Jinak

Setelah istirahat semalaman dengan menelan resep obat pemberian Dokter, Garda bangun dengan tubuh yang lebih bugar. Dia lekas ke kamar mandi, dan usai membersihkan diri Garda keluar dari kamarnya.

"Selamat pagi Tuan, " sapa Vina setelah Garda keluar dari kamarnya. Demi mengemban tugas dan tanggung jawab barunya, Vina sudah memasang mode kebal pada telinganya jika sewaktu waktu Garda mengucapkan kalimat yang tidak enak di dengar.

Karena merasa tidak mendapat respon dari majikannya, Vina mengulang kembali sapaannya.

"Tuan mau sarapan? Makanannya sudah tersaji di meja. " ucap Vina yang langsung mendapat tanggapan buruk dari Garda.

"Heh, jangan mentang mentang Mommy nyuruh kamu jaga aku, terus kamu bisa semaunya sendiri ngatur ngatur aku ya... Awas aja kalau kamu ngadu ke Mommy! " bentak Garda kepada Vina dengan tatapan tajam.

"I-iya Tuan, Maaf. Saya bukan bermaksud lancang. Tapi bagaimana jika nanti Nyonya Dara bertanya pada saya. Saya kan nggak bisa bohong Tuan. Nanti dosa dan di marahi sama ibu saya. Jadi saya..... "

"Ah sudah sudah. Jangan di terusin! Mana makanannya?" Dari pada mendengar penjelasan Vina yang panjang kali lebar, Garda memilih untuk menyantap makanan itu. Sementara Vina tersenyum menahan tawa karena pada akhirnya dia tahu kelemahan Garda.

"Ternyata gitu doang caranya? Oke deh. Aku udah paham!" gumam Vina dalam hati seraya menutup mulutnya dengan satu telapak tangan.

Usai menyantap makanannya, tak lupa Vina memberikan obat yang harus Garda minum. Tanpa banyak melakukan penolakan, Garda pun menerimanya. Dan setelah menelan obat itu, dia kembali lagi masuk ke kamar tanpa bersuara.

Vina yang tengah mencuci piring di dapur sempat senyum senyum sendiri mengingat tingkah Garda yang akhirnya menurut dengan perintahnya. Dan aksinya itu di tangkap oleh netra Didi yang kemudian menghampirinya.

"Duh, kenapa nih kok senyum senyum sendiri? " tanya Didi sembari mendekat ke arah Vina.

"Eh Mas Didi, aku lagi seneng Mas." jawab Vina dengan singkat.

"Seneng? Syukur deh. Seneng karena apaan sih kalau boleh tau? " Didi kembali bertanya.

"Karena aku habis jinakin singa jantan... " jawab Vina dengan di iringi tawa.

"Oh ya? Dimana singa itu? " Sayangnya Didi menanggapi hal itu dengan serius.

"Tuh di kamarnya Mas." seketika aura wajah Didi meredup saat Vina menunjuk arah kamar Garda. Karena itu artinya menurut asumsi Didi, Vina sudah mulai tertarik sama majikannya.

"Kamu suka sama Tuan Garda?" tanya Didi dengan terus terang.

"Suka? Nggak lah Mas, mana mungkin aku suka sama dia. Aku siapa dia siapa? Pasti tipe kekasihnya itu selangit." sahut Vina dengan tawa lagi.

"Kalau dia yang suka sama kamu? Apa kamu akan menolaknya?" pertanyaan Didi sontak membuat Vina menghentikan aktifitasnya.

"Pertanyaan kamu itu konyol Mas. Udahlah, ayo kita kerja lagi. Jangan berhalu terlalu tinggi, entar kalau jatuh itu sakit Mas." Vina masih saja menganggap hal itu sebagai candaan. Padahal Didi bertanya secara serius, karena memang dari awal Didi sudah menaruh rasa kepada Vina sejak pertama kali bertemu. Dan sebelumnya Bu Rini memang sudah banyak cerita tentang Vina kepada dirinya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan, tak terasa waktu sudah berganti siang. Vina berniat pergi ke kamar Garda untuk menyuruhnya makan siang. Dan sebelum mengetuk pintu, Vina terlebih dahulu menarik nafas panjang seraya menutup mata, lalu menghembuskannya dengan pelan. Dia berusaha menenangkan diri agar bisa tenang menghadapi majikan arogan nya.

"Ngapain? " konsentrasi Vina mendadak buyar dan dia segera membuka mata dengan kasar ketika mendengar ada yang bicara padanya. Dan ternyata Garda sudah berdiri tepat di hadapan Vina yang tadi sempat melakukan ritual tarik lepas nafas dengan memejamkan mata. Vina merasa malu bukan kepalang, tapi semua sudah terlanjur terjadi.

Dia pun mendadak menjadi gagap untuk menjawab pertanyaan Garda, lalu ketika dia berusaha menjelaskan niat dan tujuannya, ternyata Garda tidak menggubris dan sudah berlalu begitu saja dari hadapannya.

"Tuh kan mulai? Dasar memang laki laki tak berperasaan! Nggak sopan banget ninggalin orang yang lagi ngomong sama dia! "

Terpopuler

Comments

Hasrie Bakrie

Hasrie Bakrie

Lanjut

2023-08-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!