Natasha segera menghubungi Raka, dia harus merahasiakan tentang identitas dirinya.
"Hallo, Raka," sapa Natasha ketika sambungan teleponnya diangkat oleh asisten pribadi yang mengurus perusahaan milik sang ayah.
"Iya Bu, ada yang bisa saya bantu?" tanya Raka ketika tahu bahwa yang menghubungi adalah anak bos besarnya.
"Tolong besok kamu yang atur semua jadwal, karena besok tidak mungkin saya memimpin rapat dengan perusahaan yy," jelas Natasha.
"Baik Bu, besok rapat dengan perusahaan yy akan saya yang pimpin. Ibu tidak perlu khawatir," tutur Raka yang akan menjalankan perintah atasannya itu.
"Satu lagi Raka, jangan sampai ada yang tahu bahwa saya adalah bos yang sebenarnya dari perusahaan xxx. Karena saya ingin hidup normal seperti orang lain, kamu paham Raka?" tekan Natasha yang tidak ingin Siapapun mengusik kehidupan pribadinya, karena jika semua orang tahu bahwa dia adalah penerus dari perusahaan xxx tidak mungkin hidupnya akan tenang seperti sekarang ini.
"Baik Bu, semua perintah Ibu akan saya laksanakan. Identitas Ibu sebagai pemilik perusahaan xxx juga sudah aman Bu, Ibu tidak perlu khawatir tentang masalah itu," ucap Raka yang membuat Natasha sedikit lebih tenang. Bukan dia tidak ingin diketahui oleh banyak orang, tetapi dia hanya ingin menjaga apa yang di wasiatkan kepadanya .
Sebelum orang tua Natasha meninggal, sang Ayah berpesan agar menjaga perusahaannya dengan baik. Sang Ayah juga berpesan agar tidak ada yang boleh tahu bahwa Natasha adalah penerus satu-satunya dari perusahaan xxx, cukup Raka orang kepercayaan Ayahnya yang mengetahui bahwa Natasha lah penerus satu-satunya dari perusahaan xxx.
ah dan Ibunya meninggal karena kecelakaan yang memang di sengaja oleh seseorang, dia tidak tahu bahwa Raihan dan Martha memiliki seorang anak perempuan yang bernama Natasha. Karena baik Raihan maupun Martha selalu menutupi jika mereka sebenarnya memiliki anak, Raihan tahu bahwa pamannya itu akan terus mencoba merebut perusahaan yang telah dia rintis dari awal.
Pada saat kejadian naas itu terjadi, Natasha sedang berada dirumah. Karena hanya rumah itu yang menurut Raihan dan Martha aman untuk menyembunyikan anak semata wayangnya, Natasha yang sudah mengetahui bahwa sang paman lah yang menjadi dalang dari meninggalnya Raihan dan Martha, tapi Natasha tidak dapat berbuat banyak. Jika sampai sang Paman tahu bahwa dia adalah anak dari Raihan dan Martha, bukan tidak mungkin dia akan menjadi korban selanjutnya.
Natasha yang merasa cemas akan identitasnya, merasa lega setelah kinerja dari Raka yang menghapus semua data dari Raihan. Orang lain hanya tahu Raihan dan Martha tidak mempunyai anak dari pernikahan mereka, hingga ajal menjemput tidak pernah ada yang tahu keberadaan anak mereka.
Mengenai perusahaan yang di pegang oleh Raka saat ini, sudah mendapatkan persetujuan dari Natasha dan juga kuasa hukum yang Raihan tunjuk sebelum semuanya terjadi. Raihan sudah mengira akan menjadi seperti ini karena dia pernah tidak sengaja mendengar ucapan sang paman dengan seseorang di sebrang sana oleh karena itu setelah menikah dengan Martha, Raihan sekuat tenaga menutupi semua identitas keluarga kecilnya termasuk kabar kehamilan Martha.
Natasha yang mengingat kenangan bersama kedua orang tuanya hanya bisa menangis, dia berjanji akan mempertahankan apa yang menjadi hak keluarganya. Biarpun nyawa menjadi taruhan, Natasha tidak perduli jika nanti dia harus bernasib sama seperti kedua orang tuanya.
Disaat Natasha sedang memikirkan bagaimana cara agar pamannya itu mendapatkan balasan yang setimpal, suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Natasha segera membuka pintu kamarnya, disana terlihat Mia yang sedang membawa segelas jus ditangannya.
"Kamu sedang apa Sya?" tanya Mia.
"Aku sedang melihat album keluargaku, ayo masuk," ajak Natasha yang mengajak Mia masuk kedalam kamarnya.
Mia mengikuti Natasha yang kembali masuk kedalam kamarnya, Mia merasa takjub saat melihat kamar Natasha. Walaupun kamarnya tidak seluas kamar milik Natasha, Mia tetap bersyukur bisa diizinkan untuk tinggal di sana.
"Kamu tenang saja Sya, masih ada aku yang akan menjaga kamu di sini," ucap Mia saat melihat Natasha yang menatap photo kedua orang tuanya, Mia menyerahkan segelas jus yang dia pegang.
"Terima kasih Mia, aku bahagia memiliki sahabat seperti dirimu. Walaupun kita belum lama kenal tapi entah mengapa, aku merasakan ada sesuatu yang membuatku nyaman dan percaya kepadamu," tutur Natasha. Dia meminum jus pemberian Mia, Natasha menyimpan kembali album photo milik keluarganya. Dia mengajak Mia untuk menemaninya kesuatu tempat sambil mencari makan malam, Mia pamit untuk mengganti pakaian terlebih dahulu.
"Kita mau kemana Sya?" tanya Mia saat mereka berjalan menyusuri jalanan komplek rumah Natasha, Natasha hanya berjalan menatap aspal yang basah akibat diguyur hujan tadi.
"Kita cari makanan di depan komplek sana, sudah lama aku tidak mencari makanan seperti ini. Dahulu aku dan Ayah sering berjalan seperti ini untuk mencari makanan di depan komplek," lirih Natasha ketika mengingat kenangan bersama sang Ayah.
Disaat mereka tiba di depan, komplek Natasha langsung menuju kesalah satu stand makanan kesukaannya. Mia yang melihat antusias Natasha, hanya tersenyum dan membiarkan sahabatnya itu bahagia dengan apa yang dilakukannya sekarang.
"Sudah selesai cari makanannya?" tanya Mia yang melihat Natasha menghampiri dirinya, Mia menunggu Natasha di taman yang tak jauh dari sana.
"Nih, lumayan buat cemilan di rumah nanti. Sebenarnya masih banyak yang mau aku beli tapi perutku tak akan sanggup untuk mengisinya," ujar Natasha yang sebenarnya masih ingin membeli beberapa macam makanan lagi. Tetapi Natasha menyadari, dia tidak akan sanggup menghabiskannya.
Natasha dan Mia beranjak pulang kerumahnya, mereka meninggalkan taman tersebut yang masih ramai walaupun hari sudah hampir malam.
"Enak Sya, kamu tahu sekali makanan enak dan juga murah," puji Mia saat mereka menikmati makanan yang dibeli tadi.
"Ah, aku betul-betul kangen dengan makanan ini," ucap Natasha sambil menunjukkan satu bungkus sosis bakar kesukaannya.
Mereka segera menghabiskan seluruh makanan yang di beli tadi, disaat Natasha akan kembali kedalam kamarnya. Di luar terdengar suara ketukan pintu, Natasha bergegas membukakan pintu rumahnya. Natasha sudah tahu siapa yang bertamu malam seperti ini, saat pintu di buka tebakan Natasha benar siapa tamu yang datang malam-malam.
"Maaf Bu ganggu, saya membutuhkan tanda tangan Ibu buat besok," ujar Raka yang sambil menyerahkan dokumen yang sedang dipegangnya.
"Masuk dulu yuk, kita bicara sambil duduk," ajak Natasha. Raka hanya bisa menuruti perintah bosnya itu. Mia yang keluar dari kamarnya dan ingin pergi menuju dapur di buat terkejut dengan kedatangan tamu Natasha, Raka adalah masa lalunya. Raka yang melihat Mia ikut terkejut dengan keberadaan wanita itu di sana, mereka berdua mencoba menutupi keterkejutan yang terjadi.
"Okeh, ini dokumen nya sudah saya tanda tangani. Jangan lupa pesan saya yang tadi," perintah Natasha kepada orang kepercayaannya itu. Raka segera pamit undur diri, dia tidak mungkin berlama-lama di sana apalagi jika mengingat tentang masa lalunya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Sekar
nelpon Raka kn masih d kantor tp ko dah d kmr aja sama mia
2023-02-26
0
hanifatulhsn_
Masa lalu yang nantinya akan menjadi masa depan
2021-01-05
3