Chapter 16: Kembali Menaklukkan Dungeon Bagian II

Kria kembali ke ruangan pertama kalinya dia menjadi Hunter. Seperti biasa, ruangan putih nan dingin yang dipenuhi banyak alat membuat ruangan ini seperti laboratorium. Kria mendekat ke alat yang berbentuk seperti kapsul dan mendekatkan gelang yang ada di tangannya pada alat di depannya, yang membuat alat itu bereaksi dan memunculkan status baru pada layar yang dipancarkan dari gelang miliknya.

〘Nama: Kria Vostred〙

〘Usia: 19 Tahun〙〘Kelamin: Laki-laki〙

〘Ras: Manusia〙

〘Level: 79〙

〘Mana: Rank C 《Growth Mode》〙

〘Ranah Kultivasi: Battle Martial Master Upper Stage〙

〘Rank Hunter: Rank F〙

〘Affiliate: Serikat Sayap Abadi〙

〘Pekerjaan: Hunter〙

〘Afinitas Elemen: Air 《Terkunci》, Angin 《Terkunci》, Cahaya 《Terkunci》〙

〘Afinitas Elemen Tersembunyi: Yin Yang〙

〘Skills: Swords Dance 《Lv. 4 - Growth Mode》 , Perception Eye 《Lv. 3 - Growth Mode》 , Ancient Seals 《Terkunci》, Spirit Bond 《Terkunci》, Furious Mode 《Terkunci》〙

〘Hidden Skill: Blood Slash Technique《Lv. MAX》, Yin Yang Blast Palm 《Lv. MAX》, Great Energy Shot 《Lv. MAX》〙

“Ku kira tingkatan Mana dan Kultivasi itu sama, pantas saja aku melihat gadis itu tingkat kultivasi sama Mana-nya jauh sekali, ternyata aku salah,” gumam Kria sambil melihat status pada gelangnya.

“Hmm? Semua level hidden skill ku Max semua? Apa karena aku sudah menguasai teknik itu di kehidupan sebelumnya ya makanya level sudah maksimal? Lalu, berapa level yang diperlukan untuk bisa mencapai level maksimal?”

Kria tambah bingung saat teknik sektenya masuk ke dalam status yang ada pada gelangnya. Pada dasarnya, ketika seorang Hunter mengalami kebangkitan atau Awakened, Hunter itu hanya bisa mendapatkan skill dari kebangkitan, ketika mencapai Rank Mana tertentu, dan dari gulungan yang berisi skill yang bisa didapat di Dungeon atau melalui perlelangan sehingga dia tak tahu kalau skill atau teknik buatan seperti ketiga skill miliknya bisa masuk dalam status pada gelangnya itu.

“Sepertinya bukan teknikku disegel karena biaya yang harus ku bayar saat reinkarnasi, tetapi karena memang tidak terdaftar saja ya ... Ah- sepertinya aku harus mencari informasi tentang skill ini,”

Di saat Kria mencoba menyentuh nama tekniknya pada layar di gelangnya, status tersebut tiba-tiba terdapat tambahan kata di bawah nama tekniknya.

〘Nama Skill: Yin Yang Blast Palm〙

〘Rank Skill: S+〙

〘Level Skill: MAX〙

〘Demerit: Menggunakan 1/16 kapasitas Yin Yang yang ada pada tubuh seseorang.〙

〘Restrain: Pengguna harus memiliki pondasi ajaran sekte Sky Roar dan memiliki kultivasi setidaknya Battle Martial Master Early Stage.〙

〘Deskprisi: Sebuah teknik yang melepaskan ledakan energi Yin Yang dari tangan penggunanya. Teknik ini diwariskan secara turun temurun dari sekte Sky Roar selama bertahun-tahun, dimana untuk mempelajari teknik ini, pengguna harus mempelajari semua ajaran dan pondasi yang ada pada sekte Sky Roar.〙

“I-ini- Ini deksprisi nama teknikku! Bagaimana bisa status ini tahu detail tentang teknik yang diwarisi sekteku!”

Kria kebingungan kenapa status pada gelangnya itu bisa menampilkan sesuatu yang seharusnya tak ada di dunia ini menurutnya. Kria hanya bisa berpikir keras mengapa itu bisa terjadi, tetapi dirinya langsung menekan suatu teks pada layar untuk menjawab satu rasa pertanyaannya.

〘Nama Skill: Perception Eye〙

〘Rank Skill: B 《Growth Mode》〙

〘Level Skill: 3 《Capai level tertentu agar skill bisa berevolusi》〙

〘Demerit: Menggunakan 1/64 sampai 1/2 kapasitas Mana yang ada pada tubuh seseorang tergantung target yang ingin diidentifikasi.〙

〘Restrain: Tidak ada; Pengguna skill tidak dapat menggunakan skill ini ke diri sendiri kecuali ada media sebagai sarana mengaktifkan skill ini dan tidak dapat melihat informasi pada target yang memiliki level lebih dari 50 level dari pengguna skill ini.〙

〘Deskprisi: Sebuah skill yang memungkinkan penggunanya untuk mengidentifikasi semua yang ada pada alam semesta dengan menggunakan Mana sebagai syarat penggunaannya. Pengguna dapat mengorbankan 10x Mana yang dibutuhkan untuk memeriksa target yang memiliki level yang lebih tinggi dari pengguna. Skill ini dapat memperoleh informasi lebih banyak seiringnya meningkat level skill dan dapat berevolusi ke tingkat selanjutnya bila mencapai level tertentu〙

“Ternyata bisa melihat status dengan paksa, tetapi 10x itu seberapa banyak? Agh- bikin pusing aja,” ucap Kria yang menggaruk kepalanya berkali-kali.

“Yah, lebih baik aku menguatkan tubuh dan Qi daripada mikir gimana skill ini bisa melihat sesuatu, siapa tahu aku bisa menemukan jawabannya seiringnya waktu,” ucap Kria dalam hatinya sambil keluar dari ruangan yang serba putih dan dingin itu.

Kria memutuskan untuk menyikapi dengan tidak peduli karena seberapa keras dia berpikir, Kria tak akan bisa menjawab pertanyaan yang dia pikirkan akibat kurangnya informasi. Setelah keluar, Kria pergi ke meja resepsionis untuk mencatat sesuatu.

Walau Kria bukan lagi seorang resepsionis, tetapi dirinya masih bisa meminjam sebuah alat seperti komputer yang ada pada meja resepsionis selagi ada yang mengawasnya. Ia melihat dan mencatat alamat email serta nama akun Laurissa dan Porenov yang sudah tertera pada kontak masuk email milik serikat.

“Sebaiknya kusembunyikan dulu Monster Core yang ku dapat di loket, kalau enggak, pasti pada curiga aku dapatnya dari mana,”

Setelah dia mengambil beberapa uang yang diberi Laurissa melalui Felaria dan menyimpan tas berisi Monster Core dalam loket yang ada di serikat, Kria bergegas meninggalkan serikat dan menuju salah satu tempat perbelanjaan di Rangkasbitung.

“Sepertinya ini sudah cukup, tetapi mahal banget~ habis udah ni duit 500 juta buat tiga barang doang,” keluh Kria yang menghela napasnya dalam-dalam sambil melihat tas belanjaannya.

Saat dunia mengalami perubahan akibat munculnya Dungeon di berbagai daerah, harga jual beli berubah drastis, seperti contohnya dulu bisa membeli makanan untuk 1 hari hanya perlu Rp.10.000 di daerah Rangkasbitung kini menjadi Rp. 250.000 agar bisa membeli makanan selama satu hari.

Kejadian tersebut bisa terjadi dikarenakan runtuhnya beberapa negara yang berpengaruh dalam hal ekonomi sebelumnya sehingga harga pangan, papan, sandang, dan kebutuhan lainnya meningkat akibat krisis yang terjadi di mana-mana.

Kria hanya membeli tiga barang yaitu tas, smartphone dan senjata saja. Tas yang dia beli ukurannya jauh lebih besar dibanding sebelumnya, di mana tas yang dia pegang ini besarnya dari lutut sampai atas kepala dirinya walau tinggi Kria lebih dari 170 senti.

Sementara pedang yang dia beli sangat berbeda dari pedang sebelumnya, yaitu pedang tipis panjang yang ujungnya sangat lancip dan tajam, dengan gagang warna hitam kebiruan serta terdapat sebuah ukiran di bilahnya. Setelah persiapan selesai, Kria keluar dari toko yang disinggahinya dan pergi menuju stasiun terdekat untuk ke Dungeon selanjutnya.

“Dungeon Eveni ya ... Dungeon Rank F ... monsternya, setidaknya bukan monster tipe itu,” ucap Kria dalam hatinya yang menatap layar smatphone ketika duduk di dalam kereta.

Walau Kria sudah menjelajahi Dungeon Rank B, bukan berarti dirinya sudah menaklukkan Dungeon tersebut. Kria yang Rank F sekarang, dirinya maksimal hanya bisa menjelajahi Dungeon Rank E, sehingga bila misal dia ingin melakukannya, mustahil baginya untuk menjelajahi Dungeon Rank tinggi, kalau tidak, dia akan dicap sebagai Hunter ilegal dan akan diburu asosiasi dan pemerintah bila memaksa masuk.

“Ahhn- Ehm? Akhirnya udah sampai di Pameungpeuk, gak kerasa dah 30 menit,” ucap Kria yang menguap sambil meregangkan kedua tangannya.

Kria saat ini sudah tiba di kota Pameugpeuk, kota yang jaraknya 70 km dari Rangkasbitung. Walau Kria ada uang yang cukup karena banyaknya uang yang dia terima dari Larissa, Kria tetap menggunakan kereta lokal sebab lebih hemat dan dirinya juga tak terburu-buru pergi ke sana.

Udara yang sangat panas dengan hembusan angin yang menggebu-gebu, akhirnya Kria sampai di lokasi dekat Dungeon Eveni yang ada di kota Pameungpeuk. Berbeda dengan suasana Dungeon sebelumnya, hawa di sekitar Dungeon ini begitu panas yang membuat siapapun yang berada di sini langsung bercucuran keringat akibat ada pegunungan berapi di sekitar Dungeon. Orang-orang termasuk Kria membeli es batu yang dijual oleh pedagang dekat agar bisa menyejukkan hawa badan mereka.

Tidak seperti Dungeon Laphista, Dungeon Eveni tak begitu banyak pengunjung atau Hunter yang mengantri lantaran Dungeon ini memang tak ramah Hunter pemula terlepas klasifikasi Rank-nya yang rendah. Dengan tas yang besar dijinjing serta pedang panjang di pinggang setelah melewati pintu masuk Dungeon, Kria sudah siap untuk menaklukkan Dungeon Eveni dengan penuh semangat.

Terpopuler

Comments

King

King

👍🏻

2023-04-09

0

Keyyis

Keyyis

lanjut

2023-04-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!