Salju turun tak kunjung reda sampai malam hari, Lily tengah bersiap untuk segera melakukan sesi terapi malam tuan muda Jonathan. Berkali kali menatap jam didinding Lily berjalan bolak balik di dalam kamarnya.
Sudah hampir terlambat, tapi salju tak kunjung reda. Apa yang harus aku lakukan.. Lily bermonolog dalam hati sambil berpikir bagaimana cara masuk ke dalam kastil.
Teringat perkataan tuan muda Jonathan kemarin malam, jika beliau tidak ingin keterlambatan. Maka Lily memutuskan untuk mengenakan dobel mantel dengan penutup kepala dan juga pelindung sepatu agar tidak tergelincir saat berjalan di atas permukaan salju.
Tok.. tok.. tokk. Lily mengetuk pintu kamar tuan muda Jonathan beberapa kali, menunggu sahutan dari dalam sana baru berani melangkah masuk.
"Tuan muda maaf saya sedikit terlambat, diluar hujan salju tak kunjung reda dan.. " Lily berdiri meminta maaf dengan tubuh yang sedikit menggigil kedinginan.
"Heumm aku mengerti, sekarang sebaiknya kamu minum air hangat dahulu, ini.. " tuan muda Jonathan memberikan susu rempah hangat untuk Lily.
Tuan muda Jonathan membawa Lily duduk di sofa dan membiarkan Lily menghabiskan segelas minuman hangat sebelum mereka memulai sesi terapi.
Sesi terapi untuk malam ini berlangsung lancar, dan tidak seperti biasanya malam ini tuan muda Jonathan mengajak Lily mengobrol sebelum pergi.
Lily duduk di sofa dan tuan muda Jonathan duduk ditepi ranjang. Suasana kamar yang temaram membuat wajah tuan muda Jonathan seperti siluet yang indah. Sedangkan pancaran sinar lilin dari sudut ruangan membuat wajah Lili tampak bersinar.
"Lily.. ceritakan tentang dirimu. " ucap tuan muda Jonathan.
"Heumm.. tidak ada yang istimewa tuan, saya hanya gadis yatim piatu yang hidup sebatang kara. " ucap Lily pelan.
"Kamu tidak seperti warga lokal, aku sempat mengira kamu dari benua Asia melihat postur tubuh dan tampilan fisikmu.. " tuan muda Jonathan benar benar ingin tahu lebih banyak tentang terapisnya itu.
"Iya.. hampir semua orang menganggap saya ini Alien yang terdampar di Switzerland, padahal saya sejak kecil tumbuh disini." Lily tersenyum getir mengingat bullying yang dia alami di lingkungan tempat dia tumbuh.
"Lalu.. apa kamu suka berada di tempat ini? " tanya tuan muda Jonathan lagi.
"Suka tuan, mengingat sebelumnya saya hanya tinggal di dalam lorong bawah jembatan. Disini saya hidup lebih layak, dan setelah pekerjaan saya disini selesai saya ingin kembali ke kota asal saya dan memulai hidup baru disana. " Lily menceritakan semua impian yang ingin dia raih setelah bekerja disini.
"Hhmm.. lalu bagaimana dengan tuan ? apa anda ingin menceritakan kisah hidup anda juga ?" tanya Lily sopan.
Tentu saja aku ingin menceritakan semuanya padamu Lily, tapi tidak sekarang. batin tuan muda Jonathan.
"Tidak banyak yang perlu kamu tahu Lily, tapi aku senang mengobrol denganmu, nice to meet you Lily.. mulai sekarang panggil aku Nathan. " tuan muda Jonathan berdiri mendekat kearah Lily sembari mengulurkan tangannya.
"A.. apa.. anda ingin kita berteman ? Nathan.. " tubuh Lily terasa bergetar saat tangan tuan muda Jonathan meraih tangan kanannya.
Dingin.. itulah yang dirasakan Lily, mungkin karena suhu sedang rendah jadi tubuh tuan muda Jonathan juga dingin.
Lily tidak memikirkan hal lain yang aneh aneh, cukup berpikir simpel saja sesuai kemampuan otaknya yang tidak pernah mengenyam pendidikan.
"Ya.. kita akan berteman selama kamu bekerja disini. " tuan muda Jonathan bahkan mengantar Lily sampai ujung pintu kastil.
Lily segera kembali ke paviliunnya, malam ini terlalu dingin dan Lily hanya ingin tidur berbalut selimut tebal di dalam kamarnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
jaran goyang
hmmmmmm 💪💪💪💪💪💪💪nathan utk smbh
2023-04-03
1