"Kenalkan sayang ini om Adam. Dan Ini putranya, bernama James." Maria berkata seraya menarik kursi untuk Laura dan dirinya.
Laura menyodorkan tangannya ragu. Sebenarnya dia sangat malas tapi demi ponsel baru Laura terpaksa tersenyum meskipun Maria terus mencubit pahanya untuk bersikap sopan.
James tersenyum menyambut uluran tangan Laura, "Hai Laura, kenalkan aku James. Akhirnya kita jadi bertemu," ucap James.
Sementara Laura hanya tersenyum seraya mendudukkan pantatnya di kursi. Remaja itu jijik melihat James yang sok akrab. Adam tersenyum melihat James, anak itu sangat baik dan penurut.
"Kamu mau melanjutkan sekolah dimana?" tanya James antusias. Karena, saat ini James sudah kelas dua sekolah menengah pertama.
Maria mencubit paha Laura yang hanya diam tanpa merespon pertanyaan dari James.
"Argh...sakit Mommy." desis Laura. Sementara Maria menatap tajam Laura, meminta anaknya itu diam.
Setelah makan bersama di restoran dan Laura pun susah berkenalan dengan James dan Adam. Sesuai janjinya Maria dan Laura pergi ke toko ponsel. Laura benar-benar memanfaatkan kesempatan dia memilih ponsel keluaran terbaru dari merk ternama. Laura, tidak merespon kode dari Maria yang meminta dia untuk mencari ponsel lain saja.
Setelah melakukan pembayaran Maria dan Laura pulang, dalam perjalan Maria melirik ke arah Laura yang terus memperhatikan ponsel barunya.
"Laura, Mommy sudah tepati janji Mommy, 'kan?" tanya Maria.
"Hmmm...Ya," jawab Laura.
"Nanti sampai rumah, Laura telpon Daddy ya. Katakan pada Daddy kalau paman Adam itu sangat baik. Nanti kalau Daddy setuju, kau dan mommy akan pergi berlibur ke suatu tempat." janji Maria lagi.
"Tapi, Laura tidak menyukai paman Adam," salak Laura.
"Kenapa? Dia baik.Nanti kau akan dibawa ke peternakan kupu-kupunya." Maria terus berusaha menarik perhatian Laura.
"Sungguh? Paman Adam memiliki peternakan kupu-kupu?" Laura berbinar gadis itu smaagt menyukai kupu-kupu.
"Tentu. Sejak kapan Mommy bohong?"
"Baiklah. Laura akan menelpon Daddy tapi setelah itu Mommy harus mengajak Laura melihat kupu-kupu di kebun dia."
"Baiklah." Maria sangat bahagia akhirnya Laura mau menelpon Jackson.
*****
Tak terasa sudah setahun Maria dan Jackson bercerai. Adam dan Maria pun merasa cocok, keduanya setuju dengan komitmen mereka berdua.
Begitupun Laura, dia yang awalnya menolak kehadiran Adam dan James dalam hidupnya, akhirnya setuju dengan hubungan sang ibu dan Adam.
"Laura satu minggu ke depan lagi Mommy dan paman Adam akan menikah." Maria berkata. Dia dan Laura sedang duduk berdua di tepi kolam renang.
"Iya, itu lebih bagus." sahut Laura antusias gadisnitu masih memberi makan ikan dan kura-kuranya, " Tapi, kita tetap tinggal di sini aku nggak mau ikan dan kura-kura kelaparan." sambung Laura lagi.
"Terima kasih sayang. Mommy janji tidak akan mengabaikan kamu lagi." janji Maria. Dia memeluk Laura.
"Bagaimana dengan papa?" tiba-tiba ada suara muncul dari belakang. Orang itu pun langsung memeluk keduanya dari belakang, tidak lupa dia mendaratkan kecupan di ujung kepala Maria dan Laura.
"Papa?" Laura dan Maria menoleh kebelakang bersamaan. Ternyata suara itu Adam.
"Sayang, kapan datangnya?" tanya Maria.
"Daritadi, " Adam duduk di samping Maria. Dia tersenyum menatap kedua wanita yang sebentar lagi menjadi bagian dalam hidupnya.
"Ini buat kamu, sayang." Adam menyerahkan satu paperbag yang ia bawa.
"Wow..thanks papa." seru Laura dia sangat senang ternyata Adam memesan hoodie yang ada tanda tangan boyband NCTDREAM Korea. Laura akhir-akhir ini sangat mengidolakan boyband itu.
"Ya, papa memesannya langsung kebetulan teman papa kerja di Korea dan kau tau pekerjaan dia berurusan dengan artis dan aktor Korea, loh." Adam tersenyum.
"Terima kasih, Papa." Laura memeluk Adam. Laura juga mencium pipi Adam penuh cinta.
*****
Maria terlihat sangat cantik dia mengenakan gaun putih panjang dengan dada terbelah. Walaupun usianya sudah tiga puluh sembilan tahun pesona Maria masih menarik.
Adam menggandeng tangan Maria, keduanya melangkah bersama menuju Altar untuk mengingkar janji setia sehidup-semati.
"Yang dipersatukan Tuhan tidak boleh diceraikan manusia," ucap pastor yang menikahkan keduanya. Di sambut tepuk tangan para hadirin yang hadir. Kemudian, Adam mendaratkan satu kecupan dikening Maria.
Kini keduanya sudah sah menjadi suami-istri. Maria terlihat snaagat bahagia begituun Adam yang sesekali meremas jemari Maria.
Laura dan James saling berpandangan keduanya sangat bahagia dengan pernikahan kedua orang tua mereka.
"Akhirnya kita bisa tinggal bersama," ujar James.
"Hmmm... Kau harus menjadi kakak yang baik untukku," sahut Laura.
"Tentu. Bahkan aku juga akan menjaga kau dari pria-pria yang akan menggodamu," timpal James.
Semua yang hadir ikut bahagia satu persatu-satu mereka maju kedepan memberikan ucapan selamat dan doa terbaik untuk pasangan baru itu. Namun, berbeda dengan Jackson. Atas permintaan Laura, ia pun hadir dia dipernikahan manta istrinya itu. Tapi, terlihat dari raut wajahnya dia sama sekali tidak terlihat bahagia, matanya terus menatap putrinya yang sedang tertawa bahagia bersama James dan beberapa teman seusianya.
"Daddy berharap kau baik-baik saja sayangku." Jackson pun ditemani Laura maju ke depan untuk memberi ucapan selamat.
"Selamat atas pernikahanmu, semoga kau bahagia dan ini yang terakhir dalam hidupmu." ucap Jackson kepada Maria.
"Terima kasih," jawab Maria. Dia menyambut uluran tangan Jackson. Lalu, Jackson pun bersalaman dengan Adam, Pria yang selama ini Jackson berusaha menghindari darinya, " Aku titip putriku," ucap Jackson.
"Tentu. Dia sudah aku anggap seperti putriku sendiri. Kau jangan kwatir, kau juga bisa menjenguk dan mengajak dia berlibur kapan saja," sahut Adam.
Jackson tersenyum sinis, dia pun langsung meninggalkan acara pernikahan untuk kembali ke Amerika.
"Sayang, Daddy pulang. Ingat pesan Daddy jika ada apa-apa segera telpon Daddy. Daddy pasti akan datang menjemputmu." Jackson mengusap rambut Laura seraya mencium kening sang Putri kecil.
"Baiklah. Daddy hati-hati sering-seringlah menjenguk Laura disini. Aku harap Daddy masih mengingat janji Daddy." sahut Laura.
Jackson tersenyum dia menganggukkan kepalanya, "Daddy tidak melupakan itu, sayang."
Usai berpamitan Jackson pun masuk ke mobil menuju bandara Madrid karena ia harus kembali ke Amerika malam itu juga.
♥️♥️♥️♥️♥️
Adam benar-benar menepati janjinya sebagai ayah sambung dan suami yang baik. Seperti pagi ini dia sudah bangun dan menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya.
"Pagi, sayang." Adam memeluk Laura dari belakang lalu mendaratkan kecupan dikening anak sambungnya itu.
"Pagi juga, Papa." sahut Laura. Dia menyingkirkan tangan Adam yang masih bertendeng di bahunya, Laura merasa risih dan tidak nyaman.
"Duduk disini." James menepuk kursi disampingnya meminta Laura duduk didekatnya.
Laura berjalan ke arah James dia menarik kursi dan duduk disamping James, "Apakah semua makanan ini Daddy yang masak?" tanya Laura saat mengambil Spagetti dan menyuapkan ke mulutnya.
"Tentu. Ini masakan Papa perdana untuk anak gadisku," sahut Adam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Alvares
hati hati Laura sama ayah sambungmu ithu.....
2023-05-01
1
arie
Maria merasa sangat bahagia tapi tidak untuk Laura...
2023-04-10
2