"Tolong tebus resep obat ini sekarang! " titah Garda dengan suara yang lantang.
"Ba-baik Tuan." jawab Didi sembari bergegas melaksanakan titah majikannya.
Tak berselang lama dari kepergian Didi, nampak Gaston dan Dara datang ke rumah Garda.
"Garda... Astaga, sudah Mommy duga akan seperti ini. Cepat minum obat kamu!" Dara nampak begitu panik melihat sekujur tubuh putranya yang memerah akibat alergi.
"Siapa yang suruh makan seafood?" tanya Dara kepada putranya.
"Dari mana Mommy tahu?" Garda balik bertanya karena merasa heran ibunya bisa tahu jika dia usai makan seafood.
"Mommy di kasih tahu sama pemilik restauran langganan kita kalau kamu habis makan seafood di sana. Lagian kan Vina sudah Mommy suruh untuk masak, kenapa kamu malah makan di luar? " cecar Dara tanpa memberi kesempatan Garda untuk bicara.
Sementara di balik dinding ruangan itu, Vina tengah tertawa bahagia mendengar majikannya sedang di marahi ibunya.
"Mampuss kamu! Makanya jangan suka marah marah nggak jelas. Tau rasa kamu, sekarang ganti kena marah! "
"Sekarang mana obat kamu, cepat di minum! " titah Dara sekali lagi dengan tegas.
"Habis Mom, aku masih nyuruh Didi membelinya." jawab Garda sambil menggaruk tangannya.
"Astaga, ceroboh sekali kamu! Seharusnya obat itu jangan sampai habis dan kamu bawa kemanapun kamu pergi! " lagi lagi Garda mendapat petuah pedas dari ibunya. Sementara Gaston hanya menjadi penonton pasif menyaksikan drama anak dan ibu yang sering terjadi.
Setelah dua puluh menit mendengarkan ceramah dari Dara, kini Didi telah datang sambil membawa obat untuk majikannya.
"Ini Tuan, " ucap Didi sembari menyodorkan satu kantong plastik obat obatan. Garda pun segera menerimanya dengan kasar lalu lekas menelan beberapa pil itu.
Namun, setelah tiga puluh menit menelan pil tersebut, gatal alergi yang di alami Garda tidak berkurang sehingga membuat seisi rumah menjadi panik, termasuk juga Vina.
"Kenapa obatnya tidak bereaksi? " tanya Dara dengan cemas.
"Nggak tau Mom, biasanya lima belas menit udah enakan." jawab Garda dengan menahan rasa gatal di tubuhnya.
"Kita ke Rumah Sakit sekarang." mendadak Gaston ikut bersuara dan Dara pun menyetujuinya.
Mendengar ucapan dari majikannya, Vina juga ikut khawatir.
"Astaga, dia sakit apa kok sampai harus di bawa ke Rumah Sakit?" tanya Vina dalam hati karena dia tidak berani mendekat ke arah Garda untuk melihat lebih jelas keadaan majikannya.
Namun tak lama kemudian, Nyonya Dara berteriak memanggil Vina yang dari tadi tengah menguping.
"Vina, Vin... dimana kamu? Tolong cepat kemari" teriak Dara memanggil Vina. Dan tak berselang lama dari panggilan itu, Vina pun datang dengan tergesa-gesa.
"Iya Nyonya. " jawab Vina dengan cepat.
"Malam ini juga kamu ikut kami ke Rumah Sakit. Garda harus di rawat di Rumah Sakit.... !" titah Dara.
"Jangan sama dia Mom, Garda sama Didi aja! " tolak Garda pada titah ibunya.
"Nggak, sama Vina aja. Didi biar jaga rumah." Dara tidak merubah keputusannya.
Meski nampak kesal, Garda tidak bisa menolak kemauan ibunya. Mereka akhirnya pergi ke Rumah Sakit bersama sama. Selama di perjalanan, Dara tak henti henti nya memberi nasehat kepada putranya.
"Makanya lain kali jangan makan sembarangan di luar. Mama sudah ngasih daftar resep menu makanan kepada Vina untuk di masak agar kamu tidak makan di luar lagi." cerocos Dara tanpa henti.
"Iya Mom, iya.. " jawab Garda dengan kesal. Melihat momen itu, Gaston hanya tertawa kecil melihat kelakuan putranya tanpa ikut memberi teguran. Tiba tiba terbayang di benaknya ketika dirinya masih muda dan susah di atur oleh Mamanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Hasrie Bakrie
Ny Mariam dah meninggal ya thor
2023-08-03
1