Natasha menceritakan semua yang dia lalui hari ini kepada Mia, "Aku harus bagaimana Mia?" tanya Natasha yang sedang merasa bingung ingin menjawab apa.
"Bagaimana dengan hatimu Sya? Tanya padanya pilihan apa yang hatimu pilih," usul Mia.
Natasha terdiam memikirkan jawaban yang tepat untuk saat ini, "Aku tidak yakin Mia," ucapnya lesu.
"Kenapa kalian tidak mencoba untuk mengenal satu sama lain dahulu, ya semacam pacaran," ide Mia yang langsung di setujui oleh Natasha.
"Boleh juga ide kamu Mia, tapi Pak Bryan mau tidak ya?" Natasha berharap jika Bryan menyetujui usulnya itu.
"Coba saja dahulu, kalian bicarakan baik-baik," saran Mia. Natasha mencerna ide dari Mia, gadis itu merasa tidak terlalu buruk untuk mencoba saran dari sahabatnya itu.
"Sudah malam Sya, sekarang kamu istirahat dahulu," perintah Mia.
Natasha menganggukan kepalanya, "Iya hari ini sangat lelah, aku istirahat dahulu ya," pamit Natasha.
Natasha memasuki kamar miliknya, "Mandi air hangat sebelum tidur sepertinya sejuk," ucap Natasha yang langsung masuk ke dalam kamar mandi.
Gadis itu memejamkan mata sejenak merasakan nikmatnya berendam, rileks yang dia rasakan kini setelah 30 menit merendam dirinya.
Natasha yang masih mengenakan handuk di kepalanya berjalan menuju pintu, terdengar suara ketukan yang terus memanggil namanya.
"Ada apa Mia?'' tanya Natasha saat membuka pintu kamarnya, "Ini Sya aku buatkan wedang jahe untuk menghangatkan tubuhmu," ucap Mia sambil memberikan secangkir wedang jahe untuk Natasha.
Natasha mengambil cangkir yang di pegang oleh Mia, "Terima kasih ya," ucapnya. Natasha merasa senang memiliki sahabat seperti Mia, walaupun mereka belum lama berkenalan Natasha merasa nyaman dan aman saat dekat dengannya.
"Aku balik ke kamar dahulu, jangan lupa minum wedang ini dan segera beristirahat," perintah Mia.
Natasha mengiyakan perintah sahabatnya itu, "Iya, kamu juga istirahat sana," balas Natasha.
Mereka berdua tertawa saat tanpa sengaja mengingat kejadian tadi sore saat mereka akan pulang dari kantor, "Siapa ya cowok yang di bus tadi? Lumayan juga," ucap Mia. Gadis cantik itu membayangkan, saat tanpa sengaja kue yang di bawanya terjatuh dan mengenai sepatu dari cowok itu.
"Untung dia tidak marah ya Mia, kalau marah malu deh kita," ujar Natasha.
"Sudah-sudah, aku jadi malu saat ingat kejadian tadi. Sekarang kita istirahat saja besok kan jadwal kamu pasti padat," pinta Mia kepada sahabat terbaiknya itu. Mia berjalan kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sekarang menjadi tempat ternyaman untuk dirinya.
Sambil menatap langit-langit kamar, Mia mengingat kenangan saat bersama dengan keluarganya. "Andai kalian berada di sini, aku sangat bahagia dan akan berusaha untuk membahagiakan kalian," ucapnya sambil meneteskan air mata. Tak berselang lama ponsel milik Mia berdering, terdapat nama sang bibi yang menelepon dirinya.
"Halo, assalamualaikum Bu," salam Mia. Gadis itu selalu menganggap adik sang ibu sebagai ibu kandungnya, karena dari seluruh keluarganya hanya sang bibi dan suaminya yang di miliki Mia saat ini.
"Kamu sehat di sana Mia?" tanya sang bibi.
"Alhamdulillah sehat Bu, Ibu sendiri apa kabar? Ayah juga sehat kan?" tanya Mia.
"Maaf Mia belum bisa menengok Ibu dan ayah," sambung Mia yang langsung terduduk dan tanpa sadar meneteskan air matanya kembali karena rindu dengan keduanya.
"Ibu sehat sayang, cuma ...," ucap sang bibi yang membuat Mia penasaran.
"Cuma kenapa Bu?" tanya Mia antusias.
Sang bibi menceritakan semua penyakit yang di derita oleh suaminya, Mia hanya bisa terus menangis saat mendengar cerita dari ibu angkatnya itu.
"Mia akan pulang Bu, tunggu Mia," putus Mia.
Sang bibi yang mendengar keputusan Mia mencoba melarang gadis itu untuk pergi ke sana, mengingat banyak kerjaan yang harus di kerjakan oleh gadis itu.
"Nanti saja nak kalau kamu sudah tidak sibuk, jangan di paksakan kalau tidak sempat," jelas bibi yang sebenarnya sangat mengharapkan kedatangan.
"Nanti Mia usahakan ya Bu, pokoknya Mia mau lihat ayah," rajuk Mia.
Mia segera mematikan panggilannya dan mencoba memikirkan cara agar dirinya bisa bertemu dengan ibu dan ayah angkatnya itu, hingga akhirnya tanpa terasa Mia terlelap tidur.
Keesokan paginya, Natasha yang sedang membuat sarapan di buat terkejut dengan kedatangan Mia. "Kamu mau kemana bawa koper Mia?" tanya Natasha saat melihat sahabatnya sedang keluar kamar membawa satu buah koper lumayan besar.
"Aku harus pulang Sya, ayahku sedang sakit sedangkan ibu pasti sibuk bekerja untuk makan mereka sehari-hari," jelas Mia yang terduduk di kursi meja makan.
"Kenapa mendadak Mia? Apa kamu sudah izin dengan Pak Bryan?'' tanya Natasha lagi.
Mia menggelengkan kepalanya, "Belum Sya," ucapnya.
"Sekarang kamu sarapan dahulu, lalu kita berangkat ke kantor bersama. Nanti kita sama-sama ambil cuti beberapa hari," usul Natasha sambil memberikan sepiring nasi goreng buatannya kepada Mia.
"Mana bisa Sya kita ambil cuti bersama?" tanya Mia yang mengaduk-aduk makanan di depannya.
"Serahkan semua kepadaku Mia, nanti biar aku yang bicara pada Pak Bryan," putus Natasha.
"Ayo di makan dahulu, nanti keburu dingin," sambung Natasha mengajak Mia untuk sarapan terlebih dahulu.
Mia merasa senang memiliki sahabat seperti Natasha, walaupun mereka berbeda kasta tapi gadis itu tidak pernah malu berteman dengannya.
"Terima kasih banyak ya Sya, kamu selalu ada untuk aku saat ini," ucap Mia sambil memeluk Natasha yang berada di sebelahnya.
"Sama-sama, aku juga senang memiliki sahabat seperti kamu," ucap Natasha membalas pelukan Mia.
Mereka melanjutkan sarapannya yang sempat tertunda akibat kejadian yang tidak terduga itu, setelah menyelesaikan sarapannya Natasha dan Mia bergegas menuju kantor.
"Kamu yakin Sya ke kantor pakai ini?" tanya Mia sambil menunjuk mobil yang berada di depannya. Natasha menganggukan kepalanya, "Sekali-kali bolehlah," kekeh Natasha.
"Sudah ayo masuk, nanti terlambat bagaimana?" tanya Natasha yang sudah masuk ke dalam mobil lebih dahulu.
Mia masuk ke dalam mobil milik Natasha, kedua matanya tanpa sengaja melihat sebuah photo yang berada di dasboard mobil.
"Photo siapa ini Sya?" tanya Mia sambil memperhatikan photo yang berada di tangannya.
Natasha yang sedang fokus menyetir mengalihkan pandangannya ke Mia, " Photo apa Mia?" tanya Natasha penasaran.
Mia memberikan photo yang di pegangnya kepada Natasha, seketika wajah Natasha menjadi murka saat melihat photo itu.
"Robek dan tolong buang photo itu Mia," pinta Natasha. Mia yang bingung menuruti perintah sahabatnya itu, gadis itu merobek serta membuat photo itu ketika mereka telah sampai di parkiran kantor tempat mereka bekerja.
"Kamu baik-baik saja Sya?" tanya Mia hati-hati.
"Aku baik-baik saja Mia," ucap Natasha yang berubah menjadi lebih dingin terhadap Mia.
"Ada apa dengan pria yang berada di photo itu?" gumam Mia yang di tinggalkan oleh Natasha seorang diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Ani Siswanti
fto mantan nya natasha ya thor
2021-01-11
1
Nia Khan
lagi serius bc karyamu thorrr eehhhh ada author lg lewat😃😃😃
2020-07-10
1