Chapter 3: Langkah Awal Menjadi Hunter

Sekali lagi, Kria Vostred mencoba mengingat apa yang dia lihat dalam mimpinya ketika menjadi sosok misterius bernama Er Voa. Akan tetapi, saat dirinya mencoba— Kria mengalami kesakitan yang hebat, yang membuat dirinya langsung berteriak dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

"Graaahhh— Argkhhh— Bleuahh—!" teriak histeris Kria sambil memegang kepalanya berharap rasa sakitnya hilang.

"Kria? Ada apa!? Astaga— Dokter tolong—" datang Gezi yang langsung memutar balik panik melihat kondisi Kria.

Yang dialami oleh Kria saat ini seperti semua yang ada dalam dirinya, usus, lambung, hati, dan organ tubuh lainnya seakan-akan mencoba keluar dari tubuhnya. Rasa perih yang dialami Kria saat ini bahkan melebihi fase mens ataupun ketika burung seseorang terjepit.

Ketika Kria mencoba berteriak untuk meringankan rasa sakitnya, suara yang ada dalam dirinya langsung hilang karena tak kuat menahan rasa sakit yang dahsyat. 2 Menit berlalu yang seperti dicabik-cabik selama 2 hari masih tetap berlangsung, di saat itu juga dokter yang dipanggil oleh Gezi datang untuk menenangkan dan memeriksa keadaan Kria yang aneh ini.

"Dok— Tolong teman saya!" ucap Gezi yang kepanikan.

"Iya, tetapi saya mohon bantuan Anda untuk tetap tenang dan menunggu di luar agar proses penenangannya berhasil," ucap seseorang yang memakai berjas putih yang bekerja sebagai dokter.

Mengikuti perintah dokter, Gezi langsung keluar dari ruangan Kria berada. Saat ini, hanya ada dokter, dua perawat, dan Kria yang sedang histeris saja di ruangan tersebut.

"Kondisi ini— Perawat, tolong berikan obat bius dan obat yang ada di sebelahnya sekarang!"

"Siap Dok," sigap perawat yang langsung mengambil obat suruhannya.

Dokter langsung menginjeksi obat ke tubuh Kria dengan suntikkan dan memberi obat serta infusi darah agar Kria tak kehabisan darah karena sebelumnya dia sudah mengeluarkan banyak darah. Kria yang histeris sebelumnya langsung tertidur pulas dan berhenti mengeluarkan darah dan cairan kotor lainnya dari tubuhnya setelah disuntik. Melihat keadaan pasiennya sudah tenang, Dokter bersama kedua perawatnya mencoba menganalisa apa yang terjadi dengan Kria.

"I-ini ...."

Saat ini Kria sedang tertidur lelap dalam mimpinya. Dirinya melihat serangkaian gambar seperti kaca yang terbelah dengan gambar berisi memori di dalamnya. Kria di sini melihat dengan jelas sosok misterius yang sebelumnya terlihat blur, dirinya melihat seorang pendekar tengah menumpas musuhnya dengan pedang satu-satunya yang terlihat berkarat.

Banyaknya memori yang tiba-tiba itu akhirnya dirinya paham bahwa sebenarnya Kria tengah bereinkarnasi, menjadi orang lain, atau lebih tepatnya dirinya yang baru di dunia lain akibat dia di masa lalu saat bernama Er Voa memasuki gerbang misterius. Namun, ada satu hal kejanggalan dalam mimpinya itu. Kria melihat kalau gerbang misterius itu sama dengan gerbang yang ada di dunianya, atau Dungeon, tetapi ukurannya lebih kecil.

Karena dirinya masih belum bisa terbangun dari mimpinya, Kria mencoba menelan semua informasi yang dia peroleh dari kehidupan sebelumnya atau di masa lalu, entah itu soal bahasa, kekuatan, atau hal yang tak ada dalam dunia yang dia pijaki saat ini. Saat menelusuri memori tersebut, Kria mencoba menghitung detik yang sudah dilaluinya untuk mengasah memorinya lebih dalam dan tidak lupa saat terbangun nanti. Beberapa jam kemudian, pandangan Kria mulai memudar dan seketika cahaya lampu mulai menyinarinya.

Kria terbangun karena cahaya itu, dirinya yang terbaring lemah melihat tiga orang di hadapannya, yang dia yakini salah satu orang yang memakai jas putih seorang dokter, sedangkan sisanya seorang perawat. Kria mencoba bangun dengan perlahan, untuk memastikan tubuhnya tak mengalami kesakitan.

Kria berbincang sebentar dengan dokter terkait kondisinya saat ini. Dokter berkata bahwa keadaan Kria saat ini sudah pulih dan bisa beraktivitas seperti semula. Mendengar hal itu, Kria memanggil teman sekaligus bos di tempat kerjanya, Gezi untuk berbicara soal pembayaran biaya perawatan.

"Ah itu tenang saja, walau kamu bukan Hunter, tetapi kamu kan pekerja di instansi. Jadi biaya perawatannya di-cover oleh asuransi karena kamu celaka karena pekerjaan, santai saja Kria," ucap Gezi dengan santai sambil menepuk bahu Krei.

"Ah, aku juga sudah mengurus itu saat aku di luar tadi, oh iya termasuk berkas juga sudah dikirim oleh orang lain. Jadi sekarang kamu bisa langsung balik ke kosmu," lanjut Gezi.

"Be-begitu ya, tetapi aku ada hal perlu juga di Serikat, aku ke sana dulu sebelum pergi ke rumah untuk istirahat," balas Kria

"Kalau begitu, baliknya bareng saja!" ujar Gezi yang terlihat gembira.

Setelah mengurus administrasi agar Kria bisa pulang, Kria dan Gezi kini pergi ke Serikat Sayap Abadi, salah satu Serikat di antara banyaknya Serikat yang ada di negara Dharmaya sebagai tempat menampung Hunter-Hunter untuk melawan monster yang berkeliaran. Tempat Serikat dan tempat tinggal Kria termasuk kawasan yang aman sebab jauh dari Dungeon yang terdapat monster yang berbahaya. Setidaknya lebih dari 20 kilometer dari tempat kerja ataupun tempat tinggal Kria jarak antara Dungeon dengan tempat itu.

Walau begitu, bukan berarti Kria dan orang-orang yang disekitarnya dapat menahan nafas lega, sebab ada suatu saat Dungeon tiba-tiba muncul di tengah tempat karena fenomena yang sampai saat ini ditelusuri oleh peneliti. Di sepanjang jalan, Kria menjelaskan apa yang terjadi padanya ke Gezi, teman terbaiknya sekaligus manager di tempat kerjanya. Kria sangat percaya kepadanya sebab Gezi sudah membantu banyak dalam hidupnya sehingga Kria terhindar dari kehidupan yang malang seperti orang-orang tak dapat menjadj Hunter sepertinya.

"Itu yang kamu bilang beneran Kria?"

"Iya mungkin, aku juga tidak tahu pasti," balas Kria.

"Tapi kalau kamu benar-benar bangkit dan bisa menjadi Hunter, kamu tak usah menjadi resepsionis, tetapi sebagai gantinya kamu harus menjadi Hunter ekslusif di Serikat ku gimana?" tanya Gezi.

"Ya itu sudah pasti, tetapi jangan gembira dulu, aku pun tak tahu kalau itu memang benar atau khayalan ku semata," balas Kria dengan nada lesu.

"Aku di sini sebagai teman, bukan sebagai Bos-mu, aku akan selalu mendukung apapun hasilnya!" balas Gezi yang mencoba menyemangati Kria.

Di sepanjang jalan mereka berbincang-bincang entah topik apa pun itu dengan nada yang kecil. Gezi dan Kria menjadi sahabat yang akrab karena di masa lalu mereka satu sama lain membantu terkait sesuatu sehingga menimbulkan rasa persahabatan yang erat. Setelah beberapa menit, mereka akhirnya sampai di Serikat Sayap Abadi, tempat mereka berdua berkerja.

"Kalau begitu aku mau ngurus yang lain, ini Kria kuncinya, gunakan sesukamu," ucap Gezi yang memberikan kunci dan pergi meninggalkan Kria.

Tanpa basa-basi, Kria langsung menuju suatu ruangan dan membuka dengan kunci yang ada di tangannya. Ruangan tersebut berisi fasilitas untuk mendeteksi apakah seorang dapat menjadi Hunter atau tidak, dengan menggunakan alat yang dapat mengaktifkan gelang seperti yang Kria pakai agar mengetahui seseorang memiliki kemampuan atau tidak.

Kria mengaktifkan alat yang berbentuk kapsul dan membiarkannya gelang yang dikenakannya mengenai pendeteksi yang ada di alat di depannya tersebut. Setelah beberapa detik, alat tersebut berbunyi, menandakan gelang yang dipakai Kria saat ini sudah mengalami perbaharuan.

"I-ini— Ini benar-benar berubah!" sorak Kria yang senyam-senyum sendiri di ruangan yang terlihat sunyi.

Terpopuler

Comments

King

King

👍🏻

2023-04-05

0

nishimuraya

nishimuraya

berhenti mengeluarkan dri tubuhnya? maksudnya darah kah??

2023-03-31

4

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!