Belum Percaya Sepenuhnya

Begitulah Rebecca, dia sengaja berpenampilan buruk karena ingin mendapatkan cinta sejati. Dan ia ingin tahu sejauh mana sifat arogant Yehezkiel.

"Ecca, mau sampai kapan kamu menutupi kenyataan ini dari suamimu? ucap Meli sahabatnya yang memiliki salon kecantikan.

"Hustt.. sudah nggak usah mengatakan apapun lagi. Nanti ada yang mendengarnya. Aku nggak ingin identitasku yang asli di ketahui oleh semua orang."

Hingga saat itu juga, Meli pun diam tak mengatakan apapun lagi. Karena tidak ingin ada yang mengetahui identitas asli Rebecca.

*******

Esok harinya Yehezkiel merasa heran dengan istrinya yang pagi-pagi sekali sudah pergi.

"Kemana si culun itu ya? biasanya dia usil padaku, tetapi pagi ini aku merasa ada yang beda. Apakah aku sudah mulai mencintai dirinya? ah nggak mungkin aku cinta pada wanita culun itu!" batin Yehezkiel.

Ia pun berinisiatif untuk sarapan, ia membuka tudung saji dan makanan sudah tersaji komplit.

"Bagaimana bisa, dia pergi pagi-pagi sekali tetapi sempat memasak sedemikian komplitnya. Kadang aku heran padanya."

"Aku sering mengatakan hal kasar padanya. Tetapi dia tidak pernah mengabaikanku, justru dia selalu saja mengurusku dengan baik."

"Dari segala kebutuhanku jika akan berangkat ke kantor dan juga makanan lezat ini."

Yehezkiel segera menyantap sarapannya dan ia terus saja memuji lezatnya masakan Rebecca. Beberapa menit kemudian, ia sudah siap akan berangkat ke kantor. Segera ia melajukan mobilnya menuju arah kantor.

Di dalam hatinya merasa heran, sejak ia bekerja di kantor tersebut, ia sama sekali belum pernah bertemu dengan presiden direktur perusahaan tersebut.

"Aku sangat penasaran dengan pemilik perusahaan ini. Beberapa bulan aku bekerja di sini tidak juga bertemu dengannya. Selalu saja yang aku temui cuma asisten pribadinya saja."

Tok tok tok tok

"Masuk!"

Seseorang yang baru saja di bicarakan olehnya datang," ada apa ya pak?"

"Nanti akan datang Presiden direktur perusahaan ini. Anda diminta untuk bersiap-siap, karena beliau akan meminta anda segera datang ke ruangannya sekitar lima menit lagi."

"Baiklah, pak. Akan segera aku lakukan."

Setelah mengatakan akan hal itu, asisten pribadi Rebecca segera berlalu pergi dari hadapan Yehezkiel.

"Baru juga aku memikirkan presiden direktur tersebut, eh tahu-tahu sebentar lagi aku akan menemuinya. Dengan begini aku tidak akan penasaran lagi dengan pemilik perusahaan besar ini," batinnya sumringah karena sebentar lagi rasa penasarannya akan hilang.

Beberapa menit kemudian...

Yehezkiel mengetuk pintu ruang kerja sang presiden direktur.

Tok tok tok tok tok

"Silahkan masuk"

Terdengar suara dari dalam ruangan, dan Yehezkiel sama sekali tidak merasa curiga dengan suara tersebut, dia hanya membatin jika presiden perusahaan ternyata seorang wanita.

"Aku pikir Presdir di sini seorang lelaki, jika didengar dari suaranya ia adalah seorang perempuan," batinnya seraya membuka pintunya secara perlahan dan segera masuk ke dalam ruangan tersebut.

Yehezkiel langsung duduk di hadapan kursi kerja sang Presdir yang kebetulan kursi kerja tersebut menghadap ke arah belakang hingga tidak terlihat wajah sang Presdir. Justru punggung kursi yang terlihat.

"Kenapa dia tak mengahadapku sih, kenapa juga menghadap ke arah tembok. Sedangkan aku kan ada di sini," batin Yehezkiel mulai penasaran.

"Maaf ya, jika beberapa bulan kamu bekerja disini tetapi belum juga bertemu denganku, karena kebetulan aku ada urusan penting di luar negeri."

"Iya, bu. Nggak apa-apa."

Saat itu juga Rebecca membalikkan kursinya hingga kini berhadapan dengan, Yehezkiel. Suaminya tersebut begitu terkejut pada saat melihat Rebecca yang sengaja masih dengan wajah culunnya.

"Heh, apa-apaan kamu di sini? kamu ingin mengerjaiku? jangan seenaknya kamu duduk di kursi atasanku ya, nanti dampaknya aku di pecat dari perusahaan ini!" umpat lirih Yehezkiel karena tidak ingin semua orang tahu jika Rebecca adalah istri sahnya karena mereka menikah secara diam-diam.

"Akulah Presdir di perusahaan ini, jika kamu mengusirku justru akan aku pecat secara tidak terhormat!" balas Rebecca.

Tetapi Yehezkiel sama sekali tidak percaya jika yang di hadapannya adalah atasannya. Hingga ia pun keluar dari ruangan tersebut dan memanggil asisten pribadi Rebecca.

"Pak, katanya aku di minta bertemu dengan Presdir perusahaan ini. Tetapi kenapa yang ada di ruangan itu seorang wanita berparas culun?"

Asisten tersebut justru terkikik," astagaa... memang dia itu adalah pemilik perusahaan besar ini. Wanita yang selama ini anda anggap culun itu adalah Presdir perusahaan ini," ucapnya.

"Yang benar saja, pak?" Yehezkiel masih saja belum percaya.

"Masuklah dan temui dia lagi. Dan kamu akan mengetahui kebenarannya.. Karena pada dasarnya wanita yang selama ini kamu anggap berpenampilan buruk, ia adalah seorang bidadari yang sangat cantik jelita."

Dengan rasa ragu, Yehezkiel kembali ke ruang kerja sang presiden direktur. Dan kini ia terperangah karena Rebecca sudah berpenampilan berbeda, dia sangat cantik jelita.

"Duduklah, mas. Kamu tak usah berexpresi seperti itu. Aku bukan hantu hingga tak perlu menatapku heran seperti itu," ucap Rebecca.

Yehezkiel duduk, ia masih saja bingung dengan semua ini. Karena tadi dia melihat Rebecca tetapi sekarang yang ada di hadapannya seorang wanita cantik. Dia celingukan kesana kemari.

'Kemana si culun itu, tiba-tiba kok lenyap? dan dari mana datangnya wanita cantik ini? apakah mereka berdua sebenarnya ada di dalam ruangan ini? mereka ingin mempermainkanku?"

"Tetapi barusan Pak Asep mengatakan jika wanita culun itu sebenarnya sangat cantik.. Tapi mana mungkin dua orang yang berbeda menjadi satu? ah aku pusing dibuatnya."

Terus saja Yehezkiel bermain dengan pemikirannya sendiri, ia merasa heran bagaimana Rebecca bisa tahu tempat kerjanya dan lebih parahnya lagi bisa ada di hadapannya. Tetapi sekarang Rebecca menghilang begitu saja dan di hadapannya kini seorang wanita cantik.

"Tidak mungkin wanita cantik ini jelmaan Rebecca si culun menyebalkan itu! ini bukanlah kisah Cinderella sepatu kaca," batin Yehezkiel kembali.

Rebecca tersenyum manis kearah Yehezkiel," mas nggak perlu risau atau terus penasaran dengan jati diri istri culunmu itu."

"Hah, bagaimana ibu tahu tentang..."

"Ya aku sudah tahu yang sebenarnya, apakah kamu tidak percaya jika wanita yang ada dihadapanmu ini adalah istri culunmu yang selalu kamu hina dan tidak pernah kamu hargai sama sekali?" ucap Rebecca.

"Mana mungkin, karena ibu dan dia sangat berbeda. Dia berkacamata tebal dan sangat jelek. Sedangkan ibu bagaikan seorang bidadari," ucap Yehezkiel.

"Hem begitu ya, tetapi jika ternyata aku ini adalah Istri culunmu bagaimana? apa yang akan kamu lakukan?" ucap Rebecca lagi.

Tetapi Yehezkiel tetap tak percaya, nggak mungkin Bu. Karena kalian berdua benar-benar pribadi yang sangat berbeda."

Terpopuler

Comments

Rama Blaem Blaem

Rama Blaem Blaem

kok gak percaya si??🥵🥵 jelas2 istri culunya sudah berubh bak bidadari.. dan sebagai atasannya pula🤭

2023-05-28

1

Citra Merdeka

Citra Merdeka

oalah Kikiel... ora percaya....😅

2023-05-26

2

Eka Elisa

Eka Elisa

wah...kiel gk prcaya lok istri nya caca jelmaan bidadari tpi lagi jlanin misi...buat cari cinta yg tulus dn gk moduss...😁😁😁bhkn gk pndang miskin ataupun kaya...bhkn wjh yg cumn pas pasan aja..lho..😁😁😁😁

2023-04-11

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!