Chapter 17: Musuh Abadi Bagian I

“Pantas saja sangat sedikit Hunter yang ke sini, panas banget. Kalau bukan karena monster di sini masuk atribut Earth, mana mau aku ke sini,” ucap Kria yang sambil memegang kalung yang bercahaya biru terang.

Tujuan utama Kria ke sini tak lain adalah untuk memulihkan artifak yang dia ambil milik Ethan, ketua serikat Svetlana sebelumnya. Untuk memulihkan tersebut, Kria membutuhkan 100 Monster Core jenis Earth agar artifak dapat berfungsi kembali dan tempat ini sangat cocok karena selain Kria dapat masuk ke Dungeon yang hanya Rank F, monster yang menghasilkan Monster Core jenis Earth juga banyak berkeliaran dibanding Dungeon lainnya.

Sebelum memasuki ke Dungeon Eveni, Kria membeli es batu beberapa buah serta kalung murah yang dapat mendinginkan hawa suhunya untuk beberapa waktu.

Alasan Hunter kebanyakan tak memilih Dungeon ini selain karena harus membeli item yang dapat menyejukkan tubuh mereka, benefit yang didapat dari Dungeon ini sangat rendah lantaran monster di sini tak dapat dijadikan untuk bahan makanan atau hal lain, seperti monster yang ada di Dungeon Laphista, Dungeon pertama yang dijelajah oleh Kria.

“17 … 20 … 25 ….”

Sesaat Kria memasuki Dungeon, banyak monster yang menghampirinya dan Kria dengan mudah mengalahkan monster tersebut dengan tebasan pedang panjang yang baru dia beli. Pedang yang dibeli Kria tahan suhu panas sehingga tak bakal khawatir akan hancur seperti pedang Todak yang dia pakai sebelumnya.

Monster Core yang ada pada bangkai monster langsung hilang seketika ketika Kria membunuhnya seperti benda itu disedot oleh artifak rusak yang ada pada sakunya.

Sambil bertarung dengan monster hanya bermodalkan pedang, Kria memerhatikan status yang ada pada artifak yang rusak dengan skill Perception Eye-nya.

“Bagus angka yang dibutuhkan terus berkurang, ku kira ada batasan kualitas Monster Core untuk memulihkan item ini, ku rasa tidak,” ucap Kria yang terus menerus menebas monster dengan sebilah pedangnya.

Sama seperti Hunter, monster juga ada Rank untuk menentukan bahaya serta kualitas Monster Core. Monster di dunia ini dibagi menjadi 9 Rank seperti Hunter, mulai dari Rank H yang terlemah, sampai Rank S yang terkuat. Semakin tinggi Rank Monster, semakin kuat serta bagus juga kualitas Monster Core yang dihasilkan untuk diolah menjadi berbagai macam, salah satunya yaitu bahan untuk membuat gelang yang memperlihatkan status seseorang.

“Akhirnya 100! Mati Kau!” teriak Kria yang semangat membunuh monster yang tersisa di depannya.

Setelah Kria mengalahkan dan mengumpulkan seratus Monster Core jenis atau tipe Earth, artifak yang ada dalam sakunya bercahaya dan keluar dari saku dengan sendirinya. Suara yang menggema dari artifak itu membuat telinga Kria sakit dan memaksa dirinya menutup matanya.

Setelah beberapa waktu berlalu, suara itu akhirnya berhenti dan artifak itu jatuh ke tanah. Kria lantas langsung mengambil artifak itu dan memeriksa statusnya dengan skill Perception Eye.

〘Amor’s Shackle I: Ring of Beneath〙

〘Rank Artifak: B 《Growth Mode》〙

〘Evolusi Artifak: Aktif 《0/5.000 Monster Core Rank B tipe Earth, 0/5.000 Monster Core Rank B tipe Fire, 0/5.000 Monster Core Rank B tipe Wind》〙

〘Status: Aktif secara Pasif《Dapat berevolusi ke tingkat selanjutnya apabila mengumpulkan masing-masing 5.000 buah Monster Core tipe Earth, Wind, dan Fire, minimal Rank B . Artifak otomatis berevolusi apabila di sekitar artifak terdapat benda yang dibutuhkan.》〙

〘Deskripsi Artifak: Amor, salah satu Dewi Cinta menyembunyikan kehadirannya dari para Dewa yang menginginkannya menjadi seorang kekasih dengan membuat 7 artifak. Ring of Beneath, salah satu artifak yang Dewi Amor ciptakan dengan tujuan untuk menahan aura kasih sayang miliknya yang dapat membuat siapapun, termasuk Dewa jatuh cinta dalam pandangan pertama. Apabila seseorang menggunakan ketujuh artifak milik Dewi Amor yang tersebar luas di dunia, niscaya dirinya dapat kekuatan tak tertandingi serta dapat memanggil Dewi Amor sebagai penjaganya.〙

〘Efek Artifak: Memungkinkan penggunanya untuk menguatkan diri serta teman yang dituju dalam hal kekuatan dengan skala tertentu, semakin banyak artifak Dewi Amor yang digunakan, semakin kuat pula efek dari artifak Amor’s Shackle I: Ring of Beneath tanpa menggunakan Mana. Efek tak berlaku apabila ada lebih dari 10 monster di sekitar pengguna. Evolusikan artifak ke tingkat berikutnya untuk mendapatkan lebih banyak efek.〙

“Efek dari artifaknya berubah … Bah- yang benar saja! Butuh 15 ribu total Monster Core untuk evolusi? Udah gitu Rank B pula!” Kria kaget melihat status dari artifak yang dipegangnya.

Saat Kria sedang ribut dengan pikirannya karena artifak, sekelompok orang datang menghampirinya, yang membuat Kria langsung dalam posisi siaga akibat pancaran aura membunuh yang kuat.

“Oo-oo-ooh! Siapa ini Hah!? Hee~ ku kira siapa, ternyata Resepsionis rendahan! Ngapain kau tol*l di sini!” ucap seorang lelaki bermata merah pekat dengan rambut perpaduan warna hitam-putih yang diikat ke belakang.

“Harusnya aku yang bilang, ngapain bangs*t sepertimu di sini!” tatap Kria dengan rasa benci yang kuat.

“Hei, ke seniormu itu harus sopan, atau mau ku cabik-cabik seperti tumpukan mayat 10 tahun yang lalu? Ups- maksudku orang tuamu yang gak guna HAHAHA!” tawa sinis.

10 tahun yang lalu, tepatnya ketika Kria berumur 9 tahun, dirinya hidup seperti keluarga bahagia lainnya. Mempunyai kedua orang yang sehat, kakak laki-laki yang selalu menyemangatinya, serta adik perempuan manja yang selalu menjahilinya.

Walau di tengah gempuran kekacauan, keluarga Kria dapat hidup karena bantuan adik dan kakaknya yang seorang Hunter. Namun, kebahagiaan itu semua sirna ketika mereka tak sengaja mendengar obrolan bahwa Hunter Rank S yang dikagumi masyarakat ternyata seorang psikopat saat adik-kakak itu sedang menjelajahi Dungeon.

Keluarga Kria semua dihabisi tanpa ampun, ayah dan ibunya yang berusaha mengulurkan waktu untuk anak-anaknya kabur dicabik-cabik dengan pedang yang diayunkan oleh seorang Hunter yang terlihat menikmati sambil tertawa lepas.

“Kami akan mengulur waktu, cepat kabur Kria! Jangan biarkan pengorbanan ayah ibu jadi sia-sia!”

“Udah puas reuninya? Mati kau!”

Walau kakak dan adik Kria tak dibunuh oleh Hunter itu, mereka didorong ke pintu Dungeon secara paksa dengan cara ditendang sampai menghasilkan hembusan angin kencang yang membuat sampai sekarang keberadaannya tak diketahui.

“KAKAAAAK! FEEEELYYYN!”

Kebencian, amarah, dendam, semua emosi itu mulai menguat pada seorang anak berumur 9 tahun. Anak bernama Kria itu hanya bisa memendam emosinya karena dia tak memiliki kekuatan untuk meluapkannya.

Kria saat itu tak memiliki kekuatan dan hanya bisa membeku terdiam lantaran kakinya terlalu takut untuk melangkah pergi. Ketika dirinya hampir terbunuh, seorang pemuda berambut coklat datang dan menangkis pedang yang hampir menghunus jantung anak kecil yang terdiam membeku.

“Sepertinya aku telat, kau tak apa anak muda,” terlihat seseorang berambut coklat menangkis serangan Hunter yang mencoba membunuhnya.

“GEEEEEZZZZIIIII! Kenapa kau ikut campur!”

“Mau sampai kapan kau begini Vero!?”

Untung saja saat itu ada seorang Hunter muda kuat bernama Gezi yang menolong Kria, dia seorang Hunter tanpa menggunakan senjata itu bisa mengimbangi Hunter yang menghabisi keluarganya.

Mereka bertarung sekuat tenaga, sampai akhirnya pembunuh keluarga Kria bernama Vero kabur karena merasa tak akan bisa menang. Setelah pertempuran dan tragedi itu berakhir, Kria dibawa Gezi ke serikatnya dan mulai itu dirinya dilatih agar bisa menjadi resepsionis di beberapa tahun yang akan datang. Di situlah awal cerita pertemuan antara Kria dan Gezi dan menjadi teman akrab sampai saat ini.

“Si*lan, di antara semua tempat, kenapa aku harus bertemu sama si baj*ngan!”

Trauma tentu masih menghantui Kria, tetapi dirinya langsung menenangkan diri dan menganalisa keadaan karena kalau keluarganya tahu, dia akan malu karena selalu menjadi seorang yang pengecut.

Saat laki-laki itu menghampirinya, Kria menggunakan skill Perception Eye sambil meminum banyak elixir yang dia beli sebelumnya agar bisa melihat informasi dengan paksa dan mengetahui apa dirinya bisa mengalahkan orang yang dia benci seumur hidupnya, tetapi seperti yang dia duga, orang yang ada di hadapannya itu bahkan lebih kuat dari apa yang dia perkirakan saat mencari informasi tentangnya ketika masih menjadi seorang resepsionis.

“Awalnya kupikir ada kesempatan untuk membunuh si*lan itu, tetapi ini sih monster namanya!”

Terpopuler

Comments

Keyyis

Keyyis

mantap

2023-04-10

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!