MELELAHKAN

Natasha yang seharian ini disibukkan dengan jadwal rapat sang bos yang padat, dia mau tidak mau harus lembur di kantornya. Awalnya Mia ingin menemani Natasha, akan tetapi Natasha melarangnya. Dia tidak ingin sahabatnya itu terlalu lelah, jadi dia menyuruh Mia untuk pulang lebih dulu. Natasha yang sedang merapikan meja kerjanya terkejut saat melihat sang bos berada didepannya, Bryan mengajak untuk pulang bersama.

"Kamu belum pulang?" tanya Bryan tanpa menatap Natasha.

"Baru mau pulang Pak, ini saya sedang merapikan data-data untuk rapat besok," ujar Natasha yang kembali merapikan file yang berada di mejanya.

Bryan diam-diam melihat Natasha yang sedang sibuk merapikan meja kerjanya, didalam benak Bryan dia sedang memikirkan bagaimana cara agar tidak di jodohkan dengan orang tuanya.

" Apa aku minta tolong dia saja ya, setidaknya dia juga tidak buruk," gumam Bryan dalam hati. Natasha yang merasa sedang di perhatikan oleh Bryan hanya meliriknya, dia tidak berani menatap wajah bosnya itu.

"Apa sih yang dia lihat, sampai segitunya," tanya Natasha dalam hati karena merasa aneh dengan bosnya yang sedang melihat tanpa berkedip.

Natasha yang sudah selesai membereskan meja kerjanya segera pamit kepada Bryan, Bryan yang sedang melamun terkejut saat Natasha memanggil namanya.

"Maaf Pak, saya permisi dahulu," ucap Natasha yang akan hendak pergi meninggalkan ruangan kerjanya.

"Tunggu ... Biar saya antar sekalian," ajak Bryan.

"Terima kasih ajakannya Pak, tapi saya sudah biasa naik angkutan umum," jelas Natasha yang langsung berlalu meninggalkan Bryan seorang diri.

Bryan yang melihat Natasha pergi hanya tersenyum tanpa dia sadari, Bryan pun pergi meninggalkan ruangan tersebut. Dia bergegas menuju mobilnya, dan dibsaat akan melewati halte bus Bryan tidak sengaja melihat Natasha seorang diri. Bryan memperhatikan Natasha dari jauh, sesekali Bryan mengecek jam tangan yang dia gunakan.

Sudah satu jam berlalu, bus yang di tunggu Natasha tak kunjung tiba. Bryan yang tidak tega segera menghampiri sekertarisnya itu, dia berniat mengantarkan nya pulang. Bryan segera turun dari mobilnya saat sudah berada di depan halte tersebut, Natasha yang tidak menyadari kedatangan Bryan terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya.

"Bapak belum pulang?" tanya Natasha yang mengatur nafasnya karena merasa terkejut tadi.

"Ayo kamu saya antar pulang, sudah malam tidak baik seorang wanita pulang larut malam dan sepertinya sudah tidak ada bus yang lewat lagi," ajak Bryan.

Natasha yang awalnya ingin menolak ajakan Bryan mau tidak mau mengiyakan ajakan bosnya itu, karena waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Bryan segera membukakan pintu mobilnya untuk Natasha, Natasha yang bingung hanya bisa mengucapkan terima kasih.

Setelah Natasha masuk, Bryan segera menutup pintu mobilnya dan dia bergegas menuju bangku kemudi. Pria itu langsung menjalankan mobilnya, di dalam mobil hanya ada keheningan antara mereka. Tidak ada percakapan di sana, Bryan yang tidak tahu alamat Natasha memberanikan diri menanyakan pada wanita itu.

"Alamat rumah kamu di mana?" tanya Bryan yang saat ini sedang memikirkan jalan menuju rumah Natasha, Natasha yang sedang melamun terlonjak kaget mendengar perkataan Bryan.

"Eh, maaf Pak," ucap Natasha. Tanpa Natasha sadari dia memberikan alamat rumahnya, tidak butuh waktu lama mobil yang di kendarai Bryan sampai didepan rumah Natasha.

Bryan yang merasa heran ingin bertanya langsung kepada Natasha, tapi niatnya dia urungkan karena tidak mau ikut campur urusan pribadi orang lain. Natasha segera turun dan bergegas masuk ke dalam rumahnya, Bryan belum beranjak dari depan rumah mewah itu.

"Rumah siapa itu? Kenapa dia bisa masuk ke sana dengan mudah? Sebenarnya siapa Natasha itu? Kalau itu rumahnya kenapa dia bekerja di perusahaanku? Tidak mungkin punya rumah sebesar itu tetapi tidak memiliki sebuah perusahaan, sepertinya aku harus cari tahu," pikir Bryan. Dia bergegas meninggalkan rumah Natasha di saat wanita itu sudah masuk kedalam rumahnya, Natasha yang baru tiba segera masuk ke dalam kamarnya. Dia ingin langsung membersihkan diri dan beristirahat, karena seharian ini sangat melelahkan baginya.

Saat Natasha akan memejamkan matanya, dia mendengar suara ketukan dari luar pintu kamarnya. Mia yang khawatir karena Natasha belum juga kembali, dia mencoba melihat ke kamar sahabatnya itu.

"Syukurlah kalau kamu sudah pulang," ucap Mia setelah melihat Natasha membuka pintu kamarnya.

"Belum lama aku sampai Mia, kenapa kamu belum tidur?" tanya Natasha.

"Aku menghawatirkan kamu Sya, karena sudah malam belum juga kembali. Apa pekerjaan dikantor banyak sekali?" tanya Mia yang tidak bisa tidur.

"Tadi ada beberapa dokumen yang harus aku selesaikan, soalnya besok pagi dibutuhkan untuk rapat. Mau tidak mau aku harus mengerjakannya dahulu," jelas Natasha yang tidak ingin sahabatnya itu berpikir yang tidak-tidak tentang dirinya.

"Kamu pulang dengan siapa? Setahu aku bus menuju rumahmu terakhir beroperasi jam 8 malam Sya," ungkap Mia yang mengetahui jadwal keberangkatan bus di halte tersebut.

"Tadi aku di antar Pak Bryan," jujur Natasha dan di saat yang bersamaan Natasha mengingat jika Bryan mengetahui alamat rumahnya. "Astaga bagaimana ini, pasti dia akan bertanya kenapa aku bisa tinggal di rumah yang seperti ini," ujar Natasha yang sedang ketakutan karena rahasia yang selama ini dia simpan akan terbongkar.

"Tenang saja dulu Sya, setahu aku Pak Bryan tidak akan mencampuri urusan orang lain apalagi urusan karyawannya. Tidak akan mungkin," Mia mencoba menenangkan Natasha bahwa Bryan tidak akan mencampuri urusan nya.

Mia yang sudah mengantuk meminta izin untuk kembali kekamarnya, Natasha pun juga sudah sangat lelah dan dia ingin segera mengistirahatkan tubuhnya.

"Semoga besok Pak Bryan tidak menanyakan macam-macam tentang diriku," gumam Natasha pelan sambil memejamkan matanya.

Seperti biasa Natasha dan Mia aka berangkat bersama, mereka menaiki bus dengan perasaan yang ceria. Karena mereka tidur dengan cukup baik semalam, walau pikiran Natasha masih dipenuhi banyak tanya tentang hari ini. Natasha dengan santai berjalan menuju ruangannya, dia tidak menyadari jika dibelakangnya ada Bryan yang juga baru datang.

Di saat Natasha memasuki lift kantor dan akan menekan tombol naik, seketika tangan Bryan menghentikan lift tersebut. Natasha yang terkejut ketika ada tangan yang menghalangi pintu lift tersebut, Bryan dengan sigap nya segera memasuki lift itu.

"Selamat pagi Pak," sapa Natasha ketika pintu lift sudah tertutup sempurna.

"Hmmm," jawab Bryan.

Natasha yang mendengar jawaban Bryan hanya menghela nafasnya, kalau saja bukan bos sudah keluar kata-kata kasar untuknya.

"Hari ini jadwal saya apa saja?" tanya Bryan tanpa melihat ke arah Natasha. Natasha menyebutkan seluruh agenda dari bosnya itu mulai dari pagi hingga petang nanti.

"Kamu harus ikut dengan saya hari ini, tidak ada penolakan," ucap Bryan seraya bergegas keluar lift karena pintu lift sudah terbuka dan berada di lantai ruangannya.

"Lembur lagi," ucap Natasha lesu sambil keluar dari lift dan menuju meja kerjanya.

"Akan melelahkan lagi hari ini," sambung Natasha sambil melihat jadwal bosnya yang sangat padat hari ini.

Terpopuler

Comments

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

ꮍ ꙷ ꮼ ͧ ꮥ ᷞ ꭲ ᷝ ꮠ ͣ ꭺ ᷡ ꮑ ͣ

aku padamu Thor

2021-01-05

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 66 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!