Bab 14.

DI Hawaii

Alarm jam berbunyi Adam bergegas bangun dari ranjang.

Cup...

Satu kecupan dikening Maria.

"Pagi, sayang. Aku olahraga dulu ya," Adam mengecup kening Maria, sembari menyingkirkan helai rambut yang menutup wajah cantik sang kekasih.

"Hmmm..." Terdengar Maria bergumam tidak jelas lalu kembali tidur. Adam merasa gemas ia menarik hidung mancung Maria.

Usai berpamitan kepada Maria. Adam pun pergi mencari ruangan untuk Gym karena sudah menjadi kebiasaan Adam setiap bangun pagi ia harus menyempatkan diri untuk nggym. Adam pun memanfaatkan fasilitas yang disediakan pihak hotel. Setelah  satu jam  nggym. Adam pun kembali ke kamar untuk membersihkan tubuhnya yang berkeringat.

Adam tersenyum melihat Maria masih tidur pulas. Adam tidak ingin mengganggu tidur Maria. Ia memilih masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Selesai mandi Adam keluar dari kamar mandi. Adam mengambil pakaian di dalam koper, dia mengenakan celana pendek dan kemeja berwarna terang. Usai mengenakan pakaian Adam berjalan ke arah ranjang untuk membangunkan Maria, kekasihnya.

"Pagi sayang.Bangun yuk, katanya mau ke pantai? Apa kamu masih capek?" ucap Adam seraya mendudukkan pantatnya di tepi ranjang, tanganya mengusap-usap rambut Maria.

Maria membuka matanya perlahan sembari tersenyum ia menatap Adam penuh cinta. Kekasihnya itu sudah tampan sementara dia masih  berada dibawah selimut.

"Lumayan capek."Suaranya serak kahas orang masih mengantuk. Maria mengedipkan mata Ia mengangkat tangannya menghalau sinar mentari yang masuk melalui ventilasi.

''Kamu udah bangun? Sekarang jam berapa.'' Maria masih berada di dalam selimut. Adam merubah posisi yang tadinya duduk kini dia berbaring disamping Maria. Ia menatap wanita disampingnya itu dengan satu tangan menopang kepalanya.

''Jam tujuh pagi, Nyonya Adam.'' goda Adam seraya tersenyum.

''Aku kesiangan dong.'' Maria merasa tidak enak karena bukan dia dan Adam sendiri yang berlibur tetapi ada James, ''Anak itu pasti sudah kelaparan.'' Maria menyibak selimutnya berusaha untuk bangun tapi sekujur tubuhnya sakit semua Maria menggigit bibir bawahnya menahan sakit.

Adam mengerti kondisi kekasihnya. Adam cepat-cepat bangun tangannya memegang tangan Maria membantu wanita itu duduk.

"Mau ku gendong ke kamar mandi?" tawar  Adam. Tangannya masih memegang lengan Maria.

"Nggak usah aku masih bisa berjalan sendiri." Maria duduk ditepi ranjang kepalanya disenderkan dibahu Adam.  Ayah dari James itu mendaratkan satu kecupan dikening Maria, "Enak?"

Maria tersenyum malu tangannya langsung mendarat diperut Adam," Malu ahh ditanya begitu. James sudah bangun?" Maria menegakan badannya dia malu melihat Adam mengingat kejadian tadi malam...

"James sudah bangun. Dia sementara berenang." Adam menyenderkan tubuhnya di headboard ranjang.

Maria pun beranjak dari ranjang namun sebelum pergi Maria mencium Adam sekilas lalu Maria berjalan ke kamar mandi karena kebelet pipis.

''Sekalian mandi ya baby. Kita jalan-jalan pagi. Di sini kalau pagi hari pemandangannya sangat indah.'' teriak Adam seraya memainkan ponselnya.

''Ya. James suruh keluar dari kolam sudah. Biar aku selesai mandi kita sarapan bersama.'' Maria membuka pintu menyembulkan keluar.

''Baiklah aku panggil James sebentar.'' Adam langsung berdiri dari ranjang dia berjalan keluar menemui putranya yang sedang berenang.

♥️♥️♥️♥️

Jackson dan Laura sudah selesai sarapan. Keduanya berjalan keluar menuju mobil,  Bara membantu membawakan koper Jackson dan Laura untuk dimasuk ke  bagasi mobil.

''Kami pulang dulu bulan depan ke sini lagi.'' pamit Jackson.

''Baik, Tuan. Nona kecil hati-hati dijalan.'' Antonia melambaikan tangan dia sangat senang dengan Laura.

''Terima kasih bibi. Bye...Riel.'' Laura melambaikan tangan kepada anak Bara yang berusia tiga tahun itu.

Usai berpamitan Jackson menyalakan mesin mobil ia mulai melajukan mobil menuju Kota Madrid dengan kecepatan sedang.

''Daddy, apakah Mommy menelpon Daddy?'' tanya Laura.

''Mommy sibuk. Tadi pagi Daddy berusaha menelpon dia tapi ponselnya tidak aktif,'' sahut Jackson sekenanya. Dia malas bahas Maria.

''Laura heran mengapa Mommy itu setiap hari sibuk terus. Apa mommy bekerja juga?'' Sampai saat ini Laura tidak mengetahui mommynya kerja apa? Karena, setiap kali Laura bertanya  'Mommy dimana' Susternya selalu menjawab 'Mommy pergi bersama temannya ada bisnis diluar.'

''Ya mommy kerjanya ngabisin uang  bulananmu dari Daddy,'' batin Jackson.

Karena perjalanan masih  jauh hampir empat jam itupun kalau tidak macet. Namun, jika  macet biasanya sampai enam jam lama perjalanan.

Laura memilih mendengar musik seraya menscrol galeri ponselnya.

''Sebaiknya Laura tidur saja nanti kalau uda sampai baru daddy bangunin.'' suruh Jackson.

''Bentar Laura masih lihat video kemarin di pinggir pantai itu, dad.'' jawab Laura.

''Baiklah. Setelah itu tidur besok sudah masuk sekolah lagi, 'kan?'' Jackson tetap fokus di jalanan.

''Ya. Laura bosan kapan Laura kuliah?'' Laura mencebik.

''Kenapa? Semua bertahap sayang.'' Jackson tertawa seraya mengusap rambut Laura.

''Ya, Laura ingin segera bekerja seperti daddy.''

Karena, sudah tidak bisa menahan kantuk lagi Laura akhirnya tertidur. Jackson menghentikkan mobilnya ditepi jalan sebentar ia memperbaiki posisi kepala Laura dengan menyanggah bantal di bagian kepala Laura.

Setelah yakin posisi kepala Laura nyaman Jackson memacukan mobilnya lagi menuju rumah Maria.

♥️♥️♥️♥️

Maria sudah selesai mandi dia keluar dari kamar mandi ia berjalan menuju kamar. Maria duduk di sofa seraya mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. Setelah rambutnya kering Maria mengambil pakaiannya di koper hari ini dia mengenakan celana pendek diatas lutut dengan blouse tanpa lengan menyesuaikan dengan cuaca Hawai yang panas.

Sebelum keluar dari kamar untuk bergabung bersama James dan Adam yang menunggu di kafe, Maria memoles wajahnya dengan make up natural tidak lupa ia menggoreskan bibirnya dengan lipstik berwarna nude. Maria mengecap-ecap bibirnya memastikan polesan lipstiknya sudah rata. Merasa dirinya sudah cantik dan make up-nya pas.

Maria berjalan kearah nakas untuk mengambil ponselnya namun tanpa sengaja ia menginjak lingerie yang berceceran dilantai Maria tersenyum malu, " Uda seperti malam pertama," gumam Maria. Ia pun mengambil ponselnya lalu memasukkan ke dalam tas. Setelah semuanya tidak ada yang tertinggal dikamar wanita  itupun berjalan keluar dari kamar hotel menuju lift.

Maria menunggu lift terbuka seraya memainkan ponselnya, ia menanyakan posisi Adam dan James. Setelah mendapat balasan pesan dari Adam, Maria mengembalikan ponselnya ke dalam tasnya.

Lift terbuka Maria segera masuk beberapa menit berada didalam lift akhirnya lift berhenti di lantai tiga.

Maria bergegas keluar dari lift dia mengedarkan pandangnya mencari keberadaan James dan Adam. Melihat calon ibu barunya mencari keberadaan mereka gegas James segera berjalan menjemput Maria. James  langsung melingkarkan tangannya dilengan Maria.

''Sayang, dimana Papamu?'' Merasa ada yang menggandeng tangannya Maria menoleh siapa yang menggandeng tangannya, ternyata James.

''Bunda. Itu Papa, sedang minum kopi.'' sahut James seraya menunjuk ke arah Adam.

'' Ayo kita ke sana. Maafin bunda ya sayang, kau pasti sudah lapar?'' tanya Maria. Keduanya berjalan menuju Adam ya g sedang menikmati kopi di kafe.

''James belum lapar tadi kata Papa tunggu bunda biar sarapan bersama.'' James menatap Maria.

"Anak manis. Anak bunda pasti senang kalau bertemu James.'' Maria menyentuh dagu James.

''Kapan kami bertemu? James juga uda nggak sabaran ingin segera bertemu anak bunda,'' balas James.

''Nanti sayang kalau dia pulang dari liburan.'' jawab Maria.

Keduanya  menghentikan percakapan mereka karena sudah sampai di kafe, Maria menarik kursi untuk dirinya dan James duduk.

''Langsung sarapan atau ngopi dulu?'' Adam bertanya seraya menyesap kopinya.

''Sebaiknya sarapan saja kasihan James dia pasti sudah lapar. Iya, 'kan sayang?'' Maria menatap James. Anak itu sangat tampan dan sopan.

James mengangguk karena memang perutnya sangat lapar mengingat tadi habis  berenang dia sama sekali belum makan apa-apa. Tadi di kafe James hanya minum susu satu gelas.

''Baiklah.'' Adam pun  menggeser kursi ke belakang kemudian ia berdiri dari duduknya.  Sebelum meninggalkan kafe Adam mengeluarkan uang menyelipkan ke dalam bill. Ketiganya pun berjalan keluar dari kafe  menuju restoran di hotel itu untuk sarapan.

Terpopuler

Comments

Alvares

Alvares

Maria sangat menikmati liburannya ...

2023-04-28

1

arie

arie

badannya Maria sakit semua karena semalam James langsung hajar sampai teler....

2023-04-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!