Membuka Tabir Rahasia

Esok harinya, Yehezkiel mencari pekerjaan di tempat yang lain. Tetapi tak kunjung dapat, ia malah bertemu dengan Naomi lagi.

"Hay ayang, ini pertanda kita berjodoh. Sepertinya kamu sedang mencari pekerjaan ya? bagaimana kalau aku rekomendasikan kamu di perusahaan papahku saja ya?" ucapnya seraya bergelayut manja di lengan Yehezkiel.

Sontak saja Yehezkiel menepis tangan Naomi, dan ia melangkah pergi begitu saja meninggalkan Naomi. Tetapi gadis ini tidak tinggal diam, ia justru mengejar Yehezkiel," tunggu! Ayang Ezki!"

Yehezkiel sama sekali tidak menghiraukan panggilan Naomi, hingga naas Naomi jatuh tersandung dan lututnya lecet.

"Aauhhhhhh...Ezki... tolong dong!" rintihnya manja, tetapi lagi-lagi Yehezkiel sama sekali tidak menghiraukan Naomi.

Justru ada seorang pemuda jelek bergigi tonggos mengulurkan tangannya pada Naomi, tetapi ia menolak," ih awas! aku nggak butuh pertolonganmu tonggos!"

Sontak saja pemuda ini menghela napas panjang seraya menggelengkan kepalanya," astaghfirullah aladzim, sesama makhluk Allah kok menghina sih? jika ditolong nggak mau, nggak usah menghina memangnya nggak bisa ya?"

Dengan tertatih Naomi bangkit dan ia tersenyum mencibir ke arah pemuda bergigi tonggos tersebut," sudah tonggos, juga tuli ya? nggak dengar ya, barusan aku bilang nggak butuh pertolonganmu!"

Naomi melangkah pergi dari hadapan pemuda bergigi tonggos tersebut, seraya tertatih dan meringis. Terus saja ia mengumpat," Ezki, lihat saja! secepatnya aku akan mendapatkan hatimu lagi. Karena aku yakin, kamu tidak akan bisa bertahan dengan wanita culun itu!"

Sementara Yehezkiel saat ini juga sedang mengumpat," bukannya aku mendapatkan pekerjaan, malah bertemu dengan gadis murahan itu! menyebalkan sekali! dia pikir aku akan jatuh cinta lagi padanya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku sudah bahagia dengan Istriku yang luar biasa baik dan cantik."

Yehezkiel terus saja berusaha mencari pekerjaan tetapi tak juga mendapatkan. Hingga akhirnya ia pun pulang ke rumah..Dan kebetulan di rumah ada papah mertuanya," Pah, sudah lamakah?"

Yehezkiel menyalami sang Papah mertua.

"Baru beberapa menit, kamu darimana saja?" tanyanya lirih.

Yehezkiel malu, ia tertunduk lesu," mencoba mencari pekerjaan tetapi gagal papah."

"Ecca, aku minta maaf ya. Belum bisa menjadi suami yang baik, aku belum bisa memberikan kebahagiaan padamu."

Rebecca begitu terharu mendengar kata-kata Yehezkiel," mas, kamu kok berkata seperti itu? selama ini kamu itu tanggung jawab dan setia padaku. Ini merupakan kebahagiaan yang sebenarnya."

"Ezki, papah datang kemari karena ada hal yang ingin dibicarakan dengan dirimu dan Ecca. Papah minta dengan sangat, kalian berdua tinggal bersama dengan Papah ya? karena Papah merasa kesepian tinggal sendirian. Tolong kali ini jangan menolak ya."

"Ada satu hal lagi yang sangat penting juga yang ingin Papah bicarakan denganmu."

Yehezkiel begitu serius mendengarkan semua perkataan dari papah mertuanya. Ia juga penasaran dengan satu hal penting yang juga ingin dikatakan oleh Michael.

"Apa sih ya hal penting itu?" batin Yehezkiel penasaran.

Michael segera mengatakan satu hal penting ini yakni tentang perusahaan besar miliknya yang sudah sepenuhnya menjadi milik Rebecca, sebenarnya tidaklah bangkrut. Ini hanya sebuah rekayasa untuk menguji seberapa besar ketulusan dan kesetiaan Yehezkiel dalam mencintai Rebecca.

Kejujuran Michael membuat Yehezkiel tersentak kaget dan terperangah. Ia masih belum percaya dengan perkataan Michael. Wajah terkejut terlihat jelas di wajah Yehezkiel, hingga Rebecca ikut bicara.

"Mas, jangan menyalahkan Papah ya. Semua ini ideku, aku minta maaf. Aku hanya ingin menguji seberapa besar rasa cintamu padaku. Karena aku tidak ingin kamu tidak tulus padaku mas. Apa lagi awal kita menikah juga karena terpaksa," ucap Rebecca.

Yehezkiel menghela napas panjang," hemmmm aku tahu apa yang kamu pikirkan tentangku. Pasti mengira aku ini matre bukan, hingga kamu berpura-pura miskin di depanku."

Rebecca menganggukkan kepalanya perlahan, membuat Yehezkiel sedikit kesal tetapi ia tahan rasa kesalnya karena ada papah mertuanya.

Michael pun meminta maaf pada Yehezkiel, dan ia meminta untuk tidak mempermasalahkan hal ini. Dan ia juga meminta Yehezkiel tidak lagi menolak untuk tinggal bersama di rumah mewah miliknya serta bersedia menjadi direktur utama lagi di perusahaan milik Rebecca

Yehezkiel diam saja tidak langsung menjawabnya, hingga Rebecca terus saja membujuknya," mas, tolong jangan marah terus. Aku mohon maafkan aku, dan bersedia ya tinggal di rumah Papah serta memimpin perusahaanku lagi. Aku mohon dengan sangat."

Terpopuler

Comments

Rama Blaem Blaem

Rama Blaem Blaem

mas suami sudh tlus kok alhamdulillah🤲 semoga kedepanya jg ttep bgtu
walau sudah tau rebeca tidk bngkrut

2023-05-28

1

Nonny

Nonny

Wihhhh emak udh bangun

2023-05-02

0

Eka Elisa

Eka Elisa

udh...gk ush mrh dripada kmu pish ma bini mu ecca kek mma...hyoo..
pilih mna...brdamai atau ngambeg nih...

2023-05-02

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!