PRC Group Building Manhattan New York
Ajeng masih menatap kertas penuh corat-coret kalau boleh dibilang begitu sebab kalau tulisan, sampai huruf hanacaraka pun tidak ada yang mirip dengan tulisan Bayu. Sambil menghela nafas panjang bolak balik, akhirnya Ajeng pun seolah mendapatkan wangsit yang entah dari mana datangnya.
Mungkin karena aku anaknya pak Sholeh dan rajin menabung? - batin Ajeng, yang langsung teringat CCTV saat tamu dari perusahaan Parker datang. Untung selalu direkam. Jadi ini alasannya kenapa tamu yang saat sekretaris mas Kal-el tidak diajak masuk, harus diawasi dan direkam. Jebule boss siji Kuwi ora nduwe akhlak ( rupanya boss satu itu tidak punya akhlak )!
"Ngerjain orang ya ngerjain orang tapi ya ora ngene tho mas...mas... ( tapi ya nggak gini juga )" gerutu Ajeng yang langsung mengambil earphone dan memutar rekaman CCTV saat Trey Parker di ruangan Bayu. Ajeng bersyukur CCTV nya sangat canggih jadi suaranya pun terdengar. Gadis itu tampak serius mendengarkan percakapan Bayu dan Trey sembari mencatat poin-poin penting pembahasan bisnis mereka.
Ajeng lalu membandingkan dengan tulisan Bayu dan akhirnya bisa membaca huruf primitif yang melebihi model hieroglyphics ( hieroglif - tulisan yang ada di piramid ).
"Haaaaahhh... akhirnya misteri terpecahkan! Ajeng memang harus lebih cerdas dari boss njelehi!" senyum gadis itu yang kemudian membuat rekapan poin-poin hasil pertemuan Bayu tadi.
***
Bayu tersenyum dan harus mengakui bahwa sekretaris recehnya yang suka seenaknya sendiri, termasuk cerdas. Bayu sempat mengira bahwa Ajeng akan lembur hingga malam untuk bisa membaca tulisannya tapi ternyata dia bisa memecahkan misterinya.
"Boleh juga nih bocah. Kita lihat saja ke depannya apa kamu masih bisa survive" senyum Bayu.
***
Ajeng menyerahkan hasil penyelidikan kasus huruf dan tulisan tidak terbaca ke Bayu yang membaca dengan teliti. Gadis itu menunggu tanggapan Bayu sambil dalam hati dirinya berdoa agar semua misteri yang dia pecahkan, benar sesuai dengan apa yang tadi bossnya bicarakan dengan rekan bisnis nya.
"Hhhhmmm... good job Ajeng. Terimakasih. Sudah kamu arsipkan?"
"Sudah Mr O'Grady" jawab Ajeng yang dalam hati langsung Alhamdulillah dan lega karena wangsitnya benar.
"Oke." Bayu melihat jam dinding kantornya yang menunjukkan pukul lima sore. "Kamu boleh pulang Jeng, nanti kesulitan naik keretanya."
"Pak Bayu tidak membutuhkan bantuan saya lagi kan?" tanya Ajeng.
"No. Oh besok saya datang jam delapan ya Jeng karena harus memeriksa sesuatu jadi tolong kopinya agak pagi."
"Baik Mr O'Grady. Kalau begitu, saya permisi pulang dulu" ucap Ajeng sambil berdiri.
"Ya. Hati-hati."
Ajeng pun mengangguk dan berjalan keluar dari ruang kerja Bayu.
***
Gadis itu berjalan menuju subway dan naik kereta bawah tanah ke arah Soho. Di dalam kereta, Ajeng membaca novel yang diambilnya dari tas nya sambil menikmati perjalanan. Setibanya di stasiun Soho, Ajeng pun turun. Dirinya pun mampir ke sebuah toko yang menjual berbagai bahan makanan Asia untuk berbelanja kebutuhan dirinya.
Setelahnya Ajeng berjalan menuju apartemennya. Yang dia suka dengan apartemen nya adalah termasuk aman dengan kemanan bagus karena tidak sembarang orang bisa masuk. Gadis itu pun menuju lantai dua apartemennya dan masuk ke unitnya lalu mengunci dengan double lock. Seaman-amannya apartemen miliknya, Ajeng tetap mengutamakan keselamatan dirinya.
Satu jam kemudian usai membersihkan diri dan melaksanakan ibadahnya, Ajeng tampak berkutat di dapur untuk memasak makan malamnya. Meskipun dirinya bukanlah orang yang jago masak, ditambah makanan siap saji dengan hanya berbekal microwave atau air fryer banyak, tapi baginya memasak itu lebih irit.
Ajeng memakan fettuccine buatannya dan juice anggur ditambah garlic toast serta salad sembari menonton televisi. Dan disana ada berita tentang Luke Bianchi yang sukses dengan apartemen terbaru di Osaka di bawah bendera AJ-Bianchi Corp.
"Luke? Apa ini yang dimaksud mas Kal-el, yang marah-marah waktu di mobil? Sek sek sek, aku durung diceritani ( aku belum dicertain ). Woooo, mas Kal-el hutang cerita nih sama aku..." monolog Ajeng. "Kethoke aku kudu Sinau silsilah keluarga ne wong Krypton siji Kuwi ( kayaknya aku harus belajar silsilah keluarganya manusia Krypton satu itu )."
Ajeng mengambil laptopnya dan mulai mempelajari keluarga Bayu O'Grady. Gadis itu mulai mencatat siapa-siapa saja yang berada di New York.
"Ya Allah Gusti, kok ya akeh men tho ( kok banyak sekali )... Definisi tujuh turuna hartanya kagak habis ini" gumam Ajeng. Suara notifikasi di ponselnya menmbuat gadis itu menoleh ke sebelah laptopnya.
Mata Ajeng terbelalak saat melihat adanya uang masuk sebesar $1,000 ke dalam rekeningnya. Ajeng membaca pesan disana.
Bonus.
Ajeng melongo. Siapa yang kirim ya?
***
Yuhuuuu Up Pagi Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sandisalbiah
itu bonus krn berhasil mecahin tulisan Bayu yg pakai bahasa sangsekerta itu loh, Jeng... plus bonus krn kamu berhasil membuat mr. Bayu ngakak...!!!
2024-01-08
1
Asngadah Baruharjo
aku juga mau bonusss
2023-11-03
1
Dwi apri
hayoloh langsung cair aja tuh bonus ...
karena memecahkan tulisan lebih jelek dari ceker ayam atau karna ajeng bisa buat mas kal-el senyum2...
hayo... penasaran nih aku🤭🤭🤭
2023-07-10
1