Bab 13 Vampire didalam kastil Orion

Dengan gerakan cepatnya Jonathan menarik tubuh Alice yang hampir saja menancapkan taringnya di leher Lily, "Alice stop !! ".

"Lepaskan aku Nathan !!" Alice berontak dalam pelukan Jonathan, tangan yang melingkar diperut menahan gerakan Alice nyatanya tidak cukup kuat untuk menghentikan Alice yang semakin menyeringai dengan mata menyala dan kuku kuku tajam siap kembali ingin menerkam Lily yang kini berjongkok ketakutan dengan kedua tangan menutupi kepalanya.

"DAMON !!" Tuan muda Jonathan berteriak meminta bantuan sang kakak, sambil berusaha sekuat tenaga menahan tubuh Alice yang memberontak.

BRAKK !! pintu kamar terbuka paksa oleh Damon yang segera menghampiri secepat kilat.

"APA YANG TERJADI NATHAN ??" tanya Damon panik, disatu sisi dia melihat Lily yang meringkuk disudut ruangan, disisi lain ada sang adik yang kesulitan menahan pergerakan tubuh Alice yang dalam mode vampir.

Netra Damon dengan cepat memindai benda benda yang berantakan di dekat meja, gelas pecah dan darah segar tercecer di mana mana. "Astaga.. " batin Damon .

"BAWA ALICE PERGI DARI SINI KAK !!" Nathan meminta Damon megambil alih tubuh Alice, lalu dengan satu gerakan cepat dan kuat Damon menggendong Alice seperti karung beras lalu segera keluar dari kamar sang adik.

Semua adegan terjadi sangat cepat, Lily masih terkejut dalam ketakutannya setelah melihat secara langsung sosok vampire yang hampir saja menghisap darahnya.

"Lily... " sentuhan Tuan muda Jonathan kembali mengejutkan Lily yang masih dalam posisi meringkuk kini membalas tatapan majikannya.

"Di.. dia.. dia vampire Nathan !! apa kamu lihat tadi dia hampir saja menggigitku ??" nada suara Lily terdengar panik, namun sesaat kemudian Lily menatap tak. percaya pada Jonathan.

"Lily tenangkan dirimu.. ayo.. " tuan muda Jonathan merengkuh tubuh kecil Lily, tapi dengan cepat Lily menolak, "Tidak !! lepaskan aku !! Kenapa kamu tidak terkejut ada vampire di dalam kastilmu Nathan ?? Apa jangan jangan.. " Lily semakin membulatkan matanya saat Jonathan merespon dengan anggukan.

Tiba tiba saja suplai oksigen terasa sesak dan akhirnya Lily pingsan. Lily pingsan dalam rengkuhan Jonathan yang kemudian membaringkan Lily di atas ranjang.

"Sadarlah Lily ..." ucap Jonathan sembari mengelus pipi.

"Tuan muda, apa anda baik baik saja ?" tanya asisten Mouhan yang juga segera datang saat terdengar kericuhan dari arah kamar.

"Apa Lily tidak tahu dengan siapa dia bekerja Han ?? Apa kamu tidak mengatakan yang sesungguhnya jika Lily harus bekerja pada keluarga vampir ras murni ??" pertanyaan tuan muda Jonathan membuat asisten Mouhan menunduk merasa bersalah.

"Maaf tuan muda, nona Lily kala itu terlalu antusias hingga kalimat yang ingin saya ucapkan jika dia akan bekerja dengan keluarga vampire ras murni tidak sempat terucap, Maaf.. " Asisten Mouhan menunduk merasa bersalah dan siap menunggu perintah selanjutnya.

"Perintahkan kak Damon agar membawa Alice pergi jauh dari sini. Aku tidak akan pernah mau menemui Alice jika dia tidak bisa mengendalikan diri di hadapan Lily , pergilah sekarang !" titah tuan muda Jonathan yang tidak bisa ditolak, asisten Mouhan undur diri.

Saat ini asisten Mouhan mencari keberadaan Nona Alice yang katanya di bawa oleh tuan muda Damon, "pergi kemana mereka berdua.. " gumam Mouhan didalam hati.

Sedangkan Damon membawa Alice menjauh dari kastil Orion. Saat ini yang ada dalam pikiran Damon hanyalah membawa alice sejauh mungkin. Tubuh Alice menggila lantaran gagal mendapatkan darah suci dari perawan bernama Lily.