Qin Li terdiam ketika mendengar ucapan An Ning mengatakan bahwa dewa manusia yang menyelematkan lembah hantu.
" Sekte Tianmen? "batin Qin Li.
Qin Li melambaikan tangannya membuat lingkungan disekitar berubah semula. An Ning pingsan setelahnya.
" Kau menggukan ilusi Yin-Yang? "tanya walikota Shang Wen.
" Aku hanya mengadopsi seni musik Hua Jing untuk teknikku. Aku ingin berbicara sesuatu penting, "jawab Qin Li.
Walikota Shang Wen membawa Qin Li ke ruangan samping dimana tempat lebih bersih dan terdapat dua kursi serta meja bundar.
" Seseorang menyelematkan lembah hantu ketika kekacauan. Saat ini lembah hantu dipimpin oleh saudara seperguruan kepala kasim. Aku yakin dia tak mengetahuinya. Tapi yang terpenting adalah bahwa seseorang yang menyelamatkan lembah hantu disebut sebagai dewa oleh mereka. Bukan dewa langit tapi dewa manusia. Aku curiga sekte Tianmen adalah pelakunya,"Ucap Qin Li.
" Dewa manusia? Ranah alam dewa terbagi menjadi tiga. Ranah dewa manusia, dewa bumi, dewa langit. Jika apa yang kau bilang orang itu adalah dewa manusia maka yang kuno kembali muncul. Era dimana Kaisar Shang Yuan akan kembali terjadi, "balas walikota Shang Wen.
" Aku dan lainnya mencapai ranah setengah dewa manusia. Tapi tidak ada satupun lawan yang pernah aku temui mencapai ranah dewa manusia. Apakah orang dibalik istana? "tanya Qin Li.
" Aku yakin orang tersebut adalah klan Shi. Merekalah yang mampu menyaingi lima pemimpin klan pada saat itu. Andaikan kau tahu, akulah yang membawa mereka masuk. Dalam pertempuran sekte Tianmen tak pernah menunjukkan diri. Hanya klan Shi yang mampu memporak-porandakan dinasti Tianwu, "jawab walikota Shang Wen.
" Klan Shi memiliki paviliun Tianji dan berada di istana. Tak mungkin bagiku untuk menyelinap ketika mereka mengetahui takdir, "ucap Qin Li.
" Tak perlu terburu-buru. Mereka mengincar gudang beladiri harta lima klan. Mereka akan melakukan aksi di luar tembok istana tanpa Kaisar tahu, "ucap walikota Shang Wen.
" Aku mengerti. Keselamatan Lian Xiang di dalam istana adalah penting, "ucap Qin Li.
" Kau perhatian kepadanya? Aku lihat kau khawatir setelah mendengar klan Shi, "ucap Walikota Shang Wen.
Qin Li mengabaikan perkataan walikota. Ia berjalan meninggalkan penjara bawah tanah. Dia berada dalam ruangan walikota yang terletak di lantai atas. Api tiba-tiba bergoyang tanpa adanya angin. Walikota Shang Wen menghentikan langkahnya.
" Keluar! "ucap Qin Li.
Tak ada balasan yang diterima olehnya. Sesaat kemudian dari atas benda berupa gulungan jatuh tepat di tangan Qin Li. Api kembali tenang. Walikota Shang Wen mendekat.
" Bukalah, "ucap walikota Shang Wen.
Qin Li menganggukkan kepalanya. Dia dengan perlahan membuka gulungan tersebut.
" Langit akan tertutup oleh sesuatu misterius dan kau diundang untuk melihatnya di gunung Taiyang tepat di depan monumen kebangkitan. Datanglah ketika kota Meili tengah menyambut tamu"
Qin Li menutup kembali gulungan tersebut dan segera membuangnya kemudian terbakar oleh api dari pencahayaan.
"Maksud dari aku diundang untuk melihatnya? " tanya Qin Li.
"Monumen kebangkitan dinasti suci berada di puncak gunung Taiyang. Lambang dinasti Tianwu dan awal-mula terucapnya sumpah lima klan melayani Kaisar. Jika orang itu menginginkanmu datang maka datanglah. Aku yakin Tuannya adalah orang hebat entah dari mana, " ucap walikota Shang Wen.
Huang Enlai tiba-tiba muncul. Memberikan gulungan yang dia terima kepada Qin Li.
"Seseorang mengundangku pergi ke gunung Taiyang ketika kota Meili menerima tamu, " ucap Huang Enlai.
Qin Li melihat gulungan yang di dapatkan oleh Huang Enlai membandingkan dengan miliknya yang telah ia buang.
"Seseorang menunggu kita disana, " ucap Qin Li.
"Perjamuan bunga persik akan digelar beberapa hari lagi,"ucap walikota Shang Wen.
"Aku ingin melihat. Siapa dia yang menunggu kedatangan kita, " ucap Qin Li.
Halaman tabib istana.
Lian Xiang bersama dengan Wei Rong tengah menyiapkan beberapa bahan untuk pembuatan pil.
"Apakah kau tahu dimana dua pil surgawi disimpan?"tanya Lian Xiang.
"Pil surgawi di letakkan di istana barat. Jika nona ingin melihatnya aku bisa membantu. Gudang harta obat-obatan adalah wewenang halaman tabib, " jawab Wei Rong.
Lian Xiang menggelengkan kepalanya tidak berniat untuk pergi ke istana barat.
"Aku memiliki firasat sesuatu, " ucap Lian Xiang.
Wei Rong menganggukkan kepalanya. Ia memeriksa beberapa bahan obat yang ada di atas nampan. Lian Xiang tertegun melihat bahan-bahan obat langka di depannya.
"Ingin membuat pil surgawi? " tanya Lian Xiang.
"Benar. Kaisar memerintahkanku membuat pil surgawi ketenangan duniawi. Aku yakin Kaisar tahu siapa nona dan memanfaatkannya untuk membuat pil surgawi ini bersamaku. Kaisar ingin menentang takdir langit menjadi abadi, " jawab Wei Rong.
"Itulah firasat tak enak yang aku maksud. Aku bisa meminimalisir petir surgawi namun untukmu aku tak bisa berbuat apa-apa, " ucap Lian Xiang.
"Tak masalah. Yang terpenting adalah hidup kita karena jika proses ini gagal eksekusi segera dilakukan, " balas Wei Rong.
"Aku mengerti, " balas Lian Xiang.
Wei Rong tersenyum sebelum melakukan persiapan lebih lanjut.
"Aku harus segera memberitahu Qin Li, " batin Lian Xiang.
Beberapa waktu kemudian, mereka berdua duduk di depan tungku naga.
"Aku tak tahu apakah tungku naga kekaisaran ini mampu menahan petir surgawi atau tidak. Tapi aku tak ingin nona menggunakan tungku warisan klan Mu untuk membuat pil surgawi ini, " ucap Wei Rong.
"Aku akan berusaha keras. Tidak peduli bagaimana kedepannya, aku akan membantu, " balas Lian Xiang.
Mereka berdua saling bertatap muka sebelum fokus pada tungku naga. Lian Xiang menyalakan api memanaskan tungku. Tutup tungku terbuka dan Wei Rong memasukkan bahan-bahan obat yang bersifat keras terlebih dahulu. Lian Xiang menambah kekuatan dari api surgawinya. Lian Xiang memejamkan matanya berkonsentrasi.
"Buka! " ucapnya dengan keras.
Diantara kedua alisnya muncul sinar yang kemudian melesat masuk ke dalam tungku. Langit bergemuruh keras. Pusaran awan gelap mulai terbentuk di atas langit istana. Mereka berdua menggabungkan kekuatan memadatkan cairan obat menjadi pil. Petir melesat turun menghantam tungku naga. Ruangan disekitar berguncang. Lian Xiang tak terpengaruh oleh sambaran petir.
"Kita dihukum oleh langit akibat membuat pil abadi untuk Kaisar Feng Yu yang bukan pewaris dinasti asli! " ucap Lian Xiang menahan beberapa sambaran petir.
"Aku akan membuka teknik rahasia dari tungku naga ini dan berharap nona menyelesaikannya, " balas Wei Rong.
Lian Xiang sepakat setuju. Langit gelap dengan percikan petir saling menyambar. Wei Rong membuat beberapa gerakan tangan melepaskan energi spiritualnya ke dalam tungku. Suara raungan terdengar menggema diseluruh ruangan. Dua naga melesat ke langit menghadapi petir terkuat dari hukuman surgawi.
"Blarrrr!!! "
Ledakan besar terjadi di langit. Wei Rong segera memeluk tubuh Lian Xiang menutupinya dari debu yang berterbangan akibat sambaran petir terakhir yang memiliki energi kecil lolos menyambar tungku naga.
Posisi mereka ambigu dengan Wei Rong menindih Lian Xiang. Mata mereka beradu menyelami kedalam lautan masing-masing. Tatapan Wei Rong sangat dalam kepada Lian Xiang. Beberapa waktu mereka dalam posisi yang sama hingga Lian Xiang tersadar mendorong tubuh Wei Rong ke samping.
"Pil berhasil di buat, " ucap Lian Xiang.
Tutup tungku terbuka dan harum semerbak wangi menenuhi ruangan. Satu butir pil melayang mendekati Lian Xiang.
"Pil ketenangan dunia berhasil di buat, " ucap Lian Xiang memberikannya kepada Wei Rong.
Wei Rong melihat dengan seksama ukiran yang ada pada pil ketenangan dunia.
"Aku ingin pergi ke istana barat menyimpan pil surgawi ini. Nona ingin ikut? " tanya Wei Rong.
Lian Xiang beranjak berdiri. Tak ada salahnya ikut dengan Wei Rong.
"Aku bersedia, " jawab Lian Xiang.
Wei Rong memimpin jalan. Lian Xiang berjalan sejajar dengannya keluar dari ruangan pembuatan pil.
"Mengapa tak dari dulu kau membuat pil surgawi?" tanya Lian Xiang.
"Aku tak akan bisa menanggung hukuman langit. Oleh sebab itu Kaisar mengumumkan pencarian bakat alkemis. Alasan dia tak langsung meminta bantuan raja obat adalah karena akan mengungkapkan rahasia Kaisar,"jawab Wei Rong.
"Siapa yang mengetahui pembuatan pil surgawi ini. Jika aku yang membuatnya sendiri maka tak perlu ada hukuman langit. Petir surgawi datang tak mungkin istana tak mengetahuinya, " balas Lian Xiang.
"Hanya tiga orang yang mengatahuinya. Dia adalah Kaisar sendiri, ketua paviliun Tianji dan aku sendiri, " ucap Wei Rong.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments