Daddy Tidak Jahat, Nak!

Hildan pulang ke rumah malam ini, setelah cukup lelah melakukan banyak pekerjaan dikantor. Saat dia berjalan masuk menuju kamarnya, tidak sengaja Hildan melihat Jenny yang ketiduran diatas sofa. Dia menghampirinya dan menatap wajah tenang Jenny yang sedang terlelap.

"Untuk apa juga dia menungguku disini, tidak penting sekali. Mungkin dia sedang mencoba membuat aku tersentuh dengan semua ini"

Hildan benar-benar tidak memperdulikan Jenny yang sedang menunggunya pulang sampai dia ketiduran di atas sofa. Jenny terbangun ketika suara dering ponsel miliknya yang terdengar begitu nyaring. Jenny mengambil ponselnya dan mengangkat telepon dari pekerjanya itu. Dia melirik jam dinding yang menunjukan pukul 9 malam.

"Hallo Kak, pasokan bunga baru datang. Apa kita akan langsung pergi ke tempat acara untuk merangkai bunganya?"

"Iya Sil, lagian sudah tidak ada waktu lagi. Nanti aku jemput kamu, sekarang kamu sedang di toko 'kan, tunggu di situ biar aku menjemput kamu"

"Iya Kak"

Jenny berjalan perlahan menuju kamar suaminya. Dia mendengar mobil suaminya yang sudah pulang tadi, meski Hildan sama sekali tidak menyapanya. Jenny mengetuk pintu kamar Hildan beberapa kali. Sampai pintu terbuka dan memperlihatkan Hildan yang masih menggunakan handuk dengan rambut yang masih basah. Masih terlihat tetesan air di wajahnya dan tubuhnya.Jenny menunduk karena merasa malu sendiri menatap dada suaminya yang polos tanpa busana.

"Ada apa? Mengganggu saja"

"Maaf Mas, aku hanya mau izin kalau malam ini aku harus keluar karena ada pekerjaan"

"Cih, pekerjaan apa jam segini? Jual diri?!"

Deg..

Jenny merasa harga dirinya begitu di rendahkan oleh suaminya. Bahkan suaminya sendiri yang merendahkan harga dirinya saat ini. "Aku ada pekerjaan untuk merangkai bu...."

"Ahh sudahlah, aku tidak peduli apapun pekerjaan kamu. Lagian siapa peduli kamu mau kerja apapun, selama kamu bisa mengurus Zaina dengan baik. Maka aku tidak peduli semua tentangmu"

Hildan masuk kembali ke dalam kamar dengan menutup pintu kencang. Membuat Jenny begitu terkejut. Jenny menghela nafas dengan sikap suaminya ini. Dia kembali masuk ke dalam kamar dan melihat Zaina yang tidur dengan lelap. Jenny mengecup kening gadis kecilnya itu lalu bersiap untuk pergi bekerja.

"Bunda pergi dulu Nak,  kamu baik-baik ya"

Jenny segera pergi menuju tempat tujuan, menjemput Sesil terlebih dulu sebelum dia pergi ke tempat acara wedding yang memesan rangkaian bunganya dari toko Jenny.

######

Jenny kembali pagi hari, dia benar-benar harus menyelesaikan pekerjaannya semalam karena pasokan bunga yang datang terlambat datang membuat Jenny bekerja di kejar waktu karena acara weddingnya adalah hari ini.

"Kau dari mana saja baru pulang jam segini?"

Jenny terlonjat kaget saat dia baru saja masuk ke dalam rumah dan mendengar suara Hildan yang begitu dingin dan dengan nada tinggi.

"Aku habis bekerja.. Arghh..."

Jenny menjerit saat Hildan menjambak rambutnya dengan kuat hingga kepalanya terbawa kebelakang. Menatap Hildan yang menatapnya dengan begitu tajam.

"Kau bekerja apa? Jual diri, iya? Sampai pulang pagi"

"Lepas, sakit Mas"

"Sakit ya?" Hildan menyeringai dan malah semakin memperkuat jambakan tangannya di rambut Jenny membuat Jenny menjerit kesakitan. Beberapa helai rambut terlepas dari kepalanya dan itu sangat menyakitkan.

"Kau sudah mengabaikan tanggung jawabmu untuk mengurus Zaina. Apa kau lupa apa tugasmu selama kau masih menjadi istriku?"

Air mata menetes di sudut matanya, dia begitu kesakitan. Bukan hanya kepalanya yang terasa sakit, tapi juga hatinya yang begitu terluka. 

"Aku juga istrimu, aku bukan hanya pengasuh untuk Zaina saja. Tapi aku juga istrimu"

Brukkk..

Hildan menghempaskan tubuh Jenny dengan kuat hingga dia terjatuh di lantai dengan kepalanya yang membentur lantai dengan kuat. Sejenak Jenny merasa dunianya berputar, kepalanya terasa sakit dan pusing.

Hildan membungkukan tubuhnya, menatap Jenny dengan tatapan nyalang. "Semuanya juga karena kesalahan kau sendiri. Kau yang menerima perjodohan ini dan berpura-pura menyayangi Zaina di depan semua orang, membuat Mama langsung memaksa aku untuk menikahimu. Semuanya karena kamu, jadi terima saja penderitaan ini"

Hildan menendang kaki Jenny sebelum dia pergi dari hadapan Jenny. Sementara Jenny hanya terdiam dengan tangisan yang pecah. Tubuh dan hatinya begitu sakit dan terluka. Semuanya karena kesalahan dirinya, benarkah?

"Bunda..."

Jenny bangun dan mencoba menghapus air matanya ketika Zaina berlari ke arahnya. Zaina memeluk Jenny dengan tangisan yang kencang. Zaina tidak sengaja melihat kejadian tadi, bagaimana Ayahnya yang menyiksa Jenny.

"Kenapa Daddy jahat sekali sama Bunda, Zaina membenci Daddy"

"Zaina, Sayang kamu jangan berkata seperti itu. Daddy seperti itu sama Bunda karena memang Bunda yang salah. Jadi Daddy marah besar pada Bunda"

Zaina mendongak dan menatap Bundanya dengan mata yang basah. "Tapi kenapa harus sampai menyiksa Bunda? Apa Daddy tidak sayang sama Bunda"

Jenny tersenyum, dia menangkup wajah mungil Zania dan menegcup keningnya. "Daddy sayang sama Bunda, makanya Daddy marah karena Bunda pergi tanpa bilang padanya. Daddy marah karena dia takut Bunda kenapa-napa"

"Beneran Bunda?"

"Iya Nak, benar"

Jenny bangun dengan kakinya yang terasa sakit karena tendangan dari Hildan dan juga terjatuh membentur lantai. Jenny tersenyum tipis ketika melihat anaknya yang sedang menuntunnya menuju kamar. Seolah sedang membantu Jenny agar tidak jatuh.

"Ayo mandi dulu Nak, sekarang kamu sekolah"

"Kalau Bunda sedang sakit, tidak papa Zaina tidak sekolah juga"

Jenny menggeleng pelan, jika dia tidak mengantar Zaina sekolah. Mungkin apa yang di lakukan oleh Hildan akan lebih dari ini.

"Tidak papa Sayang, Bunda sehat kok. Sekarang ayo kita mandi bersama"

Mendengar itu Zaina langsung bersorak riang. Jenny membawa anaknya untuk mandi bersamanya. Berendam di dalam air hangat membuat tubuh Jenny sedikit lebih rileks lagi.

"Bunda, kalau misalkan Daddy terus jahat sama Bunda. Kita pergi saja ke rumah Oma ya"

Jenny terkekeh mendengar itu, merasa jika Zaina begitu menyayanginya. Membuat Jenny tidak akan tega meninggalkan anak ini. Jenny masih akan mencoba untuk bertahan sampai dia benar-benar capek.

"Daddy baik kok sama Bunda, jadi kamu jangan berfikir kalau Daddy jahat sama Bunda. Tadi itu karena memang Bunda yang salah"

Mau bagaimana pun, Jenny tidak mau kalau sampai Zania membenci Ayahnya sendiri. Jenny tidak mau Zaina menjadi anak yang durhaka. Bagaimana pun Hildan tetap Ayahnya Zaina yang merawat dan membesarkan dia sampai saat ini.

Selesai mandi, Jenny segera memabantu Zaina untuk bersiap sekolah. "Zaina keluar duluan ya, Bunda mau ganti baju dulu"

"Baik Bunda"

Jenny berdiri di depan cermin, menatap wajahnya yang sembab karena terus menangis. Juga wajah lelah yang belum tidur semalaman karena harus bekerja. Jenny menyingkirkan poni rambutnya, di keningnya ada bekas kebiruan karena benturan keras saat Hildan mendorongnya tadi dan membentur lantai.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

pergi saja Jenny....kasian akan dirimu

2023-05-20

0

lovely

lovely

pantas di benci punya ayah Macam s hildan beraninyaa.k cewek lemahhh Mac.jenni

2023-05-05

0

Yoo anna 💞

Yoo anna 💞

dasar laki-laki sinting 😏

2023-04-09

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Menerima Lamaran Hildan
3 Ternyata Hanya Sandiwara
4 Hidup Baru Dimulai
5 Pertama Kali Mengantar Sekolah
6 Daddy Tidak Jahat, Nak!
7 Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8 Dia Mantan Pacarku?
9 Kau Sudah Menjadi Milikku!
10 Siap Mati Ditanganmu?!
11 Ceraikan Aku, Mas!
12 Figura Foto
13 Zaina Hilang?
14 Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15 Pesan Terakhir?!
16 Bunda Pergi, Daddy!
17 Jenny Yang Sudah Lelah
18 Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19 Maafkan Aku!
20 Menyesal?!
21 Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22 Hampir Bertemu
23 Berharap Kesempatan Kedua
24 Gugatan Cerai?!
25 Bertemu Dengan Zaina
26 Zaina Yang Kembali Ceria
27 Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28 Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29 Rencana Mama?!
30 Bertemu?
31 Kebingungan Jenny
32 Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33 Memberi Kesempatan Kedua
34 Mencoba Mempercayai Hildan!
35 Ibu Yang Masih Ragu
36 Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37 Masih Ragu?!
38 Bekas Kecupan?!
39 Mengambil Keputusan
40 Suasana Rumah Yang Berbeda
41 Kamar Baru Kita
42 Belum Siap Melakukannya?!
43 Membuat Gulali?
44 Lakukanlah Mas?!
45 Menginginkan Anak Laki-laki
46 Ngidam lagi?
47 Kekhawatiran Hildan
48 Cinta Terakhirku!
49 Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50 Tentang Kehidupan Jenny?!
51 Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52 Kedatangan Dio
53 Semua Tentang Kehidupan Hildan
54 Tragedi Penusukan?!
55 Keduanya Selamat?!
56 Menemui Erina
57 Menjalani Hidup Yang Bahagia
58 Pernikahan Yang Bahagia?!
59 Babybluse?!
60 Akhir Episode
61 Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62 Novel Zaina Realis
63 Pengganti Istri Pertama
64 Apa Ada S2?
65 S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66 S2 (Sebuah Pesan)
67 S2 (Permintaan Hildan)
68 S2 (Masih Tentang Pesan)
69 S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70 S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71 S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72 S2 (Memecatnya)
73 S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74 S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75 S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76 Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77 S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78 S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79 S2 (Bertemu Dio)
80 S2 (Panggilan Lia?)
81 S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82 S2 (Berbaikan)
83 S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84 S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85 S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86 S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87 S2 (Mari Berteman)
88 S2 (Hamil Lagikah?)
89 S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90 S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91 S2 (Dia Sudah Bebas?)
92 S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93 S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94 S2 (Tentang Adelia)
95 S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96 S2 (Bertemu Erina)
97 S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98 S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99 S2 (Kemarahan Adelia)
100 S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101 S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102 S2 (Ketakutan Zaina)
103 S2 (Berniat Balas Dendam?)
104 S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105 S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106 S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107 S2 (Mengurus Suamimu)
108 S2 (Bertemu Farzan)
109 S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110 S2 (Terhalang Restu Lagi)
111 S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112 S2 (Tolong Bantu Dia)
113 S2 (Mendapat Restu)
114 S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115 S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116 S2 (Hanya Gadis Bekas)
117 S2 (Maafkan Ibu)
118 S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119 S2 (Perhatian Hildan)
120 S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121 S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122 S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123 S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124 S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125 SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perjodohan
2
Menerima Lamaran Hildan
3
Ternyata Hanya Sandiwara
4
Hidup Baru Dimulai
5
Pertama Kali Mengantar Sekolah
6
Daddy Tidak Jahat, Nak!
7
Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8
Dia Mantan Pacarku?
9
Kau Sudah Menjadi Milikku!
10
Siap Mati Ditanganmu?!
11
Ceraikan Aku, Mas!
12
Figura Foto
13
Zaina Hilang?
14
Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15
Pesan Terakhir?!
16
Bunda Pergi, Daddy!
17
Jenny Yang Sudah Lelah
18
Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19
Maafkan Aku!
20
Menyesal?!
21
Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22
Hampir Bertemu
23
Berharap Kesempatan Kedua
24
Gugatan Cerai?!
25
Bertemu Dengan Zaina
26
Zaina Yang Kembali Ceria
27
Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28
Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29
Rencana Mama?!
30
Bertemu?
31
Kebingungan Jenny
32
Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33
Memberi Kesempatan Kedua
34
Mencoba Mempercayai Hildan!
35
Ibu Yang Masih Ragu
36
Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37
Masih Ragu?!
38
Bekas Kecupan?!
39
Mengambil Keputusan
40
Suasana Rumah Yang Berbeda
41
Kamar Baru Kita
42
Belum Siap Melakukannya?!
43
Membuat Gulali?
44
Lakukanlah Mas?!
45
Menginginkan Anak Laki-laki
46
Ngidam lagi?
47
Kekhawatiran Hildan
48
Cinta Terakhirku!
49
Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50
Tentang Kehidupan Jenny?!
51
Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52
Kedatangan Dio
53
Semua Tentang Kehidupan Hildan
54
Tragedi Penusukan?!
55
Keduanya Selamat?!
56
Menemui Erina
57
Menjalani Hidup Yang Bahagia
58
Pernikahan Yang Bahagia?!
59
Babybluse?!
60
Akhir Episode
61
Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62
Novel Zaina Realis
63
Pengganti Istri Pertama
64
Apa Ada S2?
65
S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66
S2 (Sebuah Pesan)
67
S2 (Permintaan Hildan)
68
S2 (Masih Tentang Pesan)
69
S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70
S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71
S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72
S2 (Memecatnya)
73
S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74
S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75
S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76
Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77
S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78
S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79
S2 (Bertemu Dio)
80
S2 (Panggilan Lia?)
81
S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82
S2 (Berbaikan)
83
S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84
S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85
S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86
S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87
S2 (Mari Berteman)
88
S2 (Hamil Lagikah?)
89
S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90
S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91
S2 (Dia Sudah Bebas?)
92
S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93
S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94
S2 (Tentang Adelia)
95
S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96
S2 (Bertemu Erina)
97
S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98
S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99
S2 (Kemarahan Adelia)
100
S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101
S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102
S2 (Ketakutan Zaina)
103
S2 (Berniat Balas Dendam?)
104
S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105
S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106
S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107
S2 (Mengurus Suamimu)
108
S2 (Bertemu Farzan)
109
S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110
S2 (Terhalang Restu Lagi)
111
S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112
S2 (Tolong Bantu Dia)
113
S2 (Mendapat Restu)
114
S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115
S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116
S2 (Hanya Gadis Bekas)
117
S2 (Maafkan Ibu)
118
S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119
S2 (Perhatian Hildan)
120
S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121
S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122
S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123
S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124
S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125
SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!