PRC Group Building Manhattan New York
Pagi ini Ajeng sudah tiba di kantornya yang baru tepat pukul delapan pagi. Bagi Ajeng, on time itu penting! Dia tidak suka menunggu dan orang ngaret, jadi dirinya pun menerapkan hal yang sama. Hari ini adalah hari pertama dirinya bekerja sebagai sekretaris Bayu O'Grady, CEO Giandra Otomotif Co dan MB Enterprise, tanpa Gemma di sampingnya.
Dua Minggu selama Bayu pergi kemarin, digunakan oleh Gemma untuk mengajari dirinya. Ajeng bukan gadis jenius tapi dia mau bekerja dan belajar apalagi dia termasuk cerdas.
Antara pintar dan cerdas itu berbeda, Dengan kata lain pintar merupakan sebuah perilaku yang dapat dipelajari sedangkan cerdas merupakan sebuah hal yang didapatkan tanpa harus mempelajari sesuatu sebagai bahan acuannya atau dalam kata lain cerdas merupakan suatu hal bawaan.
Ajeng membawa buku agenda hitam yang merupakan buku turun temurun dari sekretaris sebelum - sebelumnya yang berisikan semua jadwal Bayu. Ajeng mempelajari semua karakter Bayu di apartemen nya karena dirinya harus bisa bertahan bekerja dengan pria itu jika ingin bonus enam digit.
"Good morning" sapa Ajeng ke para pegawai yang datang. Kemarin usai Bayu resmi mengangkat dirinya sebagai pengganti Gemma, bersama dengan gadis Italia itu menuju ke ruang HRD yang tampak tidak antusias karena tahu bagaimana Bayu merepotkan mereka! Hanya ucapan 'Good luck' diberikan ke Ajeng saat menerima tag name khususnya.
"Good morning. Kamu sekretaris baru Mr O'Grady ya?" tanya seorang gadis yang sama-sama masuk ke lift pegawai.
"Iya. Kenapa?" balas Ajeng dengan wajah ceria.
"Aku hanya bisa mengatakan. Selamat berjuang! Mr O'Grady junior itu jauh lebih menyusahkan dibandingkan dengan Mr O'Grady Senior. Jadi jika kamu tidak betah dengan sikap Mr OGJ aka O'Grady Junior, tidak apa kamu pergi."
Ajeng mengerenyitkan alisnya. "Apakah Mr O'Grady sebegitu menyebalkan?"
"Kamu akan tahu sendiri nanti. Oh namaku Magdala, biasa dipanggil Mag." Gadis berambut coklat itu mengulurkan tangannya ke Ajeng.
"Ajeng. Kamu di divisi mana?" tanya Ajeng sambil menyambut tangan Magdala.
"Aku sekretaris nya Mrs Hamilton, Tante Mr OGJ."
Ajeng mengangguk. Duh, aku harus hapal deh semua keluarga OGJ. Tunggu OGJ itu bisa berarti Orang Gila Jangkung kan? Ajeng tertawa dalam hati.
"Aku keluar dulu Ajeng. Senang berkenalan denganmu dan Good luck!" pamit Magdala saat lift tiba di lantai ruang kerja Alea Hamilton.
"Thanks Mag!"
***
Ajeng langsung menyiapkan semua jadwal hari ini yang sudah disusun oleh Gemma hingga akhir bulan.
"Menjelang seminggu akhir bulan, kamu harus membuat schedule jadwal karena Mr O'Grady suka main pergi seenaknya jadi kamu buat yang pasti-pasti dulu karena biasanya jadwal rutin itu tidak pernah berubah dari dulu" ucap Gemma.
Ajeng menyalakan iMac nya dan menuju pantry untuk menyiapkan kopi hitam kesukaan Bayu sesuai dengan takaran yang diajarkan Gemma. Tadi sebelum berangkat ke kantor, Ajeng membelikan camilan berupa cheese bread dan croissant.
Tepat pukul sembilan pagi, Bayu datang dan segera menuju ruangannya. Ajeng pun mengekor bossnya itu di belakangnya.
"Good morning, Mr O'Grady" sapa Ajeng sembari meletakkan cangkir kopi dan roti di atas meja kopi.
"Good morning, Miss Pratiwi. Apa kamu sudah menscan sidik jari kamu di pintu?" tanya Bayu sambil melepaskan jas nya.
"Belum Sir. Saya tidak tahu kodenya Sir" jawab Ajeng apa adanya.
"Sini, scan jempol kamu." Bayu memerintahkan Ajeng untuk meletakkan jempolnya di tempat yang disediakan dan membuat password nya.
"220627?" Bayu menatap Ajeng. "Tanggal?"
"Yes Mr O'Grady. Hari berdirinya kota Jakarta, 22 Juni 1527."
Bayu menggelengkan kepalanya. "Apa jadwal saya pagi ini?"
Ajeng keluar sebentar untuk mengambil iPad dan buku agenda hitamnya.
"Ada jadwal bertemu dengan Pemimpin Bank of America jam makan siang di Hilton, lalu ada jam dua siang bertemu dengan Mr Rama McCloud di McC Csutom di Park Avenue." Ajeng membacakan jadwal Bayu hari ini.
"Pagi ini tidak ada jadwal?" tanya Bayu.
"Tidak ada Sir. Apa mau dibuat jadwal baru?"
Bayu menggelengkan kepalanya. "Nope." Mata biru pria itu menoleh ke piring yang berisikan cheese bread dan croissant. "Ini roti keju apa? Brioche?"
"Yes Sir. Saya belum tahu selera bapak apa" ucap Ajeng dengan bahasa Indonesia.
Bayu menatap datar. "No Indonesian language in here!"
"Lho tapi pak Bayu..."
Mata biru Bayu menatap Ajeng. "Ajeng, no Indonesian language!"
"Ish, bapak nggak asyik. Bentuknya mirip Kal-el kelakuan beda jauh!" omel Ajeng membuat Bayu melotot.
"What?!"
"Kal-el. Itu lho pak, nama aslinya Superman..."
"Saya tahu itu Ajeng!" potong Bayu. "Mulai hari ini saya panggil kamu Ajeng."
"Kan nama saya memang Ajeng, pak" eyel Ajeng masih memakai bahasa Indonesia.
"Astaghfirullah! Ajeng!" hardik Bayu kesal.
"Dalem pak?" jawab Ajeng dengan wajah polos.
"Keluar kamu! Mulai persiapkan untuk pertemuan nanti!" perintah Bayu.
"Njih pak! Duh senangnya bisa ngomong bahasa Jawa sama orang yang paham bahasa Jawa" pekik Ajeng bahagia. "Permisi pak Bayu." Gadis itu lalu keluar dari ruangan Bayu.
"Gemma Nemu dimana sih!" sungut Bayu yang kemudian membuka kembali file Ajeng. Ketika membaca describe yourself, mata biru Bayu terbelalak.
Ingin bekerja dengan orang yang paham bahasa Indonesia dan Jawa.
Bayu mengusap wajahnya kasar. Pantesan Gemma langsung ambil bocah ini! Kita lihat saja apa dirinya bisa tahan banting sesuai dengan recehnya!
***
Ajeng mulai bekerja menyusun agenda pertemuan nanti sesuai dengan catatan yang ditinggalkan Gemma dan DeeDee, sekretaris sebelumnya. Meskipun tinggal melanjutkan kasarannya, tapi Ajeng punya pola sistematis tersendiri yang membuatnya menjadi lebih praktis. Dirinya memang bukan lulusan sekolah sekretaris tapi dua Minggu bersama Gemma ditambah sudah terbiasa bekerja sejak kedua orangtuanya meninggal, Ajeng bisa memahami kinerja tempat dia bekerja.
Setidaknya yang dia openi paling utama adalah Bayu O'Grady, hanya satu orang. Tidak perlu melayani banyak orang macam di butik tempat dia bekerja sebelumnya.
"Semangat Jeng! Ingat, bahasa Indonesia kalau cuma berdua sama Kal-el, diluar in English only!" ucap Ajeng bermonolog dan mengingatkan dirinya agar tidak kepeleset lidah akibat excited bisa bertemu dengan orang yang paham bahasa ibunya.
***
Yuhuuuu Up Malam Yaaaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 164 Episodes
Comments
Sintia Dewi
sepertinya bayu yg bakalan pusing sama ajeng bukan ajeng wkwkwkwk/Grin/
2024-01-23
1
🥰Siti Hindun
🤣🤣🤣Seru..Bayu yg panasan di kasih sekertaris modelan Ajeng yg ngeyelan
2024-01-15
1
Sandisalbiah
😂😂😂 ngakak abis dgn sikap Ajeng.. itu bos jd speechless dgn Ajeng yang " sabodoh amat"...😅😅😅
2024-01-08
1