Lian Xiang tersentak ketika ibunya mengucapkan kalimat layaknya sumpah.
Guncangan tiba-tiba terjadi. Na Ying menyadari sesuatu. Ia bergegas keluar. Sekelompok orang menyerang sekitar area kompleks pemakaman. Berdiri dengan jubah biru gelap dengan mata tajam menatap ke bawah menonjol dibandingkan lainnya. Na Ying terhenyak ketika melihat orang tersebut.
"Bertahun-tahun akhirnya aku bertemu anggota Klan Mu yang legendaris, " ucapnya dengan angkuh.
Na Ying menyipit menatap tajam orang tersebut. Lambang burung hantu pada jubahnya menandakan identitas sesuatu.
"Fu Kang dari paviliun kebebasan Ziyou berkunjung ke makam suci meminta berkat leluhur," ucapnya dengan senyuman merekah sempurna.
"Pergi! Aku tidak menerima kehadiranmu! " balas Na Ying.
"Karena begitu, aku tidak akan segan-segan, " ucap Fu Kang memerintahkan bawahannya bertarung.
Sekelompok orang bertarung dengan sengit melawan Na Ying sendirian. Pedang melesat mendarat dalam genggaman Na Ying menyambut lawannya. Pertarungan berlangsung dengan seimbang. Lian Xiang bersembunyi di dalam goa melihat ibundanya dikeroyok orang asing. Dia memegang erat plakat dalam pelukannya.
Senyuman terlukis indah dari Fu Kang sesaat sebelum ia melesat turun menyerang Na Ying hingga terpaksa untuk mundur. Na Ying terpojok kalah dalam hal kecepatan Fu Kang yang luar biasa.
"Aku terkenal sebagai pembunuh senyap. Asalkan kau bersedia tunduk maka aku akan mengampuni nyawamu,"ucap Fu Kang.
"Pihh!! "
"Paviliun kebebasan? Klan Mu akan setia kepada dinasti Tianwu! " Ucap Na Ying.
"Keras kepala! " balas Fu Kang.
Pedang diayunkan ke langit dengan sekali langkah berkecepatan tinggi, Fu Kang berhasil mematahkan pedang Na Ying dan menusuk perutnya. Kejadian tersebut terlihat jelas di depan mata Lian Xiang.
"Klan Mu selamanya akan musnah! " ucap Fu Kang menarik pedangnya disertai tubuh Na Ying tersungkur ke tanah.
Ujung pedang berada di depan mata Na Ying. Todongan yang dilakukan Fu Kang sebelum ia tewas.
"Dimana plakatnya! " ucap Fu Kang.
Na Ying memegang pedang dan menusukkannya langsung ke kepala membuatnya langsung tewas. Suara angin berhembus disertai dengan kedatangan sosok pria membuat Lian Xiang mengurungkan niatnya untuk pergi ke luar.
Bilah energi pedang menghantam Fu Kang membuatnya mundur ketika niatannya menggledah tubuh Na Ying.
"Berani satu langkah?" ucapnya mengancam.
Fu Kang mendongak ke atas melihat pria bertopeng memegang pedang dengan jubah ungu gelap menatap tajam ke arahnya.
"Siapa! " ucap Fu Kang.
Tanpa basa-basi, kilatan pedang melesat ke arahnya menusuk perutnya tanpa ia sadari.
"Kau!"ucap Fu Kang.
Darah menetes di tanah dari ujung pedang yang bersih. Fu Kang melotot karena terkejut.
" Klan Ye, "ucap Fu Kang lemah sebelum tubuhnya ambruk ke tanah dan tewas.
Dia berbalik kemudian menatap ke dalam goa. Lian Xiang terkejut hingga tubuhnya bergetar. Orang tersebut menyarungkan kembali pedangnya.
" Keluarlah, aku tahu kau disana, "ucapnya dengan nada yang tenang.
Lian Xiang melangkah keluar ketika yakin akan dirinya sendiri. Pria tersebut melepaskan topengnya dan wajah rupawan seputih susu dengan bibir menawan membuat Lian Xiang tiba-tiba terhenti langkahnya.
" Dimana plakatmu? "tanya pria tersebut.
Lian Xiang tersadar kemudian memegang erat plakat di tangannya. Pria tersebut merogoh saku kemudian menunjukkan plakat yang sama hanya berbeda tulisan.
" Ye? "ucap Lian Xiang.
" Aku Qin Li dari klan Ye. Salah satu lima bangsawan dinasti Tianwu, "ucapnya membuat Lian Xiang terkejut.
" Kau! "ucap Lian Xiang.
" Mereka akan tiba, lebih baik masuk ke dalam terlebih dahulu, "ucap Qin Li.
Mereka berdua masuk ke dalam kompleks makam. Qin Li mengeluarkan kembali plakat klannya begitupun dengan Lian Xiang.
" Klan Mu. Anda adalah penerus ke 40 generasi klan Mu saat ini. Anda mewarisi tungku ilahi Zhiyu. Klan Mu memiliki satu teknik warisan beladiri dalam seni medis. 'Teknik ribuan jarum akupuntur'. Apakah anda sudah mempelajarinya? "tanya Qin Li.
Lian Xiang tentu saja bingung. Mendengar pertanyaan Qin Li membuatnya mengatakan yang sebenarnya.
" Aku baru saja mengetahuinya sesaat sebelum ibuku tiada. Aku tak memiliki kemampuan bertarung. Hanya penyembuhan yang bisa aku lakukan, "ucap Lian Xiang.
Qin Li menganggukkan kepalanya. " Barang berharga peninggalan ibumu? "tanya Qin Li.
Lian Xiang membawa Qin Li ke ruangan sudut dan menyerahkan kotak dengan ukiran bunga pir yang merupakan kotak jarum akupuntur.
" Bisa jelaskan kepadaku. Apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Lian Xiang.
" Klan Ye adalah klan bayangan melayani Kaisar dinasti Tianwu. Menyerang pada saat malam hari membantu mengalahkan musuh-musuh sang Kaisar, "jawab Qin Li.
Lian Xiang menganggukkan kepalanya dia menatap kotak kayu ditangan Qin Li.
" Hei! "ucap Qin Li menyadarkan Lian Xiang.
" Maaf! Aku teringat sesuatu, "balas Lian Xiang dengan mata cerahnya seakan antusias.
Kerutan muncul pada dahi Qin Li. Dua jari Lian Xiang terangkat ke udara membuka kotak kayu dan puluhan jarum akupuntur terangkat berputar mengelilinginya. Setiap gerakan jari Lian Xiang membuat jarum akupuntur mengikuti perintahnya. Gerakan Lian Xiang layaknya pendekar pedang.
" Guguran bunga persik. Teknik pembunuh tersembunyi klan Mu, "gumam Qin Li.
Jarum akupuntur kembali ke dalam kotak. Lian Xiang sedikit terhuyung setelah menggunakan teknik tersebut.
" Pengendalian jarum akupunturku tak sebaik milik ibu. Teknik tertinggi yang bisa aku lakukan adalah guguran bunga persik. Aku baru saja paham maksud teknik sebelumnya, "ucap Lian Xiang.
Qin Li menganggukkan kepalanya. Mereka sekarang berada di depan meja cendana dimana papan nisan para Kaisar dan anggota keluarga kekaisaran berada. Qin Li mengeluarkan plakat klan Ye miliknya.
" Qin Li generasi ke 43 dari klan Ye memberi hormat kepada Yang Mulia"
Lian Xiang mengeluarkan plakat klan Mu miliknya dan melakukan hal yang sama dengan Qin Li.
"Lian Xiang generasi ke 40 klan Mu memberi hormat kepada Yang Mulia"
"Kami bersumpah atas nama klan untuk membantu pewaris sah dinasti Tianwu naik kembali ke takhta Kaisar," ucap mereka bersamaan.
Qin Li menoleh melihat ke arah Lian Xiang sesaat sebelum pandangannya teralihkan.
"Lima keluarga memegang plakat mulia dari Kaisar memegang masing-masing bagian dari kunci harta negara. Lima bangsawan setia hingga akhir! " ucap Qin Li.
"Kita harus menemukan pangeran terlebih dahulu, " ucap Lian Xiang.
"Informasi pangeran di kota Wushuang adalah salah. Kota Wushuang menandingi kota Tianqi sebagai kota beladiri. Pusat dari segala kekuatan beladiri. Penguasa kota Wushuang adalah saudara dari Kaisar terakhir Sheng Jing. Walikota Shang Wen. Itu adalah rahasia yang bahkan Kaisar Feng Yu tak tahu. Pada saat itu walikota Shang Wen berada dalam pengasingan dan ketika mendengar dinasti runtuh, dia segera menuju kota Wushuang melihat kabar dan pada saat itu ayahku melihat walikota dan mengamankannya hingga menjadi penguasa kota sebelum ayahku dieksekusi, "balas Qin Li.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Reyshia Ratu
semoga ceritanya bagus
2023-05-13
0