Bab 18.

Hari berganti hari rumah tangga Maria dan Adam sangat bahagia dan harmonis layaknya pasangan lain pada umumnya.

Tampak Laura tergesa-gesa keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Kakak, ayo sarapan," panggi Laura seraya menarik kursi untuk duduk.

''Iya buru-buru bangat kamu dek,'' James pun ikut duduk bersama Laura di meja makan.

''Ish...lihat sekarang uda pukul berapa?'' Laura menunjuk jam tangan ke wajah James.

''Iya...ya...bawel bangat.'' James tertawa.

Keduanya pun sarapan hingga tidak menyadari Maria dan Adam tidak sarapan bersama mereka.

''Dek, kamu merasa ada yang ganjil nggak?'' tanya James, seraya menggigit sandwichnya.

''Apa? Buruan sarapan.'' Laura belum menyadari.

''Tumben bunda sama Papa nggak sarapan bareng kita, dek.'' ujar James.

Laura meletakan sandwichnya diatas piring, ''Iya ke mana ya mommy sama papa?'' Laura mengedarkan pandangnya dia mencari ke sekitaran ruang makan namun tidak menemukan sosok Maria dan Adam.

''Pelayan ke mana Mommy dan Papa?'' tanya Laura.

Saat melihat pelayan berjalan dari dapur menuju ruang makan.

''Nyonya dari pagi belum keluar dari kamar. Sementara tuan pergi ke peternakan kupu-kupunya.'' sahut pelayan itu.

''Tumben ya dek, Mommy nggak bangun pagi? Apa mommy sakit ya?'' James bertanya kepada Laura lalu ia pun menyuapkan sandwich ke mulutnya lagi. Karena, keduanya sudah telat ke sekolah.

''Ya udah nanti Laura tanya kalau pulang sekolah. Sekarang cepatan habisin makananmu, kita hampir telat.'' ujar Laura kepada James.

James mengangguk kepalanya, ''Ya udah, yuk. Makannya di mobil aja.'' James mengambil kotak makan lalu meletakan satu buah sandwich ke dalam kotak.

"Kamu nggak bawa juga?" tawar James.

"Nggak, udah kenyang," Laura meraih tasnya lalu menenteng bahunya. Keduanya berjalan sangat cepat menuju mobil yang sudah siap didepan rumah.

"Pak nyetirnya lebih cepat ya soalnya kurang sepuluh menit aku telat ," ujar Laura. Gadis cantik itu duduk dibelakang sopir bersebelahan dengan James.

"Baik non," sahut pak sopir.

Setelah keduanya mengenakan sabuk pengaman sopir pun mulai melajukan mobil dengan kecepatan sangat tinggi menuju sekolah Laura dan James.

*****

Adam pun pulang dari peternakan kupu-kupunya dia menemui Maria di kamar. Benar saja istrinya itu masih berada di dalam selimut matanya menatap kosong ke depan.

''Sayang, kau dari mana?'' tanya Maria manja.

''Aku dari peternakan,'' sahut Adam. Ia duduk di tepi ranjang tangannya mengusap-usap rambut Maria.

''Sayang sepertinya aku benaran hamil,'' ujar Maria memanyunkan bibirnya ke depan.

''Ya bagus dong. Justru kalau kau nggak hamil itu baru aneh. Kita sudah menikah lima tahun dan sekarang kau hamil lalu apa salahnya?'' Adam mengecup kening Maria. Dia menarik-narik hidung mancung Maria.

''Bukan begitu aku takut anak-anak tidak terima aku hamil lagi. Mengingat usia kita sudah tidak lagi muda, sayang.'' Maria menatap nanar Adam.

''Kau tenanglah nanti aku yang berbicara dengan mereka berdua." ucap Adam yakin.

"Hmmm... terserah kau saja." Maria menghela napas. Sebenarnya dia juga malas hamil lagi karena setelah dinikahi Adam, Maria sudah tidak lagi berkumpul dengan teman-teman sosialitanya. Adam tidak lagi memberi izin kepada Maria untuk bersenang-senang atau sekedar ikut arisan saja.

"Ya, udah sekarang aku bantu kau bangun. Kau harus melakukan tes kehamilan ini alatnya aku tadi beli di apotik." Adam mengeluarkan alat tespek dari kantong celananya.

Adam pun membantu Maria bangun dia menuntun istrinya itu ke kamar mandi. Maria sangat manja akhir-akhir ini.

Maria pun masuk ke kamar mandi, dia mulai melakukan tespek sesua aturan yang dianjurkan di bungkus tespek itu. Maria membulatkan matanya dengan dua tangan menutup mulutnya.

''Apa? Aku benaran hamil? Oh God...aku harus bagaimana?'' Maria memegang erat alat tespek itu dia sudah berdiri di depan pintu tapi tangannya ragu untuk menarik handle pintu.

Tok...tok...tok...

Karena kelamaan dikamr mandi Adam yang penasaran mengetuk pintu, ''Sayang, sudah?'' Adam sudah tidak sabaran menunggu hasil tespek dari Maria.

''Iya sayang sebentar.'' Maria menarik napas panjangnya berulang kali.

''Satu...dua...tiga...'' Maria menghitung lalu tangannya menarik hendle pintu kamar mandi.

Maria menyerahkan tespek itu kepada Adam. Air matanya jatuh entah itu perasaan bahagia atau kwatir.

Adam menatap Maria heran, gegas dia melihat alat tespek itu dengan seksama, "Sayang kau hamil anakku?" Adam memeluk erat Maria, bibirnya mengecup seluruh wajah Maria.Ia sangat bahagia.

"Hmmm...aku hamil." desis Maria.

"Apa kau ingin makan sesuatu? Biar aku masakin atau pergi membelinya disupermarket," tanya Adam. Pria itu sangat antusias.

"Aku tidak ada selera makan." Maria tampak sangat lemas ia berjalan ke ranjang lalu membaringkan tubuhnya di atas ranjang mereka lagi.

****

''Kakak ingatkan kau ya dek, jangan terlalu dekat dengan pria itu.'' ucap James saat dia dan Laura berjalan menuju parkiran mobil.

''Emang dia kenapa?'' tanya Laura bingung.

''Pokoknya sebisa mungkin jauhi pria itu aku tidak menyukai kau mendekati pria itu.'' Mendengar peringatan dari James, Laura mencebik. Karena, sebenarnya dia sangat menyukai Leo. Pria tampan yang di gilai banyak anak gadis di sekolah mereka.

''Dengar nggak?'' Merasa diabaikan Laura. James bertanya sekali lagi.

''Ya...ya...ya...aku dengar.'' sahut Laura, "Punya kakak bawel banga," gumam Laura namun masih didengar James.

"Apa? Kau bilang apa?" James berjalan lebih cepat dia berusaha mengejar Laura. Namun, Laura sudah lebih dulu masuk ke mobil dia cepat-cepat mengunci pintu mobil, " Pak, kakak suruh duduk didepan aja." suruh Laura.

"Baik. Non." jawab sopir.

James sudah berdiri di samping pintu mobil dia menatap dari balik kaca jendela sang adik sedang tersenyum-senyum sendiri.

"Dek. bukan pintunya." panggil James seraya mengetuk pintu mobil.

"Duduk di depan aja. Samping paman." Laura terkekeh senang.

"Tuan, duduk disini aja." Pak sopir pun membukakan pintu mobil bagian depan.

James akhirnya mengalah dia pun akhirnya masuk dan duduk dikursi samping sopir.

Setelah satu jam dalam perjalanan akhirnya mobil pun berhenti didepan rumah. Laura bergegas membuka pintu lalu berlari ke dalam rumah mencari keberadaan sang Mommy.

"Mommy..." panggil Laura.

Nyonya ditaman belakang," sahut Pelayan.

Mendengar pelayan mengatakan Maria di taman Laura pun meletakkan tasnya asal diruang tamu lalu bergegas ke taman belakang.

''Mommy...''

''Bunda...''

Laura dan James menghampiri Maria bersamaan. Mereka sangat kwatir karena tadi berangkat sekolah tidak sempat berpamitan kepada Maria.

''Iya sayang, sudah pulang?'' tanya Maria. Dia mencium Laura dan James bergantian.

''Bunda, nggak sakit, 'kan?'' tanya James. Dua duduk disamping Maria begitupun Laura.

''Iya benar. Mengapa tadi pagi Mommy nggak sarapan pagi bersama kami?'' tanya Laura.

Maria tersenyum, dia merangkul kedua anaknya itu lalu meletakan kepalanya dibahu James dan Laura bergantian.

''Mommy dan Papa, ada surprise untuk kalian berdua.'' Adam tiba-tiba muncul dari belakang mereka.

Laura menaikkan kedua alisnya menatap Maria dan James. James yang tidak mengetahui apapun menggelengkan kepalanay seraya menatap Maria. Sorot mata kedua anak itu menuntut jawaban dari Maria.

''Tanyakan kepada papa kalian berdua,'' Maria tersenyum.

Adam duduk bersilah menghadap Maria, James dan Laura.

''Papa mau bicara serius dengan kalian berdua. Begini kalian itu sudah besar sudah mengerti pernikahan, 'kan?'' Adam memasukan tangannya dari kantong celananya. Dia mengeluarkan bungkusan dari kantong celananya itu lalu memberikan kepada Laura.

''Bukalah,'' suruh Adam.

Laura tersenyum heran dia menatap James. Begitupun James dia juga tidak sabar menunggu apa yang di kotak pergi panjang itu.

"Yey...Kakak kita akan mempunyai adik lagi." seru Laura seraya melompat girang mendekati James lalu keduanya berpelukan sembari nteues melompat senang.

Maria membulatkan matanya dia menatap tidak percaya ke arah Adam. Sementara Adam menaikan kedua alisnya tersenyum bahagia.

"Benarkan yang aku katakan kedua anak kita pasti tidak menolak," ujar Adam.

Terpopuler

Comments

Alvares

Alvares

tenang saja maria.anak anakmu pasti akan senang mereka akan punya adik....

2023-05-03

1

arie

arie

punya Adam sangat subur makanya cepat sekali Maria hamil

2023-04-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!