Diskusi

Aku melalui kegiatan seperti biasanya. Dari mulai berangkat sekolah sampai pulang sekolah. Kegiatan itu bagaikan sesuatu yang dilalui tanpa adanya perbedaan, latihan dance kali ini tidak dilakukan. Karena esok akan ada ulangan harian, jadi sebagai seorang murid yang baik, kita semua sepakat untuk memfokuskan ulangan dengan belajar.

Dan, saat ini. Aku sudah mengerjakan soal latihan sebanyak 20 soal. Saat semua jawaban sudah terjawab semua, aku menutup buku, dan menyambar ponsel.

Aku sudah dilanda bosan dan muak dengan semua materi yang sudah dipelajari sedari tadi, “Mending koar-koar digrup aja deh.” Aku membuka grup chattingan kami.

Jari jemari ini mulai mengetikkan setiap katanya dan langsung mengirimkan ke grup chatting antara aku dan teman-teman geng LorezQ.

...LorezQ

...

^^^Gais!!

^^^

^^^Main tikus yuk!

^^^

Tara : Anony, Can!

Alya : Gue udah nggak bisa nampung kegilaan lu, Can!

Devi : Masih tikus? Kenapa nggak diubah ke kelinci aja?

^^^Jangan bikin gue Ovt, Dev.

^^^

^^^Otw gue protes!

^^^

Alya : Lo salah saranin orang Dev!

Tara : Parah si Devi!

Devi : Cuman saran doang, jadi bukan salah gue.

Via : Kalian bahas apa?

Alya : Astaghfirullah Vi, kemana aja lu?

Tara : Via lagi semedi di goa Tartar, makanya kagak pernah nim.

Via : Gue lagi sembahyang anjir!

Alya : Wayo lo Tar, Via ngambek noh! Ngeri!

Tara : Dih kok gue sih.

Devi : Makanya pada beribadah kalian duba-duba! Jangan nonton vid Mas Ganteng mulu!

Tara : Iya nanti hari Minggu:’)

^^^Nih gue udah protes!

^^^

Alya : Temen siapa sih lu? Dateng-dateng malah bilang udah protes!

^^^Temen lu lah, lu yang pungut gue!

^^^

^^^Nih gue spill.

^^^

^^^(Picture)

^^^

Devi : Gila lama-lama gue temenan sama kalian!

Alya : 2^

Via : 3^

Tara : 4^

5^

Stress lu semua!

Alya : Gue yang harusnya bilang gitu!

Udah ah mau op, kasian duba-duba nggak gue kasih makan.

•••

Aku tertawa puas dan segera mematikan ponsel. Setidaknya rasa penat ini sedikit terlampiaskan kepada mereka semua.

Kini aku beranjak dari tempat tidur, lalu menuju laci kecil belajarku, dan mengambil uang yang aku masukkan ke dalam saku. Karena aku mau keluar dan membeli beberapa cemila untuk melepas rasa bosan di dalam jiwa raga ini.

Aku keluar dari kamar, turun melalui tangga menuju lantai satu, dan segera memakai sendal jepit kesayangan untuk keluar rumah.

Aku segera keluar, berjalan di sekitar perumahan menuju jalan besar di mana supermarket berada. Area perumahan sepi, aku mempercepat langkah hingga sampai di supermarket terdekat.

Aku masuk dan mengambil keranjang. Memilih beberapa cemilan dan minuman serta tak lupa mengambil sebatang cokelat mete yang semanis aku.

Semua cemilan itu masuk ke dalam keranjang belanjaanku. Aku menuju kasir dan membayar semua totalan belanjaan.

Aku membawa satu kantung plastik besar berwarna putih sambil bersenandung riang, “La-la-la ....”

Hingga saat di pertengahan jalan, aku mendengar dentuman musik yang selalu dipakai aku dan teman-teman LorezQ latihan dance.

Aku yang rasa penasarannya tinggi pun segera menghampiri suara itu. Suara itu berasal dari salah satu rumah besar yang pagarnya berwarna hitam serta tinggi. Namun, pagar itu memiliki celah seukuran satu ekor tikus.

Aku mendekat dan mulai mengintip, hal yang pertama kulihat adalah sekumpulan cowok seusiaku sepertinya, mereka semua sedang latihan dance.

Sebagai seorang leader, aku pasti tahu siapa yang menjadi leader di antara mereka. Salah satu cowok berpostur tubuh tinggi, hitam manis, dan memiliki rambut yang tidak panjang tetapi juga tidak pendek.

Dia juga yang paling menarik bagiku, setiap lekukan dancenya membuat diriku ingin memekik sekencang-kencangnya, karena itu bagus sekali.

Saat dance mereka sudah mulai berakhir, aku pun tanpa sadar memekik dengan kencang sekali, “Gilak keren banget!”

Mereka semua langsung menoleh ke arahku dan mengintimidasi keberadaanku yang sedang mengintip mereka semua, “Ups!”

Aku membenarkan posisi dan bersiap untuk kabur. Melarikan diri dari mereka semua, tapi sebelum aku kabur. Seseorang yang aku duga adalah seorang leader pun berteriak.

“WEY JANGAN KABUR LU!” Dia memekik dengan suara basnya, aku yang kalap karena kepergok pun segera melarikan diri.

Beberapa kali aku menoleh dan melihat dia membuka pagar rumahnya yang menjulan tinggi itu, dia menunjuk-nunjuk. Tetapi, aku tak peduli dan terus berlari.

Hingga sampailah aku di depan rumah dan langsung masuk ke dalam. Menaiki tangga dengan kekuatan super cepat dan berakhir merebahkan badan ke kasur.

"Hampir aja ke tangkep,” gumamku yang ngos-ngosan.

“Nggak lagi-lagi dah ngintipin orang.” Aku mengatur napas yang tak beraturan, degup jantung yang berdetak cepat karena berlari sepanjang jalan.

Saat napas sudah beraturan. Aku memposisikan diri untuk duduk, membuka kantung plastik, dan mengambil satu botol minuman yang langsung diminum.

Rasa hausku sudah hilang. Rasanya aku memikirkan sebuah rencana bagus untuk perkembangan LorezQ ke depannya.

Jika nanti aku bisa menggaet kelompok cowok-cowok tadi ke dalam kelompokku, maka akan menjadi best dance. Bisa diperkirakan nanti kami akan menang, aku jadi semakin tidak sabar.

Aku membuka kembali grup chattingan dan mulai mengetikkan sapaan yang langsung kukirimkan ke dalam grup.

...LorezQ

...

^^^Gais!

^^^

Alya : Apa?

Devi : 2

Tara : 3

Via : 4

Alya : Azbdjdjsjsj kampret semuanya!

^^^Ini pada mau dengerin gue kagak?

^^^

Alya : Nggak bisa dengerin, lu kan ngechat bukan vn

Devi : Nah

Via : Nah 2^

Tara : Nah 3^

Alya : Astaghfirullah gue punya temen macam duba-duba.

^^^Udah aelah, gue mau ngasih tahu nih.

^^^

Devi : Tempe ada nggak?

^^^Nggak ada.

^^^

^^^Adanya tahu.

^^^

^^^Dahlah, gue langsung ke topik aja.

^^^

Tara : Topik tetangga gue?

^^^Iya.

^^^

^^^Jadi gini, gais.

^^^

^^^Gue tadi ketemu sama tim cowok yang dancenya kece abis.

^^^

Via : Terus?

^^^Sabar gue lagi ngetik Waud!

^^^

Tara : Lanjut!

^^^Iye.

^^^

^^^Nah, gimana kalau kita gabungin aja tim mereka sama tim kita?

^^^

Devi : Kalau gue sih ngikut aja ya, karena gue juga mau yang terbaik buat LorezQ.

Alya : Nah samaan kayak Devi gue, apalagi kalau mereka ganteng, gas aja lah ya, Can!

Tara : Setuju gue! Samaan jawabannya juga kayak Al sama Dep.

Via : Gue terserah aja.

^^^Ya udah kalau gitu, gue nanti coba cari tahu mereka.Terus bujuk mereka buat gabung sama tim kita dan gue harap mereka mau.

^^^

Via : Aamiin.

Devi : 2^

Alya : 3^

Tara : 4^

^^^Aamiin.

^^^

^^^Btw gue mau ngaso dulu sama mau nonton bebep Twinkle—Little Star.

^^^

Alya : Najong CANTIKA!

^^^Apa itu najong? Daerah?

^^^

Alya : Gue rukyah lu ya lama-lama. Najong itu arghhh udah gak boleh tahu, lo masih bocil.

^^^Iya dah yah boged, wkwk.

^^^

^^^Kabur ....

^^^

Alya : Kampret!

...•••

...

Aku jadi semakin senang, karena akhirnya mereka mau menerima saran dariku. Besok aku harus mencari siapa mereka semua, di mana mereka bersekolah, dan mulai beraksi untuk membujuk mereka semua untuk menerima penawaran dari aku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!