8 : Ajakan

Hay bebebkuuu semuanya..

Aku mohon bantuannya ya, tolong vote dan komen di setiap chapter ceritaku karena itu semua yang membangkitkan semangat ku. Aku selalu suka komen apapun dari kalian, terutama komen yang berhubungan sama isi ceritanya. Terimakasih untuk yang sudah rate, favorit, vote apalagi komen.

JANGAN LUPA BACA CERITA AKU YANG LAIN :

• FRIENDSHUT

• PAST AND FUTURE

• JUST MARRIED

PS: DISARANKAN SAAT MEMBACA GUNAKAN LATAR HITAM :)

......................

...----------------...

Dia berjalan santai memasuki kampus bersama Yola di sampingnya. Hari ini adalah hari terakhir ospek dan beruntungnya dia karena tak telat lagi. Terimakasih banyak kepada Yola, sahabatnya yang baik hati itu. Karena berkat Yola yang datang ke rumahnya pagi-pagi sekali, akhirnya dia bisa bangun lebih cepat dan berakhir dengan senyuman lebar saat kakinya melangkah masuk ke area kampus. Tak seperti biasanya, yang selalu merasa was-was saat kakinya melangkah masuk.

Mereka duduk di pinggir lapangan, bergabung dengan beberapa mahasiswa baru yang lainnya. Masih pagi dan tersisa cukup waktu sehingga yang sudah stay disini pun tak terlalu banyak, namun orang-orang sudah berhalulalangan masuk.

Sebenarnya menunggu bukan gayanya sekali. Karena menunggu itu membosankan dan dia tak suka suatu hal yang membosankan itu. Tapi lebih baik menunggu, daripada terlambat, kata Yola. Dan dia yang sering terlambat hanya bisa berdehem mendengar kalimat itu. Ya ... Ya ... Bebas.

Dia membuka bungkus onigiri di tangannya, kemudian melirik Yola yang tengah menikmati roti sandwich yang sempat mereka beli di minimarket depan kampus. “Jani nelpon Lo gak semalam?” Tanya Tiffany, dia menyuapkan nasi itu ke mulutnya.

Yola mengangguk. “Iya, malam banget. Gue udah tidur semalam, terus dia ngomong sambil nangis.” Ucap Yola, dia menjilat saus dari sandwich nya itu yang hampir menetes kemudian kembali menatap Tiffany. “Ya, gue kan bingung. Makanya gue minta dia ngulang lagi omongannya. Eh, dia malah marah terus tutup telponnya. Ngeselin kan? Mana tidur gue di ganggu, eh dia pake acara marah.” Lanjut Yola.

Dia terkekeh mendengar penjelasan Yola, “Yang ngeselin tuh bukan Jani, tapi lo.”

“Kok gue sih?”

“Ya abisnya, Lo konek suka lama. Mana lagi urgent urusannya.”

Yola mencebik. “Ya kan gue baru bangun tidur. Nyawa gue masih keliaran kali di alam mimpi. Jadi, wajar dong kalau gue koneknya lama.”

“Iya ... Iya ... Terserah Lo deh. Padahal sama aja, tidur ataupun enggak. Koneksi Lo tuh terbatas, lama ... banget.”

Yola mencebik.

......................

...----------------...

Hari ini berjalan mulus, tak ada hambatan sedikitpun. Tak seperti kemarin-kemarin yang banyak sekali gangguannya, mulai dari keterlambatan, hukuman dan berakhir sebuah drama senior jahat. Hadeh ...

Btw busway tentang senior jahat kemarin. Mereka sudah di usut serta mendapatkan hukuman berupa skorsing selama satu minggu. Dan saat ditanya alasan mereka melakukan itu, jawabannya sungguh tidak masuk akal dan terkesan mengada-ada. Masa iya, mereka melakukan itu dengan tujuan ingin mendidik junior agar taat pada aturan. Hellow .... Mendidik dibagian mana nya coba? Tck.

Oke, lupakan drama senior jahat. Back to the reality.

Mereka kini duduk di Komawa, menikmati makan siang yang dibawa Tiffany. Kebetulan sekali, dia membawa bekal dari rumah untuk siang ini dan cukup lah untuk makan mereka berdua. Sesekali tawa dan perbincangan ringan mengalir begitu saja. Dan percaya, kini mereka lah pusat perhatiannya. Ah, lebih tepatnya dirinya. You know lah, dia terkenal seantero kampus karena insiden drama senior jahat kemarin. But, dia tak terlalu peduli. Santai dan nikmati saja makanannya seperti biasa, pikirnya.

“ ... Enggak ih, orang seriusan Fan. Gue kan nyesek liat drama nya. Mana gue udah ngehalu jadi si cewek nya. Eh, malah sad ending akhirnya. Nyesek banget.”

Yola dan Jani, kedua sahabatnya itu memang tergila-gila dengan sesuatu yang berbau Korea. Apapun yang ada hubungannya dengan Korea, insyaallah mereka akan tahu. Bukan hanya idol dari negeri itu yang menjadi kesukaan mereka, sampai web drama dan makanan pun mereka suka. Bahkan, mereka mengaplikasikan gaya hidup di Korea di kehidupannya.

Dia sih tak masalah, toh tak merugikan juga.

“Emangnya drama apa sih?”

“Web drama ‘Why Not’ yang ‘Real Time.”

Dia hanya bisa mengangguk-angguk, tak mengerti sebenarnya. Namun hanya untuk menyenangkan Yola, dia berusaha menjadi pendengar setia.

Hingga, panggilan yang tertuju pada nya membuat dia mendongak menatap si sumber suara. Berdiri di hadapan mereka, cowok jangkung dengan hoodie berwarna tosca dan jeans biru langit tengah tersenyum menatap mereka, lebih tepatnya menatap Tiffany.

“Ya?”

“Boleh gue duduk?”

Dia menatap Yola, mencoba menolak permintaan lelaki yang entah siapa. Sedangkan, Yola hanya mengendik pelan sambil mengangguk.

“Boleh kak, boleh banget.”

Huh. Yola ini susah sekali diajak kompromi.

Dia segera menggeser tubuhnya menjauh, kembali fokus menikmati makanannya tanpa peduli lelaki yang tengah terang-terangan menatapnya. Dia bisa melihat lewat ekor matanya.

“Lo Tiffany, kan?”

Tiffany menoleh, menatap lelaki yang tengah tersenyum manis itu.

“Iya kak, dia Tiffany. Yang lagi viral itu.”

Boleh tidak dia mengumpat sekarang. Kenapa juga Yola harus menjawab seperti itu. Tck.

Lelaki itu mengangguk-angguk, tersenyum kikuk menatap Yola. “Kenalin, gue Raka Presiden BEM disini.” Ucap lelaki bernama Raka itu.

“Gue Yola kak,” balas Yola yang diakhiri kekehan, dia segera membalas uluran tangan Raka itu.

Raka mengangguk-angguk, dia kini menatap Tiffany yang seperti mengacuhkannya. Tiffany yang merasa di tatap pun kembali menatap Raka.

“Kenapa? Lo udah tau kan, nama gue. Jadi, gue rasa gak perlu kenalin diri lagi.”

Raka tersenyum, mengangguk. “Iya ... Iya ... Lo bener.”

“Emang. Jadi, tujuan Lo nyamperin kita ada apa ya?”

Tipikal Tiffany, tak suka berbasa-basi.

Raka terkekeh. “Santai, dong.” Ucap Raka. “Jadi, gue mau ajak Lo buat gabung sama BEM kampus kita. Karena menurut gue, Lo cocok banget buat gabung sama kita. Secara, kemarin buktinya. Gimana?”

Dia berdehem. “Sorry, gue gak minta.”

Raka mengangguk-angguk, dia tersenyum manis. Tak bisa di pungkiri, Raka memang memiliki wajah tampan, tak kalah tampan dengan Delfano. Tapi, tetap saja Delfano nomor satunya. Tunggu, kenapa jadi Delfano lagi sih? Benar ya, otak nya sudah gesrek karena terus memikirkan lelaki itu.

“Oh gitu, Yaudah gakpapa. Gue boleh dong minta nomor Lo?”

Sudah ketebak sekali.

“Buat apa?”

“Lo bisa tanya ke gue, kalau-kalau Lo butuh bantuan gitu yang ada hubungannya sama kampus.” Jawab Raka, tapi dengan cepat dia kembali berucap. “Gak ada hubungannya sama kampus juga boleh sih,” lanjut Raka, dia kembali tersenyum manis hingga menampilkan lesung pipinya.

Dia mendengus dalam hati. Dia tersenyum tipis. “Oh, kayaknya gue gak terlalu butuh batuan sih.” Balas Tiffany, dia melirik Yola disamping Raka. “Tapi Yola pasti butuh banget, dia soalnya suka bingung gitu orangnya.” Lanjut Tiffany, dia tersenyum puas.

Dia bisa melihat ada perubahan air muka Raka. Pasti lelaki itu tau dong maksud ucapannya. Itu seperti penolakan, namun lebih halus. Mengerti kan? Mengerti dong.

Raka terkekeh pelan. “Yaudah deh, boleh.” Ucap Raka pelan, dia melirik Yola yang dengan cepat menyebutkan nomor ponselnya saat dia bertanya.

“Yaudah, gue cabut dulu ya. Bye!”

Dia memutar bola matanya jengah saat Raka sudah pergi. Dia menghela napas kasar, menatap sebelah mata kepergian Raka dari hadapannya. “Modus banget sih tuh cowok.” Gerutu Tiffany, dia kembali melanjutkan makannya.

“Tapi ganteng ya Fan?”

Dia menganga, menatap sebal wajah Yola yang bersemu merah sambil tertawa. Dia memutar bola matanya jengah, masa bodo dengan pikiran Yola. Karena sekali lagi, menurut dia tetap Delfano nomor satunya. Hehehe—hah!?

No! Kenapa lagi-lagi Delfano sih!?

......................

...----------------...

Dia segera turun dari mobil Yola, dia sedikit menunduk hanya untuk melihat Yola lewat kaca jendela mobil di balik kemudi. “Mau mampir dulu gak ke toko?” Tawar Tiffany, dia menaikkan kedua alisnya.

“Pengen sih, tapi nanti aja deh. Soalnya gue buru-buru, bubun minta anter nge-mall.” Tolak Yola, dia menangkup kedua tangannya diatas setir.

Dia mendesah pelan. “Yah, padahal gue mau kasih kue gratis loh. Spesial hari ini. Tapi, karena Lo nolak. Gak jadi deh.” Tukas Tiffany, dia tersenyum lebar menampilkan deretan giginya.

Sedangkan Yola mencebik, “Kalau mau ngasih ya tinggal ngasih, banyak alasan banget sih.” Dengus Yola yang mendapat kekehan dari Tiffany.

“Ya salah Lo sendiri,”

“Yaudah deh, besok gue mampir.”

“Besok gak berlaku,”

“Yaudah, terserah. Sana ah, gue mau pulang. Nanti bubun gue ceramah lagi karena telat. Kan ribet.” Geurutu Yolanda.

Dia segera beranjak, terkekeh sambil melambaikan tangannya saat mobil Yola sudah melaju pergi meninggalkan pelantaran toko kue nya. Dia membalikkan tubuh, berjalan memasuki toko. Dan langsung terkejut saat mendapati Delfano tengah duduk di pojok tokonya dengan americano iced coffee, ditambah sepotong kue.

Dia melangkah menghampiri Delfano, berdiri dihadapan lelaki itu yang langsung sadar kedatangannya. “Lo ngapain disini?” Tanya Tiffany, dia mengendikan bahunya.

Delfano berdiri, berhadapan langsung dengan Tiffany. “Mami nyuruh gue, jemput lo.” Jawab Delfano datar.

Dia mengerutkan keningnya bingung. “Buat apa?”

Delfano mengendikan bahunya.

“Kalo gue gak mau?”

“No problem, gue gak peduli.”

Dia mencebik dalam hati. Dia pikir Delfano akan memaksanya atau apa. Tapi, ternyata sebaliknya. Lelaki itu malah bersikap biasa saja. Dia menghela napas pelan. “Yaudah bentar, gue siap-siap dulu.” Ucap Tiffany yang diangguki Delfano.

Delfano kembali berdiri, sedangkan dia segera berjalan masuk ke ruangannya.

Tak butuh waktu lama, Dia sudah keluar dengan baju yang lain. Masih sama, kaos dipadu jeans. Dia berjalan menghampiri Delfano. “Ayo!” Ajak Tiffany.

Delfano mendongak, menatap cukup lama dirinya yang malah dibuat berdebar oleh tatapan lelaki itu. Dia pikir, apakah mungkin Delfano terpesona dengannya? Pasalnya pernah sekali dia nonton drama Korea bersama Yola dan Jani, itupun terpaksa karena mereka memaksa. Di adegan itu, ada adegan percis yang sekarang menimpa dirinya, dimana si laki-laki seolah terperangah oleh si perempuan. Terpesona.

Delfano terperangah olehnya.

Dia berdehem, “Kenapa Lo?” Ketus Tiffany, dia melipat tangan di dada.

Delfano beranjak dari duduknya. Menatap lebih intens Tiffany yang perasaannya kini tak karuan. “Lo ngapain siap-siap? Gak ngerubah apapun, sama aja. Buang-buang waktu aja!” Dengus Delfano yang langsung membuat Dia ternganga.

Dia berdecak pinggang, dia menatap sebal Delfano. “Heh, Lo kira gue power ranger apa yang bisa berubah? Gila dasar!” Marah Tiffany, dia memincingkan matanya menatap sebal Delfano.

Delfano tak bereaksi apapun, wajahnya masih datar namun kini ditambah sedikit bingung(?). “Dasar cewek gak jelas!”

“Lo lebih-lebih gak jelas!!”

......................

...----------------...

Jus Info:

BEM itu merupakan singkatan dari Badan Eksekutif Mahasiswa sejenis organisasi mahasiswa intra kampus yang merupakan lembaga eksekutif di tingkat pendidikan tinggi (sumber: Wikipedia)

Terpopuler

Comments

Dee

Dee

hy Kaka aku mampir bawa boomlike sama rating 5

aku belum bisa baca dulu yah KK, tapi sudah ku masukkan favorit kok

makasih loh KK sudah mau baca novel abal-abal aku

2020-07-02

1

𖣤​᭄☘𝑺ᴇᴎᴤᴇᴎ͠ ⍣ᶜᶦᶠ//@sensen_se

𖣤​᭄☘𝑺ᴇᴎᴤᴇᴎ͠ ⍣ᶜᶦᶠ//@sensen_se

hmmm....tom and jerry

2020-06-24

1

lihat semua
Episodes
1 ~Secret~
2 1 : Hari Pertama
3 2 : Songong
4 3 : Si Songong dan Belagu
5 4 : Anak Tante Sinora
6 5 : Pertolongan
7 6 : Gak ikhlas, bilang!
8 7 : Bakso
9 8 : Ajakan
10 9 : Nana
11 10 : Terkejut
12 11 : Postingan
13 12 : Boncengan
14 13 : Malu
15 14 : Tuduhan dan Tantangan
16 15 : Nasi Goreng Mentega
17 16
18 17
19 18
20 19
21 20
22 21
23 22
24 23
25 24
26 25
27 26
28 27
29 28
30 29
31 30
32 31
33 32
34 33
35 34
36 35
37 36
38 37
39 38
40 39 : Dua Minggu
41 40 : Curhat?
42 41 : Menerima
43 42 : Fakta
44 43 : Aneh
45 44 : Perasaan
46 45 : Jelasin !
47 46 : Penjelasan
48 47 : Sebastian : Rumit
49 48 : Deg ... Deg ...
50 49 : Benarkah, rindu?
51 50 : Feminim
52 51 : Karena dress (1)
53 52. Karena Dress (2)
54 53. Pemakaman
55 54. DT'liefde dan Bioskop
56 55. Mencoba berdamai.
57 56. Semakin Dekat (Titik) (1/2)
58 57. Semakin Dekat (Titik) (2/2)
59 58. Yaudah!
60 59. Perkara ke Supermarket
61 60. Supermarket
62 61. Semuanya akan berubah 1/2
63 62. Semuanya akan berubah 2/2
64 63. Perasaan yang salah. Bodoh.
65 64. Mulai berubah (1)
66 65. Mulai berubah (2)
67 66. Mulai Berubah (3)
68 67. Mulai berubah (4)
69 68. Butik
70 69. Pertanyaan Tante Sinora
71 70. Kepergian
72 71. Bukannya, ini yang Lo mau?
73 72. Ziarah
74 73. Seporsi Bakso
75 73. Teruntuk Lo, Tiffany
76 74. Delfano tahu, dia jatuh cinta.
77 75. Pertanyaan yang mengakhiri semuanya [ End ]
Episodes

Updated 77 Episodes

1
~Secret~
2
1 : Hari Pertama
3
2 : Songong
4
3 : Si Songong dan Belagu
5
4 : Anak Tante Sinora
6
5 : Pertolongan
7
6 : Gak ikhlas, bilang!
8
7 : Bakso
9
8 : Ajakan
10
9 : Nana
11
10 : Terkejut
12
11 : Postingan
13
12 : Boncengan
14
13 : Malu
15
14 : Tuduhan dan Tantangan
16
15 : Nasi Goreng Mentega
17
16
18
17
19
18
20
19
21
20
22
21
23
22
24
23
25
24
26
25
27
26
28
27
29
28
30
29
31
30
32
31
33
32
34
33
35
34
36
35
37
36
38
37
39
38
40
39 : Dua Minggu
41
40 : Curhat?
42
41 : Menerima
43
42 : Fakta
44
43 : Aneh
45
44 : Perasaan
46
45 : Jelasin !
47
46 : Penjelasan
48
47 : Sebastian : Rumit
49
48 : Deg ... Deg ...
50
49 : Benarkah, rindu?
51
50 : Feminim
52
51 : Karena dress (1)
53
52. Karena Dress (2)
54
53. Pemakaman
55
54. DT'liefde dan Bioskop
56
55. Mencoba berdamai.
57
56. Semakin Dekat (Titik) (1/2)
58
57. Semakin Dekat (Titik) (2/2)
59
58. Yaudah!
60
59. Perkara ke Supermarket
61
60. Supermarket
62
61. Semuanya akan berubah 1/2
63
62. Semuanya akan berubah 2/2
64
63. Perasaan yang salah. Bodoh.
65
64. Mulai berubah (1)
66
65. Mulai berubah (2)
67
66. Mulai Berubah (3)
68
67. Mulai berubah (4)
69
68. Butik
70
69. Pertanyaan Tante Sinora
71
70. Kepergian
72
71. Bukannya, ini yang Lo mau?
73
72. Ziarah
74
73. Seporsi Bakso
75
73. Teruntuk Lo, Tiffany
76
74. Delfano tahu, dia jatuh cinta.
77
75. Pertanyaan yang mengakhiri semuanya [ End ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!