Dia Mantan Pacarku?

Jenny terbangun malam hari ketika dia merasa tenggorokannya yang kering. Jenny berjalan menuju dapur, namun langkahnya terhenti ketika dia melewati kamar Hildan. Jenny mendengar suara dari dalam kamar yang pintunya setengah terbuka. Jenny melihat Hildan yang sedang menatap sebuah foto di tangannya, yang Jenny yakini kalau itu adalah foto mendiang istrinya.

"Maafkan aku karena aku telah mengingkari janjiku padamu. Aku sudah menikahi wanita lain, padahal dulu aku sudah berjanji untuk menjadikan kamu wanita terakhir dalam hidupku. Tapi kamu tenang saja, karena aku tidak mencintainya. Aku hanya akan mencintaimu dan menyayangimu"

Jenny tersenyum pedih mendengar itu, seandainya dia yang sedang Hildan cintai sebesar itu. Tapi rasanya tidak mungkin jika dia akan bisa menggantikan posisi mendiang istrinya di hati suaminya itu. Jelas terlihat jika Hildan begitu mencintainya dan begitu menyayangi mendiang istrinya.

Jennya memegang dadanya yang terasa sesak. Lalu dia melanjutkan langkahnya menuju dapur, mengambil minum dan langsung menenggaknya sampai tandas. Jenny hanya ingin menenangkan diri dan pikirannya yang sedang terluka karena perkataan suaminya yang baru saja dia dengar.

"Dia memang lelaki setia pada istrinya, rasanya tidak salah jika aku sampai jatuh cinta padanya. Namun sayangnya bukan aku yang menjadi yang pertama dia cintai. Pasti aku akan mendapatkan cinta besarnya itu. Namun sayang, aku hanya jadi orng yang dia benci karena aku telah masuk ke dalam kehidupannya"

Ya, begitulah apa yang di inginkan Jenny saat ini. Dia tahu jika suaminya adalah sosok pria yang setia dan begitu mencintainya. Tapi Jenny tahu jika dia  tidak bisa melakukan itu apapun untuk bisa mendapatkan cinta suaminya. Karena memang cinta Hildan hanya untuk Zaina.

Jenny kembali menyeret kakinya yang masih terasa sakit karena luka memar akibat dua kali membentur lantai dengan keras. Jenny kembali ke kamar dan mulai istirahat, meski dia tidak tahu apa dia bisa tidur atau tidak malam ini dengan keadaan tubuh dan hatinya yang tidak baik-baik saja.

Pagi ini Zaina terbangun dan melihat Ibunya yang masih terlelap, namun tubuhnya seperti menggigil. Zaina menyentuh pipi Jenny dan merasakan suhu tubuh Ibunya yang cukup tingggi.

"Bunda, bangun Bunda" Zaina menggoyangkan tubuh Jenny, namun Ibunya tetap  memejamkan mata.

Zaina keluar kamar dan berlari ke kamar Ayahnya. Dia harus memberi tahu Ayahnya jika Jenny sedang sakit sekarang. Zaina menggedor pintu kamar Ayahnya.

"Daddy bangun, Dad ayo cepat bangun"

Hildan yang masih terlelap langsung terbangun dan membukakan pintu kamar saat mendengar suara anaknya yang berteriak memanggil namanya.

"Ada apa Zaina?"

"Daddy, Bunda sakit ayo kita bawa Bunda ke rumah sakit Daddy" Zaina menarik lengan Hildan dan membawanya ke kamar yang dia tempati. Hildan tidak bisa melakukan apapun selain pasrah dan mengikuti anaknya.

Ketika Hildan masuk ke dalam kamar, dia melihat Jenny yang tidur diatas tempat tidur dengan tubuh menggigil. Zaina naik ke atas tempat tidur dan memegang kembali kening Jenny dengan tangan mungilnya.

"Tuh, tubuh Bunda panas sekali. Ayo kita bawa Bunda ke rumah sakit, Dad"

Hildan menghela nafas pelan, sebenarnya dia tidak peduli mau Jenny sakit atau apapun. Tapi saat ini dia tidak mungkin menolak permintaan anaknya yang terlihat sangat mengkhawatirkan keadaan Jenny sekarang.

"Tidak usah di bawa ke Dokter, biar Daddy panggil Dokternya datang kesini"

"Iya Dad, cepetan ya"

Hildan mengangguk, dia kembali ke kamarnya untuk menelepon temannya yang berprofesi sebagai Dokter. Hingga beberapa saat kemudian Dokter yang Hildan telepon datang juga.

"Ada apa? Ini masih pagi dan kau mengganggu hari liburku"

"Sudahlah, kau periksa istriku"

"Hah? Wait.." Dio memegang tangan Hildan yang baru saja akan pergi dari hadapannya. "...Kau sudah menikah? Sialan, kenapa kau tidak mengundangku, apa kau sudah tidak menganggap aku teman lagi"

"Aku sedang menghindari sial, karena kau pernah gagal menikah"

Dio hanya mampu berdecak kesal karena dia tidak bisa menyangkal ucapan Hildan yang benar adanya. Dio mengikuti langkah Hildan yang masuk ke kamar anaknya.

Dio terdiam ketika dia melihat wanita yang saat ini sedang terbaring lemah dan hampir tak sadarkan diri.

"Jenny" gumamnya pelan

Hildan langsung menatap Dio dengan tajam. "Kau mengenalnya?"

Dio mendongak dan menatap Hildan yang berdiri di sebrangnya. "Dia mantan pacarku"

"Apa?"

######

Jenny terbangun dengan kepala yang terasa sangat pusing. Dia menoleh saat melihat putrinya yang terus menggenggam tangannya dengan lembut. Jenny tersenyum senang dan begitu bahagia ketika dia merasa jika Zaina begitu peduli padanya dan menyayanginya.

"Bunda, akhirnya Bunda bangun. Bunda mau minum?"

Jenny tersnyum dan mengangguk pelan. Dan Zaina langsung mengambilkan minum untuknya. "Terima kasih Sayang"

Jenny membasahi tenggorokannya yang terasa begitu kering dengan meminum habis segelas air. Lalu dia menatap Zaina dengan lembut, mengelus kepalanya dengan penuh kasih sayang.

"Kamu gak sekolah Nak?"

"Tidak Bunda, Zaina ingin menemani Bunda saja"

Jenny meraih kepala Zaina dan memeluknya, mengecup puncak kepala Zaina dengan lembut. "Terima kasih ya karena Zaina sudah baik sekali pada Bunda"

Zaina hanya mengangguk, karena memang dia begitu menyayangi Jenny seperti dia menyayangi Ibunya sendiri. Zaina tahu jika Jenny bukan Ibu kandungnya.Tapi setidaknya Zaina bisa merasakan mempunyai seorang Ibu karena kehadiran Jenny dalam hidupnya. Jadi Zaina begitu menyayanginya.

Di ruang tengah, dua pria yang sedang duduk berhadapan di atas sofa dengan saling menatap  dingin. Dio tidak menyangka jika yang menikah dengan sahabatnya ini adalah mantan pacarnya yang pernah dia lukai hatinya.

"Apa yang kau lakukan padanya sialan? Kau menyiksanya sampai ada beberapa luka memar di tubuhnya"

Hildan menatap Dio dengan tenang, tangannya dia lipat di atas dada. "Dia istriku, jadi apa urusannya denganmu? Bukankah kau juga menyakitinya saat masih berpacaran dengan dia?"

Dio mengusap wajah kasar, dia tahu jika dia juga pernah menjadi laki-laki berengsek yang menyakiti hati gadis sebaik Jenny. "Tapi aku tidak pernah main fisik dengannya. Kau bukan hanya melukai hatinya tapi juga tubuhnya. Jika kau memang tidak menginginkannya dalam  hidupmu, maka ceraikan dia biar aku yang akan menikahinya"

"Haha. Aku tidak akan menceraikan dia, karena dia sendiri yang mau masuk ke dalam kehidupanku dan menerima perjodohan ini. Jadi jangan harap aku akan menceraikannya!"

Dio menatap geram pada Hildan yang berlalu begitu saja setelah dia mengatakan itu. Tangan  Dio terkepal erat dengan emosi yang memuncak. "LIhat saja, kau akan benar-benar menyesal suatu saat nanti. Dan aku akan merebut dia dari tangan ganasmu itu"

Tekad Dio yang ingin menebus kesalahannya di masa lalu, dengan dia membebaskan Jenny dari pernikahan menyakitkan ini.

Bersambung 

Terpopuler

Comments

Fatma Kodja

Fatma Kodja

wah ternyata mantanJenni yang membuat jenni trauma akan masa lalunya adalah sahabat suaminya sendiri, semoga Jenni bisa keluar dari rumah yang penuh dengan penderitaan, dan berikan penyesalan buat suaminya karena sudah menyia"kan istri sebaik Jenni

2023-09-30

0

uyhull01

uyhull01

hehhh kalin berdua itu gak punya hati, Dio kmu emng gk main fisik tp bikin trauma,

2023-04-08

0

Siti Nurmilah

Siti Nurmilah

si hildan ko ya gak punya hati bnget sih

2023-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Perjodohan
2 Menerima Lamaran Hildan
3 Ternyata Hanya Sandiwara
4 Hidup Baru Dimulai
5 Pertama Kali Mengantar Sekolah
6 Daddy Tidak Jahat, Nak!
7 Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8 Dia Mantan Pacarku?
9 Kau Sudah Menjadi Milikku!
10 Siap Mati Ditanganmu?!
11 Ceraikan Aku, Mas!
12 Figura Foto
13 Zaina Hilang?
14 Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15 Pesan Terakhir?!
16 Bunda Pergi, Daddy!
17 Jenny Yang Sudah Lelah
18 Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19 Maafkan Aku!
20 Menyesal?!
21 Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22 Hampir Bertemu
23 Berharap Kesempatan Kedua
24 Gugatan Cerai?!
25 Bertemu Dengan Zaina
26 Zaina Yang Kembali Ceria
27 Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28 Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29 Rencana Mama?!
30 Bertemu?
31 Kebingungan Jenny
32 Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33 Memberi Kesempatan Kedua
34 Mencoba Mempercayai Hildan!
35 Ibu Yang Masih Ragu
36 Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37 Masih Ragu?!
38 Bekas Kecupan?!
39 Mengambil Keputusan
40 Suasana Rumah Yang Berbeda
41 Kamar Baru Kita
42 Belum Siap Melakukannya?!
43 Membuat Gulali?
44 Lakukanlah Mas?!
45 Menginginkan Anak Laki-laki
46 Ngidam lagi?
47 Kekhawatiran Hildan
48 Cinta Terakhirku!
49 Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50 Tentang Kehidupan Jenny?!
51 Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52 Kedatangan Dio
53 Semua Tentang Kehidupan Hildan
54 Tragedi Penusukan?!
55 Keduanya Selamat?!
56 Menemui Erina
57 Menjalani Hidup Yang Bahagia
58 Pernikahan Yang Bahagia?!
59 Babybluse?!
60 Akhir Episode
61 Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62 Novel Zaina Realis
63 Pengganti Istri Pertama
64 Apa Ada S2?
65 S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66 S2 (Sebuah Pesan)
67 S2 (Permintaan Hildan)
68 S2 (Masih Tentang Pesan)
69 S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70 S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71 S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72 S2 (Memecatnya)
73 S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74 S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75 S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76 Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77 S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78 S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79 S2 (Bertemu Dio)
80 S2 (Panggilan Lia?)
81 S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82 S2 (Berbaikan)
83 S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84 S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85 S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86 S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87 S2 (Mari Berteman)
88 S2 (Hamil Lagikah?)
89 S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90 S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91 S2 (Dia Sudah Bebas?)
92 S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93 S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94 S2 (Tentang Adelia)
95 S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96 S2 (Bertemu Erina)
97 S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98 S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99 S2 (Kemarahan Adelia)
100 S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101 S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102 S2 (Ketakutan Zaina)
103 S2 (Berniat Balas Dendam?)
104 S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105 S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106 S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107 S2 (Mengurus Suamimu)
108 S2 (Bertemu Farzan)
109 S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110 S2 (Terhalang Restu Lagi)
111 S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112 S2 (Tolong Bantu Dia)
113 S2 (Mendapat Restu)
114 S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115 S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116 S2 (Hanya Gadis Bekas)
117 S2 (Maafkan Ibu)
118 S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119 S2 (Perhatian Hildan)
120 S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121 S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122 S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123 S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124 S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125 SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126 Terpenjara Dendam Pengacara Lin
Episodes

Updated 126 Episodes

1
Perjodohan
2
Menerima Lamaran Hildan
3
Ternyata Hanya Sandiwara
4
Hidup Baru Dimulai
5
Pertama Kali Mengantar Sekolah
6
Daddy Tidak Jahat, Nak!
7
Yang Aku Punya, Hanya Nyawa?!
8
Dia Mantan Pacarku?
9
Kau Sudah Menjadi Milikku!
10
Siap Mati Ditanganmu?!
11
Ceraikan Aku, Mas!
12
Figura Foto
13
Zaina Hilang?
14
Air Matamu Adalah Kebahagiaanku!
15
Pesan Terakhir?!
16
Bunda Pergi, Daddy!
17
Jenny Yang Sudah Lelah
18
Tidak Akan Ada Yang Setulus Jenny!
19
Maafkan Aku!
20
Menyesal?!
21
Kejahatan Erina Yang Terbongkar
22
Hampir Bertemu
23
Berharap Kesempatan Kedua
24
Gugatan Cerai?!
25
Bertemu Dengan Zaina
26
Zaina Yang Kembali Ceria
27
Belum Siap Mengatakan Yang Sebenarnya!
28
Mimpi Yang Membuat Hildan Terpuruk
29
Rencana Mama?!
30
Bertemu?
31
Kebingungan Jenny
32
Sandiwara Yang Melukai Hati Jenny!
33
Memberi Kesempatan Kedua
34
Mencoba Mempercayai Hildan!
35
Ibu Yang Masih Ragu
36
Tidak Akan Mengulang Kesalahan!
37
Masih Ragu?!
38
Bekas Kecupan?!
39
Mengambil Keputusan
40
Suasana Rumah Yang Berbeda
41
Kamar Baru Kita
42
Belum Siap Melakukannya?!
43
Membuat Gulali?
44
Lakukanlah Mas?!
45
Menginginkan Anak Laki-laki
46
Ngidam lagi?
47
Kekhawatiran Hildan
48
Cinta Terakhirku!
49
Hildan Yang Masih Menjaga Jarak?!
50
Tentang Kehidupan Jenny?!
51
Mas, Adalah Panggilan Kesayangan?!
52
Kedatangan Dio
53
Semua Tentang Kehidupan Hildan
54
Tragedi Penusukan?!
55
Keduanya Selamat?!
56
Menemui Erina
57
Menjalani Hidup Yang Bahagia
58
Pernikahan Yang Bahagia?!
59
Babybluse?!
60
Akhir Episode
61
Kapan Kisah Selanjutnya Realis?
62
Novel Zaina Realis
63
Pengganti Istri Pertama
64
Apa Ada S2?
65
S2 (Karyawan Baru Yang Tampan)
66
S2 (Sebuah Pesan)
67
S2 (Permintaan Hildan)
68
S2 (Masih Tentang Pesan)
69
S2 (Menerima Semua Masa Lalunya)
70
S2 (Kesalah Fahaman Part 1)
71
S2 (Kesalah Fahaman Part 2)
72
S2 (Memecatnya)
73
S2 (Aku Hanya Takut Kehilanganmu)
74
S2 (Selamanya Akan Mencintaimu)
75
S2 (Apa Mungkin Sudah Bercerai?!)
76
Mempunyai Tempat Tersendiri Dihatinya
77
S2 (Meminta Maaf Dengan Tulus Pada Ibu)
78
S2 (Ternyata Dio Juga Terluka)
79
S2 (Bertemu Dio)
80
S2 (Panggilan Lia?)
81
S2 (Mengajak Dio Bertemu?)
82
S2 (Berbaikan)
83
S2 (Gadis Menarik Untuk Dio?)
84
S2 (Identitas Dio Yang Terungkap)
85
S2 (Cukup Tertarik Padanya)
86
S2 (Sepertinya Memang Menyukainya)
87
S2 (Mari Berteman)
88
S2 (Hamil Lagikah?)
89
S2 (Masih Tidak Percaya Dengan Perubahannya)
90
S2 (Bagaimana Kehidupannya Sebenarnya?)
91
S2 (Dia Sudah Bebas?)
92
S2 (Ternyata Dia Juga Menyukaiku)
93
S2 (Tetap Bersyukur Dengan Jalan Hidupku)
94
S2 (Tentang Adelia)
95
S2 (Aku Tidak Pantas Bagi Siapapun)
96
S2 (Bertemu Erina)
97
S2 (Ternyata Mantan Kekasih?)
98
S2 (Kenapa Masih Bersikap Baik?)
99
S2 (Kemarahan Adelia)
100
S2 (Jangan Mengganggu Aku Lagi, Bu)
101
S2 (Ayah, Kapan Jemput Lia?)
102
S2 (Ketakutan Zaina)
103
S2 (Berniat Balas Dendam?)
104
S2 (Mencoba Untuk Bersama)
105
S2 (Akan Bersamamu Selamanya)
106
S2 (Bunda Sudah Tidak Marah)
107
S2 (Mengurus Suamimu)
108
S2 (Bertemu Farzan)
109
S2 (Jangan Membantah Orang Tuamu)
110
S2 (Terhalang Restu Lagi)
111
S2 (Aku Akan Segera Menikahimu)
112
S2 (Tolong Bantu Dia)
113
S2 (Mendapat Restu)
114
S2 (Aku Belum Bisa, Kak)
115
S2 (Datang Untuk Meminta Maaf)
116
S2 (Hanya Gadis Bekas)
117
S2 (Maafkan Ibu)
118
S2 (Bersyukur Karena Kalian Tidak Direstui)
119
S2 (Perhatian Hildan)
120
S2 (Masih Malu, Meski Pernikahan Sudah Lama)
121
S2 (Menyelesaikan Dengan Farzan)
122
S2 (Cinta Diantara Ibu Dan Anak)
123
S2 (Hatiku Seutuhnya Untukmu)
124
S2 (Terima Kasih Sudah Bertahan Denganku)
125
SIMPANAN TUAN ZAYYAN
126
Terpenjara Dendam Pengacara Lin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!