Sebelum pergi ke kos, Kria menyempatkan datang ke perpustakaan untuk membaca beberapa buku yang dia rasa berguna dalam penyelidikan kekuatan Perception Eye -nya itu. Untuk pergi ke sana, Kria menggunakan transportasi kereta bawa tanah, satu-satunya transportasi yang tersedia di dunia akibat perubahannya struktur di bumi serta kehadiran Mana membuat benda apapun itu yang ada di atas tanah akan susah melaju.
Untuk mengatasi hal itu, pemerintah dari berbagai negara berlomba-lomba membuat kendaraan yang dilapisi Mana agar dapat menembus dan melaju seperti kendaraan pada umumnya di zaman dulu, tetapi sayangnya sampai kini masih belum ada perkembangan sama sekali terkait hal itu. Dari stasiun kereta yang berjarak 2 kilometer saja dari Serikat ke lokasi perpustakaan membutuhkan waktu hanya 5 menit karena kereta berkecepatan 670 kilometer perjam.
Kria kini sudah tiba di perpustakaan buku terbesar di Rangkasbitung, yang dimana terdapat buku yang masih tersimpan dalam kondisi yang layak walau usia bukunya sudah 3000 tahun lebih. Sebelum memasuki bangunan setinggi 150 meter itu, Kria harus melewati beberapa pos pemeriksaan karena di zaman ini, tindakan radikal sering terjadi akibat ada orang arogan yang merasa dirinya tak bisa dihentikan.
"Apa ada yang bisa saya bantu Pak?" sapa Resepsionis wanita.
Tanpa mengucapkan sepatah pun, Kria memberi sebuah kartu dari kantung celananya kepada wanita penjaga perpustakaan di depannya. Kartu tersebut kemudian di-scan untuk diperlihatkan seberapa banyak akses yang dapat digunakan oleh pemegang kartu tersebut di perpustakaan ini.
"Anda termasuk member kelas A, Anda dapat mengakses sampai lantai 25. Terima kasih sudah berkunjung ke perpustakaan Bakti Kencana," ujar wanita itu sambil memberikan kartu perpustakaan ke Kria.
Untuk dapat menikmati fitur yang ada di perpustakaan, seseorang harus menyerahkan kartu Serikat agar ditukar menjadi kartu perpustakaan untuk sementara waktu sehingga orang tersebut bisa mengakses lantai tertentu di perpustakaan. Kelas kartu perpustakaan dibagi menjadi 6 kelas, dari yang terendah yaitu E sampai tertinggi kelas S.
Pemeringkatan kelas tersebut dipengaruhi oleh jabatan atau Rank Serikat seseorang, tetapi ada suatu pekerjaan khusus seperti Resepsionis yang bisa mendapatkan akses tinggi karena pekerjaan seperti pekerjaan resepsionis hanya bisa dipegang oleh orang yang tak mempunyai atau belum bisa mengaktifkan kekuatan supernya. Sementara untuk lantai 1-3 di semua perpustakaan dapat diakses tanpa memakai kartu karena tak semua orang di dunia bisa mendapatkan kartu Guild, seperti orang yang tak memiliki kekuatan super.
Setelah mendapatkan kartu, Kria bergegas menuju lantai 24, di mana lantai tersebut terdapat buku yang dipublikasikan antara tahun 2015 sampai 2400 masehi, tentunya buku-buku terlarang seperti sejarah kelam suatu negara tak ada di perpustakaan dan harus meminta izin pemerintah agar dapat mengakses buku tersebut.
Bangunan Kria yang dipijakinya dihiasi oleh ornamen-ornamen bewarna kuning keemasan yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah, dengan beberapa dekorasi antik lainnya turut mewarnai perpustakaan menjadi tempat yang elegan. Untuk naik ke lantai 24, Kria memakai alat teleportasi yang berbentuk seperti lift, di mana dalam sekejap seseorang akan sampai di tujuannya ketika sudah menekan suatu tombol.
"Kalau tak salah, aku pernah mendengar kalau dunia sekarang seperti game di zaman dulu ...."
Lantai 24 yang Kria singgahi ini berisi buku tentang pengetahuan biasa, seperti novel-novel fantasi, yang bisa dibilang keadaannya mirip sama seperti sekarang. Ruangan di lantai 24 ini sepi pengunjung dan di malam hari seperti sekarang hanya ada Kria karena orang lebih menyukai buku tentang mengontrol Mana seperti di lantai 10-15, ataupun buku tentang denah Dungeon di lantai 7-9.
"Sepertinya aku harus membaca buku segini dulu sekarang," gumam Kria.
Kria mengambil 15 buku yang ada di lantai tersebut secara acak karena pada dasarnya Kria tak tahu buku yang seharusnya dia butuhkan sebab hanya menguping dari beberapa Hunter saat dirinya bekerja mengenai sekitaran tahun 2015 suasana yang ditulis di novel seperti dunia sekarang.
"Coba lihat ... Dual Kultivasi Pendekar ... Apa!? Aku baru tahu kalau ada kultivasi semes*m ini! Saat aku hidup Er Voa seingatku tak ada yang begini, atau ini hanya khayalan pengarangnya?" Kria langsung batuk dan kaget melihat buku tak senonoh yang dibaca pertama kali.
"Alasan terpuruknya Indonesia akibat gagal menjadi tuan rumah World Cup U-20 ... ah yang ini tak ada kaitannya sama sekali—"
"7 dosa besar ... ini lagi-lagi apa coba? Kenapa ada buku seperti ini di lantai 24?"
Kria membaca buku secara singkat satu per satu tetapi tak ada buku yang dia incar. Namun, ketika dirinya membaca buku terakhir yang ada di tangannya, mata Kria langsung melebar melihat tulisan yang ada.
"Level ... Sistem ... I-ini kenapa mirip sekali seperti status gelangku? Kenapa buku ini tak disita pemerintah!?" Nada tinggi diucapkan oleh Kria ketika kaget, yang kemudian langsung menurunkan volume suaranya takut ada yang mendengar dan melihat isi buku yang dipegangnya.
"Ha— tetapi kalau lihat judul bukunya, pantas saja pemerintah pun tak akan tahu. Bagaimana bisa orang ini mengetahui tentang ini? Apa dia sama sepertiku?" ucap Kria yang asal menebak.
Melalui buku novel yang berjudul "Aku Menjadi Terkuat Karena Sistem" membuat Kria sadar bahwa sebenarnya manusia, lebih tepatnya makhluk hidup mendapatkan skill dan membuka skill bukan karena membunuh monster secara acak, melainkan karena mendapatkan exp atau pengalaman dari membunuh monster. Semakin susah monster yang diburu, maka semakin banyak exp yang didapatkan menurut isi novel tersebut.
Tentunya Kria tak menelan mentah-mentah semua informasi buku yang dia tak tahu kebenarannya sebelum mencoba mempraktekkannya di lapangan. Akan tetapi, melalui buku tersebut pandangan Kria mulai cerah dan tak kebingungan lagi kenapa manusia bisa mendapatkan skill secara tiba-tiba tanpa mengasah skill tersebut seperti dirinya di dunia sebelum reinkarnasi.
Kria juga menerima dirinya sudah reinkarnasi karena membaca salah satu buku yang temanya reinkarnasi juga dan sebagian tokoh utamanya mengalami penurunan kekuatan ketika reinkarnasi. Setidaknya sekarang Kria memaklumi mengapa skill yang ada di dunianya sekarang terbatas dibandingkan sebelumnya.
Sudah dua jam Kria berada di perpustakaan sendiri di ruangan yang begitu luas tanpa suara sedikitpun kecuali miliknya. Akan tetapi, dirinya belum menemukan mengapa dirinya tiba-tiba memiliki skill Perception Eye. Satu-satunya cara Kria untuk mengetahui hal itu kini dengan menjelajah Dungeon karena dari beberapa buku yang telah ia baca bahwa Dungeon lah tempat sebuah misteri terpecahkan berada.
Kria sebagai orang yang tak terlalu memandang prinsip realistis memaklumi seluruh hal aneh yang tak masuk akal pada cerita novel atau buku yang ia baca. Dengan membaca buku-buku yang aneh tersebut, Kria mendapatkan informasi berharga yang menjadikan titik awal dirinya menjadi Hunter, sebuah pekerjaan impian Kria masa kecil.
Kria pun langsung meletakkan semua buku yang dia baca ke posisinya kembali dan pergi ke lantai dasar untuk menukarkan kartu perpustakaan dengan kartu guild miliknya. Karena hari sudah malam, Kria langsung bergegas pulang ke kos yang jaraknya lumayan jauh dari perpustakaan dengan kereta bawah tanah lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 19 Episodes
Comments
King
👍🏻
2023-04-05
0