Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!

"Tidak akan ada yang bisa menerima Zaina seperti Jenny menyayanginya dan menerimanya seperti anak sendiri"

Hildan hanya diam, dia menyandarkan kepalanya di sandaran sofa. Memejamkan matanya hanya untuk menenangkan diri dan pikiraannya.

"Sebenarnya Papa tidak pernah menyangka jika kamu akan melakukan hal seperti ini pada istrimu. Kalau memang kamu tidak mencintainya dan tidak ingin menikah dengannya, lalu kenapa kamu harus menikahinya dan menerima perjodohan ini"

"Aku hanya bosan karena kalian yang terus menjodohkan aku, jadi aku memutuskan untuk menerima perjodohan ini. Meski aku tidak mencintainya"

Mama menatap anaknya dengan tidak percaya. Bisa-bisanya Hildan mengatakan hal itu dengan mudah disaat sekarang istrinya hilang dan tidak tahu keberadaannya. Entah apa yang berada di pikiran Hildan saat ini.

"Kamu hanya akan mencintai mendiang istrimu, maka ceraikan Jenny dan kau bisa segera menyusul mendiang istrimu!"

Hildan langsung mendongak dan menatap Mama dengan terkejut. Entah kenapa dia merasa jika ucapan Mama tentang sebuah perceraian membuatnya terkejut. Hildan tidak pernah sampai memikirkan tentang perceraian dengan Jenny. Entah kenapa hatinya merasa tidak rela melepaskan Jenny.

"Ma, kenapa aku harus menceraikan dia? Aku bisa mencari dia dan memperbaiki semuanya"

Mama tersenyum sinis pada anaknya itu, menatapnya dengan tatapan meremehkan. "Yakin Jenny akan mau kembali denganmu setelah apa yang kamu lakukan padanya. Mama akan lebih setuju Jenny tidak menerima kamu kembali"

"Ma.."

Hildan benar-benar merasa tidak rela melepaskan Jenny, hatinya menolak untuk melepaskan gadis itu. Tapi apa yang harus dia lakukan ketika saat ini tidak ada satu orang pun yang mendukungnya.

"Asal kamu tahu Hildan, tidak akan pernah kamu menemukan lagi wanita sebaik Jenny"

Mama berlalu dari hadapan Hildan di ikuti dengan Papa. Sementara Hildan hanya diam dengan mengusap wajah kasar. Dia tahu bagaimana Mama dan Papa yang begitu kecewa padanya.

Hildan menyandarkan kepalanya di sandaran sofa, dan tiba-tiba bayangan wajah Jenny yang sedang menangis dan menatapnya dengan penuh ketakutan terlntas dalam pikirannya. Hildan bingung dan tidak tahu harus melakukan apa dan harus bagaimana ketika dia mulai merasa bersalah atas apa yang pernah dia lakukan pada Jenny.

######

Hildan berdiri di sebuah taman bunga yang luas dan indah, namun terasa sangat asing baginya. Dia menatap punggung seorang wanita yang berdiri di ujung taman ini, Hildan merasa jika dia mengenali punggung wanita itu. Membuat dia terus berjalan mendekatinya.

"Zaina"

Dan wanita itu berbaik ke arahnya dna tersenyum begitu manis padanya. Hildan tidak menyangka akan bertemu dengan istrinya yang sudah meninggal ini.Sungguh dia sangat merindukan sosok Zaina.

"Hildan, apa kabar?"

Hildan mendekati dan ingin memeluk Zaina, namun Zaina langsung menghindar. Membuat Hildan mengerutkan keningnya. "Kenapa? Aku hanya ingin memelukmu, Zaina. Aku begitu merindukanmu"

Zaina menggeleng pelan sambil tersenyum pada Hildan. "Maaf Hildan, tapi aku tidak bisa terus melihatmu terjebak dengan aku yang sudah bahagia disini. Hildan, istrimu yang sekarang adalah wanita baik  yang bisa menerima anak kita dan menyayanginya dengan tulus. Tapi kenapa kamu malah menyia-nyiakan dia? Hanya karena aku? Sadarlah Hildan, kita sudah berada di dunia yang berbeda. Kamu harus bisa merelakan aku dan memulai hidup kamu yang baru bersama istrimu ini"

Hildan terdiam mendengar ucapan Zaina barusan. Tiba-tiba saja semua bayangan tentang Jenny terlintas dalam ingatannya. Bagaimana Jenny yang merawatnya dengan tulus ketika dia sakit. Namun Hildan malah menyiksanya sampai dia menatap penuh ketakutan padanya.

"Berbahagialah bersama istrimu yang sekarang dan lupakan aku. Yang perlu kamu ingat jika aku sudah bahagia disini.  Selamat tinggal Hildan"

Hildan ingin meraih tangan Zaina yang mulai menghilang. Namun dia benar-benar tidak bisa menggapai tangannya hingga bayangan Zaina menghilang.

"Zaina"

######

Hildan membuka matanya dengan seketika, keringat dingin membasahi tubuhnya.Hildan mengusap wajah kasar saat apa yang baru saja terjadi adalah sebuah mimpi.

Apa maksudnya semua ini? Apa Zaiana memang telah mengizinkan Hildan untuk bersama Jenny selamanya. Lalu untuk apa surat terakhir yang dia buat. Gumamnya dengan bingung.

Hildan mengambil ponsel diatas nakas dan menghubungi seseorang. "Kau bisa cari tahu tentang sebuah surat?"

"Surat apa? Besok saja kita langsung bertemu di Kantor"

"Oke"

Dan besok harinya, Hildan pergi ke kantor dengan membawa surat yang diberikan oleh Erina padanya. Memberikannya pada asistennya yang bisa menyelidiki dalam hal ini. Asistennya yang cerdas dalam segala hal.

"Tolong cari tahu apa benar surat ini di tulis oleh mendiang Zaina sebelum dia meninggal"

Asistennya itu mengambil surat yang di berikan oleh Hildan dan membacanya. Dia mengerutkan keningnya dengan menatap Hildan bingung. "Kenapa kau meragukan keaslian surat ini? Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Karena surat ini di berikan oleh Erina secara langsung padaku baru-baru ini. Dan aku tidak pernah tahu soal keberadaan surat ini"

" Baiklah aku akan menyelidikinya, sebelum itu aku minta data Zaina dan Erina. Aku harus memastikan semuanya berawal dari kemiripan tulisan mereka berdua"

Hildan mengangguk, dia segera memberikan informasi tentang keduanya selama yang dia tahu. Dia memang mempunyai sedikit curiga ketika Erina memberikan surat itu padanya. Namun dia mencoba untuk Membuat Erina tidak mencurigainya jika memang Hildan tidak sepenuhnya percaya dengan apa yang dia ucapkan. Jadi Hildan memilih untuk mengiyaka saja apa yang diucapkan Erina waktu itu.

Apalagi ketika semalam dia bermimpi seperti itu. Zaina sama sekali tidak membahas solah Erina, tapi dia justru malah menceritakan tentang kebaikan Jenny dan ketulusannya. Mungkinkah jika memang Zaina tidak pernah menulis surat itu?

Hingga beberapa hari berlalu, Hildan baru mendengar jika Asistennya itu sudah menemukan titik terang atas semua masalah yang Hildan hadapi saat ini. Hildan sengaja mengajak asistennya untuk bertemu di sebuah Restaurant, malam ini untuk membicarakan semuanya.

"Jadi bagaimana?"

Mengeluarkan beberapa lembar kertas di atas meja bersama dengan surat yang kemarin Hildan berikan padanya.  "Jika dilihat dari sini, kau bisa lihat sendiri. Ini adalah tulisan Zaina dan ini adalah tulisan Erina, bandingkan sendiri dengan surat yang kamu terima"

Hildan mengambil kertas itu dan mencoba membandingkan kemiripan tulisan itu. "Jadi, yang menulis surat ini adalah Erina. Tapi kenapa tanda tangannya sangat mirip dengan milik Zaina?"

"Jawabannya ada disini"

Hildan semakin bingung saat asistennya itu malah menyodorkan ponselnya pada Hildan. Dia langsung mengambil ponsel itu dan melihat sebuah video yang sedang di putar. Tangan Hildan langsung terkepal kuat melihat itu.

"Sial, berani sekali dia melakukan ini?"

"Ya, selama ini Erina memang menyukaimu dan dia tidak suka melihat kamu bahagia bersama dengan Zaina. Jadi dia melakukan hal ini"

Satu kenyataan yang baru saja Hildan ketahui selama ini.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Mia Sukatmiati

Mia Sukatmiati

paling benci sama laki laki banci yg main kdrt ke istri yg lemah,,,gak setuju banget klo balikan,

2023-10-02

1

Upi Sri Lestari

Upi Sri Lestari

kenapa sih klo gak cinta harus merengut kesuciannya terlalu egois

2023-08-08

0

uyhull01

uyhull01

bener bnget klo kmu msh mencinta mendiang istrimu ya kmu susul aja istrimu,
aku rasa Si Erina itu penyebab dti meninggalnya Zaina dehh,

2023-04-10

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Menerima Lamaran Hildan
3 Ternyata Hanya Sandiwara
4 Hidup Baru Dimulai
5 Pertama Kali Mengantar Sekolah
6 Daddy Tidak Jahat, Nak!
7 Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8 Dia Mantan Pacarku?
9 Kau Sudah Menjadi Milikku!
10 Siap Mati Ditanganmu?!
11 Ceraikan Aku, Mas!
12 Figura Foto
13 Zaina Hilang?
14 Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15 Pesan Terakhir?!
16 Bunda Pergi, Daddy!
17 Jenny Yang Sudah Lelah
18 Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19 Maafkan Aku!
20 Menyesal?!
21 Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22 Hampir Bertemu
23 Berharap Kesempatan Kedua
24 Gugatan Cerai?!
25 Bertemu Dengan Zaina
26 Zaina Yang Kembali Ceria
27 Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28 Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29 Rencana Mama?!
30 Bertemu?
31 Kebingungan Jenny
32 Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33 Memberi Kesempatan Kedua
34 Mencoba Mempercayai Hildan!
35 Ibu Yang Masih Ragu
36 Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37 Masih Ragu?!
38 Bekas Kecupan?!
39 Mengambil Keputusan
40 Suasana Rumah Yang Berbeda
41 Kamar Baru Kita
42 Belum Siap Melakukannya?!
43 Membuat Gulali?
44 Lakukanlah Mas?!
45 Menginginkan Anak Laki-laki
46 Ngidam lagi?
47 Kekhawatiran Hildan
48 Cinta Terakhirku!
49 Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50 Tentang Kehidupan Jenny?!
51 Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52 Kedatangan Dio
53 Semua Tentang Kehidupan Hildan
54 Tragedi Penusukan?!
55 Keduanya Selamat?!
56 Menemui Erina
57 Menjalani Hidup Yang Bahagia
58 Pernikahan Yang Bahagia?!
59 Babybluse?!
60 Akhir Episode
61 Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62 Novel Zaina Realis
63 Pengganti Istri Pertama
64 Apa Ada S2?
65 S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66 S2 (Sebuah Pesan)
67 S2 (Permintaan Hildan)
68 S2 (Masih Tentang Pesan)
69 S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70 S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71 S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72 S2 (Memecatnya)
73 S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74 S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75 S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76 Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77 S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78 S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79 S2 (Bertemu Dio)
80 S2 (Panggilan Lia?)
81 S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82 S2 (Berbaikan)
83 S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84 S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85 S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86 S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87 S2 (Mari Berteman)
88 S2 (Hamil Lagikah?)
89 S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90 S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91 S2 (Dia Sudah Bebas?)
92 S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93 S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94 S2 (Tentang Adelia)
95 S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96 S2 (Bertemu Erina)
97 S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98 S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99 S2 (Kemarahan Adelia)
100 S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101 S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102 S2 (Ketakutan Zaina)
103 S2 (Berniat Balas Dendam?)
104 S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105 S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106 S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107 S2 (Mengurus Suamimu)
108 S2 (Bertemu Farzan)
109 S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110 S2 (Terhalang Restu Lagi)
111 S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112 S2 (Tolong Bantu Dia)
113 S2 (Mendapat Restu)
114 S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115 S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116 S2 (Hanya Gadis Bekas)
117 S2 (Maafkan Ibu)
118 S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119 S2 (Perhatian Hildan)
120 S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121 S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122 S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123 S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124 S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125 SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perjodohan
2
Menerima Lamaran Hildan
3
Ternyata Hanya Sandiwara
4
Hidup Baru Dimulai
5
Pertama Kali Mengantar Sekolah
6
Daddy Tidak Jahat, Nak!
7
Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8
Dia Mantan Pacarku?
9
Kau Sudah Menjadi Milikku!
10
Siap Mati Ditanganmu?!
11
Ceraikan Aku, Mas!
12
Figura Foto
13
Zaina Hilang?
14
Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15
Pesan Terakhir?!
16
Bunda Pergi, Daddy!
17
Jenny Yang Sudah Lelah
18
Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19
Maafkan Aku!
20
Menyesal?!
21
Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22
Hampir Bertemu
23
Berharap Kesempatan Kedua
24
Gugatan Cerai?!
25
Bertemu Dengan Zaina
26
Zaina Yang Kembali Ceria
27
Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28
Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29
Rencana Mama?!
30
Bertemu?
31
Kebingungan Jenny
32
Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33
Memberi Kesempatan Kedua
34
Mencoba Mempercayai Hildan!
35
Ibu Yang Masih Ragu
36
Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37
Masih Ragu?!
38
Bekas Kecupan?!
39
Mengambil Keputusan
40
Suasana Rumah Yang Berbeda
41
Kamar Baru Kita
42
Belum Siap Melakukannya?!
43
Membuat Gulali?
44
Lakukanlah Mas?!
45
Menginginkan Anak Laki-laki
46
Ngidam lagi?
47
Kekhawatiran Hildan
48
Cinta Terakhirku!
49
Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50
Tentang Kehidupan Jenny?!
51
Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52
Kedatangan Dio
53
Semua Tentang Kehidupan Hildan
54
Tragedi Penusukan?!
55
Keduanya Selamat?!
56
Menemui Erina
57
Menjalani Hidup Yang Bahagia
58
Pernikahan Yang Bahagia?!
59
Babybluse?!
60
Akhir Episode
61
Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62
Novel Zaina Realis
63
Pengganti Istri Pertama
64
Apa Ada S2?
65
S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66
S2 (Sebuah Pesan)
67
S2 (Permintaan Hildan)
68
S2 (Masih Tentang Pesan)
69
S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70
S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71
S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72
S2 (Memecatnya)
73
S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74
S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75
S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76
Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77
S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78
S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79
S2 (Bertemu Dio)
80
S2 (Panggilan Lia?)
81
S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82
S2 (Berbaikan)
83
S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84
S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85
S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86
S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87
S2 (Mari Berteman)
88
S2 (Hamil Lagikah?)
89
S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90
S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91
S2 (Dia Sudah Bebas?)
92
S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93
S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94
S2 (Tentang Adelia)
95
S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96
S2 (Bertemu Erina)
97
S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98
S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99
S2 (Kemarahan Adelia)
100
S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101
S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102
S2 (Ketakutan Zaina)
103
S2 (Berniat Balas Dendam?)
104
S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105
S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106
S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107
S2 (Mengurus Suamimu)
108
S2 (Bertemu Farzan)
109
S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110
S2 (Terhalang Restu Lagi)
111
S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112
S2 (Tolong Bantu Dia)
113
S2 (Mendapat Restu)
114
S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115
S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116
S2 (Hanya Gadis Bekas)
117
S2 (Maafkan Ibu)
118
S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119
S2 (Perhatian Hildan)
120
S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121
S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122
S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123
S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124
S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125
SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!