Hari pertama bekerja di rumah majikannya, Vina merasa pekerjaannya tidak begitu berat.Dia mulai merasa betah kerja di sana meski harus di hadapkan dengan majikan layaknya seorang patung hidup.
Hari sudah mulai gelap dan Garda pulang dari kantornya. Dia segera menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri. Tetapi sebelum tangannya meriah gagang pintu kamar, dia dengar ada suara yang memanggilnya.
"Malam Tuan, mau di siapkan makanan apa? " tanya Vina dengan ramah dan berharap mendapat tanggapan baik dari sang majikan. Namun harapannya pupus begitu saja karena Garda hanya mengerutkan dahi lalu masuk ke kamarnya tanpa merasa bersalah telah mengabaikan pertanyaan orang.
"Hiih, Dasar ngeselin! Lagian kenapa aku bodoh banget! Harusnya aku diam aja tidak usah menawarinya makanan! " gerutu Vina sambil kembali berjalan ke dapur. Tetapi karena mendengar satu panggilan untuknya, Vina menghentikan langkah lalu berbalik badan.
"Heh kamu? Tolong ambilkan buah." titah Garda dengan nada dingin.
"Baik." Dengan begitu semangat Vina melangkah ke lemari es untuk mengambil buah. Tapi sayangnya, dia tidak menanyakan buah apa yang diminta oleh majikannya.
"Astaga, kenapa tadi aku tidak tanya mau minta buah apa? Kalau gitu aku balik lagi aja deh... Eh, tapi ntar dia malah marah. Atau mending aku bawa saja semua buah ini ya? Biar dia tinggal pilih. " ucap Vina dalam hati.
Setelah sempat sejenak berpikir, Vina akhirnya memutuskan untuk membawa semua buah yang ada di lemari es itu agar Garda lebih bebas memilih.
"Ini Tuan, Tuan mau pilih buah yang mana? " tanya Vina kepada Garda sembari menyodorkan berbagai jenis buah buahan di tangannya berharap Garda akan senang dengan pelayanannya. Namun sayang, hal itu tidak serupa dengan kenyataannya.
"Nggak jadi! " sahut Garda dengan masam.
"Nggak jadi Tuan? Kenapa? " tanya Vina heran.
"Aku maunya buah apel aja, tetapi karena melihat banyak jenis buah itu, membuat selera makanku hilang." tukas Garda dengan pandangan yang tertuju pada ponselnya.
"Astaga, jadi gara gara gitu doang dia nggak selera makan? " gumam Vina dalam hati sembari menggelengkan kepala. Dengan rasa kesal, Vina kembali ke belakang dengan membawa beberapa buah yang sudah terlanjur di sajikan kepada Garda.
Malam telah berlalu dan pagi sudah menjelang. Pagi itu Vina bangun lebih awal karena harus menyediakan menu sarapan serta membersihkan lantai dan juga mengepel. Namun, dia menemui kendala ketika berada di dapur.
"Aku harus masak apa ya? Aku lupa dengan pesan ibu, waktu itu ibu bilang kalau pagi masak apa ya?" tanya Vina dalam hati. Pagi itu dia tidak ingin melakukan kesalahan sehingga dia memilih untuk bertanya langsung kepada sang majikan. Perlahan Vina melangkah ke arah kamar Garda, dan setelah tiba di depan pintu itu, mendadak dia menjadi patung hidup karena ragu dengan tindakannya. Dia tarik nafas dalam lalu menghembuskannya dengan pelan juga agar dirinya lebih tenang.
Setelah berhasil menenangkan diri, Vina berniat untuk mengetuk pintu. Namun sayang, ketika satu ketukan hendak dia lakukan, ternyata mendadak Garda membuka pintu kamar tersebut sehingga membuat bibirnya terkena getokan tangan Vina.
"Astaga, maaf Tuan. Maaf. Saya tidak sengaja. Saya tadi niatnya kesini untuk menanyakan anda mau makan menu apa pagi ini? Tapi justru malah pas mau ketuk pintu nya, Tuan keluar dari sana. Jadi nggak sengaja tangan saya menggetok bibir anda. Maaf Tuan, Maaf.. " pinta Vina kepada majikannya.
Setelah susah payah dan panjang lebar meminta maaf serta menjelaskan alasannya, Vina tidak mendapat jawaban yang memuaskan karena nyatanya Garda hanya berlalu begitu saja dari hadapannya.
"Ya Tuhan, kenapa ada makhluk ciptaan Mu yang kelakuannya seperti itu? " gumam Vina dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Ita rahmawati
serba salah y jd vina 😔
2023-04-18
1