Hanya 20 menit saja yang Kria habiskan untuk sampai ke kos-an, tempat dirinya tinggal dengan kereta bawah tanah dari perpustakaan Bakti Kencana yang dia kunjungi beberapa waktu lalu. Di hadapan Kria terdapat bangunan tinggi dan memanjang yang kokoh, setidaknya terdapat 10 lantai bagian dari bangunan tersebut.
Warna putih dan lampu-lampu yang menempel pada bangunan itu membuat sesuatu yang ada di depan Kria lebih menonjol dibanding bangunan sekitarnya. Sebelum memasuki suatu ruangan bangunan tersebut, Kria melewati sebuah pintu dimana seluruh tubuhnya, termasuk beberapa makanan yang dia beli sebelum tiba di scan, dari atas rambut, sampai bagian ujung jari kaki.
Di zaman sekarang, bangunan tak lagi memakai kunci, melainkan memakai alat verifikasi seperti pintu bangunan tersebut untuk mengidentifikasi siapa saja yang berhak memasuki bangunan tersebut. Walaupun bangunan yang Kria masuki sekarang tergolong luas dan tinggi, tetapi sangat sedikit penghuninya lantaran tempat bangunan ini sangat jauh dari pusat strategis, itu juga yang menjadi alasan Kria tinggal ditempat ini karena biaya sewanya yang paling murah di antara wilayah lainnya di Kota Rangkasbitung.
“Eh Vostred baru datang, habis lembur ya?” tanya seorang wanita tua yang rambutnya sudah terlihat ada uban.
“Ahaha iya Bu Kos, biasa. Yang lain pada ke mana?”
“Yah sama sepertimu, pada lembur mulu,” ujar wanita yang disapa Ibu Kos.
“Mau gimana lagi? Orang yang tinggal di sini kan sama sepertiku, orang yang tak memiliki kekuatan super,” lantur Kria dengan tawa pahitnya.
Setiap harinya, Kria selalu berbicara dengan pemilik Kos saat dirinya balik dari serikat walau ujung pembicaraanya selalu berakhir menyakitkan. Kria langsung menuju kamarnya untuk istirahat.
Kria akhirnya tiba di ruangan selebar 4x3 meter, ruangan yang tak begitu luas, tetapi ruangan tersebut selalu menemaninya selama 5 tahun lebih. Sebelum tidur, Kria mencuci dan merapihkan pakaian yang telah dia gunakan dengan alat yang sudah disediakan oleh pemilik kos dan langsung tidur terlelap di tempat tidur yang hanya berbekal kain yang dihamparkan.
Langit perpaduan warna biru muda dengan ungu tua mulai bermunculan, itu artinya pertanda pagi hari sudah tiba. Tanpa menggunakan alarm, Kria terbangun sendirinya pada pukul 5 pagi karena sudah terbiasa dan menjadi tuntutan baginya yang harus sudah sampai jam 7 di serikat untuk bekerja. Di pagi hari, Kria melihat sosok bermuka pucat putih berambut hitam, mata sayu serta goresan pisau di bagian alis saat dirinya melihat cermin di ruangan tempat ia bangun.
“Ingatan kemarin dan status ini … sepertinya aku benar-benar bereinkarnasi. Kalau begitu lebih baik ku menjadi Hunter segera sebelum ku melupakan semua ajaran yang ku lalui dalam kehidupan sebelumnya,” ucap Kria yang sambil melihat status yang mengambang di atas gelang yang dia pakai.
Sebelum berangkat ke serikat, Kria sarapan dengan makanan yang dia beli kemarin malam serta membawa peralatan dan baju ganti di tas bewarna abunya.
“Masih ada waktu 1 jam lagi, sebaiknya ku cek meridianku apa memang benar kalau Qi sama Mana itu sama seperti novel berumur 3000-an lalu yang ku baca?”
Kria langsung memposisikan tubuhnya senyaman mungkin saat duduk. Kria kemudian menepakkan kedua tangannya dan menutup kedua matanya untuk fokus melihat aliran tubuh dalam dirinya. Tekanan cairan dalam tubuh Kria bergejolak serta udara di sekitar mulai fokus pada pusat tubuhnya.
“Tubuh ini sampah sekali, hanya ada satu titik cahaya saja yang bersinar,” ucap batin Kria yang sedang meditasi.
Seorang kultivator seperti Kria atau Er Voa yang menggunakan jurus tenaga dalam membutuhkan energi atau Dantian yang bernama Qi. Energi tenaga dalam atau Qi tersebut titik awal dalam diri seseorang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya bisa ditingkatkan ke level paling tinggi asal mereka mempunyai pengetahuan dan waktu dalam penerapannya. Qi umumnya dibagi pada 9 tingkatan, dan tiap tingkatannya dibagi lagi menjadi 3 bagian yaitu Early Stage, Mid Stage, dan Upper Stage.
Istilah Stage pada Qi seseorang tiap wilahnya berbeda-beda, tetapi intinya sama yaitu mereka semua mempunyai 9 tingkatan dengan 3 tingkat tiap bagiannya. Saat ini Kria hanya memiliki satu cahaya saja, yang artinya Stage kultivasi Kria berada pada Early Sprout Stage. Di masa kehidupan sebelumnya, tingkatan Kria sebagai Er Voa sudah mencapai tingkat kesembilan yaitu Heavenly Beast Upper Stage.
“Tetapi tingkatan Qi dengan Mana sama-sama 9 tingkat, apa itu kebetulan? Aku sebaiknya cek ketika Qi ku naik, apakah Rank Mana ku naik juga,” ucap Kria yang bergegas pergi ke Serikat.
1 jam lamanya Kria bermeditasi. Walau dirinya tak dapat menaikkan tingkatan Qi-nya pada kesempatan ini, setidaknya dia tahu apa yang akan dilakukan ke depannya untuk menaikkan Qi Stage lebih cepat, dengan cara terus melatih fisik serta aliran Qi-nya. Biasanya seseorang membutuhkan berpuluh tahun bahkan sampai ratusan tahun untuk menaikkan Stage Qi-nya, tetapi dengan pengetahuan lama Kria sebagai Er Voa, dirinya yakin bisa 5 sampai 10 kali lebih cepat untuk menaikkan Stage Qi-nya. Sebelum berangkat, Kria menuliskan sesuatu yang berkaitan dengan rencana ke depannya di memo yang selalu dia bawa.
"Tingkatan Qi dibagi menjadi 9 tingkat, Mana dibagi menjadi 9 Rank ... Teknik kultivasi ...." sibuk Kria mencatat semua yang dia ingat di kehidupan sebelumnya melalui memo.
Orang-orang di sekitarnya mungkin mencatat di smartphone atau alat kecil yang serba bisa, tetapi gaji pas-pasan Kria tak mampu membeli smartphone yang harganya paling sedikit 2 bulan gajinya, lagipula dirinya tak terlalu memerlukan hal itu sebab sebagian waktunya ada di tempat bekerja sehingga tak perlu melakukan komunikasi jarak jauh melalui smartphone seperti orang lakukan pada umumnya.
Seperti biasa, Kria menggunakan kereta bawah tanah untuk menuju Serikat Sayap Abadi berada. Keadaan serikat di pagi buta seperti sekarang itu sangat sunyi, hanya ada petugas serikat seperti Kria serta manajernya, Gezi yang mondar-mandir di rungan. Kehadiran Kria disambut hangat oleh beberapa karyawan dan Gezi seperti biasa.
“Kria, kenapa kamu tak pakai baju karyawan seperti biasa? Apa mau ganti baju di sini?” tanya salah satu karyawan.
“Aku sudah berbicara dengan manager, Gezi kalau hari ini aku mengundurkan diri sebagai resepsionis,”
“A-Apa!?” Serentak seluruh karyawan yang ada terkejut dengan pernyataan Kria.
“Sebenarnya Kria sudah bisa menjadi Hunter karena kekuatannya sudah bangkit, tetapi apa kamuy akin Kria? Yah walau masa karir Hunter cerah, mereka harus menghadapi bahaya 7x lipat dibanding dengan orang biasa seperti kamu dulu loh ….” Ucap Gezi yang mencoba membujuk Kria.
Orang-orang termasuk Gezi memelas karena orang yang selalu mencairkan suasana tegang di Serikat kini mencoba pergi darinya, tetapi karena tatapan serius Kria, mereka semua langsung mengembalikkan raut wajahnya seperti semula.
“Kalau itu maumu aku tak akan mencoba menghentikanmu, tetapi sebelum menjadi Hunter, kamu harus mengikuti seleksi seperti orang biasa, ayo ikuti aku Kria,” saut Gezi.
Kria dan Gezi meninggalkan kawanan teman kerjanya ke ruangan di sebelah timur serikat, di mana ruangan tersebut terdapat tempat tes bagi seseorang yang ingin menjadi Hunter.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments
King
👍🏻👍🏻
2023-04-05
1