Seketika dari kejauhan muncul puluhan pasukan membawa tombak. Melodi melengking terdengar hingga memekakkan telinga. Hua Jing mencoba melawannya.
"Kau akan kalah! " ucap Jin Feiyu.
Qin Li berhasil mengalahkan anak buah keluarga Jin dan hanya menyisakan dirinya saja.
"Enlai! " teriak Hua Jing.
Huang Enlai mengerti maksudnya. Gemuruh suara angin terdengar dimana-mana. Angin topan menerbangkan seluruh pepohonan hingga mengubah beberapa bagian menjadi lahan kosong. Orang-orang paviliun kebebasan mundur ketika melihat pasukan misterius tersebut.
Hal yang sama dilakukan oleh orang-orang kota Fanzui. Huang Enlai membunuh beberapa dari mereka.
Huang Enlai maupun Qin Li mendekati kereta. Mereka saling berjaga satu sama lain. Hua Jing segera memasuki mode melupakan dunia. Dia memainkan guqin berkecepatan sedang hingga alunan indah terdengar disetiap petikannya. Aura spiritual Hua Jing mengalir melihat kondisi pasukan misterius yang datang.
"Tiga orang kuat berada diantara mereka. Tubuh baja, pendekar seruling kematian dan pedang hantu, " ucap Hua Jing.
Mereka berdua menganggukkan kepalanya. Terbang di udara melesat ke arah pasukan. Jin Feiyu melihatnya segera tersenyum penuh kemenangan. Dia pergi menyerang kereta kuda disusul dengan kemunculan orang kota Fanzui maupun paviliun kebebasan.
Huang Enlai melihat sekilas Qin Li yang teguh dalam pendiriannya untuk tak kembali. Hua Jing dalam konsentrasi penuh melupakan segala hal disekitarnya.
"Mati! " ucap Jin Feiyu mengulurkan pedangnya.
Selambu terbuka menampilkan Lian Xiang mengenakan penutup wajah. Tangannya menggebrak meja dengan lembut menghempaskan semuanya. Jin Feiyu dipaksa mundur. Selambu kembali tertutup dengan tangan Lian Xiang terulur keluar.
"Tuan Hua, apakah jika aku membunuh salah satu anggota keluarga Jin maka aku akan mendapatkan masalah disana? " tanya Lian Xiang.
Senyuman manis muncul dibibir Hua Jing ketika mendengar pertanyaan Lian Xiang.
"Tidak akan ada yang berani mempersulitmu, jika ada maka dia menentang Kaisar, " ucap Hua Jing.
Mendengar balasan tersebut, Jemari Lian Xiang menari sedangkan Jin Feiyu kebingungan. Dia tahu informasi mengenai Hua Jing yang akan melupakan segala hal disekitarnya jika dalam mode serius.
Puluhan jarum akupuntur keluar dari sela-sela lengan baju Lian Xiang menyebar dengan cepat. Jin Feiyu terkejut dan menangkis puluhan jarum akupuntur yang mengarah kepada dirinya.
"Bagaimana mungkin! Informasinya salah! " ucap salah satu orang kota Fanzui.
Jin Feiyu hanya diam sembari menghindar ketika jarum akupuntur mengarah kepadanya.
"Tidak mungkin kota Wushuang memiliki alkemis yang mampu menggunakan seni beladiri medis jarum akupuntur. Aku tak akan begitu terkejut jika raja obat ataupun kepala tabib istana bisa melakukannya. Namun siapa dia dan darimana dia berasal? " gumam Jin Feiyu.
Lian Xiang membuka telapak tangannya dan luncuran jarum akupuntur keluar dari celah lengannya menembakkan puluhan jarum akupuntur dengan kecepatan tinggi. Lian Xiang menutup telapak tangannya seketika jarum yang terjatuh terangkat melayang di udara berkumpul meliuk-liuk di udara mengepung mereka semua menusuk setiap bagian vital kultivasi mereka. Jin Feiyu merasakan sakit diseluruh tubuhnya hingga terduduk di tanah. Seteguk darah keluar dari mulutnya.
"Kultivasiku! " ucap Jin Feiyu ketika merasakan energi spiritual mulai menguap dari dalam tubuhnya.
Seluruh jarum akupuntur kembali ke dalam celah lengan baju Lian Xiang dalam sekejap. Jin Feiyu hanya terduduk dengan wajah pucatnya.
"Kau! " ucap Jin Feiyu marah menunjuk Lian Xiang.
"Trangg... "
Petikan senar guqin Hua Jing mementalkan Jin Feiyu.
"Jangan kira aku diam namun tak bisa menanganimu, " ucap Hua Jing.
Huang Enlai bertarung bersama dengan Qin Li dipandu alunan melodi spiritual Hua Jing mencari dalang ditengah kerumunan pasukan hantu. Mereka membunuh para pasukan namun lawannya bahkan tak kenal kata lelah.
Qin Li menyipitkan matanya ketika pandangannya melihat orang memainkan seruling dengan dua orang disampingnya bertugas sebagai penjaga. Mereka berdua bertatapan saling memberikan kode.
Energi spiritual memadat di tangan Huang Enlai melesat menghilang dan muncul sesaat meninju musuhnya. Pendekar pedang hantu berniat menebas kepala Huang Enlai sesaat sebelum Qin Lin muncul menangkisnya.
Musuh yang dihadapi Huang Enlai berperawakan gagah besar. Tubuhnya sekeras baja hingga tampang seramnya. Mereka berpencar membawa musuh menjauh. Qin Li bertarung melawan pendekar pedang hantu. Sama-sama menggunakan teknik Yin, mereka seimbang.
"Energi kematian dan kemarahan yang sempurna," batin Qin Li
Merak sama-sama mundur menjeda adegan pertarungan.
"Aku ingin melihat bagaimana pendekar hantu kota Wushuang menghadapi pedang hantu milikku, " ucap Mo Xinyu.
"Menantangku? Kau salah orang. Bahkan jika lembah hantu mengirimkan semua pasukannya aku akan membunuh tanpa ampun! " balas Qin Li.
Pedang diayunkan membuat seluruh tanah bergetar. Qin Li melompat ke udara dan menyerang Mo Xinyu. Kedua pedang bertabrakan. Qin Li menekan pedangnya hingga asap hitam mulai menguar dari pedangnya.
"Teknik tebasan Yin! " ucap Qin Li.
"Duarrr!! "
Mo Xinyu terpental mundur. Qin Li memenjarakan Mo Xinyu secara ilusi. Ketika ia berjalan mendekatinya, maka jeratan pengekangan akan semakin kuat.
"Ilusi Yin-Yang! " ucap Qin Li.
Pedang hantu teetancap di tanah. Mo Xinyu seakan tak berdaya.
"Kau! Bagaimana mungkin menguasai ilusi Yin-Yang! Sedangkan teknik pedangmu beraliran Yin! " ucap Mo Xinyu tak terima.
Qin Li hanya tersenyum menanggapinya. Ia berada tepat di depan Mo Xinyu.
"Karena aku memiliki sejarah panjang dengannya," ucap Qin Li menebas kepala Mo Xinyu.
Darah menetes diujung pedang. Bayangan jasad Mo Xinyu terlihat jelas pada lapisan pedang. Qin Li mengambil pedang hantu dan menyimpannya. Getaran dahsyat tiba-tiba terjadi. Qin Li hampir saja kehilangan keseimbangannya. Ledakan dahsyat terjadi membuatnya buru-buru berlari ke sumber suara.
Huang Enlai tengah dikeroyok oleh pasukan hantu. Sembari melawan tubuh baja, Huang Enlai menggunakan sapuan angin hingga tinju tanah getar miliknya.
"Kau tak akan pernah bisa mengalahkanku! " ucap Gong Fai.
"Boommm!! "
Ledakan terjadi dengan asap mengepul. An Ning seketika menjauh menghindari dampak ledakan yang terjadi. Seseorang berdiri di depan Huang Enlai. Tak lama kemudian Qin Li datang.
"Siapa dia? " ucap Qin Li lirih melihat perawakannya samar dalam debu.
Gong Fai seketika terjatuh ke tanah. Tubuhnya layaknya benteng seketika roboh.
"Kepala kasim Kun Jiazhen? "ucap Huang Enlai
Kepala kasim berdiri menatap Gong Fai yang terduduk di tanah. Seruling kematian kembali terdengar memanggil pasukan hantu mendekat. Kepala kasim menghentakkan kakinya seketika tanah retak hingga pasukan hantu terjatuh. Hua Jing berhasil memanfaatkan situasinya mematahkan melodi kematian disusul dengan raungan seekor naga melesat menghantam An Ning. Gong Fu segera beranjak berdiri namun kepala kasim segera mencekik dan membuang tubuhnya.
Di dalam wujud spirutual Hua Jing terdapat beberapa jarum akupuntur yang menusuk setiap bagian vital An Ning hingga menbuatnya jatuh tak lagi bisa mengeluarkan energi spiritual.
" Kau! "ucap Gong Fu menunjuk kepala kasim dengan marah.
" Teknik tubuh baja hanya ada satu di dunia ini yang tersisa. Bagaimana kau bisa mempelajarinya! "ucap kepela kasim.
" Hahaha ternyata kau mengetahui teknik khusus ini, "balas Gong Fu.
Ledakan energi spiritual terjadi diseluruh tubuh kepala kasim. Tubuhnya terbungkus layaknya sedang mengenakam zirah. Bobot tubuhnya bertambah hingga menyebabkan tanah retak dibawahnya.
" Katakan atau aku bunuh! "ucap kepala kasim.
Gong Fu menantang kepala kasim dengan mengeluarkan teknik yang sama.
" Kau ternyata mengusai teknik yang sama, aku salut dan terkejut, "ucap Gong Fu.
" Sama denganmu? Aku tak sudi! "balas kepala kasim mengepalkan tangannya melesat maju meninju Gong Fu. Hembusan angin kuat menyebar. Keduanya saling beradu tubuh siapa yang paling kuat.
Kepal kasim mengangkat tangannya dan seketika menampar Gong Fu hingga terpental jauh. Tak sampai disitu, kepala kasim menggunakan tapak kematian membunuh Gong Fu hingga bekas tanah dimana jasad Gong Fu berada tercetak jelas bekas telapak tangannya.
Kepala kasim memiliki wajah dingin kemudian ia berbalik.
" Sesuatu terjadi diluar kehendak Yang Mulia Kaisar. Aku harap kalian mampu menanganinya,"ucap kepala kasim pergi meninggalkan mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Reyshia Ratu
cerita ny bagus , tapi sangat sulit untuk di fahami, tapi yg pasti q suka
2023-05-13
0