Chapter 13: Undangan Mengikuti Turnamen Bagian I

Setelah memenangkan pertarungan melawan serikat Svetlana, semua orang kecuali Laurissa, pria badan besar yang memakai Greatsword di punggungnya, dan Kria pada ketakutan melihat anggota serikat Svetlana dibunuh dengan brutal dan sadis.

Setelah kejadian itu, mereka saling berbisik mengenai mengapa Hunter Rank F bisa membunuh banyak Hunter Rank C dan B, yang bahkan bila hunter Rank B atau A pun akan kesulitan bila menghadapi kumpulan Hunter Rank C dan B secara mandiri.

Tentunya di dalam benak Laurissa pun banyak pertanyaan yang ia tanya ke Kria, tetapi dia merenungkan niatnya sebab nampaknya Kria tidak mau diganggu dan akan kabur bila dia memaksa Kria menjawab pertanyaannya.

“Tapi sebelum itu, lebih baik keluar dari Dungeon ini dulu biar lebih nyaman bicara soal apa yang kau katakan,” ujar Kria

Sementara beberapa waktu yang lalu ketika Kria dan anggota serikat bertarung menghadapi serikat Svetlana, di negara Dharmaya, Rangkasbitung, tepatnya di Serikat Sayap Abadi terjadi kepanikan setelah mereka mendapat informasi terkait Dungeon Laphista.

“Hah!? Yang bener kamu Felaria kalau Dungeon Laphista menjadi Dungeon Shifter sekarang!?” ucap lelaki gondrong yang kepanikan.

“I-iya manajer, aku baru mengkonfirmasi ke pemerintah kalau itu benar dan Dungeon itu terhubung ke salah satu Dungeon di Russia, Dungeon Andorra,” jawab wanita yang rambutnya dikuncir mengarah ke samping bewarna merah muda yang sedang duduk di meja resepsionis bernama Felaria.

Laki-laki berambut gondrong yang disebut Fekaria sebagai manajer itu segera memegang dan memencet tombol sebuah alat komunikasi, dirinya kemudian bercakap dalam Bahasa asing yang tak dimengerti Felaria.

“Aku punya anak buah yang terkena Dungeon Shifter di negaramu, tolong selamatkan dia tak peduli berapa biayanya! … Apa!? … Haah … iya iya aku akan melakukan itu, tapi kalau sampai ada apa-apa, akan kuhabisi kamu Porenov!” ucap manajer dengan nada tinggi.

Suasana di Serikat Sayap Abadi sangat ricuh saat ini karena semua karyawan, baik respsionis maupun manajer kepanikan salah satu mantan anggota karyawannya dalam keadaan genting.

Di saat yang lain sedang bertarung, Kria memerhatikan kepingan artifak milik Ethan yang sudah hancur lalu mengidentifikasinya. Setelah melihat bahwa artifak tersebut bisa dipulihkan kembali, Kria langsung memungutnya dan menyimpan di tas yang dia bawa.

〘Amor’s Shackle I: Ring of Beneath 《Distinguished Mode》〙

〘Rank Artifak: B 《Restrict Mode》〙

〘Status: Hancur 《Dapat dipulihkan apabila mengumpulkan 100 buah Monster Core Jenis Earth. Artifak otomatis diperbaiki apabila di sekitar artifak terdapat benda yang dibutuhkan.》〙

〘Deskripsi Artifak: Amor, salah satu Dewi Cinta menyembunyikan kehadirannya dari para Dewa yang menginginkannya menjadi seorang kekasih dengan membuat 7 artifak. Ring of Beneath, salah satu artifak yang Dewi Amor ciptakan dengan tujuan untuk menahan aura kasih sayang miliknya yang dapat membuat siapapun, termasuk Dewa jatuh cinta dalam pandangan pertama. Apabila seseorang menggunakan ketujuh artifak milik Dewi Amor yang tersebar luas di dunia, niscaya dirinya dapat kekuatan tak tertandingi serta dapat memanggil Dewi Amor sebagai penjaganya.〙

〘Efek Artifak: Memungkinkan penggunanya untuk menguatkan diri serta teman yang dituju dalam hal kekuatan dengan skala tertentu, semakin banyak artifak Dewi Amor yang digunakan, semakin kuat pula efek dari artifak Amor’s Shackle I: Ring of Beneath. Efek tak berlaku apabila ada lebih dari 3 monster di sekitar pengguna. Efek dari artifak saat ini tidak dapat digunakan karena kondisi artifak.〙

“Pantas saja Ethan dapat dikalahkan dengan mudah walau kulihat statusnya tinggi, sepertinya aku punya firasat baik tentang membawa banyak monster,” gumam Kria sambil melihat artifak yang hancur.

Berbicara soal monster, Monster Core yang ada dalam diri monster sendiri terbagi menjadi beberapa tipe, yaitu Fire, Earth, Water, Ice, Wind, Electr, Light, dan Dark. Dungeon yang Kria tempati saat ini hanya ada Monster Core tipe Ice sebab iklim pada Dungeon Andorra yang Kria dan anggota serikat White Destiny pijaki beriklim sangat dingin dengan serta monster di dalamnya hanya menggunakan atribut Ice sebagai serangan dan pelindungnya.

Monster yang banyak itu dapat dikalahkan dengan mudah oleh Laurissa beserta anggota serikatnya, di saat mereka memungut Monster Core dari bangkai yang sudah dikalahkannya, Kria bertanya sambil berbisik mendekati Laurissa.

“Kau tak ada masalah kan kalau aku mengambil artifak ini? Oh iya, nama artifak ini apa?” tanya Kria.

“Iya ambil saja, tapi itu sudah hancur, untuk apa memangnya? Kalau tak salah namanya Ring of Darkness,” balas Laurissa yang penasaran.

“Ah kau tahu, ketua Gildiya ku sangat overprotektif, apalagi aku yang baru debut sebagai Hunter tiba-tiba ke Dungeon Rank B, jadi aku menggunakan artifak ini sebagai alasan kalau ditanya gimana bisa aku selamat,” jawab Kria.

“Begitu ya, oh iya kamu telah menyelamatkan Gildiya kami, kamu juga bisa ambil item Hunter yang telah kamu bunuh, termasuk Monster Core yang kita bunuh juga,” ujar Laurissa.

“Tak perlu, tasku udah penuh. Sebagai gantinya bisakah kamu mengirimi aku uang? Kalau bisa dalam bentuk Rupiah karena aku kekurangan uang saat ini,” tanya Kria.

“Baiklah, aku akan menjual Monster Core dan Item jarahan kita. Boleh aku minta rekeningmu atau kontakmu?”

“Ah, kamu tak perlu menjual Monster Core atau item yang udah didapat, kamu ambil aja semuanya, lagipula aku tak membutuhkan banyak uang. Aku tak punya rekening maupun smartphone, sebagai gantinya aku kasih kontak serikatku saja,” ujar Kria.

Dari pertama kali bekerja sampai akhirnya dia pensiun, Kria tak membuka rekening maupun membeli smartphone atau sebuah alat canggih sama sekali. Dirinya mendapatkan uang secara tunai karena uang yang dia dapat saat menjadi resepsionis tak begitu banyak untuk disimpan di Bank.

Walaupun seseorang dapat menyimpan uang dalam bentuk digital pada gelang seperti yang Kria pakai, tetapi biaya adminnya sangat besar sehingga orang lebih menggunakan fitur penyimpanan pada smartphone ataupun belanja menggunakan uang tunai. Setelah diminta Laurissa, Kria menulis nomor telepon milik serikatnya, Serikat Sayap Abadi agar dapat mentransfer uang ke Kria dalam bentuk tunai.

Sepanjang jalan menuju pintu keluar Kria dan anggota serikat White Destiny membunuh setiap monster yang ada serta memungut benda yang dijatuhkannya walau Kria tak membantu mereka karena energi Qi dalam tubuhnya menipis.

Saat mereka keluar, banyak sekali wartawan serta media yang menunggu kedatangan mereka dan Kria mengumpat di belakang agar tak disoroti media.

Alasan saat ini Kria tak mau dikenal banyak orang sebab dia mengingat di masa lalunya sebagai Er Voa yang menjadi pendekar terkenal itu selalu merasa kelelahan meladeni orang-orang yang ingin berkunjung ataupun menantangnya. Sebelum Kria mendapatkan uang yang cukup, dirinya tak akan meng-update status Hunter Ranknya agar tidak dikenal banyak orang, walau sebenarnya Kria tak mengetahui hal itu sudah terlambat karena dia bertemu dengan orang terkenal di Russia.

Sebelum para wartawan dan media bertanya kepada Laurissa dan teman-temannya, mereka semua diusir oleh sekelompok yang memakai baju jas mewah, dengan sebuah pin bewarna emas mengkilap dan aksesoris megah lainnya yang menempel pada pakaian yang dikenakannya.

“Maaf bapak-bapak, ibu-ibu, kami ingin mewawancarai mereka terlebih dahulu untuk dijadikan informasi bagi seluruh serikat yang ada di dunia. Kalian bisa mendatangi Russia Trading Center pada lusa pagi, saya mohon kerja samanya,” ucap salah satu orang dikelompok itu yang membungkuk dihadapan banyak wartawan dan pihak media.

Pihak wartawan dan media menyerah dan meninggalkan lokasi pintu masuk Dungeon Andorra berasal bukan karena sikap sopan orang tersebut, melainkan karena ada aura membunuh, yang mana mereka akan mengalami sesuatu bila tak mendengarkan ucapan tersebut.

Di saat anggota serikat White Destiny, termasuk Laurissa diwawancarai oleh beberapa orang dari Russia Trading Center, salah satu pria yang terdapat banyak luka di wajahnya dan bagian tubuh lainnya, dengan rambut perpaduan putih dan kuning yang diikat ke belakang serta mata ungu yang mencolok seperti seseorang sedang mencari mangsa itu mendekati Kria yang sedang sembunyi di gerombolan anggota White Destiny.

“Kamu Kria ya? Gezi, temanku mencarimu, bisakah kamu ikut sebentar? Aku Porenov,” ucap pria bernama Porenov.

Mendengar kata Gezi, Kria langsung mengikutinya tanpa ragu dan semua orang, termasuk Laurissa dan orang dari Russia Trading Center terkejut melihat bosnya yang sangat jarang sekali memperhatikan seseorang membawa seseorang yang kehadirannya tak bisa dirasakan mereka beberapa waktu lalu.

Terpopuler

Comments

Keyyis

Keyyis

semangat terus updatenya thor

2023-04-05

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!