Maria menghempaskan tubuhnya disofa yang ada di balkon kamar. Matanya mengawasi Jackson dan Laura yang sudah berada di dalam mobil. Kamar Maria menghadap jalan jadi ia bisa melihat Jackson dan Laura pergi dari balkon.
''Hmmm...Anak itu cerewet sekali entah siapa yang mengajarkan dia untuk membantah aku?'' kata Maria yang melihat Laura masuk ke mobil seraya ia mengeluarkan satu batang rokok dari bungkus rokok lalu menyulut dengan korek elektrik.
Maria menghisap lalu menyebulkan asapnya dengan kasar ke atas kepulan putih itu memenuhi langit-langit balkon, ''Sss...Nikmat bangat." desis Maria, "Tadi bangun belum sempat ngerokok itu karena si Jackson yang datang pagi-pagi." Maria berdiri dekat pagar seraya menopang kedua tangannya tertumpu diatas pagar yang terbuat dari kayu itu di depan balkon kamar, matanya terus mengawasi Ayah dan anak itu.
Maria memang wanita perokok tapi selama menikah dia tidak pernah ngerokok di depan Jakson karena mantan suaminya itu tidak menyukai wanita perokok selain itu Jackson juga bukan perokok dan alkaholic. Karena itu dulu belum bercerai ia selalu merokok sembunyi-sembunyi dari Jackson.
🍓🍓🍓🍓🍓
Jackson mengenakan sabuk pengaman ditubuhnya begitupun dengan Laura. Usai mengenaikan sabuk pengaman Jakson mulai menginjakkan kaki dipedal gas mobil. Roda mobil mulai bergulir membawa Laura dan Jackson menuju pedesan tempat yang akan dituju Ayah dan Anak itu.
Di dalam mobil Laura sangat bahagia. Gadis yang sebentar lagi beranjak remaja itu terus bernyanyi sembari nepuk kedua tangan dipahanya mengikuti irama musik mobil.
''Oya Daddy, Laura ada pertanyaan.'' Laura mengangkat jari telunjuk keatas menandakan ia baru ingat perkataan suster waktu itu. Laura ingin meyakinkan yang dikatakan suster itu benar atau tidak.
''Apa? Tanyalah.'' Jackson tetap fokus didepan.
''Apa benar Mommy memiliki kebiasaan mimpi berjalan?'' Laura menatap wajah yang mulai keriput karena termakan usia itu.
''Mommy?"
"Ya, Mommy," Laura mengangguk.
Jackson tertawa, " Nggak. Justru Daddy baru tau dari kamu, sayang. Kalau mommy memiliki kebiasaan mimpi berjalan.'' Jackson menaikkan kedua bahu seraya menggelengkan kepala. Duda satu anak itu heran baru seminggu dia pergi dari rumah banyak sekali yang berubah.
''Suster yang mengatakan itu. Kata suster, setiap malam Mommy suka bermimpi bahkan kemarin Mommy pernah bermimpi berendam disegitiga bermuda.'' Ia benar-benar menunggu jawaban pasti dari sang Ayah.
Jackson tidak bisa menahan tawanya lagi, "Segitiga Bermuda? itu lautan luas yang berbahaya sayang." Laura bergeming, susternya membohongi dia?
Jackson menepikan mobil ia menghentikan mobil sebentar ditepi jalan. Kemudian, Jackson melepas sabuk pengaman dari tubuhnya, lalu ia memutar badan menghadap Laura satu tangannya menarik Laura masuk ke dalam dadanya, ''Sayang, percayalah sama Daddy tidak ada orang mimpi berjalan. Dan, Mommy nggak pernah punya kebiasaan mimpi berjalan. Maafin daddy.'' Jackson mengusap rambut Laura ia menatap keluar jendela mobil satu tarikan napas berat keluar dari mulutnya. Ada penyesalan dalam dirinya kenapa waktu sidang ia tidak pertahankan rumah tangganya? Jika perceraian berdampak buruk untuk anaknya?
Jackson tau susternya berkata begitu karena pasti Laura sudah melihat kebiasaan buruk Maria. Ingin sekali Jackson membawa Laura ikut bersama dirinya ke Amerika tapi keputusan hakim sudah sah hak asuh anak jatuh ditangan Maria. Dia juga tidak mau berurusan dengan Maria lagi. Namun, dia sedih mendengar semua keluhan Laura bahkan banyak cerita bohong yang diceritakan Laura mungkin maksud suster baik ingin menyembunyikan semua kelakuan buruk Maria dari Laura. Akan tetapi, Jackson tidak tega melihat Laura seperti orang kebingungan.
"It's okey Daddy. Ayo kita lanjutkan perjalanan keburu malam." protes Laura seraya melepas pelukan Jackson.
"Ya...ya...ya..." Jackson kembali melajukan mobilnya menuju tempat liburan mereka.
🍓🍓🍓🍓
Melihat Jackson dan Laura sudah pergi. Maria kembali duduk di sofa ia mengambil ponsel lalu menghubungi Adam sang kekasih.
''Dam, kau dimana?'' tanya Maria seraya menyesap kopi kesukaan dirinya.
Adam yang masih menyiram bunga dengan sang putra panggilan dari Maria.
[Aku bersama James, putraku. sementara menyiram bunga."]
Adam tersenyum kepada James yang menatap dirinya.
''Aku mau mengajakmu berlibur.'' Maria menarik rokoknya lagi lalu menyebulkan asap rokok keatas langit-langit.
[ Liburan? Dimana?]
Adam sedikit keberatan karena dia tidak tega meninggalkan James sendirian dengan suster dirumah lebih dari dua belas jam.
Namanya Adam. Dia duda satu anak. Dia juga baru saja menduda dua tahun lalu. Istri tercintanya meninggal karena kecelakaan pesawat dua tahun lalu waktu ia ada pekerjaan kantor ke Jerman.
Adam dan Catrin memiliki satu orang putra berusia sebelas tahun. Sejak istrinya meninggal, Adam tidak pernah mendekati wanita lain.
Namun delapan bulan lalu disebuah club' malam Adam dan teman bisnisnya sedang minum tiba-tiba Maria dan teman-temannya pun ikut duduk bersama Adam dan temannya. Maria mulai mengajak Adam berkenalan bukan hanya kenalan Maria juga mengajak tukaran nomor ponsel.
Keduanya mulai mengobrol lewat pesan chat maupun via telepon. Merasa nyambung Adam mulai mengajak Maria berkencan.Waktu itu Maria masih berstatus istri Jackson, namun Maria sama sekali tidak menolak. Adam pun merasa cocok perlahan ia mulai membuka hati untuk Maria.
''Kita ke Hawaii. Kau bisa mengajak putramu. Aku pikir sudah saatnya aku berkenalan dengan James. Bukannya, kita akan menikah? Berarti aku harus perlu pendekatan dengan James, bukan begitu, Adam?'' Maria memang belum berkenalan langsung dengan James. Ia baru mendengar cerita dari Adam tentang James. Begitupun Laura. Maria belum mengenalkan Adam kepada Laura.
Maria pikir ini sudah waktunya untuk belajar mengenal James. Dia sangat mencintai Adam tentu dia ingin menjadi ibu tiri yang baik untuk James begitupun Maria juga berharap semoga James bisa menerima Maria sebagai ibu sambungnya.
[Baiklah jika kau memaksa. Aku bersiap-siap dulu.'']
Adam menghela napas Maria sangat keras kepala jika ia sudah merencanakan sesuatu tidak bisa ditolak atau dibatalkan.
Pangguilan pun berakhir.
Maria segera membuang puntung rokoknya ke asbak. Kemudian ia berjalan masuk ke dalam kamarnya.
''Pelayan. Suruh Suster segera ke kamarku, sekarang.'' panggil Maria dari depan pintu.
Lima menit kemudian Suster datang.
''Nyonya memanggil saya?'' Suster menundukkan kepala.
''Siapkan tujuh pasang pakaianku dikoper. Jangan lupa lingerie merahku yang baru masukkan juga ke koper. Aku masih mandi.'' suruh Maria.
Suster itu selain mengurus Laura ia orang kepercayaan didalam keluarga itu segala urusan dalam rumah itu suster yang tangani, termasuk membersihkan kamar pribadi Maria dan Jackson. Hanya suster yang diperbolehkan menyiapkan pakaian keluarga itu jika mereka akan bepergian seperti saat ini dia yang dipercaya menyiapkan pakaian Maria.
''Baik, Nyonya.''
Suster berjalan menuju kamar Maria, dia mengambil koper lalu membuka lemari pakaian. Suster mengambil pakaian yang diminta Maria lalu memasukkan ke koper tidak lupa lingerie yang dipesan Maria, '' Nenek lampir itu mau kemana lagi? Nona baru saja pergi, dia juga tidak mau kalah mana bawa lingerie segala macam. Dasar nenek lampir ganjen.'' gumam Suster sesekali ia mendoangakkan kepala melihat ke arah pintu kamar mandi ia kwatir Maria memergokinya yang sedang bergumam.
Usai menyiapkan semua pakaian yang dipesan Maria. Suster itu menunggu Maria selesai mandi.
Ceklek...
''Sudah selesai. Sudah periksa ulang tidak ada yang tinggalan? Tujuh pasang pakaian dan...''
''Sudah semua, Nyonya.'' sahut suster cepat.
''Baiklah kau boleh keluar. Ini ambil bonusmu untuk beli skincare.'' Maria memberikan beberapa lembar dolar untuk suster.
''Terima kasih, Nyonya.''
''Hmmm. Ingat jika Laura pulang dari liburan dan aku belum kembali katakan aja Mommy ada bisnis di Inggris.'' pesan Maria.
''Dasar nenek lampir kebelet kawin.'' batin suster.
''Baik, Nyonya.''
''Bagus. Sana keluar aku mau bersiap-siap.'' usir Maria.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Alvares
Maria sudah tidak tahan lagi,pingin rasakan yang baru itu seperti apa....
2023-04-22
1
arie
secepat itukah Maria menggantikan posisi aku.....ohhh Maria....
2023-04-09
2