Tidak terasa seminggu berlalu..
Kondisi tubuh Pangeran Jonathan benar benar pulih seperti sedia kala, saat ini dirinya sedang berada di halaman belakang kastil Orion hendak berkuda.
Sembari menunggu Lily bersiap, pangeran Jonathan menyiapkan kuda kesayangannya yang berwarna hitam legam, sangat gagah bernama Antonio.
Cuaca sedang cerah saat ini sinar matahari menerpa tubuh pangeran Jonathan membuat dirinya tampak bersinar.
Saat sedang memeriksa pelana kudanya Antonio, terdengar suara derap langkah kaki dari arah belakang yang tidak lain tidak bukan adalah,
"Maaf aku baru datang.. " ucap Lily dengan ekspresi senyum tanpa rasa berdosa telah membuat Nathan menunggu lebih dari lima belas menit.
"Aku hampir saja mencarimu di rumah belakang baby, apa kamu sudah siap ?" tanya pangeran Jonathan dengan tatapan teduhnya.
"Kamu benar benar tampak seperti manusia normal yang sempurna Nathan, you look so great .." ucap Lily yang kini berdiri dihadapan pangeran Jonathan dan mengacungkan dua jari jempol.
"Ayo kita mulai sekarang, naiklah.. " Pangeran Jonathan mengulurkan tangan untuk Lily naik ke atas kuda hitam yang gagah itu.
"Eh.. apa yang kamu lakukan Nathan !!" ucap Lily sedikit berteriak terkejut lantaran pangeran Jonathan dengan santainya ikut duduk dibelakang tubuh Lily.
"Seperti kataku tadi, aku akan ajari kamu cara berkuda baby, sekarang ikuti instruksiku saja heumm.. " ucap pangeran Jonathan lirih tepat di telinga Lily.
Tubuh Lily meremang saat ini pasti telinganya seperti kepiting rebus dan ditambah posisi dua orang berkuda di atas pelana yang sama,
Pangeran Jonathan menjelaskan dengan sabar Step by step yang harus dilakukan saat menunggangi kuda, "Lihat ini, pegang talinya seperti ini lalu hentakkan pelan agar Antonio melangkah maju, cobalah.. "
Bagaimana perasaan Lily bisa tenang dan fokus jika tubuh pangeran Jonathan melekat sempurna di punggungnya. Situasi yang membuat darah Lily berdesir hebat, belum lagi saat kedua tangan pangeran Jonathan memegang tali yang sama, genggaman tangan mereka pada tali kuda keduanya saling bersentuhan.
Lily secara perlahan menggiring Antonio si kuda untuk berkeliling halaman belakang, hanya menderapkan kaki karena belum siap jika kuda besar itu berlari.
"Jika kamu ingin Antonio bergerak lebih cepat, coba hentakkan kakimu pelan. Pelan saja baby.. " kembali pangeran Jonathan mengarahkan instruksi.
"Seperti ini heumm.. " Lily kembali berhasil melakukan seperti yang di ajarkan.
Sementara Lily sibuk fokus mengendalikan kuda Antonio, ternyata tangan pangeran Jonathan tidak bisa diam.
Dengan usilnya saat Lily fokus berlatih kuda dirinya justru mengelus elus bagian depan Lily. Menyentuh apa yang ingin pangeran Jonathan sentuh, meraba gundukan seksi dari luar pakaian sembari menyandarkan kepalanya di pundak Lily.
Astaga pria mesum !!! hentikan tangan usilmu itu !! batin Lily frustrasi lantaran sepertinya semakin dilarang pangeran Jonathan justru semakin tertantang.
"Nathan, bagaimana kalau kita jatuh astaga, hentikan !!!" Lily memejamkan mata erat saat tiba tiba pangeran Jonathan mengambil alih tali lalu membawa si kuda Antonio berlari cepat menuju kawasan hutan.
Posisi yang benar benar terlalu intim, bagaimana saat sesuatu milik pangeran Jonathan terasa menekan di bagian bo kong Lily.
Astaga apa ini.. ahh sial !! Lily merutuki dirinya sendiri yang kembali masuk dalam permainan mesum pangeran Jonathan.
"Jangan memejamkan matamu baby, lihatlah sekitar kita !!" ucap pangeran Jonathan senyun semangat.
Lily dengan perlahan membuka kedua matanya mencoba mengintip sekitar lalu membelalakkan mata sambil tersenyum, "Ini sangat indah Nathan !!" Adrenalin yang terpacu ketika berkuda ditambah pemandangan hutan yang asri benar benar membuat kedua insan tersebut lena.
Si kuda Antonio semakin jauh masuk ke dalam hutan, dan sengaja berhenti saat mereka tiba di atas sebuah bukit.
Semilir angin sepoi sepoi terasa sejuk membelai permukaan kulit Lily yang kini tengah bersandar pada tubuh pangeran Jonathan.
Tanpa turun dari si kuda Antonio keduanya menikmati pemandangan alam yang indah. Pangeran Jonathan meminta Lily memegang tali kuda, lalu pangeran Jonathan melingkarkan tangannya di pinggang ramping Lily yang terasa sangat pas dengan tubuhnya.
Tidak ada yang bisa Lily lakukan selain mengikuti keinginan Nathan. Lily benar benar merasakan nyaman yang tidak bisa diungkapkan dengan kata kata saat bagaimana tubuh dingin pangeran Jonathan mampu menggetarkan hatinya.
"Pemandangan dari atas sini sangat amazing.. indah sekali.. " Lily menghirup dalam dalam oksigen di sekitarnya lalu,
"Tapi semua ini tidak lebih indah dari dirimu baby.. " Pangeran Jonathan menarik halus dagu Lily agar sedikit menoleh kebelakang.
Seperti sudah mengerti apa yang pangeran Jonathan inginkan, Lily menatap bibir sensual yang semakin mendekat dan memejamkan matanya saat kembali dua bibir kenyal itu saling beradu romantis.
Ciuman seolah sudah menjadi hal yang biasa mereka lakukan dan keduanya sama sama menikmati bagaimana rasa candu itu tidak ingin berhenti hanya sampai adegan ciuman.
Huhh.. huhhh.. huhh..
Nafas keduanya ngos ngosan usai puas melakukan adegan french kiss yang memggelora. Kembali Pangeran Jonathan mengeratkan memeluk Lily dari belakang dan berkata, "Aku menginginkanmu malam ini baby... "
Sangat lirih pangeran Jonatahn berucap di daun telinga Lily sembari sedikit meniup dan memainkan lidahnya gemas.
Tubuh Lily meremang tidak tahu harus merespon bagaimana. Sampai detik ini Lily masih bisa mengelak ajakan mesum pangeran Jonathan, tapi apa iya dirinya bisa terus terusan menolak
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments