Ayo Jawab

Karena masih belum bisa keluar dari kamar tersebut, Vina kini kembali menunggu majikannya keluar dari kamar mandi sembari merapikan tempat tidur Garda yang berantakan.

"Apa kamar mandi laki laki itu pasti seperti ini ya? Semalam dia itu tidur, atau sirkus sih di kasur? Kok bisa sampai begini jadinya? "

Ucapan Vina mendadak berhenti ketika dia mendengar satu suara.

"Ehemmm.. hmmmmm, " Garda berpura pura batuk untuk memberi kode pada Vina bahwa dirinya sudah ada di belakangnya.

"Ya Tuhan, dia di belakangku. Bagaimana jika dengar apa yang aku katakan? " Vina kembali di buat panik oleh majikannya.

"Kenapa dengan kasurnya? " Mendadak Garda memberi pertanyaan kepada Vina hingga membuat gadis itu salah tingkah.

Vina perlahan memutar badannya agar menghadap kepada sang majikan, dan setelahnya dia hanya bisa mengucap maaf sembari mengatupkan kedua telapak tangan.

"Saya minta maaf Tuan, " ucap Vina tanpa berani menatap ke arah wajah Garda.

"Maaf mu yang semalam saja belum aku terima, dan pagi ini kamu tambah lagi dengan dua maaf. Sepertinya kamu perlu di hukum agak lama! " Tukas Garda dengan melipat kedua tangan di dada.

Mendengar jawaban dari sang majikan, tentu saja Vina kembali terkejut karena hukumannya akan di tambah lagi.

"Jangan Tuan, saya mohon jangan di tambah lagi hukumannya. Terutama jangan lama lama mengurung saya di sini. Saya siap menerima hukuman apapun lainnya, asal jangan di kurung di dalam kamar ini." Pinta Vina dengan sangat kepada Garda.

"Apapun?" tanya Garda dengan nada menekan.

"Iya Tuan. Apapun." jawab Vina dengan yakin.

"Buat Mommy berhenti menjodohkan aku dengan wanita wanita yang tidak jelas!" Permintaan dari Garda tersebut sontak membuat Vina terkejut.

"Apa Tuan? Menghentikan Nyonya Dara? Itu tidak mungkin." Jawab Vina dengan yakin.

"Itu urusan kamu, bukan urusanku!" jawab Garda dengan enteng.

"Tapi Tuan..." saat Vina hendak mengelak, Garda pun lekas mengunci ucapan itu.

"Kamu pilih bantu menghentikan Mommy atau aku kurung di kamar ini lebih lama?" Dua pilihan yang sangat sulit untuk Vina.

Sebenarnya bisa saja dia memilih untuk dikurung saja di kamar itu karena itu tandanya dia akan terbebas dari beberapa pekerjaannya, tetapi jantungnya akan sering di buat berdebar dengan aksi konyol majikannya yang tiba tiba menyerang. Tetapi, jika memilih untuk menghentikan keinginan Dara, Vina akan merasa bersalah jika sewaktu waktu di mintai bantuan oleh wanita yang sudah bersikap baik padanya.

"Kenapa diam? Ayo jawab!" titah Garda yang tidak sabar ingin mendengar jawaban Vina.

Ketika sedang di buat dilema oleh majikannya, Vina tiba tiba memikirkan suatu hal. Dia pun lekas mengutarakan isi pikirannya itu.

"Jika saya di kurung di sini lebih lama, bagaimana jika sewaktu waktu Nyonya Dara datang dan tahu akan hal ini?" Vina berusaha membuat majikannya itu kebingungan. Namun sayang, jawaban yang di berikan oleh Garda semakin mencengangkan lagi.

"Baguslah kalau Mommy ke sini dan tau kamu aku kurung di kamarku!" seketika mulut Vina menganga mendengar jawaban enteng dari Garda.

"Bagus? Apanya yang bagus Tuan?" Vina memberanikan diri untuk tetap bertanya.

"Ya bagus, karena dengan begitu Mommy akan berhenti mencarikan aku jodoh!"

Glek!

Jawaban dari Garda benar benar membuat Vina geleng kepala.

"Bagaimana bisa? Maksudnya apa coba? Bukannya justru akan menambah masalah jika dia mengurung aku di kamar ini?" tanya Vina dalam hati. Meski berusaha memikirkan makna ucapan dengan majikannya, Vina tak kunjung mendapatkan jawaban yang tepat. Yang ada dia malah punya asumsi lain.

"Atau jangan jangan, maksud Tuan Garda adalah menjadikan aku sebagai kambing hitam agar tidak di jodohkan? Atau aku di sini mau di jadikan budak naf*sunya hingga aku hamil? " pertanyaan pertanyaan konyol itu mulai merasuki kepala Vina meski dia sendiri tidak habis pikir jika hal itu benar benar sampai akan terjadi padanya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***