Jackson sudah selesai mandi. Ia mengenakan kaos oblong dipadu celana pendek hitam. Duda satu anak itu masih terlihat tampan dan badannya yang sixpack menggoda mata yang melihatnya.
"Daddy, ayo makan." panggil Laura. Dia sudah duduk kursi meja makan menunggu sang ayah turun lantai dua.
"Kamu nggak mandi dulu sayang? Bau asem loh tadi dalam perjalanan ke sini keringatan." Jackson mengembang-kempiskan hidung menggoda Laura.
"Nggak nanti aja. Lagian Laura mau ke pantai ditemani Bibi Antonia." sahut Laura ia meminta sang ayah membersihkan tulang ikan miliknya.
"Nanti Daddy juga ikut Daddy mau berjoging ditepi pantai." jawab Jackson lalu memberikan ikan yang sudah dibersihkan tulangnya kepada Laura.
🍄🍄🍄🍄🍄🍄🍄
Maria duduk di kursi depam samping Adam. Ia melirik ke belakang menatap James.
"Hai...namamu siapa?" tanya Maria.
"Holla Tante, namaku James." James menerima nuliran tangan Maria.
"Kau sangat tampan seperti papamu. Panggil aku, bunda." sahut Maria melirik ke arah Adam. Duda itu pun. mengangguk meminta James menuruti permintaan Maria.
"Baiklah bunda." sahut James.
"Pintar." Maria mengusak rambut James.
Mereka pun melanjutkan perjalanan menuju Airport. Setelah Satu jam perjalanan menuju airport. Akhirnya Adam membelokkan mobil memasuki area airport Madrid. Adam menghentikan mobilnya diarea parkir. Helper yang bertugas dibandara itu datang menghampiri Adam yang sedang membuka kap mobil untuk mengeluarkan koper bawaan mereka dengan mendorong trolly. Ia menawarkan bantuan untuk membantu membawakan koper bawaan Maria, Adam dan James.
"Permisi, apakah anda butuh bantuan?" tanya Helper itu sopan.
"Boleh. Silakan. Kopernya jangan dibanting ya pak. Soalnya didalam ada barang pecah belah." sambar Maria seraya keluar dari mobil.
"Baik, Nyonya." Ia pun mengangkat tiga koper itu lalu meletakkan dengan hati-hati keatas troli.
Adam kembali menutup kap mobil. Ia berlari mengejar Maria dan James yang sudah lebih dulu mengikuti Helper.
"James... duduk tunggu dikursi ini sebentar. Papa masih keruangan itu." Adam menunjukkan jarinya di ruangan yang letaknya tidak jauh dari James duduk.
"Okey, Papa." sahut James.
Adam ditemani Maria, keduanya berjalan ke ruangan administrasi penitipan mobil. Sebelum masuk ke bandara untuk melakukan check-in. Adam bertemu dengan petugas untuk nelaporkan bahwa ia menitipkan kendaraannya di bandara kepada petugas.
''Berapa lama tuan mau menitipkan mobil disini?'' tanya pegawai yang bertugas pagi itu.
Adam yang tidak mengetahui berapa lama mereka berlibur melangkah mundur ke belakang ia mendekatkan bibirnya tepat di telinga Maria, ''Kita akan berlibur berapa hari?'' bisiknya.
''Lima hari.'' jawab Maria.
Adam mengangguk. Dia berjalan kedepan lagi, ''Lima hari.''
''Baik. Tolong simpan surat ini baik-baik jangan sampai surat ini hilang karena tanpa surat ini Tuan tidak bisa mengambil mobil Tuan.'' Petugas itu memberikan dua lembar surat. Satu bukti pembayaran sewa lahan parkir, satu lagi sejenis surat bukti penitipan mobil.
Setelah selesai dengan urusan titip menitip mobil. Adam bersama Maria keluar dari ruangan itu berjalan menuju James yang menunggu keduanya di kursi tempat para penumpang pesawat istirahat bersama Helper yang tadi membawa barang bawaan mereka.
''Urusannya sudah selesai?'' tanya James seraya berdiri dari kursi.
''Sudah. Ayo sayang kita masuk karena sebentar lagi jam check-in selesai.'' Maria mengulurkan tangan, James menyambut tangan Maria. Wanita itu menggandeng tangan James keduanya berjalan berjejer. Sementara Adam berada disisi kiri Maria. Helper mendorong troli mengikuti ketiganya dari belakang.
Melihat Maria mulai akrab dan menyayangi James begitupun anaknya yang bersikap baik kepada Maria. Adam tersenyum bahagia.
'Aku sudah menentukan pilihanku. Sayang, Catrinku maafkan aku. Aku menikah lagi bukan karena tidak mencintai kau tapi James butuh sosok seorang ibu begitupun aku butuh teman curhat di usia tuaku ini.' batin Adam.
Ketiganya berjalan menuju bagian chek-in selesai Check-in Maria tidak lupa memberi tips untuk Helper itu, " Terima kasih. Sudah membantu kami," ucap Maria.
"Sama-sama." balas sang Helper.
Selesai bayar Helper. Maria bergegas menemui calon suami dan calon anak sambungnya sembari tersenyum ia berjalan menghampiri Adam dan James yang menunggunya tidak jauh dari tempat check-in tadi. Ia menunjukan boarding pass yang berada ditangannya.
''Sudah.'' Maria menunjukkan boarding pass kepada James, " Are you happy?" tanya Maria.
James tersenyum bahagia, " yes, i'm so happy." sahut James.
''Yuk kita ke ruang tunggu. James lapar nggak?'' Maria sedikit membungkuk, Ia menunduk menatap wajah James.
''Sedikit lapar. Karena, tadi pagi James dan Papa belum sempat sarapan. Papa suruh cepat-cepat berangkat menjemput bunda," jawab James.
''Baiklah. Kita makan sebentar di bandara sini. Dilantai dua ada restorant khas Indonesia yang sangat terkenal disini. Menurut cerita teman-teman bunda yang biasa makan disitu mengatakan makanan di restoran itu sangat enak. Bunda penasaran pengen coba makanana diresto itu juga.'' Maria menggandeng tangan James.
"Okey, bunda." James yang lapar sangat antusias menyetujui ajakan Maria. Sementara Adam hanya menggelengkan kepala. Ia heran dengan James yang mengabaikan dirinya. Padahal James tidak sembarang seakrab itu dengan orang lain seperti ia dan Maria sekarang. Remaja itu biasanya sikapnya dingin. Bicara seperlunya tapi hari ini dia sangat cerewet setiap apa yang ditanyakan Maria, ia menjawab semuanya.
Maria, Adam dan James menaiki eskalator menuju lantai dua.
''James senang nggak, liburan bersama bunda.'' tanya Maria. Kaki keduanya bersamaan melangkah dari eskalator.
''Senang bunda.'' sahut James.
"Nanti kapan-kapan kita liburan lagi tapi kita berempat ada anak bunda juga. James mau nggak?" Maria tertawa menatap wajah James.
"Mau dong, biar James ada teman." James mengangguk setuju. James pikir anak Maria cowok seperti dia jadi dia bisa mengajak main games online berdua.
Karena asyik bercerita dengan James. Tanpa ketiganya sadari mereka sudah sampai direstoran asal Indonesia itu. Seorang wanita cantik mengenakan pakaian khas Jawa. Kebaya batik rambutnya disanggul berdiri didepan pintu masuk menyambut hangat setiap tamu yang masuk ke restoran untuk makan ataupun keluar dari restoran usai makan.
''Selamat datang di restoran Indonesia food.'' sapa wanita cantik itu.
Maria, Adam dan James berjalan masuk dengan ditemani seorang waitres.
Ia menuntun Maria, Adam, dan James ke meja kosong. Setelah mendapatkan tempat duduk Maria mengambil buku menu meminta James memilih makanan sendiri. Begitupun Maria dan Adam keduanya pun memilih makanan yang mereka ingin coba.
''Kepiting saos asam manis. Nasi Padang rendang, ayam goreng padang." kertas pesanan ketiganya di terima waiters itu.
Sepuluh menit kemudian waiters datang membawa makanan pesanan mereka.
"Ayo dimakan sayang," ucap Maria seraya membantu James mengeluarkan daging kepiting dari cangkangnya.
🍓🍓🍓🍓🍓
Jackson dan Laura sudah selesai makan. Laura sudah mengenakan pakaian yang cocok untuk bermain di tepi pantai.
Jackson seperti biasa dia memilih mengenakan pakaian olahraga. Celana pendek dan kaos olahraga tanpa lengan tidak lupa sepatu ketz untuk berjoging ditepi pantai.
"Bibi, anaknya nggak diajak juga?" tanya Laura membantu Antonia membawakan ember untuk menaruh kepiting nanti.
"Nggak dia tinggal bersama paman. Di tepi laut angin sangat kencang Bibi takut dia masuk angin." jelas Antonia.
Laura sangat senang dia berlari lebih dulu dengan membawa tempat untuk kepiting. Antonia mengikuti Laura dari belakang. Sementara, Jackson sudah berlari ditepi pantai bersama beberapa orang yang berjoging ditepi pantai itu juga.
Laura langsung bermain air laut. Hamparan pasir ditepi laut itu sangat putih dan bersih sama sekali tidak ada sampah plastik ataupun botol. Sangat indah dipandang mata membuat para pengunjung betah berlama-lama disitu.
"Sayang, hati-hati biasa nya sore hari ombaknya besar." Jackson berhenti sebentar ditempat Laura sedang bermain air laut.
"Okey Daddy." teriak Laura sesekali ia melompat melewati buih ombak yang masih tersisa dihamparan pasir itu.
"Nona nggak apa-apa tuan. Saya menjaga Nona disini. Lebih baik tuan melanjutkan olahraga saja." ucap Antonia.
"Baiklah. Saya titip putri saya ya bu." Jackson melanjutkan larinya namun sesekali ia melihat kearah Laura. Memastikan putrinya baik-baik saja.
Setelah puas bermain air laut, Laura keluar. Ia berbaring diatas pasir lalu meminta Antonia menutupi tubuhnya dengan pasir.
"Bibi, tolong tutupin seluruh tubuhku dengan pasir ya." suruh Laura.
Antonia pun menurut dia mengambil pasir dengan ember yang ia bawa lalu menutupi tubuh Laura dengan pasir dari ujung kaki hingga bagian dada. Laura tertawa bahagia karena dia baru merasakan betapa indahnya bermain ditepi pantai.
"Bibi, disini setiap sore ramai seperti ini atau sepi?" tanya Laura.
"Hari biasa tidak seramai sekarang. Hari ini ramai karena anak sekolah libur." jelas Antonia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Alvares
dasar kau Maria....
2023-04-22
1
arie
Laura sangat menikmati liburannya.....
2023-04-09
2