Bab 13.

Mentari pagi telah menyapa dunia. Laura masih nyaman dibawah selimut. Sementara Jackson baru saja pulang dari jogging. Melihat Bara  sedang menyiram bunga didepan vila Jackson menghampiri Bara.

"Pagi, tuan." Sapa Bara sopan

"Pagi, pak Bara."

''Nona Laura sudah bangun?'' tanya Jackson.

''Belum, tuan. Sepertinya nona kecapean karena  kemarin setengah hari bermain di pantai.'' Bara mematikan kran air.

''Bisa jadi. Hmmm... seharusnya kami sudah dalam perjalanan pulang tapi ya udahlah kasihan juga dibanguni. Ya udah, saya ke kamar dulu mau mandi, gerah.'' Jackson melepas lilitan handuk putih kecil yang tadi ia lilit dipergelangan tangannya.

''Baik, tuan. Silakan.'' Bara membungkukkan badan.

Jackson berjalan masuk ke vila meninggalkan  penjaga vilanya itu melanjutkan menyiram bunga di taman. Jackson menaiki anak tangga menuju kamarnya  kebetulan kamar Jackson bersebelahan dengan kamar Laura.

Jackson berjalan kearah kamar Laura tangannya menarik handle pintu kamar Laura,  namun tidak terbuka ternyata Laura mengunci kamarnya dari dalam.

Jackson memutuskan ke kamarnya untuk membersihkan tubuhnya. Selesai mandi Jackson  keluar dari kamar mandi, dia mengeluarkan pakaiannya dari dalam koper. Jackson mengenakan celana jins panjang dan kaos oblong berwarna putih. Pria itu memang sangat menyukai kaos oblong. Setelah mengenakan pakaiannya Jackson berjalan ke arah nakas untuk mengambil ponsel yang sejak tadi malam ia letakkan diatas nakas. Jackson membuka layar ponsel, iseng menscrol akun sosmednya.  Jackson mengernyit dia melihat Maria memposting sesuatu di akun sosmed pribadi Maria.

'Bukannya ini di Hawai.' Jackson tahu karena dia pembisnis semua sudut negara mana saja sudah ia datangi.

Jackson penasaran dia memperbesar foto  yang diposting Maria. Jackson mengusap kasar wajah seraya menggelengkan kepalanya, ''Pantas kemarin ajak liburan bareng dia menolak ternyata dia pergi berlibur bersama kekasihnya. Maria Mercedez cepat sekali kau ganti posisiku dihatimu dengan pria lain.'' Tidak ingin menambah penyakit hati Jackson memutuskan memblokir semua sosmed Maria.

''Seperti ini lebih baik. Fokus urus Laura, Jack.'' Ia menguatkan dirinya.

''Daddy...'' Laura membuka pintu kamar Jackson. Ia langsung masuk tanpa permisi. Jackson membalikkan tubuhnya melihat kearah Laura seraya meletakkan ponselnya diatas nakas lagi.

''Morning prinses. Udah bangun?'' Jackson memeluk Laura,  seperti biasa tidak lupa ia mencium ujung kepala Laura. Gadis berusia sepuluh tahun itu melingkarkan kedua tangannya dipinggang Jackson seraya menempelkan kepalanya di dada bidang sang Ayah, ''Morning daddy. Daddy uda mandi?'' Laura menjauhkan kepalanya dari dada Jackson ia menatap Jackson.

''Ya daddy sudah mandi. Udah pulang dari joging juga tapi anak daddy masih kecut belum mandi, lihat pipimu penuh iler.'' Jackson menggoda Laura. Jackson menggunakan jari jempolnya mengusap bekas iler di pipi Laura.

''Daddy..." Laura berlari kearah lemari untuk memastikan apa yang dikatakan sang ayah, Laura menatap wajahnya dikaca yang menempel di pintu Lemari.

"Benar, 'kan kata Daddy, ada iler di pipimu." Jackson mengerling sembari menaik-turunkan alisnya.

"Hehehe...Laura mandi dulu ya Dad." Laura baru tahu ternyata dia ileran.

''Ya. Cepatan mandinya satu jam lagi kita sudah kembali ke kota.'' ujar Jackson. Seraya menunjuk ke arah jam tangan yang melingkar ditangannya.

''Beres bos.'' Laura berkedip ia berlari keluar dari kamar Jackson menuju kamarnya.

Laura masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah tiga puluh menit berada dikamar mandi Laura keluar dari kamar mandi  dengan lilitan handuk kimono di tubuhnya.

Sesuai pesan suster pagi ini Laura mengenakan celana panjang jins berwarna hitam dipadu kaos berwarna putih bergambar princes didepan. Setelah mengenakan pakaian Laura bingung merapikan rambutnya akhirnya Laura membawa sisir dan beberapa pita serta karet gelang ke kamar Jackson. Namun, Laura tidak menemukan Jackson di kamar.

Laura bingung, matanya berkaca-kaca Laura pikir dia kelamaan mandi jadi Jackson pergi meninggalkan dirinya.

''Daddy...'' Laura menuruni anak tangga menuju lantai bawah mencari keberadaan Jackson. Ia pun langsung tersenyum bahagia  ternyata Jackson sedang mengobrol dengan Bara diruang tamu.

''Daddy kenapa nggak jawab? Laura pikir daddy udah pergi ninggalin Laura lagi,'' Laura langsung duduk dipangkuan Jackson.

Jackson tertawa ia memeluk putrinya, ''Daddy tidak sejahat itu Nak. Daddy bisa mati jika meninggalkan kau seorang diri disini.''

Laura sudah menangis, ia mengingat lagi waktu awal Jackson pergi ke Amerika, ''Laura tidak mau kehilangan daddy.'' Laura sesunggukan didada Jackson.

''Mengapa kau mencari daddy. Daddy turun kebawah karena tadi Laura masih mandi. Hentikan nangisnya malu di lihat Riel," goda Jackson.

''Daddy tolong kuncirin rambut Laura.'' Laura memberikan karet, sisir dan pita untuk Jackson.

Jackson tidak menolak ia pun mendudukan Laura dengan benar di depannya. Kemudian, Jackson mulai menyisir rambut Laura namun ia bingung harus mengingkat rambut dengan karet atau pita terlebih dahulu, ''Karet atau pita?'' Jackson meletakan dua benda itu ditelapak tangannya. Bingung memilih.

''Tuan jika diizinkan saya bisa menguncir rambut Nona.'' Antonia meminta izin.

''Ah..terima kasih. Apa saya tidak merepokan kau, Antonia?'' Jackson merasa tidak enak.

''Saya tidak merasa direpotkan tuan.'' Antonia menguncir rambut Laura. Jackson memperhatikan dengan seksama agar suatu saat Laura meminta tolong ia tidak bingung lagi.

"Ternyata hanya seperti itu cara menguncir rambut," Jackson tertawa.

"Betul, Tuan. Non. sudah selesai rambutnya sudah rapi." Laura pun berdir dari duduknya ia kembali merapikan tas di kamarnya karena sesuai rencana setelah sarapan mereka akan kembali ke kota.

Terpopuler

Comments

arie

arie

mau di kuncir seperti apa Laura....daddynya jadi bingung

2023-04-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!