Di halalkan

Setelah menyisir rambutnya, Vina kembali bertanya kepada Garda.

"Tuan, apa boleh saya mengambil baju ganti?" tanya Vina dengan ragu.

"Nggak boleh! " Jawab Garda dengan singkat.

"Tapi saya... "

"Apa? Mau protes? " Garda lekas menyela ucapan Vina sehingga gadis itu tidak punya kesempatan untuk berbicara lagi.

"Astaga, kenapa ini orang begitu menyebalkan? Apa sih sebenarnya maunya ini orang? " Geram Vina dalam hati karena merasa tidak nyaman hanya menggunakan handuk kimono tanpa menggunakan underwear.

Setelah berdiam diri selama tiga puluh menit dengan perasaan penuh kekesalan, tiba tiba Vina di kejutkan dengan titah Garda.

"Kamu mau ngambil pakaian kamu? " tanya Garda lalu Vina pun segera mengangguk sebelum pria itu berubah pikiran.

"Tunggu beberapa menit lagi! " Satu jawaban yang kembali membingungkan Vina, karena sepertinya Garda punya sebuah rencana. Meski menyimpan banyak pertanyaan, Vina memilih untuk diam dari pada dia tidak akan mendapat jawaban atas pertanyaannya. Hingga akhirnya, selang sepuluh menit berlalu terdengar suara ketukan pintu di kamar Garda.

"Keluarlah, sekarang kamu bisa ambil baju ganti kamu! " Titah Garda sembari melepas pakaiannya hingga hanya boxer yang tertanggal di badannya.

Melihat majikannya melucuti pakaian di badannya, membuat Vina seketika menutup kedua matanya. Namun, aksinya itu di kagetkan dengan bentakan dari Garda.

"Buruan keluar! "

"Iii-iiya Tuan, tetapi siapa yang mengetuk pintu? " Tanya Vina dengan ragu.

"Makanya buruan keluar! Kamu ambil baju ganti kamu lalu lihat siapa yang datang! " Titah Garda sembari merebahkan tubuhnya di kasur.

Tentu saja hal itu semakin membuat Vina heran. "Sebenarnya apa maunya ini orang? Kenapa dia malah tidur pakai boxer doang? "

Tak mau lama lama memikirkan sesuatu yang tidak ada jawabannya, Vina memilih untuk segera keluar dan mengambil baju ganti di kamarnya. Namun, ketika Vina berantusias untuk keluar, tiba tiba dirinya di kejutkan oleh sosok yang berdiri di balik pintu.

"Vina?"

"Nyo-nya,"

Rupanya yang tengah mengetuk pintu adalah Dara yang sengaja di hubungi Garda untuk datang ke rumahnya. Belum sempat Vina memberi penjelasan kepada Dara, mendadak Garda ikut muncul dengan mengucapkan kalimat yang mengejutkan.

"Siapa yang datang sayang?"

Glek!

Kedua kelopak mata Vina terbuka lebar dengan mulut menganga mendengar panggilan sayang yang terucap dari bibir Garda. Begitu juga dengan Dara, dia sempat mematung melihat sikap dan tutur kata putranya.

"Garda? Kalian?" Ucap Dara yang mencoba menerka apa yang telah terjadi di antara mereka, karena penampilan keduanya benar benar menunjukkan suatu bukti bahwa mereka punya hubungan lebih. Vina dengan rambut basah dan handuk kimono nya, sementara Garda dengan penampilannya yang hanya mengenakan boxer.

"Tidak Nyonya, ini tidak seperti yang Nyonya pikir. Maafkan saya Nyonya, ini benar benar salah paham." Vina berusaha memberi penjelasan kepada Dara, tetapi dengan cepat Garda menyela.

"Kenapa harus minta maaf sayang? Mommy nggak akan marah. Iya kan Mom?" Garda melemparkan pertanyaan kepada Dara, sementara Dara hanya bisa tercengang melihat sisi lain putranya yang tampak begitu lembut kepada wanita. Padahal yang di kenal Dara selama ini, Garda adalah laki laki dingin yang susah di atur.

"Vina, kenapa kamu tidak bilang sama saya tentang semua ini?" tanya Dara kepada Vina dan berhasil membuat gadis itu semakin tidak karuan.

"Maaf Nyonya, ini benar benar hanya salah paham Nyonya. Maafkan saya, saya siap menerima hukuman apa saja dari Nyonya. Asal saya jangan di pecat dari kerjaan ini." pinta Vina kepada Dara sembari mengatupkan kedua telapak tangannya.

"Dengarkan dulu ucapanku, kenapa kamu tidak bilang sama saya tentang semua ini? Coba saja kalau kamu bilang, pasti saya tidak akan susah susah mencarikan jodoh untuk Garda!"

Glek!

Vina nampak kesulitan menelan saliva, karena ternyata benar bahwa majikannya itu punya sebuah rencana. Dan kini dirinya yang jadi umpannya.

"Karena semua masalah ini sudah terungkap, tentu saja saya akan menyuruh kamu berhenti bekerja di sini. Karena sekarang kamu bukan lagi sebagai pembantu, melainkan berubah menjadi menantu."

Satu kalimat lagi dari bibir Dara yang berhasil membuat Vina tercengang mendengarnya.

"Tapi Nyonya, ini semua...."

"Udah lah sayang, kamu nggak perlu malu malu. Lebih baik kita akui saja semuanya agar kita segera di halalkan." lagi lagi Garda mengucapkan kalimat yang membuat Vina dan juga Dara mematung.

Terpopuler

Comments

Carlina Carlina

Carlina Carlina

dasar garduuuuu😂😂😂😂😂😂😂😂bilang aja suka sm vina tpi gengsiiii😂😂😂😂😂😂😂

2023-08-15

1

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

jebakan badman

2023-08-07

1

Patrish

Patrish

hahahaaa... Gaston versi baru..... darah lebih kental dari air... 😀😀😀😀ga jauh jauh jatuhnya buah.... 🤭🤭🤭

2023-08-03

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!