Keesokkan pagi ketika Garda keluar dari kamar dan hendak menyantap roti dan segelas susu sebagai menu sarapannya, dia dengar pintu rumah berbunyi.
Ting tung, ting tung
Didi yang berprofesi sebagai tukang kebun di rumah Garda segera berlari membukakan pintu. Dan tak lama kemudian muncul seorang gadis dengan membawa dua tas besar mendekat ke hadapan Garda.
"Permisi Tuan, ini anaknya Bu Rini yang akan menggantikan posisinya bekerja di sini. Namanya Vina."tukas Didi memperkenalkan gadis itu. Sementara Garda hanya menjawab dengan gerakan mata dan alis, tanpa bersuara dan Didi pun memahaminya.
Usai membaca reaksi majikannya, Didi menunjukkan kepada Vina dimana letak kamarnya.
"Ini kamar kamu." tukas Didi kepada Vina.
"Iya Pak, " jawab Vina.
"Jangan Pak dong, aku ini belum punya anak." sahut Didi.
"Oh maaf Mas," Vina pun akhirnya merubah panggilannya.
"Iya, nggak apa apa. Sekarang kamu taruh barang barang kamu, nanti aku jelaskan pekerjaan kamu di sini." ucap Didi selanjutnya.
Vina adalah anak perempuan Bu Rini, asisten rumah tangga Garda yang kini berhenti bekerja karena sakit. Dan demi menjaga rasa tanggung jawabnya, Bu Rini meminta putrinya untuk menggantikan posisinya. Usai merapikan semua pakaiannya, Vina keluar dari kamar dan menemui Didi untuk mempelajari pekerjaan barunya.
Setelah di rasa mengerti, Didi membiarkan Vina untuk mengerjakan tugasnya sendiri sementara dirinya pergi keluar untuk menyelesaikan tugasnya. Ketika Vina tengah mengepel lantai, dia terkejut dengan kehadiran Garda di belakangnya tanpa mengeluarkan suara sehingga membuat Vina hampir terjatuh karena terpeleset.
"Awwww.. " teriak Vina ketika hampir jatuh ke lantai tetapi dengan tangkas Garda segera menangkap tubuhnya. Tentu saja hal itu membuat Vina salah tingkah dan segera membenahi cara berdirinya karena sempat menempelkan tubuhnya ke tubuh sangat majikan.
"Maaf Tuan, maaf. Saya benar benar tidak sengaja. Saya memang ceroboh. Lain kali saya tidak akan mengulanginya lagi. Tolong maafkan saya Tuan, " Dengan panjang lebar Vina meminta maaf dan menjelaskan kejadian yang tidak sengaja itu dengan kepala tertunduk dan mata terpejam karena merasa takut di hari pertamanya bekerja sudah melakukan kesalahan. Namun, mendadak ada suara yang memanggil Vina sehingga membuat gadis itu mendongakkan kepala.
"Vina, kamu ngapain? Kamu ngomong sama siapa? " tanya Didi yang tengah melihat Vina bicara sendiri. Pertanyaan itu seketika membuat Vina sadar bahwa orang yang dia ajak bicara sudah tidak ada di depannya.
"Astaga, kemana perginya Tuan Garda? Kenapa main pergi begitu saja? Apa dia marah padaku? Jangan jangan hari ini aku di pecat? " cerocos Vina dengan wajah yang panik.
"Tenang Vina, tenang. Jangan panik. Majikan kita memang seperti itu. Dalam seminggu, mungkin dia hanya akan bicara sekali atau dua kali saja." ungkap Didi yang membuat mulut Vina menganga.
"Apa? Seminggu hanya bicara sekali atau dua kali saja? Apa dia gagap?" tanya Vina dengan asal.
"Husst ngaco! Dia itu sempurna, ganteng, tinggi tajir. Aku aja yang sama sama laki laki merasa minder dekat sama dia." jawab Didi.
"Ngapain minder Mas? Kita itu sama sama manusia, buat apa kaya kalau bisu? Uppsss, maaf Mas keceplosan. Aku sebel aja sama orang yang angkuh kayak gitu." celetuk Vina dengan kesal.
"Sudah sudah, ayo kita kerja lagi. Kalau dia dengar kita lagi bicarain dia, kita bisa dipecat hari ini juga!" tukas Didi mengingatkan Vina. Mereka berdua kemudian kembali bekerja, meski bibir Vina tak berhenti bergumam tentang majikannya.
"Dasar sombong banget! Ternyata benar apa kata Ibu, pantas aja sampai tua gitu dia belum dapat istri. Gila kali perempuan yang mau di nikahi laki laki seperti itu! Dih, amit amit... "
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Carlina Carlina
ngelebihin gaston arogan nya🤭🤭🤭🤭😅😅😅😅😂😂😂😂😂😅
2023-08-11
2
Is Wanthi
bicaranya seminggu sekali,kaya cicilan bank mekar, bayarnya seminggu sekali 🙂🙂
2023-07-31
3
istripak@min
jgn benci ntar jodoh
2023-07-20
2