Bab 20.

Di sekolah ada seorang pria sedang bersender di pintu masuk kelas. Pria itu sedang mencari seseorang sesekali dia melihat ke lorong gerbang masuk sekolah.Ia tersenyum saat melihat Laura yang sedikit berlari menuju kelas. Pria itu bergegas berjalan ke meja Laura, ''Telat.'' ucap pria itu. Dia melipat tangan di dadanya seraya menatap damba Laura.

''Bukannya ujian belum mulai? Berarti aku belum telat." Laura kesal bukannya menanyakan mengapa ia telat justru pria itu mengejek dirinya.

"Ya aneh aja seorang Laura hampir saja terlambat mengikuti ujian sekolah." Leo mengusak rambut Laura gemas.

"Tumben, apa karena semalam? " tanya Leo. Ia menunduk menghirup wangi stroberi dirambut Laura.

"Ya itu salah satu alasannya mengapa aku telat," sela Laura. Dia mencebik.

"Maaf makam nanti nggak nelpon dulu kalau begitu." timpal Leo.

"Aku pikir begitu," Laura mengangguk setuju. karena sekarang ujian akhir Laura ingin fokus belajar tapi semalam Leo terus berbicara di telepon hingga tengah malam, membuat Laura harus berbohong kepada James bawah dirinya semalam telat tidur karena masih menonton drakor.

Leo yang gemas dengan wajah Laura dia menarik hidung Laura, ''Pulang sekolah temui aku dikantin sebentar,'' sambung pria yang sudah setahun menjadi kekasih Laura itu.

''Mau apalagi? Aku udah bilang selama ujian kita break sebentar aku nggak mau ujianku terganggu karena hubungan kita. Lagian setiap kali kamu minta, aku selalu kirim.'' ujar Laura seraya menarik kursi untuk duduk.

''Aku kangen sayang. Please aku janji nggak lama.'' Leo berkata seraya pergi meninggalkan bangku Laura.

Laura hanya bisa menghela napas karena dia tidak bisa menolak setiap permintaan Leo.

****

Ujian sudah selesai guru pembimbing pun telah meninggalkan kelas. Laura merapikan tasnya, dia berjalan keluar kelas. Sebelum berjalan menuju kantin ponselnya berdering. Laura mengeluarkan ponselnya dari dalam tas, dia menatap layar ponselnya ternyata Adam yang menelepon. Laura pun menggeserkan layar ponsel lalu menempelkan benda pipih itu ditelinganya.

''Halo papa,''

[Sayang, papa jemput ya.]

Adam masih berada di dalam kamar mandi.

''Nggak usah papa. Laura udah janjian sama kakak James nanti pulang sekolah mau pergi bareng kakak James ke mall sebentar,'' ujar Laura. Gadis itu sangat senang ia sangat disayangi papa sambungnya.

[Sayang banget. Padahal papa disekitar sekolahmu loh sayang.'']

Bohong Adam. Lagi-lagi Adam belum habis akal.

''Besok aja ya papa. Okey udah dulu Laura masih ada urusan di ruang guru.'' Laura pun mengakhiri panggilan. Ia bergegas menuju kantin karena kekasihnya sudah menunggu di sana.

''Lama bangat, sayang.'' Leo menarik kursi meminta Laura duduk disampingnya.

''Ada apa?'' Laura mendudukkan pantatnya dikursi samping Leo.

''Coba lihat ini. Bantu aku dong aku itu maunya seperti ini.'' Leo menunjukan sesuatu diponselnya matanya menatap dalam mata Laura. Laura mendekatkan ponsel Leo lebih dekat dengannya.

''Baiklah. Jadi yang kemarin aku kirim nggak bagus?'' tanya Laura.

''Bagus, tapi aku suka yang seperti ini.'' Leo melayangkan satu kecupan dibibir Laura.

Laura hendak membalas.

Ehem...

Tiba-tiba terdengar suara batuk. James sudah berdiri di depan kantin.

''Kakak barusan ketemu Dea didepan sekolah dia mengatakan kamu di sini dek.'' James berkata seraya berjalan mendekati Laura dan Leo.

Sementar Laura sangat malu karena ia hampir saja tertangkap basah oleh sang kakak. Leo hanya menunduk dia tidak berani menatap James karena sering sekali James beri peringatan kepada dirinya untuk menjauh dari adiknya itu.

''Aku pulang dulu.'' pamit Laura.

Laura segera berdiri dari kursi lalu melambaikan tangan kepada Leo. Kemudian, dia dan James berjalan menuju parkiran. Leo yang kesal karena aksinya di gagalkan James mendaratkan satu pukulan di meja kantin, " Sialan...pria itu selalu saja datang diwaktu yang tidak tepat," gumam Leo.

Kemudian Leo berdiri dari kursi lalu sebelum berjalan ia menen*dang meja itu untuk melepaskan emosinya.

"Kenapa sih dia selalu nurut dengan kakaknya?" gerutu Leo. Lalu ia pun berjalan ke arah parkiran untuk pulang ke rumahnya.

"Kakak sudah ingatin jangan terlalu dekat dengan Leo.Dia itu pria ngga benar," ucap James.

Ting...Ting...

pintu mobil terbuka.

Laura masuk ke dalam mobil seperti biasa dia duduk dia samping James.

"Aku dan dia nggak ada hubungan apa-apa selain teman kelas. Tadi bertemu di kantin karena dia traktir makan," bohong Laura. Karena, selama ini James tidak mengetahui kalau Laura sudah pacaran dengan Leo.

"Teman tapi mesra, begitu? Tadi kakak lihat kamu hampir berci**uman untung saja kakak datangnya cepat kalau nggak kamu udah jatuh dalam rayuan Leo. Asal kamu tau dek, dia itu pria licik seperti ular cobra." James menatap kasihan Laura. James sekarang sadar memiliki adik perempuan itu tidaklah mudah harus dijaga agar tidak digoda pria-pria playboy di luar sana.

"Semoga adik yang dikandung bunda laki-laki bair nggak pusing jaganya." batin James.

"Kakak..." seru Laura. Wajahnya sudah merona karena malu dengan ucapan James barusan.

Terpopuler

Comments

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

kenapa dengan si leo

2023-05-03

0

arie

arie

James terlalu kaku....

2023-04-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!