Setting Bayu ini sesudah pernikahan Garvita dan Gabriel sebelum pernikahan Gemintang dan Raj
Hotel Hilton Times Square New York
Bayu berjalan bersama dengan Ajeng yang berada satu langkah di belakang cicit Duncan Blair itu, sedangkan Hunter dan Doogie di belakang kedua orang itu.
Mereka berempat menuju ke sebuah restauran high end tempat biasa para businessman makan siang untuk membicarakan bisnis. Tak lama Bayu dan Ajeng bertemu dengan pemimpin Bank of America bersama dengan asistennya.
Bayu melirik ke arah Ajeng, berharap agar sekretaris nya tidak melakukan kesalahan. Dan selama pertemuan berlangsung, Ajeng pun tetap bersikap profesional.
Syukurlah dia tahu unggah ungguh. Bayu mengacungkan jempol dengan sikap Ajeng yang bersikap anggun dan hilang sikap recehnya.
"Saya berterimakasih dengan Mr O'Grady. Semoga kerja sama kita berlanjut terus." Pemimpin Bank of America itu berjabat tangan dengan Bayu.
"Saya juga Mr Dunhill. "
Setelahnya rombongan Bank of America pun meninggalkan restauran itu usai mereka makan siang bersama. Bayu dan Ajeng pun meninggalkan restauran tak lama kemudian. Mereka masuk ke dalam mobil yang sudah tersedia di depan lobby hotel Hilton.
"Acara kemana lagi Bay?" tanya Doogie.
"McC Custom" jawab Ajeng sambil memeriksa kembali agenda pertemuan dengan pimpinan Bank of America. Bagi Ajeng, double check itu penting.
Doogie lalu menjalankan mobilnya ke tempat Rama McCloud sedangkan Bayu memperhatikan bagaimana Ajeng tampak serius dengan catatannya.
"Ada yang terlewat Jeng?" tanya Bayu.
"Sedang saya cek ulang lagi, Sir. Double check itu penting" jawab Ajeng sambil memasukkan laporan ke dalam iPadnya sesuai dengan aturan dari Gemma.
"Ternyata kamu bisa serius ya Jeng. Kirain cuma bisa receh" kekeh Bayu.
"Saya bisa serius Mr O'Grady" senyum Ajeng tanpa mengalihkan pandangannya dari pekerjaannya.
Bayu mengangguk. Suara ponselnya membuat perhatian nya dari Ajeng teralihkan lalu mengambil benda pipih itu dari saku dalam jas nya.
"Assalamualaikum Shinchan..."
Ajeng menoleh. Shinchan? Bocah nakal itu? Yang lagunya 'Seluruh kota merupakan tempat bermain yang asyik...' . Really? Apakah Shinchan sudah besar?
"APPAAAAAA?" teriak Bayu. "Luke hutang penjelasan!" Bayu mematikan ponselnya.
Ajeng menatap wajah Bayu yang mengeras. Siapa lagi itu Luke? Luke Skywalker? Lucky Luke?
"Kita nggak usah lama-lama ke Oom Rama. Aku harus menghajar Luke!" geram Bayu.
"Kenapa Luke?" tanya Hunter.
"Ribut dengan agen FBI dan MI6 di Tokyo!"
Ajeng terkejut. Memang siapa itu Luke yang gegeran dengan agen federal?!
"Hadeeehhh..." kekeh Doogie.
"Bay, apa kamu tidak memperhatikan, kita juga diikuti oleh agen FBI." Hunter melirik ke arah spion mobilnya.
"Siapa? Omar Zidane?" tanya Bayu.
"Kayaknya bukan" jawab Doogie.
"Aku telpon Omar dulu." Bayu lalu menelpon orang yang barnama Omar membuat Ajeng pusing dengan percakapan yang dia tidak paham sama sekali.
"Eeeerrrrr Mr O'Grady. Ada masalah apa?" tanya Ajeng sambil menatap Bayu bingung.
"Nanti kamu akan tahu. Halo, Omar. Apakah ada agen FBI yang mengikuti mobilku? ... Aku dari Hilton mau ke tempat Oom Rama... Bisnis standar... Hah? Kamu dihukum juga?" Bayu terbahak. "Bang Pedro juga?"
Ajeng merasa kepalanya pusing. Siapa saja itu semua?
"Oke. Thanks infonya OZ. Take care." Bayu mematikan ponselnya dan memasukkan ke dalam saku jasnya.
"Benar Bay? Kita diawasi?" tanya Hunter.
"Yup, semua yang terlibat di Hongkong."
Hunter dan Doogie tertawa. "Mereka takut kita akan mengamuk macam di Hongkong."
"Padahal sudah selesai ya sudah" sahut Bayu.
"Mereka tidak tahu karakter keluarga kamu, Bay." Doogie menatap spion tengahnya ke arah Ajeng yang tampak bingung. "Mungkin ada waktunya kamu memberikan penjelasan sedikit ke sekretaris kamu yang wajahnya tampak bingung."
Ajeng mengerjapkan matanya. "Saya memang bingung."
"Nanti saja di kantor!" jawab Bayu final.
***
McC Custom New York
Rama menyambut kedatangan Bayu dengan sumringah. Mata abu-abunya menatap gadis di belakang Bayu yang sempat dikira Gandari, ibu Bayu.
"Assalamualaikum Oom" sapa Bayu sambil Salim ddan memeluk Rama.
"Wa'alaikum salam. Dari mana kamu?" tanya Rama sambil menepuk bahu keponakannya.
"Ada urusan bisnis tadi terus mampir kemari sesuai janji."
"Bay, itu siapa?" tanya Rama sambil menunjuk ke arah Ajeng yang tampak mengagumi koleksi mobil mewah limited edition di showroom itu.
"Sekretaris aku, yang keseratus."
Rama mendelik. "Gemma sudah ke Dubai? DeeDee resign? Dan penggantinya dia? Orang Indonesia kan?"
"Iya. Wong Solo" jawab Bayu. "Ajeng sini aku perkenalkan Oom Rama McCloud pemilik McC Custom."
Ajeng pun menghampiri Rama. "Ajeng Pratiwi, Mr McCloud."
"Namamu Jawa banget" senyum Rama memakai bahasa Indonesia membuat Ajeng semakin sumringah.
"Iya Pak Rama, saya wong Solo bukan Oslo maupun Soho. Solo, kota dekat sungai Bengawan Solo, yang ada pasar gede..."
"Ajeng. Stop!" tegur Bayu gemas.
"Sorry Mr O'Grady." Ajeng menunduk.
Rama tertawa. "Memang kenapa Bay?"
"Kata Pak Bayu, nggak boleh pakai bahasa Indonesia apalagi Jawa. Padahal saya kangen bisa bicara dua bahasa itu di New York" jawab Ajeng sebelum Bayu membuka mulutnya. "Kok pak Rama bisa bahasa Indonesia?"
"Istriku kan juga wong Jowo, Ajeng" senyum Rama.
"Owalah pantesan fasih" kekeh Ajeng. Perhatian gadis itu teralihkan ketika seorang wanita berusia sekitar akhir empat puluhan keluar dari ruang kerja.
"Nah itu istriku. Sayang, lihat Bayu bawa sekretaris nya yang baru" ucap Rama memakai bahasa isyarat yang membuat Ajeng terkejut.
"Tanteku tuna rungu Jeng" jawab Bayu dan Ajeng mengangguk.
Siapa namanya? Astuti menatap gadis cantik di hadapannya.
"Ajeng Pratiwi, Mrs McCloud" jawab Ajeng sambil berjabat tangan dengan Astuti.
Namanya cantik. Semoga betah dengan Bayu ya? senyum Astuti yang diterjemahkan oleh Rama.
"Insyaallah Mrs McCloud" jawab Ajeng manis.
"Mobilmu masih dikerjakan Bay. Mungkin baru Minggu depan jadi" ucap Rama.
"It's okay Oom. Hanya mau melihat. Boleh?" tanya Bayu.
"Boleh saja. Sayang, kamu dengan Ajeng ya. Aku dan Bayu ke bengkel dulu." Rama menciun kening istrinya.
"Jeng, kamu disini dulu ya" pinta Bayu.
"Ya pak Bayu" jawab Ajeng manis membuat Bayu mendelik.
Rama mengajak Bayu ke belakang sedangkan Ajeng bersama dengan Astuti.
"Yuk duduk" ajak Astuti ke sebuah sofa di showroom itu.
"Baik Mrs McCloud."
Kedua wanita beda usia itu duduk di sofa empuk itu.
"So, berapa lama kamu bekerja dengan Bayu?" tanya Astuti dengan nada celad khas tuna rungu dan berbahasa Indonesia membuat Ajeng senang.
"Baru tiga Minggu Mrs McCloud" jawab Ajeng semangat.
"Semoga betah ya. Bayu itu sebenarnya anak baik cuma ya terlalu jenius dan workaholic. Aku harap kamu bisa bertahan." Astuti tersenyum lembut.
"Insyaallah Mrs McCloud. Doakan saya" jawab Ajeng serius membuat Astuti tertawa.
"Kamu lucu, Jeng."
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Endah Lestary
sukaaa banget... authornya cerdas👍👍👍👍perfect
2024-07-19
1
Sandisalbiah
aku bingung dgn pembicaraan Bayu dan bodigart nya.. ra mudeng aku..!! mungkin krn aku belum baca silsilah para sesepuh Bayu sebelunya..
2024-01-08
1
Ita Xiaomi
Suka banget ama Ajeng. Aku jg biasanya gitu menyambungkan sesuatu ke sana ke mari 😁
2023-12-09
1