"Tuan, saya mohon jangan bilang pada Nyonya Dara jika saya sudah berkata jujur karena beliau sebenarnya melarang saya mengatakannya." pinta Vina kepada Garda sembari mengatupkan kedua telapak tangan.
"Kamu takut?" tanya Garda kepada Vina lalu Vina pun mengangguk dengan cepat.
"Kamu pikir aku peduli?" mendadak ucapan Garda membuat Vina semakin menegang.
"Saya mohon Tuan, jangan bilang sama Nyonya. Beliau hanya berniat untuk mencarikan jodoh untuk Tuan, tetapi karena Tuan sering menolaknya, makanya Nyonya Dara meminta kerja sama dengan saya. Dan sebenarnya saya di larang mengatakan hal ini pada Tuan." ungkap Vina sembari duduk di lantai untuk memberi pengertian kepada Garda. Dan sayang, usahanya itu hanya mendapat balasan satu kalimat yang tidak menyenangkan.
"Aku tidak peduli!"
Mendengar kalimat itu, tentu saja Vina semakin cemas. Sepertinya dia harus lebih dahulu mengatakan kejadian itu kepada Nyonya Dara sebelum Garda sendiri yang mengadu.
"Baiklah Tuan, kalau begitu saya minta izin mau keluar sebentar." mendadak Vina meminta izin kepada Garda karena dia ingin menemui Dara dan menjelaskan semuanya.
"Tidak boleh. Kamu tetap tinggal di kamar ini sampai besok pagi , karena kamu masih di hukum!"
"Apa?" tanya Vina dengan mulut menganga. Pikirannya mulai buntu dan tidak bisa berpikir jernih. Tidak bisa dia bayangkan apa yang akan dia lakukan majikannya padanya selama satu malam. Saat itu Vina hanya bisa pasrah, bahkan jika memang masa depan nya akan hancur malam itu juga.
Setelah sempat membiarkan Vina mematung selama beberapa saat, Garda kembali mengajaknya berbicara.
"Aku mau tanya sama kamu." ucap Garda.
"Iya Tuan." jawab Vina dengan tak bertenaga.
"Apa yang kamu lihat dari diriku?" pertanyaan Garda itu tentu saja membuat Vina bingung untuk menjawabnya.
"Maksud Tuan?"
"Bagaimana kamu menilai diriku?" pertanyaan itu masih sangat sulit untuk di jawab, meski sebenarnya Vina sudah mempunyai jawaban dari pertanyaan itu, hanya saja dia tidak mungkin leluasa mengucapkannya.
"Manusia yang egois, sombong, tak berperasaan, ngomong seenaknya sendiri. Pokoknya menyebabkan!" itulah jawaban yang sebenarnya ada di benak Vina tetapi tidak mungkin dia ucapkan.
"Jawablah! Kenapa diam?" seru Garda dengan lebih tegas.
"Emmm, Tuan itu.. emmm.. Tuan itu..."
"Aku bagaimana? Jangan berbelit belit!" Garda kembali bertanya.
"Tuan itu keras kepala, kata Nyonya Dara." Vina membawa nama Dara agar tidak membuat Garda marah.
"Aku tidak tanya apa kata Mommy. Yang kutanya menurut kamu?" Garda benar benar menyudutkan Vina.
"Maaf Tuan, saya tidak berani menilai." terpaksa Vina memberi jawaban seperti itu.
"Aku tidak percaya. Aku pernah dengar kamu membicarakan aku dengan Didi."
Degh!
Seketika jantung Vina terasa berhenti berdetak.
"Mampuss aku!" umpat Vina dalam hati.
"Apa aku ini tidak terlihat seperti laki laki normal sehingga Mommy begitu sibuk mencarikan aku jodoh?" pertanyaan Garda kembali mengusik pikiran Vina. Belum sempat dia selesai memikirkan tentang percakapannya dengan Didi yang di ketahui oleh Garda, kini Garda justru menanyakan sesuatu yang sangat pribadi.
"Kenapa diam? Apa kamu juga meragukan aku?" Garda kembali membentak Vina.
"Eh i-ya Tuan, Tuan normal kok. Iya, benar Tuan terlihat normal.Bahkan sangat normal." jawab Vina dengan gugup. Malam itu Vina benar benar diperlihatkan sisi lain Garda yang belum pernah dia lihat oleh Vina sebelumnya. Garda yang sering dia lihat sebagai pria dingin dan hemat kata, tapi malam itu Garda justru yang lebih dominan bicara dan membuat mulut Vina terkunci.
"Kamu salah! Salah besar!" Jawaban dari Garda seketika membuat Vina begitu heran.
"Apa maksud Tuan? Salah apanya Tuan?" Vina memberanikan diri menanyakan isi pikirannya.
Garda tidak langsung menjawab, dia memilih diam sesaat, dan kembali bersuara lagi setelah beberapa menit kemudian.
"Sudahlah, kamu tidak perlu tahu semuanya!"
Jawaban Garda yang terdengar frustasi membuat Vina semakin penasaran akan maksud ucapan Garda.
"Salah besar? Maksudnya salah besar apa ya? Apa artinya salah besar kalau Tuan itu normal? Apa benar begitu? Astaga, jika benar begitu, jangan jangan dia itu gay?" pertanyaan pertanyaan konyol itu mulai memenuhi kepala Vina tetapi dia tidak berani mengungkapkannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Carlina Carlina
garda .garda🤦🤦🤦😅😅😅
2023-08-15
1