis itu ingin mengenalnya lebih jauh.
"Terus bagaimana Sya? Ide aku berhasil?" tanya Mia.
Natasha mengiyakan dan berkata, "Memang sudah seharusnya bukan untuk mengenal satu sama lain baru bisa menikah," tutur Natasha.
Gadis itu ingin Bryan menyukai dirinya bukan hanya karena pilihan orang tua tetapi, karena memang dia menyukainya.
Natasha mengajak Mia untuk mampir ke supermarket sebentar, dirinya ingin membeli beberapa makanan untuk mengerjakan pekerjaan yang belum selesai di kantor tadi.
"Mia mampir ke supermarket sebentar ya, ada yang aku ingin beli," ajak Natasha sambil memarkirkan mobilnya di parkiran sebuah supermarket besar yang tak jauh dari rumahnya.
Mereka mulai berjalan masuk ke dalam supermarket dan mulai memilih beberapa makanan serta minuman, "Lalu bagaimana dengan hati kamu Sya?" tanya Mia yang ingin mengetahui perasaan sahabatnya saat ini.
"Kalian kalau mau belanja dahulu bilang dong," gerutu Bryan yang baru tiba di dalam supermarket.
Bryan sempat kehilangan jejak mobil Natasha saat dirinya berhenti untuk mengisi bahan bakar sebentar, saat dirinya mulai berjalan tidak sengaja melihat mobil milik Natasha terparkir rapih di salah satu supermarket yang dekat dengan rumah sang kekasih.
"Kerjaan aku tadi belum selesai dan juga aku mau belanja beberapa makanan untuk besok kita berangkat," tutur Natasha yang menjelaskan niatnya mampir ke supermarket tersebut.
"Kamu kan bisa hubungi aku terlebih dahulu Sya," keluh Bryan.
Natasha terkekeh melihat wajah cemberut pria di hadapannya, "Aku pikir kamu sudah tidak mengikuti lagi," belanya.
Mereka bertiga mulai menyusuri rak-rak makanan dan minuman yang ada di supermarket itu, satu persatu makanan dan minuman sudah berpindah tempat ke dalam troli yang di dorong oleh Bryan.
"Sudah cukup Bryan, tidak perlu ditambahkan lagi nanti bayarnya terlalu banyak," Natasha melarang Bryan saat pria itu akan memasukkan beberapa makanan ke dalam troli.
Mia menyaksikan percakapan keduanya, semoga kamu bahagia ya Sya ucap Mia dalam hatinya.
Setelah di rasa cukup, Natasha mengajak Bryan dan juga Mia untuk membayar semua belanjaannya.
"Ini Mba," ucap Bryan kepada kasir di depannya. Bryan memberikan kartu debit miliknya, awalnya Natasha ingin membayar semua belanjaan yang telah di belinya.
"Terima kasih," ucap Natasha saat Bryan membantunya menaruh barang belanjaan di bagasi belakang mobilnya.
Bryan kembali masuk ke dalam mobilnya, pria itu masih setia mengikuti mobil wanita yang baru tadi siang resmi menjadi kekasihnya.
Sesampainya di rumah Natasha meminta bantuan bi Sumi untuk membawa belanjaan miliknya, "Bi tolong taruh belanjaan di meja saja ya soalnya nanti saya mau bereskan untuk di bawa besok," pesan Natasha sebelum dirinya pergi meninggalkan bi Sumi yang sibuk membawa beberapa kantong belanjaan di tangannya.
Bi Sumi menganggukkan kepalanya dan bergegas mengambil beberapa barang lagi yang masih tertinggal, "Memang mau kemana non?" tanya bi Sumi setelah menaruh kantong terakhir diatas meja sesuai perintah majikannya.
Natasha yang sedang membuatkan minuman untuk Bryan menghentikan aktivitasnya sejenak, "Besok saya dan Mia mau pergi ke rumah orang tua Mia, Mia mau menengok keluarganya," jelas Natasha sambil melanjutkan pekerjaannya membuat minuman.
Bi Sumi memperhatikan wajah Natasha yang tersenyum saat membuatkan minuman untuk pria di depan sana, "Non, itu siapa ya?" tanya bi Sumi sambil menunjuk ke arah di mana Bryan sedang duduk.
Wanita paruh baya itu baru pertama bertemu dengan Bryan, "Itu namanya Bryan bi, dia itu bos di tempat saya bekerja," jawab Natasha sambil berjalan membawa nampan yang berisikan tiga gelas jus yang telah di buatnya.
"Ini minum dahulu," ucap Natasha menaruh segelas jus di meja depan Bryan.
"Terima kasih," ucap Bryan tulus sambil menengguk minuman yang telah di siapkan untuknya.
Natasha pamit untuk mengganti bajunya terlebih dahulu, "Aku ganti baju sebentar ya," ucapnya sambil berlalu meninggalkan pria yang terus saja memperhatikan tubuh gadis itu sampai menghilang di balik tangga rumahnya.
"Apa aku mulai menyukainya?" tanya Bryan sambil tersenyum sendiri, tanpa sepengetahuan Bryan ada seseorang yang sedang memperhatikan gerak-geriknya.
"Semoga memang kamu yang menjadi jodoh untuk Natasha dan bisa membantu Natasha untuk membalas dendam keluarganya," ucap Mia yang langsung menutup pintu kamarnya rapat-rapat.
Gadis itu membersihkan dirinya terlebih dahulu baru berniat membantu bi Sumi untuk membuatkan mereka makan malam, "Semoga nasib baik selalu bersamamu Sya," gumam Mia sambil memejamkan matanya di dalam bak mandi yang sudah berisikan air hangat dan aroma terapi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ani Siswanti
mia yg sabar ya,,,km jg baik,pasti jg dpt jifoh yg baik pula
2021-01-11
2