"Dia bisa? " Gumam Lian Xiang.
Satu petikan senar Qin Li membalikkan nada penghanyut milik Su Na. Kecepatan dan kelincahan Qin Li dalam memainkan musik tak kalah dengan Su Na. Deru melodi saling berlawanan. Qin Li memainkan melodi kesedihan yang mampu membuat hati semua orang teriris membayangkan betapa sedihnya perasaan itu.
"Trangg..... "
Seberkas energi memadat menyelimuti tubuh Qin Li. Energi batin yang kuat meliuk-liuk membentuk naga yang kemudian melesat ke arah Su Na.
"Prangg... "
Tarikan senar Su Na membuat lapisan pelindung bagi tubuhnya mempertahankan alunan melodinya tanpa terputus. Senyum meremehkan terlihat dari sudut bibir Qin Li.
"Terlalu terburu-buru dan tidak memiliki ketenangan batin kuat, " gumam Qin Li menarik senar membuat perlindungan Su Na pecah dan sesat energi batin kuat menghantam tubuhnya memutuskan empat senar guqin miliknya.
"Takk!! "
Walikota Shang Wen meletakkan cangkir teh ke meja dengan cukup keras.
"Melawan takdir menggunakan musik sebagai senjata. Teknik 'Melupakan Dunia dengan Musik' adalah ajaran kuno klan Xie. Melodi empat musim yang dimainkan olehnya benar-benar mampu mewujudkan bentuk spiritual batin, " ucap Walikota Shang Wen.
Paviliun seni hiburan ramai orang ketika melihat Su Na dengan senar guqinnya putus. Su Na menatap ke arah Qin Li yang telah pergi membawa Lian Xiang.
"Kekuatan batin mengerikan. Permainan musik melupakan dunia adalah seni kuno. Bagaimana mungkin bisa muncul? " gumam Su Na.
Pelayan membantu Su Na berdiri. Dia tersenyum membungkukkan badan sebelum pergi. Lian Xiang melepaskan tangannya dari genggaman Qin Li.
"Itu bukan seni guqin biasa. Kekuatan batin setara dengan teknik ribuan jarum akupuntur, " ucap Lian Xiang.
Helaan nafas terdengar dari Qin Li. Dia berjalan terlebih dahulu. Lian Xiang mengejarnya dari belakang.
"Kau menyadarinya? Itu adalah teknik musik melupakan dunia klan Xie. Sekarang hanya dia, orang yang ada di istana itu yang dengan sempurna memainkannya. Aku hanya meniru beberapa bagian saja, " ucap Qin Li.
Lian Xiang termenung tanpa ia sadari Qin Li telah pergi dahulu dan duduk di warung pinggir jalan. Lian Xiang menghampirinya.
"Tak penting apakah aku bisa atau tidak. Yang terpenting adalah kau harus menang dalam konferensi alkemis kali ini. Musuhmu adalah kota Yiyao. Kota obat dan medis yang terkenal, " ucap Qin Li.
"Mengapa repot-repot mencari alkemis terbaik jika ada kota Yiyao? Apakah Kaisar benar-benar bosan? " balas Lian Xiang.
"Dia mencari ketrampilan medis terbaik. Kota Yiyao memiliki raja obat Yao Chen sebagai pemimpinnya. Kota istimewa dengan ketrampilan medis yang dipuja-puja bahkan oleh Kaisar. Karena kota Wushuang membuat pertandingan atas perintah Kaisar, tentu saja kota Yiyao mengirimkan orang. Dia adalah Nai Ye murid ketiga raja obat, "ucap Qin Li.
" Seberapa hebatnya dia sekarang? Apakah aku bisa mengalahkannya? "tanya Lian Xiang.
" Tentu saja hebat. Menjadi murid raja obat adalah suatu berkah. Tapi dia akan tetap kalah denganmu dan kau harus mengalahkannya. Karena... "ucap Qin Li menggantung.
Lian Xiang memajukan kepalanya begitupun dengan Qin Li.
" Bukankah akan seru jika kota obat kehilangan muka? Itu sama saja menampar wajah raja obat. Kaisar akan pusing, "ucap Qin Li. Desiran angin lembut menggelitik telinga Lian Xiang hingga membuatnya menjadi merah.
" Kau! "ucap Lian Xiang malu.
Pelayan datang membawa makanan yang disajikan dimeja. Lian Xiang mendongak karena hanya ada satu porsi.
" Makan saja, aku tak makan, "ucap Qin Li.
Lian Xiang makan tanpa ragu. Qin Li memandangnya dengan seksama. Sejenak pikirannya kosong.
" Kau tahu, apa yang dimaksud dengan lima ajaran kuno?"ucap Qin Li.
Lian Xiang menggelengkan kepala karena dia benar-benar tak tahu.
" Pernah mendengar sekte Xuanmen? "ucap Qin Li.
Lian Xiang terdiam ketika mendengar sekte Xuanmen. Dia teringat akan ibunya pernah berbica mengenai sekte Xuanmen.
" Sekte immortal dimana mereka hidup di gunung suci mengajarkan kabajikan kepada murid-muridnya dan memiliki kekuatan layaknya dewa. Keberadaannya bahkan lebih tinggi dibandingkan sekte Tianmen yang berada jauh di sana"
Qin Li melambaikan tangannya di depan wajah Lian Xiang hingga sang empu terkejut.
"Mengapa? " tanya Qin Li.
"Bukankah itu sekte immortal yang keberadaanya bahkan lebih tinggi dibandingkan sekte Tianmen. Legenda menyebutkan letak sekte Xuanmen berada di gunung Kunlun, " jawab Lian Xiang.
"Wawasanmu cukup baik. Layak menjadi penerus klan Mu. Sepertinya, ibumu benar-benar menyiapkan segala kemungkinannya, " balas Qin Li.
"Maksudmu aku bodoh?" ucap Lian Xiang tak terima.
"Terserah. Mungkin kau akan tertarik dengan cerita dimana lahirnya lima klan terkuat dinasti Tianwu, " ucap Qin Li.
Lian Xiang mendekat mempersiapkan telinga dan pikirannya.
"Dahulu kala, enam orang mendaki gunung karena putus asa berharap mati dalam perjalanan mendaki gunung. Takdir begitu adil karena mereka tak sengaja menemukan gunung Kunlun yang legendaris. Bertemu seorang abadi ketika diambang kematian. Membawa mereka naik ke puncak dan bertemu pemimpinnya. Aura kemuliaan dan menenangkan menyadarkan mereka. Sang abadi terkuat mengangkat mereka sebagai murid hingga mereka semuanya menjadi kuat. Hanya ada satu orang diantara mereka yang tak tertarik akan kekuatan. Sang abadi menanyainya. 'Mengapa engkau tak tertarik dengan kekuatan? Semua orang di dunia mendambakan kekuatan hebat' ucap sang abadi kepada muridnya. Sang murid menjawab dengan tegas dan tenang. 'Murid ingin menghilangkan penderitaan di dunia ini dengan kasih sayang, bukan kekerasan' jawab sang murid. Mendengar hal itu, sang abadi tersenyum. 'Kekuatan akan tetap berguna meskipun engkau tak menginginkannya. Karena dengan kekuatan, engkau dapat memerintah dengan bijaksana tak hanya mengandalkan pikiran, 'ucap sang abadi. Rekannya mendekat berucap padanya akan selalu membantu dan setia kepadanya menyelamatkan sesama. Pada saat itu sang abadi memberikan lima buah buku kepada mereka kecuali satu orang, "ucap Qin Li.
" Orang itu adalah Kaisar pertama dinasti Tianwu?"tanya Lian Xiang.
Qin Li menganggukkan kepalanya. "Buku 'Bayangan Pedang Malam' diberikan kepada Ye Chang. Dia adalah pendiri klan Ye. Buku 'Menyatu Dengan Alam' diberikan kepada Huang Shilin sebagai pendiri klan Huang. Buku 'Membakar Langit dan Bumi dengan Api' diberikan kepada Huo Jinhai. Buku 'Melupakan Dunia dengan Musik' diberikan kepada Xie Kangjian dan yang terakhir adalah buku 'Ketrampilan Ilahi Yin-Yang' diberikan kepada Mu Lan leluhurmu sendiri. Lima ajaran kuno dari sekte Xuanmen yang tersebar di dunia manusia, "jawab Qin Li.
" Jadi begitu, asal-usul lima klan dinasti Tianwu. Aku penasaran dengan nasib Kaisar, "ucap Lian Xiang.
" Kaisar Shang Yuan menerima berkat pencerahan langit dari sang abadi. Darahnya memiliki keistimewaan karena ketika tewas, dia maupun keturunannya tak akan mengeluarkan darah sedikitpun meskipun tertusuk ribuan senjata dan Yang Mulia Kaisar memiliki kemampuan istimewa disebut sebagai 'Pencerahan dari Surga' konon pada saat itu guru besar kuil Shengxin mengakui kemampuannya, "balas Qin Li.
"Aku tahu mengapa Kaisar Feng Yu bersikeras memburu keturunan dari lima klan mendapatkan plakat klan masing-masing. Aku tebak karena lima buku disimpan di gudang harta kekaisaran terdahulu yang entah dimana dan kekaisaran Zhufu berusaha mendapatkannya, " ucap Lian Xiang diangguki oleh Qin Li. Dia sangat puas akan ucapannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Reyshia Ratu
ok makasih thoor
2023-05-13
0