Bunda Pergi, Daddy!

"Bunda kemana Daddy? Kenapa dia belum pulang jua?"

Hildan juga bingung kenapa Jenny tiba-tiba pergi tanpa bicara apapun padanya. Biasanya Jenny tidak pernah seperti ini, dia selalu meminta izin padanya jika mau pergi kemana pun.

"Daddy juga tidak tahu, sekarang Zaina tidur saja biar nanti Daddy cari Bunda. Mungkin Bunda sedang berbelanja, jadi Zaina tidur saja"

"Tapi Bunda akan kembali 'kan?"

Hildan mengangguk pasti, meski hatinya sedikit tidak yakin karena sekarang dia tidak tahu kemana Jenny pergi. Setelah memastikan Zaina terlelap, barulah Hildan mencoba untuk menghubungi Jenny. Dering pertama belum dia angkat, hingga hampir dering ke sekian barulah Jenny mengangkat telepon dari Hildan.

"Kau dimana? Kenap pergi tidak bilang-bilang? Zaina terus menanyakanmu"

Jenny yang sedang mengemudi hanya menghela nafas pelan mendengar suara dingin Hildan. "Aku sedang dalam perjalanan pulang, tunggu saja"

Jenny langsung mematikan sambungan telepon ketika lampu lalu lintas telah berubah warna menjadihijau. Jenny melajukan mobilnya menuju rumah suaminya. Dia akan memperjelas semuanya, karena Jenny benar-benar tidak akan siap jika harus di madu.

Sampai di rumah Jenny langsung di sambut dengan tatapan dingin Hildan yang sedang duduk di sofa ruang tengah.  Hari sudah gelap, selama itu Jenny pergi hanya untuk meluapkan tangisnya tanpa ada yang mengetahui.

"Darimana kau? Jam segini baru pulang, apa kau lupa jika kau sudah punya anak yang harus kau jaga"

Jenny  tersenyum tipis, dia berjalan mendekat pada Hildan. Berdiri tepat di depan Hildan. "Aku tidak merasa sudah mempunyai anak, karena aku masih suci sampai saat ini"

Mendengar itu, Hildan langsung marah dia berdiri dan mendorong tubuh Jenny hingga jatuh ke atas sofa. Mengukung tubuh Jenny dengan tatapan tajam.

"Apa maksudmu? Jadi kau sedang meminta hak kamu saat ini"

Jenny menatap mata Hildan dengan berani, meski sebenarnya dia tidak seberani itu. Namun Jenny harus melakukan itu karena dia tidak mungkin terus mengalah di saat suaminya bahkan akan menikahi wanita lain.

"Aku tidak akan memberikan kesucianku pada pria seperti kamu. Aku hanya akan memberikan pada pria yang mencintaiku"

Hildan langsung mencengkram dagu Jenny dengan kuat. Menatapnya dengan tajam. "Siapa maksudmu Hah?! Dio, iya?"

Jenny tidak menjawab, dia hanya memalingkan wajahnya agar tidak menatap tatapan dingin penuh amarah milik suaminya. Melihat diamnya Jenny, membuat Hildan benar-benar meradang. Dia memegang dagu Jenny dan mencium bibirnya dengan kasar. Hal itu tentu saja membuat Jenny terkejut, dia mencoba untuk berontak agar Hildan melepaskan ciumannya. Namun, semakin Jenny berontak, maka Hildan semakin kasar menciumnya.

"Lepas, kau mau apa?"

Hildan menggendong Jenny dan membawa ke kamarnya, meski Jenny sudah berontak dengan sangat. Namun, Hildan tetap tidak memperdulikannya.

"Aku sedang ingin meminta hak ku"

Tubuh Jenny di jatuhkan ke atas tempat tidur oleh Hildan. Dia langsung merangkak ke atas tubuh Jenny dan kembali mencium bibirnya dengan kasar.Tangannya sudah mulai bergeliyara ke bagian-bagian sensitive dalam tubuh Jenny. Kaki Jenny terus menendang-nendang, dia tidak mau Hildan melakukan semua ini hanya karena dia terpancing emosi saja.

"Lepaskan aku, jangan lakukan itu aku mohon"

"Diam! Kau bahkan menolak aku yang suamimu, tapi menerima pria lain yang bukan siapa-siapa bagimu"

Dan malam ini air mata Jenny menetes sambil menatap foto besar yang berada di dinding kamar, foto pernikahan Hildan dan mendiang istrinya.

Nyatanya ketika dia memberikan hak pada Jenny, tetap di bawah bayang-bayang mendiang istrinya.

######

Hildan terbangun di saat matahari sudah menampakan sinarnya lewat jendela kamar. Hildan menyingkap selimut dan melihat bercak merah di atas seprei. Ya, istrinya memang masih dalam keadaan suci dan Hildan adalah yang pertama baginya. Namun, kemana dia sekarang? Hildan tidak melihat Jenny yang semalam dia jamah dan berada di sampingnya. Tapi sekarang tidak ada.

"Mungkin dia sedang menyiapkan sarapan atau mungkin pergi ke kamar Zaina"

Hildan tidak memperdulikan itu, dia berjalan ke ruang ganti dan bersiap untuk mandi. Sejenak dia tersenyum karena setelah 6 tahun lamanya, dia baru bisa melepaskan gairahnya kembali malam tadi.

Ketika Hildan selesai mandi, dia keluar dari ruang ganti dan melihat anaknya yang sedang duduk di atas sofa dengan menangis.

"Zaina, kamu kenapa Nak?"

Zaina mendongak dan menatap Ayahnya dengan air mata yang berlinang. "Daddy jahat! Kenapa Daddy terus menyiksa Bunda sampai sekarang Bunda pergi dan ninggalin Zaina.Daddy jahat"

Teriakan Zaina benar-benar membuat Hildan terkejut dan bingung sekaligus. "Apa maksud Zaina? Memangnya Bunda kemana?"

Isakan tangis Zaina semakin kencang mendengar itu. "Tadi Bunda datang ke kamar Zaina dan bilang kalau dia sudah tidak bisa menjadi Bundanya Zaina, karena Bunda mau pergi jauh"

Deg..

Hildan langsung mengambil ponselnya dan menghubungi nomor Jenny, namun nomor ponselnya tidak dapat di hubungi. Sekarang Hildan bingung harus melakukan apa.

"Sekarang Zaina ikut Daddy, kita ke rumah Oma. Siapa tahu Bunda ada disana"

Hildan membawa Zaina ke rumah kedua orang tuanya. Dia tidak bisa menjelaskan apapun pada Mama yang bingung dengan semu ini. Hildan langsung pergi ke rumah Jenny, dia harus mencari Jenny dan merasa bingung kenapa tiba-tiba dia pergi tanpa memberi tahu apapun padanya.

"Mau apalagi kesini? Jenny tidak ada disin" ketus Ibu yang jelas merasa kecewa dengan menantunya ini.

"Bu, kemana Jenny pergi?"

"Sampai kapan pun saya tidak akan memberi tahu kamu dimana putri saya sekarang. Karena saya tidak akan pernah ridho kamu menyakiti putri saya sampai seperti itu"

Hildan menunduk mendengar itu, jelas Ibu akan marah padanya dan itu wajar karena memang tidak ada seorang ibu yang rela anaknya di permainkan seperti itu. Di siksa dan di hancurkan hidupnya dan perasaannya.

"Maafkan saya Bu"

"Tidak perlu, saya tidak membutuhkan maaf kamu!"

Ibu langsung menutup pintu rumah dengan kasar. Hati Ibu mana yang tidak sakit ketika dia tahu jika putri kecilnya yang selalu dia banggakan dan dia sayangi sejak kecil sekarang harus menerima luka yang begitu besar  dari suaminya. Dan salahnya, karena pria itu adalah pria pilihannya.

"Maafkan Ibu Jenny, karena Ibu yang memaksa kamu menikah dan akhirnya kamu mengalami semua ini"

Hildan sudah tidak punya harapan apapun lagi. Dia bingung harus mencari Jenny kemana jika Ibunya saja tidak mau memberi tahu dia dimana Jenny berada. Hildan memutuskan untuk kembali ke rumah orang tuanya dan melihat keadaan Zaina yang sejak tadi hanya menangis dan terus menanyakan keberadaan Bundanya.

Plak..

Sebuah tamparan yang di terima Hildan ketika dia sampai di rumah. Itu adalah Mama yang menamparnya.

"Puas kau?! Puas menghancurkan hati anakmu dan menghancukan anak gadis orang?"

Bersambung

Terpopuler

Comments

lovely

lovely

gua harappp.lo.jangan kembali lagi jenni

2023-05-05

3

Siti Nurmilah

Siti Nurmilah

si hildsn udah bodoh munafik lg

2023-04-09

0

uyhull01

uyhull01

mantap bgus Jen kmu pergi aja, biarkan si Hildan menyesali smuanya,

2023-04-08

1

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Menerima Lamaran Hildan
3 Ternyata Hanya Sandiwara
4 Hidup Baru Dimulai
5 Pertama Kali Mengantar Sekolah
6 Daddy Tidak Jahat, Nak!
7 Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8 Dia Mantan Pacarku?
9 Kau Sudah Menjadi Milikku!
10 Siap Mati Ditanganmu?!
11 Ceraikan Aku, Mas!
12 Figura Foto
13 Zaina Hilang?
14 Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15 Pesan Terakhir?!
16 Bunda Pergi, Daddy!
17 Jenny Yang Sudah Lelah
18 Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19 Maafkan Aku!
20 Menyesal?!
21 Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22 Hampir Bertemu
23 Berharap Kesempatan Kedua
24 Gugatan Cerai?!
25 Bertemu Dengan Zaina
26 Zaina Yang Kembali Ceria
27 Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28 Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29 Rencana Mama?!
30 Bertemu?
31 Kebingungan Jenny
32 Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33 Memberi Kesempatan Kedua
34 Mencoba Mempercayai Hildan!
35 Ibu Yang Masih Ragu
36 Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37 Masih Ragu?!
38 Bekas Kecupan?!
39 Mengambil Keputusan
40 Suasana Rumah Yang Berbeda
41 Kamar Baru Kita
42 Belum Siap Melakukannya?!
43 Membuat Gulali?
44 Lakukanlah Mas?!
45 Menginginkan Anak Laki-laki
46 Ngidam lagi?
47 Kekhawatiran Hildan
48 Cinta Terakhirku!
49 Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50 Tentang Kehidupan Jenny?!
51 Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52 Kedatangan Dio
53 Semua Tentang Kehidupan Hildan
54 Tragedi Penusukan?!
55 Keduanya Selamat?!
56 Menemui Erina
57 Menjalani Hidup Yang Bahagia
58 Pernikahan Yang Bahagia?!
59 Babybluse?!
60 Akhir Episode
61 Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62 Novel Zaina Realis
63 Pengganti Istri Pertama
64 Apa Ada S2?
65 S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66 S2 (Sebuah Pesan)
67 S2 (Permintaan Hildan)
68 S2 (Masih Tentang Pesan)
69 S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70 S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71 S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72 S2 (Memecatnya)
73 S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74 S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75 S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76 Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77 S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78 S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79 S2 (Bertemu Dio)
80 S2 (Panggilan Lia?)
81 S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82 S2 (Berbaikan)
83 S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84 S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85 S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86 S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87 S2 (Mari Berteman)
88 S2 (Hamil Lagikah?)
89 S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90 S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91 S2 (Dia Sudah Bebas?)
92 S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93 S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94 S2 (Tentang Adelia)
95 S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96 S2 (Bertemu Erina)
97 S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98 S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99 S2 (Kemarahan Adelia)
100 S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101 S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102 S2 (Ketakutan Zaina)
103 S2 (Berniat Balas Dendam?)
104 S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105 S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106 S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107 S2 (Mengurus Suamimu)
108 S2 (Bertemu Farzan)
109 S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110 S2 (Terhalang Restu Lagi)
111 S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112 S2 (Tolong Bantu Dia)
113 S2 (Mendapat Restu)
114 S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115 S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116 S2 (Hanya Gadis Bekas)
117 S2 (Maafkan Ibu)
118 S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119 S2 (Perhatian Hildan)
120 S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121 S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122 S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123 S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124 S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125 SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perjodohan
2
Menerima Lamaran Hildan
3
Ternyata Hanya Sandiwara
4
Hidup Baru Dimulai
5
Pertama Kali Mengantar Sekolah
6
Daddy Tidak Jahat, Nak!
7
Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8
Dia Mantan Pacarku?
9
Kau Sudah Menjadi Milikku!
10
Siap Mati Ditanganmu?!
11
Ceraikan Aku, Mas!
12
Figura Foto
13
Zaina Hilang?
14
Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15
Pesan Terakhir?!
16
Bunda Pergi, Daddy!
17
Jenny Yang Sudah Lelah
18
Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19
Maafkan Aku!
20
Menyesal?!
21
Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22
Hampir Bertemu
23
Berharap Kesempatan Kedua
24
Gugatan Cerai?!
25
Bertemu Dengan Zaina
26
Zaina Yang Kembali Ceria
27
Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28
Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29
Rencana Mama?!
30
Bertemu?
31
Kebingungan Jenny
32
Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33
Memberi Kesempatan Kedua
34
Mencoba Mempercayai Hildan!
35
Ibu Yang Masih Ragu
36
Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37
Masih Ragu?!
38
Bekas Kecupan?!
39
Mengambil Keputusan
40
Suasana Rumah Yang Berbeda
41
Kamar Baru Kita
42
Belum Siap Melakukannya?!
43
Membuat Gulali?
44
Lakukanlah Mas?!
45
Menginginkan Anak Laki-laki
46
Ngidam lagi?
47
Kekhawatiran Hildan
48
Cinta Terakhirku!
49
Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50
Tentang Kehidupan Jenny?!
51
Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52
Kedatangan Dio
53
Semua Tentang Kehidupan Hildan
54
Tragedi Penusukan?!
55
Keduanya Selamat?!
56
Menemui Erina
57
Menjalani Hidup Yang Bahagia
58
Pernikahan Yang Bahagia?!
59
Babybluse?!
60
Akhir Episode
61
Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62
Novel Zaina Realis
63
Pengganti Istri Pertama
64
Apa Ada S2?
65
S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66
S2 (Sebuah Pesan)
67
S2 (Permintaan Hildan)
68
S2 (Masih Tentang Pesan)
69
S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70
S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71
S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72
S2 (Memecatnya)
73
S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74
S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75
S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76
Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77
S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78
S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79
S2 (Bertemu Dio)
80
S2 (Panggilan Lia?)
81
S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82
S2 (Berbaikan)
83
S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84
S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85
S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86
S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87
S2 (Mari Berteman)
88
S2 (Hamil Lagikah?)
89
S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90
S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91
S2 (Dia Sudah Bebas?)
92
S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93
S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94
S2 (Tentang Adelia)
95
S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96
S2 (Bertemu Erina)
97
S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98
S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99
S2 (Kemarahan Adelia)
100
S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101
S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102
S2 (Ketakutan Zaina)
103
S2 (Berniat Balas Dendam?)
104
S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105
S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106
S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107
S2 (Mengurus Suamimu)
108
S2 (Bertemu Farzan)
109
S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110
S2 (Terhalang Restu Lagi)
111
S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112
S2 (Tolong Bantu Dia)
113
S2 (Mendapat Restu)
114
S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115
S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116
S2 (Hanya Gadis Bekas)
117
S2 (Maafkan Ibu)
118
S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119
S2 (Perhatian Hildan)
120
S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121
S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122
S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123
S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124
S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125
SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!