Jackson menunggu Laura diruang tamu sembari menelpon seseorang, ''Ya untuk sementara kamu tangani dulu karena aku masih di luar kota." ucap Jackson. Usai menelepon Jackson masih memainkan ponselnya.
Maria baru saja keluar dari kamarnya ia berjalan ke ruang makan Maria mengambil cangkir dari kabinet. Namun, ada yang menggangu pendengaran Maria. Suara orang menelpon, 'Jackson?' batin Maria.
''Pelayan, siapa yang datang?'' Maria tau suara itu tapi dia ingin memastikan benar atau tidaknya dugaan dia karena baru seminggu perceraian mereka lalu mengapa Jackson kembali ke rumah ini?
''Tuan. Nyonya," jawab pelayan itu.
''Tuan Jakson? maksudmu Jackson_ mantan suamiku, datang?'' sahut Maria seraya mengisi air di cangkirnya untuk minum.
'Ngapain dia datang? Bukannya kami baru saja bercerai seminggu? Jangan-jangan dia mau mengambil lagi blackcardnya? Bisa malu aku nantinya' batin Maria.
Maria takut jika Jackson datang untuk mengambil blackcard. Maria pasti bisa stres karena wanita itu selalu mengandalkan kartunya setiap kali dia bertemu dengan teman-teman sosialitanya. Kartu no limit dia bisa mentraktir teman-temannya untuk bersenang-senang. Itu salah satu faktor dari perceraian mereka Karena Jackson tidak menyukai Maria menghambur- hambur uang untuk sesuatu yang tidak jelas.
''Ya. Tadi suster mengatakan kalau tuan ke sini untuk menjemput nona pergi berlibur.'' Pelayan itu meletakkan minuman diatas baki untuk mengantarkan kepada Jackson diruang tamu.
''Oh. Kenapa aku tidak tau ya? Tapi baguslah karena aku juga mau ke Hawaii.'' Maria meneguk air dicangkir hingga tandas kemudian ia meletakkan lagi diatas meja.
'Argh... ternyata dia datang bukan mengambil kartunya. Itu artinya aku masih aman bisa ke Hawaii bersama kekasihku.' batin Maria seraya mengelus dadanya. Lega.
Maria pun meninggalkan ruang makan namun sebelum menemui Jackson diruang tamu Maria merapikan rambutnya seraya memastikan make up diwajahnya sudah rapi lewat pantulan kaca jendela pembatas ruang makan dan ruang tamu. Yakin sudah rapi dan cantik, Maria melangkah menuju ruang tamu, ''Hai...'' Maria tampak kaku tapi ia berusaha tersenyum.
''Hai...Maria. Apakabar?'' Seperti itulah Jackson dia sangat senang bisa bertemu Maria lagi. Jackson sumringah seraya menyambut pelukan Maria.
''Baik. Kamu apakabar?'' Maria menghampiri Jackson ia memeluk Jackson seraya mencium pipi mantan suaminya itu. Kebiasaan orang Eropa jika bertemu seseorang.
"Aku juga baik." sahut Jackson dia menatap dalam Maria, " Kamu semakin cantik apakah kamu bahagia dengan perceraian kita?" tanya Jackson.
"Ya, seperti yang kau lihat. Apa aku terlihat ada keriput? Tidak,'kan? Itu artinya aku bahagia." Maria mengibas rambutnya ke samping lalu menatap Jackson. Dia duduk di sofa berhadapan dengan Jackson. Maria mengangkat kaki kirinya lalu meletakan diatas kaki kanannya.
"Ya. aku pun berharap semoga kamu bahagia." sahut Jackson.
Kemudian, Jackson merapikan mantelnya, ia pun menyenderkan tubuhnya disofa. " Maria...Maaf aku lupa mengabari kau kalau hari ini aku ingin mengajak Laura pergi berlibur. Semua ini di luar kesepakatan kita berdua tapi ini perjanjian antara aku dan Laura." jelas Jackson.
Maria tersenyum sinis, " Ya aku pikir begitu. Sebagai seorang ayah kau juga harus ikut membesarkan Laura." timpal Maria.
"Aku tau itu." sahut Jackson tersenyum sinis.
"Daddy...Aku udah selesai." Laura berlari menuruni anak tangga.
"Sayang...Jangan lari nanti kamu bisa jatuh." tegur Jackson yang kwatir anaknya akan jatuh.
Laura datang dan langsung duduk diatas pangkuan Jackson dia tidak menyadari ada Maria yang sedang menatap dirinya.
"Ayo Daddy kita berangkat." ucap Laura tidak sabaran.
"Tapi, Laura harus pamit Mommy dulu." Jackson menarik gemas hidung mancung sang Putri.
"Mommy masih tidur.Pasti Mommy lagi bermimpi sedang berenang disegitiga Bermuda." ucapan polos itu lolos begitu saja dari mulut Laura.
"Hahaha...sayang ada-ada saja. Emang mommy ikan paus?" Jackson tidak bisa menahan tawanya dia sangat merasa lucu kencap Putrinya itu bisa berpikir sampai ke sana?
"Iya kata suster, Mommy suka berenang disegitiga bermuda." sahut Laura.
Sementara Maria tidak bisa menaha amarahnya.Dia mengepal tangannya rasanya dia ingin pergi menjambak rambut suster yang tidak tau adab itu, bisa-bisanya dia berkata begitu tentang dirinya.
"Ehem.." Maria berdehem.
"Ada Mommy. Kenapa Daddy tidak mengatakan itu kepad Laura?" Laura mendekatkan bibirnya di telinga Jackson dia berbisik pelan berharap Maria tidak mendengar.
" Apa Daddy salah?" Jackson menaikkan kedua bahunya.
"Hmmm..Daddy bersalah." Laura mengangguk.
"Laura!" panggil Maria yang merasa Laura mengabaikan dirinya.
"Sorry mommy, Laura tadi tidak melihat Mommy disini." Laura menunduk takut, tangannya masih melingkar dileher Jackson.
"Alasan! Badan Mommy udah seperti gajah masa kau tidak melihat mommy?" sewot Maria.
Jackson yang merasa ini akan semakin panjang dia pun akhirnya pamit dan mengajak Laura pergi berlibur sesuai janjinya keduanya akan pergi berlibur ke vila mereka yang terletak diluar kota Madrid.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Aditya HP/bunda lia
maaf nih aku skip sampai bab 17
2023-05-03
0
arie
Laura sangat bahagia saat ketemu daddy-nya....
2023-04-08
2