Tidak menunggu lama Adam dan putranya pun menuju rumah Maria. Setelah satu jam dalam perjalanan Adam menghentikan mobilnya didepan rumah mewah itu.
"James, ingat pesan papa.Kamu harus sopan dengan teman papa.Okey?" Sebelum keluar dari mobil Adam mengingatkan James lagi.
"Ya...ya...ya...ini sudah ke sepuluh kali Papa mengingatkan James." sahut James yang masih fokus dengan game onlinenya.
"Papa hanya tidak mau orang menilai kamu buruk. Ayo turun." Adam mematikan mesin mobil.
Namun, karena asyik bermain game online James menolak ikut bersama Adam masuk ke rumah Maria.
"Papa aja, James nunggu di dalam mobil aja nanggung bentar lagi game." sahut James.
Adam pun akhirnya membiarkan James menunggu di mobil. Pria berusia empat puluh lima tahun itu berjalan menuju rumah Maria.
Sekuriti yang berjaga dirumah Maria segera membuka pintu pagar.
"Tuan," sapa sekuriti itu.
"Nyonya ada?" tanya Adam.
"Ada. Nyonya di dalam. Silakan masuk tuan."
"Baik.Terima kasih." jawab Adam.
Adam pun segera masuk ke rumah. Di sana ada pelayan yang sementara mengganti bunga. Melihat Adam berdiri didepan pintu masuk, pelayan itu pun pergi ke kamar Maria.
Tok...tok...tok...
"Nyonya..."
"Ya. Masuk." sahut Maria.
Pelayan itu menarik handle pintu kamar Maria. dengan ragu-ragu ia berjalan masuk ke kamar Maria.
"Ada apa?" Maria menatap pelayan itu.
" Tuan, sudah menunggu dibawah." sahut Pelayan itu.
Maria pun berdiri dari meja rias dia memperhatikan make-upnya lagi di kaca. Yakin sudah rata dan cantik dia meraih tas yang ia letakkan diatas nakas lalu menentengnya dibahu kirinya.
"Bawa, 'kan koperku ke bawah." titah Maria.
Pelayan itu menurut dia membawa koper Maria berjalan lebih dulu dan disusul Maria dari belakang, " Jika Laura pulang lebih dulu aku katakan saja aku lagi ada bisnis di Inggris." pesan Maria.
"Baik, nyonya." sahut pelayan itu.
Maria pun langsung tersenyum saat ia melihat Adam sedang duduk disofa menunggu dirinya.
"Sayang...kamu sudah datang? Apakah aku membuatmu nunggu lama?" tanya Maria seraya berjalan mendekati Adam.
"Ya sedikit. Kira-kira sepuluh menitan." Adam berkedip seraya memeluk Maria tidak lupa mendaratkan satu kecupan dibibir ranum calon istrinya itu.
"Ya udah ayo berangkat keburu telat. Pesawatnya pukul sepuluh pagi." ujar Maria.
"Baiklah. Di mobil ada James yang sedang bermain game." sahut Adam. seraya berdiri dari sofa keduanya berjalan menuju mobil.
"Aku tidak sabaran berkenalan dengan James." sahut Maria.
"Semoga kau menyukai dia." timpal Adam.
******
Akhirnya setelah enam jam dalam perjalanan. Jackson dan Laura tiba juga di vila miliknya.
Jackson memarkirkan mobil dihalaman depan Vila. Di sana ada seorang penjaga Vila yang sedang merawat taman.
"Tuan, anda baru datang." sapa Bara.Ia berjalan menghampiri mobil lalu membuka bagasi mobil untuk mengambil barang bawaan majikannya.
"Ya, karena saya sibuk mengurus pekerjaan di Amerika." sahut Jackson tidak ingin masalah rumah tangganya diketahui orang luar.
Laura bergegas masuk ke vila, remaja itu tidak sabaran untuk bermain di pantai.
"Paman, dimana bibi?" tanya Laura.
"Bibi di dalam sedang menyiapkan makanan untuk Nona dan tuan." Bara membawa koper bawaan Laura dan Jackson untuk disimpan di kamar Laura dan Jackson.
"Apa bibi bisa menemani Laura bermain di pantai? Karena, Laura yakin daddy pasti tidak akan mengizinkan Laura bermain sendirian di pantai," ujar Laura.
"Tentu. Bibi pasti senang menemani Laura ke pantai." sahut Bara. Ya Bara tidak tinggal sendirian dia ditemani istri dan Putri kecilnya yang baru berusia tiga tahun.
"Laura, nanti setelah makan baru kita ke pantai." sahut Jackson.
"Baiklah." sahut Laura menunduk.
"Ya sudah kamu tunggu di ruang tamu.Daddy mau mandi sebentar." sahut Jackson. Ia berjalan ke lantai atas menuju kamarnya untuk membersihkan diri karena tubuhnya yang leket terkena keringat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Alvares
klo soal bisnis marilah orangnya....
2023-04-22
1
arie
enak ya jadi adamnya,tinggal mangap semua sudah di siapkan sama Maria....
2023-04-09
2