Perasaan kita tak permah mati...
Kita hanya menguburnya hidup-hidup di dalam relung dada.
(disclaimer)
Sementara keadaan Jethro dan Maurice.
Dak dak dak. "Buka, buka, buka!!!" teriak Jethro. Jethro tertunduk lesu. Menyadari usahanya tak kunjung berdaya guna. "Apa yang mereka lakukan pada Millhewi? Ini semua salahku," sesalnya.
Maurice di belakang Jethro berkata, "Memang salahmu. Kau kan yang membunuh Pak Henry?" tanya Maurice tanpa tedeng aling-aling.
DEG!
"Bicara apa kamu? Pak Henry itu pamanku sendiri," bantah Jethro.
"Benar. Makanya kamulah yang paling mungkin untuk menghabisinya," lanjut Maurice yakin. Tanpa sedikit pun keraguan..
"Jaga mulutmu, Maurice!!!" teriak Jethro.
Maurice tersenyum. "Maaf. Hanya bercanda."
Kurang ajar. Ucapannya hampir saja menghentikan detak jantungku. Sebenarnya siapa yang telah membunuh Pak Henry?
"Kudengar hubungan dengan ayahmu tidak begitu baik, ya?" tanya Maurice.
Jethro menempelkan dahinya di pintu. "Hubungan dengan hidupku sendiri juga tidak begitu baik. Tidak perlu tanyakan itu."
Sama denganku. Kami tersiksa oleh kehidupan. Diri ini. Jiwa ini. Semuanya menyakitkan. Sekarang keadaan kami tak ubahnya daging segar yang berada dalam kandang hyena. Karena tak memiliki kekuatan untuk bergerak. Maka mereka yang akan memperlakukan kami sesukanya. Apa yang terjadi pada Millhewi? Aku takut jika sampai kehadiranku untuk seorang wanita yang kucintai malah melukainya. Maurice semakin kuat memeluk pahanya.
Draak!!!
"Kalian cepat keluar!" perintah dua orang anak perempuan bernama Dhea dan Widzarifa.
"Kalian apakan Millie?" tanya Jethro sambil mencengkeram kuat pundak anak berambut lurus panjang bertubuh gempal bernama Dhea.
Widzarifa, gadis berkulit hitam legam berambut ikal sedang itu langsung melepaskan tangan Jethro dari pundak Dhea. Beranjak pergi.
Mereka berdua kembali ke kelas. Di sana tak ada Millhewi. Baik orang maupun barang-barangnya. Semuanya tak ada.
"Apa yang kalian lakukan padanya?!" teriak Jethro dari podium guru. Namun, semua anak di kelas itu sibuk sendiri. Menganggap Jethro maupun Maurice tak ada.
Apa yang harus mereka takutkan jika bersama?
Maurice menghampiri Jethro dan menepuk pundaknya. "Santai saja. Jika kau begini mereka akan merasa menang."
🎭🎭🎭
Sepulang sekolah mereka tetap tinggal untuk mencari Millhewi. Barangkali ia disekap di gudang atau ruang kelas yang tidak terpakai. Banyaknya ruangan di gedung SMA Nusantara Senja membuat pencarian mereka kerap menemukan jalan buntu. Hingga sekolah di tutup pada pukul 18.00. Mereka tak mendapat hasil apa pun.
Masalah kembali datang saat sampai di rumah. Plaak! Tampar Marquis saat mendapati Jethro baru tiba satu jam kemudian.
"Kamu masih berhubungan dengan anak itu, 'kan?" tuding Marquis.
"Memang kenapa kalau aku masih berhubungan dengannya? Apa cinta itu salah?" tanya Jethro menantang.
Marquis menarik telinga Jethro dengan sangat keras hingga mendirikan tubuhnya. "Kamu tidak ingat janji kamu?" tanyanya penuh penekanan. "Kamu tidak berpikir bagaimana Ayah harus memasang wajah jika bertemu dengan Mistress Ressel. Jika ia tahu cucunya sendiri mengkhianatinya. Keluarganya hanya tinggal kita, Jethro. Ingat itu!"
Saat Marquis melepaskan telinga Jethro dan pergi. Ia tertinggal sendiri dalam rasa sakit. Jika lebih lama lagi telinganya pasti akan putus. Ia hanya bisa berlutut.
Sementara Maurice.
"Kenapa baru pulang setelah segelap ini?!" teriak Miranda curiga.
Maurice tak menjawab tanya mamanya. Langsung menaiki tangga. Bukannya tak ingin menjawab. Tepatnya enggan untuk melihat karena takut. Perasaan dendam itu tumbuh tidak pada tempatnya. Sungguh terlambat untuk menyadari. Andai saja ia berpikir begini dulu. Ia masih sempat untuk mengetahui rupa di balik bayangan hitam itu. Hidupnya sungguh kacau.
Terjebak dalam konspirasi dosa dan dendam. Membuat mereka berdua memasuki kesadaran diri yang lain.
(Sumber gambar: Avogado6)
Siapakah mereka... yang sebenarnya?
Ikuti terus ceritanya! Jangan lupa share like comment 👍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 252 Episodes
Comments
Kustinah Engkus
aku suka sama ceritanya tapi juga bingung
2020-10-09
5