Membawa Pil Surgawi ke Istana

Kepala kasim menganggukkan kepalanya. Pangeran Feng Yuan memiliki pandangan rumit dan bingung kepada Lian Xiang. Kepala kasim memberi hormat kepada pangeran sebelum pergi kembali ke istana. Pangeran Feng Yuan menoleh ke arah Nai Ye.

"Nona Ye kembali ke kota Obat? " tanya pangeran Feng Yuan.

"Guru sedang tak berada di kota, hamba sebagai murid ketiga dari kota obat harus kembali, " jawab Nai Ye.

Pangeran Feng Yuan menganggukkan kepalanya. Nai Ye memberikan penghormatan sebelum pergi.

"Pangeran, " ucap walikota.

"Ada apa? " tanya pangeran Feng Yuan.

"Lebih baik pangeran kembali lebih awal ke istana, kekacauan akan terjadi. Kepala kasim membawa dua pil obat surgawi ke istana akan menimbulkan gejolak kota Wushuang. Datangnya Jun Ding menandakan orang-orang waspada. Mereka awalnya mengincar pil obat, namun nona Nai Ye menjadi sasaran keduanya, " ucap walikota Shang Wen.

"Terima kasih atas nasehat walikota, aku akan memastikan nona Nai Ye pulang dengan selamat," balas pangeran Feng Yuan pergi menyusul Nai Ye.

Hua Jing turun dari lantai dua mendarat di atas panggung.

"Salam kenal, " ucap Hua Jing tersenyum kepada Lian Xiang.

"Salam kenal." balas Lian Xiang.

"Aku merasakan pembuatan pilmu menggabungkan tiga teknik klan. Mengapa kau bisa mengetahuinya? " tanya Hua Jing.

"Teknik kobaran api kelahiran, ketenangan melupakan dunia dan teknik pembuatan pil klan Mu. Hanya ketika pemilik darah kekaisaran memasuki jiwa dan menghendakinya maka seseorang dari salah satu klan akan menguasai teknik klan lainya. Aku bukan keturunan garis Kaisar dan Permaisuri jadi aku tak bisa melakukannya," jawab walikota Shang Wen.

"Tapi.. " ucap Hua Jing.

"Itu bahas nanti! Pergilah kembali ke istana. Jaga kepala kasim jangan sampai kepalanya terpenggal di jalan, " sela walikota Shang Wen.

"Dia tak akan mati semudah itu. Tubuh baja dengan teknik 1000 tapak kematian bukanlah hal yang mudah ditangani, " balas Qin Li.

"Meskipun aku tak tahu teknik itu selengkap dulu atau tidak tapi teknik yang berbahaya, " ucap walikota Shang Wen.

"Yah!. Meskipun aku hanya pernah mendengar ketika biksu pertama kuil Shengxian Tang Shun melawan Bao Feng yang menggunakan teknik itu ketika Kaisar pertama berkunjung ke kuil hingga memaksa guru besar menggunakan tapak emasnya, aku percaya teknik itu hingga sekarang masih ada, " balas Hua Jing.

"Pergi dan amankan kedua pil itu! Aku ingin melihat reaksi kota Tianqi, " Perintah walikota Shang Wen.

Kedua orang menghilang dengan cepat. Lian Xiang berniat menyusul namun dia dicegah.

"Kau beristirahat dengan nyenyak. Jangan pikirkan mereka. Kau akan menjadi terkenal beberapa hari lagi,"ucap walikota Shang Wen.

"Tapi! " ucap Lian Xiang tak terima.

"Kau tak semahir beladiri seperti mereka. Aku harap kau menyadarinya, " ucap Walikota Shang Wen.

Lian Xiang tertunduk lesu. Dia dengan terpaksa mengikuti walikota kembali ke kediaman.

Kereta kuda menembus jalanan kota Wushuang. Qin Li berdiri di atap paviliun mengenakan capil bambu dan jubah hitamnya. Hua Jing datang duduk dengan menyenderkan tubuhnya santai.

"Kau ingin membunuh mereka di luar kota? " tanya Hua Jing.

"Bunuh mereka ditempat. Buat orang yang duduk di atas sana khawatir. Konferensi kali ini telah direncanakan oleh guru membawa petaka bagi Kaisar, "jawab Qin Li.

Angin berhembus kencang menuju utara melewati mereka berdua.

" Aku duluan, "ucap Qin Li melesat menghilang dari tempatnya.

" Nona! Kau ingin mengetahui seni beladiri musik?"ucap Hua Jing.

Su Na terbang mendarat di atap. Hua Jing menoleh melihat sebentar.

"Ternyata Tuan Hua bekerja untuk walikota Wushuang,"ucap Su Na.

" Aku pernah mendengar suatu suku yang menguasai seni musik indah di barat sungai Qingche. Aku tak menyangka kebatinan spiritual mu mampu menggunakan nada mimpi abadi. Sepertinya, sukumu menguasai melodi air jernih,"balas Hua Jing.

Kejutan seperkian detik melanda Su Na. Dia menenangkan diri sebelum berbicara.

"Apakah Anda dari klan Xie? " tanya Su Na dengan hati-hati.

"Betul. Aku dari klan Xie, " jawab Hua Jing.

"Mengapa Anda dengan mudah memberi tahuku?" tanya Su Na bingung.

"Klan Xie sebelum mengalami kemusnahan memiliki anggota cabang. Sepertinya, kau berasal dari keluarga cabang barat, " jawab Hua Jing.

Su Na memberi hormat kepada Hua Jing melakukan sujud.

"Tuan Muda. Aku akan melayani Anda hingga selamanya. Mohon diterima, " ucap Su Na.

"Kalau begitu ikut aku. Yang lain telah berkumpul," balas Hua Jing pergi terbang berlari di atap-atap rumah. Su Na menyusul Hua Jing dari belakang.

Kepala kasim berada di dalam kereta kuda bermeditasi. Kereta kuda tiba-tiba berhenti.

"Tuan. Seseorang mencegat kita, " ucap kusir.

Kepala kasim membuka matanya. Tatapan tajam menusuk meledakkan energi spiritual menghempaskan orang-orang disekitarnya.

"Lanjutkan perjalanan, " perintah kepala kasim.

"Baik! "

Kereta mulai berjalan kembali. Orang-orang yang berada di atap saling berpandangan sebelum menyerang bersamaan. Angin berhembus hingga selambu yang berada dalam kereta kuda bergerak. Kepala kasim memiliki kerutan pada dahinya. Semua orang tiba-tiba terjatuh sebelum mereka menyentuh kereta kuda.

"Bentuk tak berwujud? " gumam kepala kasim. Wajahnya berubah menjadi waspada.

Kusir kembali menghentikan kereta ketika melihat seseorang berdiri di depan menundukkan kepalanya.

"Tuan. Seseorang menghentikan kita kembali. Dia memiliki plakat menggantung bergambar ular piton hitam, " ucap kusir.

"Pembunuh dari kota Fanzui. Neng Yi, " ucap kepala kasim.

Angin berhembus disertai munculnya sosok pendekar caping di depan kereta kuda. Kepala kasim menyadarinya.

"Kota Wushuang tak menerima siapapun dari kota Fanzui!"

"Siapa? Aku tak mengenali dirimu, " balas Neng Yi.

"Tak perlu tahu siapa aku. Kereta kepala kasim harus pergi ke kota Tianqi dengan selamat! "

"Keras kepala! " balas Neng Yi melesat. Dengan menggunakan dua jari, orang tersebut mampu menahan pedang Neng Yi. Angin berhembus kencang. Tirai terbuka dengan kepala kasim melihat sosok tersebut.

Neng Yi berputar berikut dengan Huang Enlai melakukan hal yang sama. Langkahnya memperpendek gerakan Neng Yi membatalkan serangan vitalnya. Kepala kasim mendengarkan dengan seksama gerakan pertarungan mereka.

"Menapak awan? " gumam kepala kasim.

"Wuuusshhhh"

Huang Enlai mendorong Neng Yi ke atap bertarung dengan menggunakan tangan kosong.

"Aku ingin tahu berapa lama kau menahan seranganku! " ucap Neng Yi.

Bilah pedang melesat dengan kecepatan tinggi. Seberkas cahaya muncul menghancurkannya. Huang Enlai mengeluarkan pedangnya. Gerakannya bak angin tanpa mengeluarkan suara sama sekali.

"Tebas! " ucap Huang Enlai.

"Duarrr!! "

Neng Yi berlari berpindah-pindah menghindari serangan Huang Enlai. Seutas senyuman muncul dibibir Neng Yi. Pedang ia ayunkan seketika roh pedang muncul yakni ular piton hitam. Desis ular menggema.

"Lemah! " ucap Huang Enlai.

Dia berjalan di udara memegang pedangnya dan menebas wujud pedang ular piton. Neng Yi terpental jauh terjatuh ke tanah. Huang Enlai berdiri melayang tanpa jatuh di udara. Sebilah pedang melesat ditangkis oleh kipas kertas milik Hua Jing. Dia berdiri di atap memegang kipasnya dengan santai.

Seseorang datang membantu Neng Yi untuk bangkit. Puluhan orang berpakaian hitam muncul dan berdiri di masing-masing atap.

"Tak kusangka Tuan Hua bahkan repot-repot untuk bertarung"

Mendengar nama Hua, kepala kasim keluar dari kereta kuda. Melihat puluhan orang mengepungnya. Dia tak gentar berdiri dengan tegap.

"Tentu saja aku harus bertarung. Aku datang dengannya, pulang harus bersama. Bukankah begitu, kepala kasim? " ucap Hua Jing.

Episodes
1 Semua Memiliki Cerita
2 Tewasnya generasi ke 39 klan Mu dan Datangnya Bangsawan Ye
3 Keresahan Kaisar dan Berkumpulnya Dua Klan
4 Julukan Lima Klan Kuno dan Bakat Spesialnya
5 Berdirinya Dinasti Tianwu dan Tersebarnya Ajaran Kuno Kunlun
6 Pembukaan Konfrensi Alkemis
7 Gangguan
8 Membawa Pil Surgawi ke Istana
9 Mengawal Kepala Kasim Kembali Ke Istana
10 Hasil
11 Identitas Kepala Kasim dan Gagalnya Transaksi
12 Ramalan dan Kunjungan Raja Obat
13 Pencegatan ditengah Jalan
14 Terkejut
15 Memasuki Istana
16 Halaman Kepala Tabib Istana
17 Mendatangi Kota Fanzui
18 Berubah
19 Rahasia
20 Menerima Undangan
21 Perjamuan dan Bertemunya Keturunan Kaisar Shang
22 Membuka Gudang Harta dan Bertemu Kaisar Shang
23 Terencana
24 Kegagalan Kaisar Menjadi Abadi
25 Menuju Negara Lu
26 Negara Xi dan Proses Penyembuhan Kaisar
27 Jebakan Kaisar
28 Membunuh Dua Pendekar Suci
29 Pemberontakan Raja Ming Xing
30 Mencegah Raja Ming Xing
31 Membantai Lembah Hantu
32 Dewa Pelindung Lembah Hantu
33 Rahasia Lembah Hantu dan Kembalinya Tuan Muda Lembah Obat
34 Bertemu Musuh Takdirku
35 Amarah Kaisar Feng Yu
36 Merencanakan
37 Kedatangan Tamu
38 Mengunjungi
39 Mengejutkan
40 Melihat Wujud Legendaris dan Bertemu Leluhur
41 Menemukan Pedang Kaisar Cai Jin dan Kondisi Kesehatan Kaisar Feng Yu
42 Penolakan Bantuan
43 Kabar
44 Kacaunya Keadaan
45 Pertarungan Bukit Jingling
46 Memperingatkan
47 Munafik
48 Konfrensi Qinglong
49 Menantang Secara Terbuka
50 Pedang dewa Kaisar Cai Jin
51 Kedatangan Orang Lama
52 Kekuatan Besar Dinasti Zhufu
53 Pertarungan Ini Bukanlah Milik Para Senior
54 Menepati Janji
55 Mengakhiri
56 Takdir
57 Mengetahui Apa itu Awal
58 Memupuk Kekuatan
59 Analisis Kekuatan
60 Mendatangi Sekte Tianmen
61 Keluarnya Tetua Agung
62 Kemunculan Ketua Sekte Tianmen
63 Teman Sejati Memiliki Kekuatan
64 Melihat Masa Lalu
65 Luo Lie Dari Kota Suci
66 Pertarungan Poros Tengah
67 Pengorbanan Tulus
68 Xu Zian
69 Manusia Tak Selemah Yang Kau Kira
70 Antisipasi
71 Pergi Mencari Pengalaman
72 Menuju Barat
73 Memaksa Mengatakan Sebenarnya
74 Masa Lalu
75 Cerita
76 Menuju Benua Hanleng
77 Sampai
78 Mengikuti Perekrutan
79 Tes Pertama
80 Tes Kedua
81 Tes Terakhir
82 Aksi
83 Dua vs Satu
84 Nyata
85 Kejelasan
86 Mendaki Langit
87 Menang berturut-turut
88 Menemukan
89 Dibatalkan
90 Memata-Matai
91 Kutukan Cinta?
92 Kisah Kaisar Xue Kai
93 Peringkat Lima Teratas
94 Pelatihan Struktural Dan Sistematis
95 Bergabung
96 Master
97 Nie Yongnian
98 Dunia Yin-Yang
99 Xing Yun
100 Murid Pemimpin Akademi
101 Tes terakhir
102 Beladiri Jiwa
103 Keanehan Tuan Muda Qi
104 Aku Yang Menjaganya!
105 Huo Xiang
106 Alam Kesadaran Huang Enlai
107 Kemarahan Permaisuri Dai Yu
108 Rahasia Kotak Pedang Beladiri
109 Ancaman
110 Dendam Lama Selesai
111 Memasuki Ibukota
112 Perburuan di Ibukota
113 Tanah Leluhur Kekaisaran Daxue
114 Rencana Besar Dinasti Daxue
115 Kematian Kaisar Awa Dari Rencana
116 Kekacuan
117 Menantang
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Semua Memiliki Cerita
2
Tewasnya generasi ke 39 klan Mu dan Datangnya Bangsawan Ye
3
Keresahan Kaisar dan Berkumpulnya Dua Klan
4
Julukan Lima Klan Kuno dan Bakat Spesialnya
5
Berdirinya Dinasti Tianwu dan Tersebarnya Ajaran Kuno Kunlun
6
Pembukaan Konfrensi Alkemis
7
Gangguan
8
Membawa Pil Surgawi ke Istana
9
Mengawal Kepala Kasim Kembali Ke Istana
10
Hasil
11
Identitas Kepala Kasim dan Gagalnya Transaksi
12
Ramalan dan Kunjungan Raja Obat
13
Pencegatan ditengah Jalan
14
Terkejut
15
Memasuki Istana
16
Halaman Kepala Tabib Istana
17
Mendatangi Kota Fanzui
18
Berubah
19
Rahasia
20
Menerima Undangan
21
Perjamuan dan Bertemunya Keturunan Kaisar Shang
22
Membuka Gudang Harta dan Bertemu Kaisar Shang
23
Terencana
24
Kegagalan Kaisar Menjadi Abadi
25
Menuju Negara Lu
26
Negara Xi dan Proses Penyembuhan Kaisar
27
Jebakan Kaisar
28
Membunuh Dua Pendekar Suci
29
Pemberontakan Raja Ming Xing
30
Mencegah Raja Ming Xing
31
Membantai Lembah Hantu
32
Dewa Pelindung Lembah Hantu
33
Rahasia Lembah Hantu dan Kembalinya Tuan Muda Lembah Obat
34
Bertemu Musuh Takdirku
35
Amarah Kaisar Feng Yu
36
Merencanakan
37
Kedatangan Tamu
38
Mengunjungi
39
Mengejutkan
40
Melihat Wujud Legendaris dan Bertemu Leluhur
41
Menemukan Pedang Kaisar Cai Jin dan Kondisi Kesehatan Kaisar Feng Yu
42
Penolakan Bantuan
43
Kabar
44
Kacaunya Keadaan
45
Pertarungan Bukit Jingling
46
Memperingatkan
47
Munafik
48
Konfrensi Qinglong
49
Menantang Secara Terbuka
50
Pedang dewa Kaisar Cai Jin
51
Kedatangan Orang Lama
52
Kekuatan Besar Dinasti Zhufu
53
Pertarungan Ini Bukanlah Milik Para Senior
54
Menepati Janji
55
Mengakhiri
56
Takdir
57
Mengetahui Apa itu Awal
58
Memupuk Kekuatan
59
Analisis Kekuatan
60
Mendatangi Sekte Tianmen
61
Keluarnya Tetua Agung
62
Kemunculan Ketua Sekte Tianmen
63
Teman Sejati Memiliki Kekuatan
64
Melihat Masa Lalu
65
Luo Lie Dari Kota Suci
66
Pertarungan Poros Tengah
67
Pengorbanan Tulus
68
Xu Zian
69
Manusia Tak Selemah Yang Kau Kira
70
Antisipasi
71
Pergi Mencari Pengalaman
72
Menuju Barat
73
Memaksa Mengatakan Sebenarnya
74
Masa Lalu
75
Cerita
76
Menuju Benua Hanleng
77
Sampai
78
Mengikuti Perekrutan
79
Tes Pertama
80
Tes Kedua
81
Tes Terakhir
82
Aksi
83
Dua vs Satu
84
Nyata
85
Kejelasan
86
Mendaki Langit
87
Menang berturut-turut
88
Menemukan
89
Dibatalkan
90
Memata-Matai
91
Kutukan Cinta?
92
Kisah Kaisar Xue Kai
93
Peringkat Lima Teratas
94
Pelatihan Struktural Dan Sistematis
95
Bergabung
96
Master
97
Nie Yongnian
98
Dunia Yin-Yang
99
Xing Yun
100
Murid Pemimpin Akademi
101
Tes terakhir
102
Beladiri Jiwa
103
Keanehan Tuan Muda Qi
104
Aku Yang Menjaganya!
105
Huo Xiang
106
Alam Kesadaran Huang Enlai
107
Kemarahan Permaisuri Dai Yu
108
Rahasia Kotak Pedang Beladiri
109
Ancaman
110
Dendam Lama Selesai
111
Memasuki Ibukota
112
Perburuan di Ibukota
113
Tanah Leluhur Kekaisaran Daxue
114
Rencana Besar Dinasti Daxue
115
Kematian Kaisar Awa Dari Rencana
116
Kekacuan
117
Menantang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!