PRC Group Building Manhattan New York
Radeva naik ke lantai 15 dari lantai tempat bekerjanya di lantai 11. Karena anggota keluarga jadi Radeva bisa menggunakan lift khusus CEO. Pria itu pun keluar dari lift dan melihat kesibukan di lantai 15 seperti biasa, lalu menuju ujung lantai tempat ruangan Bayu.
Radeva melihat seorang gadis berambut hitam panjang yang disanggul model Perancis tampak sibuk menerima telepon di mejanya.
French Twist Bun Hairstyles
Pria bermata coklat itu pun menghampiri Ajeng yang masih mode serius. Radeva menatap gadis itu dengan tersenyum manis.
"Can I help you ( ada yang bisa saya bantu )?" tanya Ajeng formal usai menerima telepon.
"Hai. Kamu pasti Ajeng Pratiwi kan?" tanya Radeva dengan bahasa Indonesia fasih.
"Eeeerrrrr, maaf. Anda pak siapa ya?" balas Ajeng dengan wajah bingung dan reflek memakai bahasa Indonesia juga.
"Radeva Dewanata, adiknya Mas Bayu" ucap Radeva sambil mengulurkan tangannya.
"Oh ya ampun. Maaf kan saya. Ajeng Pratiwi" senyum gadis itu sembari menerima tangan Radeva. "Maaf saya belum apal keluarga Pak Bayu."
"Tidak apa-apa Jeng. So, bagaimana rasanya bekerja dengan kakakku satu itu?" tanya Radeva sambil duduk di sofa.
"Well, roller coaster. Kadang seru, kadang bikin ngenes hati..." ucap Ajeng pelan membuat Radeva tertawa. "Tapi kan saya belum sebulan kerja disini. Probation saja masih tiga hari lagi."
"Semangat Jeng. Yakin kamu bisa menghadapi kakakku satu itu."
"Aamiin. Terimakasih dukungannya pak Radeva" senyum Ajeng. "Pak Radeva, mau minum apa pak?"
"Tidak usah. Aku hanya ingin tahu seperti apa pengganti Gemma dan DeeDee. Selamat bekerja Jeng, senang bertemu dengan kamu" ucap Radeva sambil berdiri.
"Pak Radeva yakin tidak masuk ke ruangannya pak Bayu?" tanya Ajeng sambil ikut berdiri.
"No Ajeng. Aku hanya ingin melihat seperti apa sekretaris mas Bayu. See ya, Ajeng." Radeva pun berjalan menuju lift.
"Take care pak Radeva" balas Ajeng.
Radeva melambaikan tangan tanpa menoleh ke Ajeng yang hanya tersenyum dengan sikap cuek pria itu. Hatinya merasa senang bertemu dengan orang yang bisa berbahasa Indonesia lainnya.
***
Pagi hingga menjelang makan siang, Ajeng disibukkan dengan banyak nya tamu yang sudah melakukan janji dengan Bayu. Bahkan Ajeng nyaris tidak bisa berada di kursinya untuk waktu lama karena Bayu memintanya untuk mencatat poin-poin pertemuan.
Akhirnya jam 12 siang, Ajeng bisa beristirahat sejenak karena sengaja di jam ini hingga jam 13.30 tidak ada janji agar Bayu dan dirinya bisa makan siang.
"Jeng, kamu nggak makan siang?" tanya Bayu yang keluar dari ruangannya.
"Makan pak. Nanti saya ke kantin kantor."
"Ya sudah. Saya pergi dulu, ada janji dengan mommy."
"Baik pak Bayu." Ajeng melihat tubuh besar itu masuk ke dalam lift sedangkan dirinya mulai membuka tas bekalnya.
Ajeng memakan sandwich nya sambil tetap bekerja ketika mendengar suara lift khusus berbunyi.
"Pak Bayu apa ada yang ketingga..." Ajeng melongo melihat seorang pria yang memiliki tubuh besar, berambut blonde dan berwajah mirip Bayu tapi versi tua, datang menghampiri Ajeng. "Good afternoon, Sir..."
"Siang. Where is Bayu?" tanya pria itu.
"Mr O'Grady has appointment with his mother, Sir ( Mr O'Grady ada janji dengan ibunya )" jawab Ajeng apa adanya.
Pria itu langsung mengambil ponselnya. "Wa'alaikum salam. Bay, kamu dimana? Daddy sudah di depan ruangan kamu!"
Ajeng melongo. Mr O'Grady Senior?
"Ini Daddy di depan meja sekretaris kamu! Kamu kesini dulu!" Pria itu mematikan ponselnya dan menatap Ajeng dengan tatapan menyelidik. "What's your name ( siapa namamu )?"
"Ajeng Pratiwi, Sir. Maafkan saya kalau saya tidak tahu bapak ayah Mr O'Grady" jawab Ajeng dengan bahasa Inggris.
"Apa kamu sekretaris Bayu yang baru?"
"Yes Sir."
"Sudah berapa lama bekerja disini?"
"Hampir tiga Minggu, Sir" jawab Ajeng apa adanya.
Abiyasa O'Grady mengangguk. Suara lift milik CEO pun terdengar dan tampak Bayu keluar dari sana.
"Dad! Katanya langsung berangkat tapi kok malah kesini dulu?" ucap Bayu yang melihat ayahnya sedang menginterogasi Ajeng. "Lho kamu nggak ke kantin Jeng?"
"Saya bawa bekal pak Bayu. Lagipula saya masih harus memasukkan rekapan pertemuan tadi" jawab Ajeng.
"Take a break, Jeng ( istirahat Jeng ). Rekap bisa nanti!" tegur Bayu. "Dad, jadi makan siang bareng mommy nggak?"
Abiyasa menoleh ke arah putranya. "Yuk, makan. Daddy sudah lapar."
"Kami pergi dulu Jeng" pamit Bayu.
"Baik Mr O'Grady."
Abiyasa dan Bayu pun masuk ke dalam lift khusus mereka.
"Sekretaris mu boleh juga Bay. Mirip mommy mu. Bagaimana dengan pekerjaannya?" tanya Abiyasa.
"Well, daddy tahu kan tulisan aku naudzubillah?Ajeng bisa membuat poin-poin dari hasil pertemuan meskipun dia hampir menangis melihat tulisan aku" senyum Bayu.
"Apa dia bilang?" tanya Abiyasa penasaran.
"Ceker ayam masih bisa enak dimakan, tapi tulisan pak Bayu tidak bisa dibaca" jawab Bayu sambil manyun.
Abiyasa tertawa mendengar ucapan Bayu. "Tapi dia bisa melaksanakan tugas dari kamu kan?"
"Dia bisa menyelesaikan Dad. Setidaknya otak dia termasuk cerdas."
"Dan satu lagi Bay, dia tidak ganjen" senyum Abiyasa yang pusing dengan laporan Hunter dan Doogie sebelumnya. Hampir sebagian besar sekretaris - sekretaris sebelumnya ganjen ke putranya yang memang good looking.
Siapa sih yang nggak tertarik dengan wajah tampan Bayu ditambah dengan jabatan CEO dan uang yang unlimited. - batin Abiyasa.
Lift pun tiba di parkiran basemen dan kedua ayah anak itu keluar dari lift menuju mobil Mercedez GLA milik Àbiyasa. Dua pengawal Abi pun sudah siap dan mereka pun masuk ke dalam mobil.
***
Ajeng keluar dari lift yang terbuka di lantai khusus area makan. Gedung PRC Group memang memiliki satu lantai bagi para pegawainya untuk makan siang atau membeli makanan disana. Cafetaria yang hanya buka selama jam operasional kantor.
Gadis itu celingukan dan akhirnya menemukan counter kopi dan minuman lainnya. Ajeng memesan cold choco dan membeli dua botol air mineral.
"Ajeng!"
Gadis itu menoleh ke arah suara yang memanggilnya dan tampak Magdala berjalan ke arahnya.
"Hai Mag" sapa Ajeng.
"Mr OGJ pergi?" tanya Magdala.
"Yup dan aku diusir ke cafetaria supaya tidak duduk di kursi ku" kekeh Ajeng.
"Sama saja dengan Mrs Alea Hamilton. Aku tadinya hendak makan di mejaku, disuruh kemari padahal pekerjaan aku masih banyak" senyum Magdala. "Mrs Hamilton dijemput suaminya makan siang bersama jadi aku disuruh kemari."
Kedua gadis itu lalu menuju ke meja kosong sambil membawa nampan masing-masing dan mulai menikmati minuman dan makanan mereka.
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sandisalbiah
setidaknya saat nilai positif dr para bos ya Jeng... selebihnya di semangati aja..
2024-01-08
1
Bambang Setyo
Mereka orang Indonesia yg sukses di negara orang.. Keren..
2023-05-11
1
diyah
author lanjut... aku suka baca ini😘
2023-04-07
1