Liani memasuki gedung perpustakaan umum yang ada di lingkungan yayasan. Tidak hanya siswa atau karyawan yang berada di lingkungan yayasan yang menjadi pengunjung perpustakaan itu, orang-orang di luar yayasan pun boleh mengunjunginya. Sesuai namanya perpustakaan umum Baitur Rahmah, perpustakaan itu menjadi salah satu destinasi wisata edukasi beberapa sekolah karena betapa lengkapnya buku dan fasilitas di sana.
Luas perpustakaan yang hampir menyamai masjid agung Baitur Rahmah membuat gedung perpustakaan sangatlah nyaman. Desain interior yang sengaja dibuat menarik dengan nuansa alam, membuat para penikmat buku merasakan kenyamanan saat membaca seperti di alam terbuka.
Beberapa spot bahkan dibuat seinstagramable mungkin, tidak hanya nyaman untuk membaca tapi sangat indah untuk diabadikan dalam bidikan kamera. Tidak salah jika banyak pengunjung yang betah dan sangat menikmati suasana di sana. Tidak hanya perpustakaan buku biasa yang tersedia, di lantai dua gedung itu pun tersedia perpustakaan digital.
Setiap waktu senggang yang Liani miliki di jam kerja maupun jam libut selalu dia gunakan untuk berada di tempat favoritnya ini. Saat ini Liani memiliki waktu yang lapang hingga dia berada di sini. Semua pekerjaannya hari ini sudah dia selesaikan jauh sebelum jam kerja selesai.
Liani berjalan di antara deretan rak buku yang akan dicarinya, buku-buku sudah disusun berdasarkan tema sehingga memudahkan para pengunjung untuk mendapatkan apa yang dicarinya. Kali ini Liani berada di antara rak-rak buku dengan tema sejarah.
Liani pun duduk di salah satu kursi kosong yang sedikit mojok, menghadap taman belakang gedung perpustakaan yang tampak asri dan rindang.
Iringan musik menemani para pembaca agar suasana santai lebih membuat pembaca nyaman dengan aktivitasnya. Hingga lirik sebuah lagu membuat Liani menghentikan aktivitas membacanya dan tertarik untuk mendengarkannya di putaran kedua dan meresapi setiap lirik lagunya.
Sampai saat ini tak terpikir olehku
Aku pernah beri rasa pada orang sepertimu
Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira.
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Seandainya sejak awal tak kuyakinkan diriku
Tutur kata yang sempurna, tak sebaik yang kukira
Andai ku tahu semua akan sia-sia
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu?
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Tak akan kut'rima cinta sesaatmu
Sial-sialnya ku bertemu dengan cinta semu
Tertipu tutur dan caramu
Seolah cintaiku (cintaiku)
Puas kaucurangi aku?
Bagaimana dengan aku terlanjur mencintaimu? (Cintaimu)
Yang datang beri harapan, lalu pergi dan menghilang
Tak terpikirkan olehmu, hatiku hancur kar'namu
Tanpa sedikit alasan, pergi tanpa berpamitan
Takkan kut'rima cinta sesaatmu
Sumber: Musixmatch
Liani seketika menghentikan aktivitas membacanya, buku yang ditangannya pun kini sudah berada di atas pangkuannya. Lirik lagu yang berjudul sial sudah berhasil membuat dirinya teringat akan kisah cintanya.
"Benarkah cinta yang kurasakan untukmu adalah sebuah kesialan?"
"Memangnya apa yang pernah kumiliki tentangmu, hingga aku begitu merasa ditinggalkan?"
"Memangnya apa yang pernah aku genggam dari dirimu, hingga aku begitu merasa kehilangan?"
"Tentang kita bahkan sudah berakhir sebelum semuanya dimulai"
"Saat ini yang harus aku lakukan adalah kembali membuka hati untuk orang yang hadir sebagai pelipur lara karenamu, aku berharap dia menjadi pelabuhan cintaku. Dan semua tentangmu hanya akan menjadi masa lalu yang akan aku kubur di relung hati yang paling dalam"
"Jika nanti kita bertemu lagi, aku harap kamu melihatku sudah bahagia, bahkan aku berharap kita kembali menjadi orang asing"
Liani terus bermonolog dalam hatinya, hingga tanpa terasa buliran air mata lolos begitu saja terjun bebas hingga membasahi buku yang ada di pangkuannya.
"Kak Ahsan..." akhirnya nama itu terucap begitu saja dari lisannya, dia menundukkan kepala tak kuasa menahan rasa yang selalu membuncah ketika bayangan laki-laki yang sudah membuatnya jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama itu kembali terlintas.
"Aku pasti bisa, aku pasti bisa" dalam hati Liani terus menyugesti dirinya agar bisa melupakan semua tentang seorang Ahsan, pertemuannya beberapa waktu lalu walau hanya dirinya yang melihat, sudah membuat perasaan yang dengan susah payah Liani hindari selama ini kembali mencuat ke permukaan, rindu.
"Jika nanti kita bertemu dan di saat itu kamu melihatku sudah dibahagiakan oleh orang lain, percayalah sejak dulu aku sudah memberimu kesempatan untuk berada di posisi orang itu, tapi kamu sudah menyia-nyiakannya."
Sementara di sudut lain, sepasang mata tengah memperhatikan apa yang dilakukan Liani sejak awal kedatangannya ke tempat itu.
Tekad yang kuat dan dorongan orang-orang di sekitarnya sudah mengantarkan dia berada di tempat itu saat ini.
Seminggu setelah hari dimana dirinya mendapati fakta yang mengejutkan tentang wanita yang diam-diam sudah menghuni hatinya itu, dia semakin tak terarah. Ingatannya terus tertuju padanya, hingga seorang teman pernah berkata padanya,
"Yang tulus memang tidak datang dua kali, tapi yang tulus akan datang berkali-kali. Tapi, jika yang yang tulus gagal berkali-kali, maka iya akan pergi tanpa basa-basi. Di saat itulah kamu sadar ternyata dia begitu berarti."
"Assalamu'alaikum" dengan bermodal nekad Ahsan akhirnya memberanikan diri untuk menemui Liani.
"Wa'alaikumsalam" Liani mendongak saat mendengar seseorang mengucapkan salam di dekatnya, dia buru-buru menghapus air mata yang membasahi pipinya.
Deg ... Deg ... Deg ...
Tatapan matanya langsung terkunci, pada sosok yang berdiri di hadapannya. Tersenyum manis ke arahnya, dengan senyuman yang masih sama dan masih menggetarkan jiwanya.
"Kak...Kak..." ucap Liani terbata, lidahnya seakan kelu tak mampu mengucapkan nama yang sejak tadi disapa dalam monolog hatinya.
"Apa kabar?" tanpa diminta Ahsan menarik kursi kosong yang ada di sana, dia duduk tepat di hadapan Liani dan saat ini mereka duduk saling berhadapan dengan tatapan yang masih saling beradu.
"Sudah lama ya kita tidak bertemu" suara Ahsan akhirnya mengembalikan fokus Liani, dia seketika mengalihkan pandangannya yang tanpa sadar sejak tadi hanya menatap laki-laki di hadapannya, masih tidak percaya jika dia kini ada berada tepat di depan matanya"
"Sudah hampir tiga tahun, sepertinya sudah cukup untuk kita tidak saling bertemu. Bagaimana, apa kamu sudah menemukan apa yang kamu cari?" Ahsan terus bertanya walaupun dia sadar pertanyaan pertamanya saja belum mendapat jawaban. Dia terus bicara tanpa memedulikan apa yang Liani rasakan saat ini. Ahsan tahu, gadis di hadapannya ini masih syok dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
Berbekal fakta jika Liani masih dalam tahap ta'aruf, akhirnya Ahsan memberanikan diri dan memutuskan untuk menemuinya.
"Ya Allah apa ini? kenapa Kak Ahsan ada di sini? bagaimana jika istrinya tahu? bagaimana jika Kang Fajar juga tahu?"
"Ya Allah, tolong yakinkan aku bahwa semuanya akan baik-baik saja, genggam tanganku untuk melewati semuanya, termasuk menerima sesuatu yang tidak aku inginkan."
"Yang Maha membolak balikan hati, mungkin air mataku sering menetes, tapi sungguh aku tidak pernah menyesali takdir, mungkin keluhku sering kali terdengar tapi sungguh aku tidak pernah mengutuk apa yang ada. Aku tahu semua yang terjadi atas kendali-Mu, maka tolong peluk aku jika sesuatu terjadi tidak seperti yang aku inginkan."
Liani bermunajat dalam hatinya, belum ada sepatah kata pun yang mampu terucap oleh lisannya. Dia benar-benar masih syok dengan kehadiran orang yang selama ini hanya ada di hati dan pikirannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Yayuk Bunda Idza
di sebelah pas part ini ...mau langsung nyambung aja...
2023-07-20
2
Evi Ambon
akhirnya bertemu juga ......
penasaran dengan kelanjutannya
2023-06-15
1
Yhanie Shalue
Alhamdulillah akhirnya ahsan berani menemui liani,, smg awal yg baik,, kl jodoh mau brp lama berpisah ttp ja bertemu ya ga kak author
nt fajar jodohy sm ade ipary shanum ja,, hihihi
semakin seru kak, penasaran nie sm kelanjutan nya,, up nya jgn lama2😁😍
2023-06-15
2