Hidup Baru Dimulai

Pagi ini Jenny bangun dengan suasana hati yang tidak baik-baik saja. Dia kira dia hanya bermimpi semalam. Tapi ternyata semua adalah nyata. Jenny pergi ke kamar mandi dan membersihkan diri. Setelahnya dia hanya berdiri di depan cermin. Wajahnya yang kacau, kelopak mata yang bengkak dan sekitar dagu terlihat memar kebiruan. Mungkin ini adalah efek dari cengkraman tangan Hildan yang begitu kuat.

Jenny berjalan keluar kamar dan segera menyiapkan sarapan. Mungkin dia akan mencoba mengambil hati suaminya dengan memberikan perhatian padanya. Meski Jenny tahu jika mungkin saja apa yang dia lakukan ini hanya akan sia-sia.

Jenny selesai memasak, dia menata sarapannya diatas meja. Tersenyum sendiri dengan masakan yang dia buat. Selesai membuat sarapan, Jenny lancut membersihkan rumah. Mengelap meja yang berdebu. Ketika dia mengelap rak televisi, dia melihat foto wanita cantik disana. Jenny mengambilnya dan menatap foto itu dengan mata berkaca-kaca.

"Sebenarnya orang seperti apa kau ini, sampai Mas Hildan begitu mencintai Mbak sampai sebesar ini"

"Apa yang kau lakukan?!"

Jenny terkejut saat Hildan merebut foto di tangan Jenny. Dia menoleh pada suaminya yang menatapnya dengan tajam. Hildan menyimpan kembali foto itu di tempatnya dengan sangat hati-hati.

"Jangan pernah kau menyentuh foto-foto istriku!"

Jenny hanya mengangguk, dia tidak boleh banyak membantah agar emosi suaminya tidak kembali memuncak. Rasanya Jenny sangat iri dengan sebuah foto yang begitu di sayang oleh suaminya. Sementara dirinya yang terus di bentak-bentak oleh suaminya itu.

"Mau sarapan dulu, Mas?"

"Aku akan menjemput Zaina di rumah Mama"

HIildan berlalu begitu saja tanpa menghiraukan tawaran Jenny. Hal itu membuat Jenny terdiam, dia tersenyum miris menatap punggung suaminya yang hilang di balik pintu.

"Awal hidup barumu di mulai Jenny, kau jangan terus mengeluh.Jalani saja dulu sampai kamu benar-benar capek dan lelah"

Begitulah Jenny menyemangati dirinya sendiri. Setidaknya dia tidak akan terus mengeluh mulai saat ini. Jenny akan berusaha kuat dan tegar.

Makan sendiri sarapan yang dia buat dengan mata yang berkaca-kaca. Sia-sia dia menyiapkan sarapan untuk suaminya juga. Karena memang Hildan tidak akan sudi memakan makanan yang dia masak.

Jenny duduk diatas sofa setelah dia baru saja selesai sarapan dan membereskan semuanya. Menonton siaran televisi, meski sebenarnya dia tidak fokus ada layar televisi.

"Tante Jenny"

Jenny terkejut saat mendengar suara  Zaina yang begitu keras. Anak kecil itu langsung naik ke atas pangkuan Jenny dan memeluknya.

"Eh sayang, kamu sudah pulang ya. Tante kangen banget tahu sama Zaina"

"Zaina juga, oh ya kata Oma sekarang Tante sudah menjadi Mommy aku.Jadi aku akan memanggil Tante Mommy ya"

Jenny mengangguk, tentu dia tidak akan keberatan dengan panggilan itu.Karena memang dia menyayangi Zaina. Jenny memeluk Zaina dengan lembut saat Hildan masuk ke dalam rumah dengan membawa ransel milik Zaina.

"Daddy, makasih ya karena sekarang aku sudah mempunyai Mommy"

Hildan hanya tersenyum tipis pada anaknya, namun tatapan matanya tertuju pada Jenny dengan tajam dan dingin. "Zaina bawa dulu tas kamu ke kamar ya, nanti kamu akan tidur bersama Tante Jenny"

"Ihh Daddy, sekarang bukan Tante lagi. Tapi Mommy Jenny"

Hildan merubah panggilan namanya pada Jenny karena keinginan Jenny beberapa hari sebelum mereka menikah. Jadi sekarang dia sudah terbiasa memanggil nama Jenny, bukan nama depannya.

"Iya Sayang"

Zaina pergi ke dalam kamar dengan membawa tas ransel miliknya. Dan Hildan langsung menarik tangan Jenny dan membawanya ke kamar mandi yang berada di dekat dapur. Membanting tubuh Jenny hingga jatuh ke atas lantai kamar mandi. Kepalanya membentur tembok hingga membiru.Jenny merasa sangat pusing saat ini.

Hildan sedikit membungkukan tubuhnya, menatap Jenny dengan tajam. Dia kembali mencengkram dagu Jenny dengan kuat, hingga membuat Jenny meringis kesakitan.

"Jangan pernah berani kau menyebut dirimu sebagai Mommynya Zaina. Karena sampai kapan pun yang boleh Zaina panggil Mommy hanya istriku.Bukan kau!"

Jenny tersenyum tipis, dia menatap Hildan dengan berni. "Bukannya aku juga istrimu, lalu kenapa aku tidak boleh menyebut diriku sebagai Mommynya Zaina. Toh sekarang aku yang akan merawat Zaina. Bukan mantan istrimu yang sudah meninggal!"

Plak..

Sebuah tamparan keras yang langsung mendarat di pipi kiri Jenny. Sudut bibirnya sedikit berdarah dan pipinya yang terasa sakit dan panas bekas tamparan suaminya yang begitu keras.

"Jangan pernah kau mengaku jika kau adalah istriku. Karena sampai kapan pun kau hanya seorang pengasuh yang berkedok istri!"

Hildan keluar dari kamar mandi dengan membanting pintu. Jenny hanya bisa meringkuk di dekat bak air, menangis dengan sesenggukan. Ternyata dunia pernikahan yang dia harapkan akan bahagia, ternyata tidak seperti yang ada di dalam fikirannya.

Cukup lama Jenny menangis di dalam kamar mandi, sebelum akhirnya dia kembali ke kamar untuk menemui anaknya. Ya, biarkan Zaina bahagia dan menjadi anaknya sekarang. Jangan membiarkan anak itu mengetahui permasalahan diantara orang tuanya.

"Loh, Mommy kenapa baju Mommy basah?"

Jenny tersenyum saat melihat anak sambungnya yang bertanya seperti itu padanya. Jenny duduk di atas lantai, dimana Zaina juga sedang duduk disana dengan mainan ditangannya.

"Zaina, mulai saat ini jangan panggil Tante Mommy ya. Karena Mommy Zaina hanya satu, jadi panggil Tante Bunda saja bagaimana?"

Zaina sedikit berpikir dengan wajah menggemaskannya. "Yaudah ya, Bunda dan Mommy sama saja kok. Yaudah Bunda"

Jenny tersenyum, dia memeluk Zaina dengan lembut. Menyandarkan dagunya di puncak kepala anaknya ini. "Bunda menyayangi Zaina sampai kapan pun"

"Zaina juga sangat menyayangi Bunda"

Setidaknya, Jenny masih bisa mempertahankan semua ini demi Zaina. Gadis kecil yang sudah harus kehilangan Ibunya sejak dia lahir. Jenny hanya bisa bertahan karena Zaina, mungkin memang dia ditakdirkan untuk menyayangi gadis kecil ini.

"Bunda mandi dulu ya, ini basah karena tadi gak sengaja kena air pas lagi nyiram tanaman di depan"

"Baik Bunda"

Jenny masuk ke dalam kamar mandi, menyalakan shower dan berendam di dalam bak mandi dengan tangisan yang pecah. Jenny hanya berusaha untuk tetap kuat dan bisa melewati semua ini dengan baik. Setidaknya masih ada Zaina yang harus Jenny rawat dan jaga. Biarkan hidup Jenny hancur, karena memang hidupnya sudah hancur sejak awal.

"Kuatkan aku Ya Tuhan, aku akan bertahan demi anak kecil yang kehilangan Ibunya. Semoga saja suatu saat nanti, Mas Hildan akan berubah"

Tidak pernah berhenti berharap dalam hati Jenny, jika suatu saat nanti suaminya bisa berubah. Seiring berjalannya waktu, Jenny harap suaminya akan berubah dan bisa menerima dia sebagai istrinya.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Echa04

Echa04

klo aq si bukan tipe penyabar gtu...
pasti ud aq tinggal. klo ngk laporin ke polisi kasus KDRT.

2023-07-07

1

Yunerty Blessa

Yunerty Blessa

kasian sekali kau Jenny

2023-05-20

0

lovely

lovely

sudah tak bisa di maafkan klo suami dah selingkuh dan kdrt kenapa hampir semua novel ceweknya lemah ditindas mau aja realnya gue ogahh😡

2023-05-04

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Menerima Lamaran Hildan
3 Ternyata Hanya Sandiwara
4 Hidup Baru Dimulai
5 Pertama Kali Mengantar Sekolah
6 Daddy Tidak Jahat, Nak!
7 Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8 Dia Mantan Pacarku?
9 Kau Sudah Menjadi Milikku!
10 Siap Mati Ditanganmu?!
11 Ceraikan Aku, Mas!
12 Figura Foto
13 Zaina Hilang?
14 Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15 Pesan Terakhir?!
16 Bunda Pergi, Daddy!
17 Jenny Yang Sudah Lelah
18 Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19 Maafkan Aku!
20 Menyesal?!
21 Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22 Hampir Bertemu
23 Berharap Kesempatan Kedua
24 Gugatan Cerai?!
25 Bertemu Dengan Zaina
26 Zaina Yang Kembali Ceria
27 Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28 Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29 Rencana Mama?!
30 Bertemu?
31 Kebingungan Jenny
32 Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33 Memberi Kesempatan Kedua
34 Mencoba Mempercayai Hildan!
35 Ibu Yang Masih Ragu
36 Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37 Masih Ragu?!
38 Bekas Kecupan?!
39 Mengambil Keputusan
40 Suasana Rumah Yang Berbeda
41 Kamar Baru Kita
42 Belum Siap Melakukannya?!
43 Membuat Gulali?
44 Lakukanlah Mas?!
45 Menginginkan Anak Laki-laki
46 Ngidam lagi?
47 Kekhawatiran Hildan
48 Cinta Terakhirku!
49 Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50 Tentang Kehidupan Jenny?!
51 Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52 Kedatangan Dio
53 Semua Tentang Kehidupan Hildan
54 Tragedi Penusukan?!
55 Keduanya Selamat?!
56 Menemui Erina
57 Menjalani Hidup Yang Bahagia
58 Pernikahan Yang Bahagia?!
59 Babybluse?!
60 Akhir Episode
61 Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62 Novel Zaina Realis
63 Pengganti Istri Pertama
64 Apa Ada S2?
65 S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66 S2 (Sebuah Pesan)
67 S2 (Permintaan Hildan)
68 S2 (Masih Tentang Pesan)
69 S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70 S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71 S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72 S2 (Memecatnya)
73 S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74 S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75 S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76 Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77 S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78 S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79 S2 (Bertemu Dio)
80 S2 (Panggilan Lia?)
81 S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82 S2 (Berbaikan)
83 S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84 S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85 S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86 S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87 S2 (Mari Berteman)
88 S2 (Hamil Lagikah?)
89 S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90 S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91 S2 (Dia Sudah Bebas?)
92 S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93 S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94 S2 (Tentang Adelia)
95 S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96 S2 (Bertemu Erina)
97 S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98 S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99 S2 (Kemarahan Adelia)
100 S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101 S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102 S2 (Ketakutan Zaina)
103 S2 (Berniat Balas Dendam?)
104 S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105 S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106 S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107 S2 (Mengurus Suamimu)
108 S2 (Bertemu Farzan)
109 S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110 S2 (Terhalang Restu Lagi)
111 S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112 S2 (Tolong Bantu Dia)
113 S2 (Mendapat Restu)
114 S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115 S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116 S2 (Hanya Gadis Bekas)
117 S2 (Maafkan Ibu)
118 S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119 S2 (Perhatian Hildan)
120 S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121 S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122 S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123 S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124 S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125 SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perjodohan
2
Menerima Lamaran Hildan
3
Ternyata Hanya Sandiwara
4
Hidup Baru Dimulai
5
Pertama Kali Mengantar Sekolah
6
Daddy Tidak Jahat, Nak!
7
Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8
Dia Mantan Pacarku?
9
Kau Sudah Menjadi Milikku!
10
Siap Mati Ditanganmu?!
11
Ceraikan Aku, Mas!
12
Figura Foto
13
Zaina Hilang?
14
Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15
Pesan Terakhir?!
16
Bunda Pergi, Daddy!
17
Jenny Yang Sudah Lelah
18
Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19
Maafkan Aku!
20
Menyesal?!
21
Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22
Hampir Bertemu
23
Berharap Kesempatan Kedua
24
Gugatan Cerai?!
25
Bertemu Dengan Zaina
26
Zaina Yang Kembali Ceria
27
Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28
Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29
Rencana Mama?!
30
Bertemu?
31
Kebingungan Jenny
32
Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33
Memberi Kesempatan Kedua
34
Mencoba Mempercayai Hildan!
35
Ibu Yang Masih Ragu
36
Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37
Masih Ragu?!
38
Bekas Kecupan?!
39
Mengambil Keputusan
40
Suasana Rumah Yang Berbeda
41
Kamar Baru Kita
42
Belum Siap Melakukannya?!
43
Membuat Gulali?
44
Lakukanlah Mas?!
45
Menginginkan Anak Laki-laki
46
Ngidam lagi?
47
Kekhawatiran Hildan
48
Cinta Terakhirku!
49
Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50
Tentang Kehidupan Jenny?!
51
Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52
Kedatangan Dio
53
Semua Tentang Kehidupan Hildan
54
Tragedi Penusukan?!
55
Keduanya Selamat?!
56
Menemui Erina
57
Menjalani Hidup Yang Bahagia
58
Pernikahan Yang Bahagia?!
59
Babybluse?!
60
Akhir Episode
61
Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62
Novel Zaina Realis
63
Pengganti Istri Pertama
64
Apa Ada S2?
65
S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66
S2 (Sebuah Pesan)
67
S2 (Permintaan Hildan)
68
S2 (Masih Tentang Pesan)
69
S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70
S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71
S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72
S2 (Memecatnya)
73
S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74
S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75
S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76
Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77
S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78
S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79
S2 (Bertemu Dio)
80
S2 (Panggilan Lia?)
81
S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82
S2 (Berbaikan)
83
S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84
S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85
S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86
S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87
S2 (Mari Berteman)
88
S2 (Hamil Lagikah?)
89
S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90
S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91
S2 (Dia Sudah Bebas?)
92
S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93
S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94
S2 (Tentang Adelia)
95
S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96
S2 (Bertemu Erina)
97
S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98
S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99
S2 (Kemarahan Adelia)
100
S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101
S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102
S2 (Ketakutan Zaina)
103
S2 (Berniat Balas Dendam?)
104
S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105
S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106
S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107
S2 (Mengurus Suamimu)
108
S2 (Bertemu Farzan)
109
S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110
S2 (Terhalang Restu Lagi)
111
S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112
S2 (Tolong Bantu Dia)
113
S2 (Mendapat Restu)
114
S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115
S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116
S2 (Hanya Gadis Bekas)
117
S2 (Maafkan Ibu)
118
S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119
S2 (Perhatian Hildan)
120
S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121
S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122
S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123
S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124
S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125
SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!